Anda di halaman 1dari 51

Erda Suhaila/20100310067

Pembimbing:
dr.Kiswarjanu, Sp.A
 Nama : An. R. D.
 Jenis Kelamin : Laki-laki
 Tempat dan tanggal
lahir : Yogyakarta, 30 April 2008
 Umur : 6 tahun 7 bulan
 Nama Ayah : Bp. M.N
 Umur : 36 Tahun
 Pekerjaan Ayah : Wiraswasta
 Pendidikan Ayah : S1
 Nama Ibu : Ny. E
 Umur : 36 Tahun
 Pekerjaan Ibu : Guru
 Pendidikan Ibu : S1
 Alamat : Taman KT 1/462 RT 37/09
Patehan Kraton Yogyakarta
 Masuk RS tanggal : kamis 28 november 2014Jam:11
 Diagnosis masuk : Typhoid
 Keluhan Utama : Demam 8 hari
 Riwayat Penyakit Sekarang
 8 HSMRS Demam (+) (suhu 39oc) mendadak pukul
06.00 WIB, muntah (+) 1 kali, mual (+) kejang (-),
diare (+), batuk (+) pilek (+) sesak nafas (-),
penurunan kesadaran atau kesan ngantukkan (-)
tampak kehausan (-). Makan (+), minum (+) BAK
kurang lebih 5 kali sehari. BAB 2 kali sehari.
 7HSMRS: anak dibawa berobat ke
puskesmas diberi obat parasetamol puyer,
antibiotic dan ambroxol, Demam (+) tidak
turun dengan pemberian obat, diare (-),
batuk (+) pilek (+), penurunan kesadaran
atau kesan ngantukkan (-) tampak kehausan
lemas (-). Makan (+), minum (+) Muntah,
mual (+). BAB 2x/24 jam. BAK 5x/24 jam
 3 HSMRS: Demam (+), mual (+), muntah (-),
batuk (+), pilek (+), pasien dibawa berobat
kembali ke puskesmas, diberi obat antibiotic,
paracetamol puyer, obat sakit perut dan anti
mual. Tetapi panas naik turun. Lalu Pasien
dibawa ke lab prima, dilakukan widal tes
dengan hasil Salmonella typhi O
(-),Salmonella typhi H (+) 1/320
 HMRS pasien kembali datang ke poliklinik
anak RSUD Wirosaban karena demam tidak
turun. Mual(+), muntah(-), ruam(-), mimisan(-),
menggigil(-), batuk(+), nyeri telan(-). BAB 2
kali, BAK 4 kali sejak pagi sebelum masuk RS,
warna urin bening dan tidak terdapat nyeri saat
BAK. Riwayat bepergian ke daerah endemis
malaria(-), teman sekolah mondok di RS
karena demam tinggi (-), anak punya riwayat
makan bakso tusuk di depan sekolah satu hari
sebelum timbulnya demam.
 
 Riwayat mondok (-), kejang/step (-)
 Riwayat asma (-)
 Riwayat operasi (-)

Kesan: tidak ada riwayat penyakit dahulu yang


berhubungan dengan penyakit
sekarang(demam).
Ibu/Bapak/Kakek/Nenek: Orang tua pasien tidak
smengetahui dengan pasti tentang pola penyakit
pada keluarganya, namun
alergi/gatelan/eksim/asma/sesak, penyakit
jantung/darah tinggi/bengkak-bengkak di tubuh
terutama kaki, dan batuk lama/TBC/flek paru
semua disangkal dan tidak ada anggota keuarga
yang mempunyai penyakit epilepsi.

Kesan: tidak ada riwayat penyakit keluarga yang


ditularkan dan yang berhubungan dengan
penyakit sekarang.
63 th 58 th 50 th

36 th
36 th 25 th

6 th 7 bln
Kesan: pasien pertama dari pasangan ayah
berumur 36 tahun dan ibu berusia 36 tahun,
tidak ada riwayat penyakit keluarga yang
diturunkan dan berhubungan dengan penyakit
sekarang.
 Riwayat kehamilan
Riwayat Kehamilan: Pasien adalah anak
pertama dari seorang ibu berusia 36 tahun,
UK: 40 minggu. Kontrol rutin di bidan dan
puskesmas, dengan kontrol pertama pada UK:
6 minggu. Kontrol pada 3 bulan pertama 2
kali, pada 3 bulan berikutnya sebulan satu
kali, pada 3 bulan terakhir 2 minggu sekali.
Ibu pernah melakukan USG. Imunisasi TT 2x
(+) waktu hamil muda, multivitamin dan
tablet besi di berikan rutin dan selalu habis
diminum.
Keluhan selama hamil: mual dan muntah waktu
hamil muda, pusing, darah tinggi (-). Kebiasaan
selama hamil: minum jamu/obat-obatan yang tidak
diresepkan dokter/bidan (-), konsumsi alkohol (-),
merokok (-), kerja berat (-). Kondisi psikologi ibu
selama hamil baik dan merasa sangat bahagia.
Asupan makanan banyak dan terjamin oleh suami
dan keluarga. Kehamilan merupakan kehamilan
yang diharapkan. Selama hamil juga tidak pernah
mengalami infeksi termasuk TORCH dan tidak
pernah mondok karena suatu penyakit yang lain.
 Riwayat Persalinan
Ibu melahirkan secara normal di vacum di
Puskesmas dengan usia kehamilan yang aterm
40 minggu. BBL: 3800 gram, PB: 51cm, LK:
- cm, LD: -, LLA: -. Keadaan bayi saat lahir:
menangis merintih (+), biru (-). Keadaan air
ketuban keruh. IMD (-). Pemberian injeksi
Vitamin K dan salep mata antibiotika pada
bayi setelah lahir tidak diketahui.
 Riwayat Pasca Persalinan
Keadaan setelah persalinan ibu selamat dan bayi sehat.
BAK/BAB bayi < 24 jam setelah lahir, kulit bayi kuning (-).
Bayi aktif dan menangis pelan. Tali pusat kering. ASI ibu
langsung keluar dan lancar setelah hari kedua. Bayi tidak
menetek.

Kesan: riwayat kehamilan baik, persalinan dan


paska persalinan buruk
Usia 0 – 6 bulan : Hanya ASI saja sampai umur 6 bulan.
Usia 6 – 9 bulan : ASI(+), MP-ASI(+) sejenis
promina,pisang, pepaya lumat,dll. Secara bertahap anak
sudah dilatih makan bubur tim lumat
Usia 9-12 bulan : ASI(+), MPASI(+), nasi tim(+), bubur
nasi(+) ditambah lauk seperti telur, ayam, daging, sayur
bayam dll 3 kali dalam sehari dan diberi makanan selingan
Usia 12-24 bulan : ASI(+), makan sama dengan menu
makan keluarga(+), 3 kali dalam sehari, makanan
selingan(+).
24> bulan : makanan sama dengan makan keluarga 3 kali
dalam sehari, makanan selingan kaya gizi(+).
 
 Kesan: kualitas dan kuantitas makan anak cukup.
Umur Perkembangan dan kepandaian
Motorik Kasar 3 bulan Mulai belajar mengangkat kepala
8 bulan Duduk tanpa bantuan
11 bulan Berdiri sendiri tanpa dibantu
16 bulan Berjalan sendiri
4-5 tahun Melompat, berlari
Motorik Halus Memegang benda kecil dengan ibu jari dan jari
6 bulan telunjuk.
4 tahun Belajar berpakaian sendiri
5 tahun Menggambar orang terdiri dari kepala, lengan
dan badan.
Bicara 2 bulan Mengoceh
4 bulan Tertawa dan berteriak
11 bulan Memanggil bapak ibuk
18 bulan Berbicara beberapa kata
3 tahun Mengerti pembicaraan orang lain
4 tahun Suka bertanya
5 tahun Pandai berbicara lancar
Sosial
a. Hubungan dengan orang lain 9 bulan Takut dengan orang asing
b. Adaptasi 3 tahun Bermain bersama anak lain
c. Kemandirian 8 bulan Mau digendong oleh orang lain tanpa menangis
  Beradaptasi dengan lingkungan lain diluar lingkungan
3 tahun keluarga.
  Belajar mengontrol BAB dan BAK
 Sosial
Hubungan dengan tetangga baik, hubungan dalam
keluarga harmonis dan komunikasi antar keluarga
terjalin baik. Anak mempunyai banyak teman
bermain disekitar rumah dan teman sekolah juga
banyak.
 Ekonomi
Orang tua anak bekerja sebagai wiraswasta punya
usaha gas elpiji dan galon, dengan pendapatan per
bulan ±Rp 4.000.000 digunakan untuk menghidupi
keluarga inti yang mempunyai 2 orang anak serta
cukup untuk menabung ±Rp 1.000.000/ bulan.
 Lingkungan
Keluarga tinggal menempati rumah sendiri. Dinding
dari batu bata, lantai keramik dan atap genting dan
plavon dari kayu. Mempunyai 3 kamar tidur, 1 ruang
tamu, 1 ruang keluarga, 1 WC dan dapur serta
mempunyai warung di bagian depan rumah. Sumber
air dari sumur dengan WC duduk. Jarak sumur dengan
septik tang ± 10 m rumah berdekatan antar tetangga ±
10 meteran dan masih mempunyai halaman yang
cukup. Ventilasi udara dan pencahayaan cukup.
Rumah tidak dipinggir jalan besar, Pabrik atau
perusahaan dengan pembuangan asap hitam tebal
tidak ada dilingkungan sekitar rumah/kampung.
Memasak menggunakan kompor gas. 
 Kesan Sosial baik, ekonomi cukup dan kondisi
lingkungan cukup.
 Sistem SSP : Demam (+)
 Sistem kardiovaskuler : Tidak ada keluhan
 Sistem respirasi : Tidak ada keluhan
 Sistem gastrointestinal : Tidak ada keluhan
 Sistem urogenital : Tidak ada keluhan
 Sistem integumentum : Tidak ada keluhan
 Sistem muskuloskletal : Tidak ada keluhan

Kesan: terdapat masalah pada sistem saraf pusat


 KESAN UMUM
KU : Tampak lemas
Kesadaran : CM
Kesan Gizi : cukup
 TANDA UTAMA
Nadi : Frekuensi 120x/m, isi dan tegangan cukup, reg.
Suhu(axilla): 38 ° C
Pernapasan : 31 x/m, tipe torakoabdominal
 STATUS GIZI
Berat badan : 18 kg
Panjang badan: 131 cm
Indikator Z Score

BB/TB -2SD s.d +2SD


BB/U -2SD s.d +2SD
TB/U -2SD s.d +2SD

Kesan : Gizi Baik


 Kulit: sianosis (-), pucat (-), ikterik (-), rash (-),
turgor elastis balik cepat (+)
 Kelenjar limfe regional: lnn. cervicalis dan
inguinal berukuran < 1 cm, lnn. oksipital,
retroaurikular, dan lnn. lainnya < 3mm
 Otot: eutrofi (+), tonus baik (+), tanda radang (-),
kekuatan 5/5/5/5
 Tulang: tanda radang (-), deformitas (-)
 Sendi: tanda radang (-), gerakan bebas (+)
 Kepala: mesosefal, hematom sefal (-), rambut: hitam,
distribusi merata, tidak mudah dicabut
› Mata: Cowong -/-, Air mata +/+, Konjungtiva Anemis -/-,
Sklera Ikterik -/-, edema palpebra -/-, mata merah -/-
› Hidung: rhinorea -/-, epistaksis -/-, napas cuping hidung (-)
› Sinus: tanda peradangan (-)
› Mulut: sianosis (-), Mukosa mulut basah (+), candidiasis oral
(-), gusi berdarah (-), stomatitis(-), lidah kotor(±), lidah
tremor(±), atropi papil lidah(-), tonsil TO
› Telinga: ottorea - /-, nyeri tekan tragus - / -, nyeri tekan mastoid
- / -, serumen - / -, korpus alienum - / -
 Leher : Simetris (+), pembesaran limfonodi (-),
pembesaran kelenjar gondok (-), massa (-), kaku
kuduk (-)
Paru

Paru Anterior Posterior


Inspeksi Bentuk dada simetris (+) N, Bentuk dada simetris (+) N,
Hiperinflasi (-), Nafas Hiperinflasi (-), Nafas
thorakoabdominal (+), thorakoabdominal (+), Ketinggalan
Ketinggalan gerak (-), Retraksi gerak (-),
subkostal, interkostal (-)
Benjolan dan tanda inflamasi (-)

Palpasi Fremitus suara hemithorak dextra Fremitus suara hemithorak dextra


dan sinistra simetris normal dan sinistra simetris normal,
Tumor (-) Tumor (-)
Perkusi Tidak dilakukan
-Sonor pada semua lapang paru,
dan redup pada batas paru hepar
dan jantung.
-Pemeriksaan batas paru hepar
Spatium Interkosta VI
Jantung

a. Inspeksi : Iktus kordis tampak di SIC IV linea mid


clavikularis kiri
b. Palpasi : Ictus kordis teraba di SIC IV linea mid
clavikularis kiri, teraba kuat angkat
c. Perkusi : batas jantung
1. kanan atas : SIC II linea parasternalis kanan
2. kiri atas : SIC II linea parasternalis kiri
3. kanan bawah: SIC IV linea parasternalis kanan
4. kiri bawah : SIC V linea midclavicula kiri
d. Auskultasi : Suara jantung S1 normal - S2 split tidak
konstan, bising jantung (-)
 Abdomen
 Inspeksi : Hernia (-), sikatrik (-), tanda-
tanda inflamasi (-)
 Auskultasi : Peristaltik (+) N.
 Perkusi : Timpani (+), meteorismus (-),
undulasi (-)
 Palpasi : Supel (+), nyeri tekan (-),
turgor elastis kembali cepat
(+), hepar tidak teraba, lien
tidak teraba, balotement (-
),massa tidak teraba, lnn.
Inguinal tidak teraba, hernia (-).
 ANOGENITAL
Rash (-), hipospadia (-), phimosis (-), testis
sudah turun, perineum dan anus tidak ada
kelainan, belum di sirkumsisi.
 EKSTREMITAS
Perfusi akral hangat, pulsasi a. brachialis
(+), pulsasi a. dorsalis pedis (+), capillarry
reffil time(<2”), edema (-), Gerakan Bebas
(+), Reflek fisiologis (+) Normal, Reflek
patologis (-), Sensibilitas (+) Normal,
Peradangan sendi (-), Clubbing finger (-)
Pemeriksaan Darah Rutin
PARAMETER HASIL NILAI NORMAL UNIT
Hematology Autonomic
Leukosit 8,1 4,6 – 10,6 10e3/ul

Eritrosit 4,07 4,2 – 5,4 10e3/ul

Hemoglobin 10,2 12,0 – 18,0 gr/dl

Hematokrit 30,7 37 – 47 %

MCV 75,4 81 – 99 Fl

MCH 25,1 27 – 31 Pg

MCHC 33,2 33 – 37 gr/dl

Trombosit 256 150 – 450 10e3/ul

Differential Telling Microskopis


Basofil 0 0 %

Eosinofil 0 0–5 %

N. Stab 0 0–3 %

N. Segment 60 40 – 74 %

Limfosit 36 10 – 48 %

Monosit 0 0–8 %

Kesan : hasil darah rutin ditemukan anemia dengan sel mikrositik hipokromik.
PARAMETER HASIL NILAI NORMAL

Warna Kuning Kuning

Kekeruhan Jernih Jernih

PH 5,5 5.0-6.5

Berat jenis 1.025 1.005-1.030

Protein - -

Glukose - -

Bilirubin - -

Urobilin + +

Darah - -

Nitrit - -

Keton - -
SEDIMENTASI HASIL NILAI NORMAL
Leukosit Positif (0-1)/LP Positif (0-2)/LP

Eritrosit - -

Epitel Positif (1-2)/LP Positif (0-2)/LP

Silinder granulair - -

Silinder Hyalin - -

Silinder Epitel - -

Kristal Asam Urat - -

Nitrit - -

Kristal Amorf - -

Trichomonas - -

Jamur - -

Bakteri - -

Silinder Leukosit - -
Anamnesis
 Demam hari ke- 8 (+)
Pemeriksaan Fisik
 KU: Kompos mentis, tampak lemah dan kesan
gizi cukup
 VS: Suhu: 38oC (febris), nadi: 120
x/menit(bradikardi relatif), isi & tegangan
cukup, teratur, simetris, pernapasan: 31x/menit,
tipe thorakoabdominal.
 Lidah kotor(+), lidah tremor(-)
Pemeriksaan Penunjang
 Darah rutin ditemukan anemia dengan sel
mikrositik hipokromik
DIAGNOSIS KERJA
 Febris hari ke VIII et causa suspect demam
typhoid
 Diagnosis Banding:
• ISK
• Malaria
• Prolonged dengue fever
PLANNING
Planning Medikamentosa
 Infus KAEN 3A 18 tpm
 Injeksi ceftriaxon 2x700 mg
 Paracetamol 10 mg/kgBB/x180 mg/x
diberikan tiap (4-6 jam)
Planing Penunjang
 Cek darah rutin
 Cek urin rutin
 Widal
 Kultur darah (jika tersedia)
Planing Monitoring
 Keadaan umum/vital sign/kesadaran
Planing Edukasi
 Edukasi keluarga untuk memperhatikan diet makanan, bubur
tim, hindari makanan yang keras, dan tinggi serat untuk
mengistirahatkan usus, serta banyak minum air putih
(minimal 8 gelas/ hari)
 Preventif yaitu dengan menjaga kebersihan (sanitasi dan
higienisitas) lingkungan maupun perorangan dengan
menerapkan Prinsip hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Contohnya mencuci tangan sebelum dan sesudah makan.
 Jika planning dilakukan dengan baik maka
prognosisnya akan baik pula.
Seorang anak diduga menderita demam tifoid
apabila
Demam lebih dari 7 hari
Terlihat jelas sakit dan kondisi serius tanpa

sebab yang jelas


Nyeri perut, kembung, mual, muntah, diare,

atau konstipasi
Delirium
World Health Organization, 2008
 Confirmed case of typhoid fever: demam (> 38,0oC) selama sekurang-
kurangnya 3 hari, disertai dengan hasil biakan Salmonella typhi positif
 Probable case of typhoid fever: demam (> 38,0oC) selama sekurang-
kurangnya 3 hari, disertai dengan hasil uji serologis positif, tanpa
ditemukan Salmonella typhi pada uji biakan kuman
 Chronic carrier: ditemukannya Salmonella typhi pada urin, feses, dan
biakan empedu selama lebih dari 1 tahun setelah awitan demam tifoid
World Health Organization, 2003
 Salmonella typhi Bakteri Gram negatif
 Salmonella paratyphi A Antigen O (dinding sel)
Antigen Vi (permukaan sel)
Antigen H (flagella)
Transmisi fekal-oral
Ekskresi bakteri bersama feses oleh penderita

demam tifoid dan chronic carrier


Bakteri bertahan tanpa melakukan multiplikasi

selama beberapa minggu (di air) hingga


beberapa tahun (di tanah), tergantung pada suhu,
kelembaban, dan pH
Masa inkubasi

Acute non-complicated
disease (90%)

Complicated disease (10%)


Salmonella typhi Demam

Endotoksin Bradikardia relatif

Penurunan kesadaran

Eksantema
Reaksi inflamasi
Perforasi dan perdarahan usus
Baku emas: biakan kuman dari aspirat sumsum
tulang pada medium empedu (Oxgall)
Tidak ditemukan penurunan konsentrasi bakteri

di dalam sumsum tulang


Tidak dipengaruhi oleh pemberian antibiotika
Wain et al. J Clin Microbiol. 2001; 39: 1571-6.
Uji serologis
Uji Widal: IgM dan IgG terhadap antigen O dan

H
Uji IDL TubexTM: IgM terhadap antigen O9
Uji TyphidotTM: IgM dan IgG terhadap outer

membrane protein (OMP)


 Antibiotika
• Chloramphenicol 50-100 mg/kg/hari selama 10-14 hari
• Amoxicillin 100 mg/kg/hari selama 10 hari
• Cotrimoxazole 6 mg/kg/hari selama 10 hari
• Ceftriaxone 80 mg/kg/hari selama 5 hari
• Cefixime 10 mg/kg/hari selama 10 hari
 Kortikosteroid pada kasus berat dengan
gangguan kesadaran(deksametasone 1-3
mg/kgBB/hari dibagi 3 dosis)
 Tindakan bedah apabila ditemukan adanya
perforasi usus
 Suportif: tirah baring, makanan rendah serat
dan mudah dicerna hingga demam membaik,
antipiretika

Anda mungkin juga menyukai