DEPARTEMEN GEOFISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2016
1. Metode Seismik
Metode seismik refleksi merupakan metode geofisika yang umumnya
dipakai untuk penyelidikan hidrokarbon. Biasanya metode seismik refleksi ini
dipadukan dengan metode geofisika lainnya, misalnya metode grafitasi, magnetik,
dan lain-lain. Namun metode seismik refleksi adalah yang paling mudah
memberikan informasi paling akurat terhadap gambaran atau model geologi
bawah permukaan dikarenakandata-data yang diperoleh labih akurat.
Pada umumnya metode seismik refleksi terbagi atas tiga tahapan utama, yaitu:
1
Seismik Refleksi
Keunggulan
Pengukuran
seismik
pantul
menggunakan offset yang lebih kecil
Seismik
pantul
dapat
bekerja
bagaimanapun perubahan kecepatan
sebagai fungsi kedalaman
pantul lebih mampu melihat struktur
yang lebih kompleks
Seismik
pantul
merekan
dan
menggunakan semua medan gelombang
yang terekam.
Bawah permukaan dapat tergambar
secara langsung dari data terukur
Kelemahan
Kelemahan
Dalam pengukuran yang regional , Karena lokasi sumber dan penerima
Seismik refraksi membutuhkan offset yang cukup lebar untuk memberikan
yang lebih lebar.
citra bawah permukaan yang lebih baik,
maka biaya akuisisi menjadi lebih
mahal.
Prosesing seismik refleksi memerluakn
komputer yang lebih mahal, dan sistem
data base yang jauh lebih handal.
Karena banyaknya data yang direkam,
pengetahuan terhadap database harus
kuat, diperlukan juga beberapa asumsi
tentang model yang kompleks dan
interpretasi membutuhkan personal
yang cukup ahli.
Seismik Laut
Seismik Laut
Sumber gelombang berupa airgun
Seismik Darat
Sumber gelombang berupa dinamit atau
vibroseis
Receiver menggunakan hydrophone
Receiver menggunakan geophone
Jaringan survey berupa streamer yang Jaringan
survey
ditanam
dan
ditarik oleh kapal laut (daerah dalam) dipindahkan oleh kru
dan ditanam untuk daerah khusus
(Ocean Bottom Cable)
Kru lebih sedikit
Kru lebih banyak
Dominasi noise pada data adalah water Dominasi noise pada data adalah
bottom multiple
Ground Roll
Metode seismik laut biasa dilakukan untuk tujuan eksplorasi. Eksplorasi
dengan menggunakan metode seismik di laut terbagi menjadi 2, yaitu eksplorasi
seismik dangkal dan eksplorasi seismik dalam. Eksplorasi seismik dapat
C-Nav yang dibawa kapal berfungsi sebagai Rover dan menerima koreksi
dari setiap base station di kota terdekat. Ketelitian alat ini bisa mencapai
level satuan desimeter.
b. Gyro Compass ( Gyroscope )
Alat ini hampir memiliki fungsi yang sama dengan kompas yaitu
menunjukkan arah utara. Hanya saja arah utara yang ditunjukkan oleh
Gyro Compass adalah arah utara Geografis (arah utara sebenarnya). Alat
ini memiliki kelemahan yaitu membutuhkan waktu yang cukup lama untuk
dapat menunjukkan arah utara. Kompas ini digunakan karena memiliki
keunggulan yaitu tidak terpengaruh oleh bahan feromagnetik yang
terddapat pada kapal.
c. Streamer
Streamer bentuknya seperti kabel yang dibentangkan kemudian ditarik
oleh kapal. Streamer ini berisi Hidrophone( alat perekam getaran), ADC
(Analog to digital converter), dan bird (berperan untuk mengatur posisi
dan kedalaman streamer). Total panjang dari streamer biasanya mencapai
3-10 km
d. AirGun
Airgun berfungsi sebagai sumber getaran. Air gun memiliki kekuatan
tekanan mencapai 2000 psi atau sekitar 200 kali tekanan ban motor.
Tenaga yang digunakan adalah tekanan dari udara bebas dan tidak akan
merusak karang yang ada di bawah kapal.
Pengolahan Data
Terdapat empat langkah utama dalam pengolahan data seismik, yaitu :
Geometri
Dekonvolusi
Stacking
Migrasi
3. Geometry
Geometry dilakukan untuk menggabungkan data seismik dengan desain
akuisisi dilapangan. Pada dasarnya data seismik hanya menyimpan data
dalam bentuk FFID, Shot Point, dan Channel. Oleh karenanya perlu
ditambahkan data lain seperti koordinat Shot Point, CDP, Offset dan
lainnya.
4. Editing
Editing dilakukan untuk menghilangkan trace-trace yang dianggap error
dan menghilangkan gelombang yang dapat mengganggu proses
pengolahan data seperti gelombang langsung dan gelombang refraksi.
5. Filtering
Filtering adalah proses pemilihan frekuensi yang akan digunakan dalam
pengolahan data selanjutnya. Proses ini bertujuan untuk menghilangkan
noise dengan pemilihan nilai frekuensi pada batas tertentu (BandPass).
6. True Amplitude Recovery
True amplitude recovery (TAR) dilakukan untuk mengembalikan energi
yang hilang akibat perambatan gelombang (geometrical spreading,
inelastic attenuation, Db/sec correction).
7. Deconvolusi
Deconvolusi dilakukan untuk mempertajam
menghilangkan multiple pada jarak pendek.
sinyal
refleksi
dan
8. Velocity Analysis
Velocity analysis atau amalisa kecepatan merupakan proses penentuan
kecepatan bawah permukaan berdasarkan data seismik yang dimiliki.
9. Stack
Merupakan proses penggabungan beberapa trace seismic dalam satu CDP
yang sama guna menghasilkan suatu penampang bawah permukaan.
10. Migrasi
Migrasi merupakan proses mengembalikan posisi reflector yang bergeser
dari posisi yang sebenarnya akibat sifat gelombang kepada posisi yang
sebenarnya.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, A. 2007. Marine Acquisition 2D (Akuisisi data seismik laut 2D).
http://ensiklopediseismik.blogspot.co.id/2007/09/marine-acquisition-2dakuisisi-data.html . Diakses 3 Juni 2016
Vermeer, 2012. 3D Seismic Survey Design Second Edition. USA Society of
Exploration Geophysicist
International Association of Geophysical Contractor. 2011. An Overview of
Marine Seismic Operations. International Association of Oil and Gas
Producer (OGP) Publication.