DENGAN
HIPOTIROIDISME-MIKSEDEMA
Dosen pembimbing : M.Rasyid, S.Kep.Ns
Disusun oleh ;
Erni Hermiyani
Hairunnisa
Harun Arrasyid
Hasrah
Helmiah
HIPOTIROIDISME
ANATOMI
Kelenjar tiroid tumbuh dari invaginasi dasar faring, yang terjadi pada minggu
keempat kehamilan. Primordial kelenjar tiroid bermigrasi kearah kaudal dan
bergabung dengan sebagian dari kantong faring keempat. Kelenjar paratiroid tumbuh
dari kantong faring ketiga dan keempat.
Berat rata-rata kelenjar tiroid kira-kira 20 gram dan terletak di sepertiga bawah
leher, kelenjar ini menutupi sebagian trakea antar cincin trakea pertama sampai
kelima. Kelenjar ini juga berhubungan dengan kartilago krokoid dan ala tiroid.
Kelenjar tiroid ditutupi oleh otot melingkar infra tiroid dan terdiri dari dua
bentuk lobus berbentuk lonjong. Kedua lobus tiroid dihubungkan oleh suatu jembatan
jaringan yang disebut isthmus tiroid yang biasanya menutupi cincin trekea kedua dan
ketiga. Kadang ditemukan lobus primordialis yang tumbuh dari isthmus keatas
sibagian depan laing.
Tiroid terdiri dari sejumlah asinus atau folikel. Tiap folikel yang berbentuk
bulat dikelilingi oleh suatu sel yang mengandung bahan yang mirip protein yang pada
pulasan akan berwarna merah jambu, dan disebut koloid. Bila kelenjar dalam keadaan
inaktif, folikel akan menjadi amat banyak, folikel akan menjadi besar dan sel-sel yang
mengelilingi gepeng. Bila menjadi aktif, folikel tampak kecil.
Kelenjar tiroid ganyak mengandung pembuluh darah, dn tiroid merupakan salah
satu organ tubuh manusia dengan kesepatan arus darah pergram jaringan tertinggi.
Perdarahan kelanjar tiroid berasal dari arteri karotis eksterna yang membentuk
arteri tiroid superior sebagai cabang pertama dari trunkus tiroservikal yang
membentuk arteri tiroid inferior. Ima tiroid merupakan cabang yng kadang kadang
tumbuh dari arteri inomonata dan memperdarahi isthmus.
Artei tiroid superior mempunyai banyak cabang, termasuk sebuah
yangmemasuki laring bersama dengan nervus laring superior. Saraf ini mudah
terpotong jika melakukan diseksi kutub superior terlalu jauh dari kelenjar. Arteri
tiroid superior didampingi oleh vena tiroid superior yang mengalir dalam vena
jugularis.
Vena tiroid media juga mengalir kedalam vena jugularis interna. Sedangkan
vena tiroid inferior mengalir kedalam vena inominata. Vena-vena ini membentuk
fleksus yang terletak dibawah kapsul kelenjar yang asli dan meluas kebawah isthmus
didepan trakea.
Arteri tiroid inferior terletak dibelakang selubung karotis. Arteri ini membelok
ke medial setinggi kartilsgo krikoid dan vertebra servikal ke-enam. Arteri
inimempunyai beragam hubungan dengan nervus laring rekuren dank arena itu tidak
dapt dipakai sebagai pedoman untuk menemukan saraf tersebut.
Persarafan kelanjat berasal dari sistem saraf otonom. Saraf simpatis berasal dari
ganglion servial dan memasuki kelenjar bersama dengan pembuluh darah
Selaput tirohioid
lobus piramidalis
Tl.rawantiroid
Lobus kanan
lobus kiri
isthmus tiroid
KELENJAR TIROID
( tampak depan )
FISIOLOGI
Pemantauan terhadap sekresi tiroid dilakukan oleh sek basofilik hipofise yang
mengeluarkan TSH ( Tiroid Stimulating Hormon ).
Melalui beberapa seri lingkaran umpan balik negative, hipotalamus dan kelenjar
hipofise memantau kelenjar tiroid dengan mengatur jumlah TSH yang dikeluarkan
oleh hipofise. Langkah penting pada biosintesis hormone tiroid adalah pengikatan
yodium dan konversi menjadi ikatan yodium organic. Hasil akhir dari langkah ini
adalah ikatan triyodotironin ( T3 ) dan tiroksin ( T4 ). Kedua yodidia ini disimpan
dalam bentuk tiroglubolin , ikatan koloid utama dalam folikel tiroid. Didalm darah
kebanyakan T3 da T4 terikat untuk mengangkut protein, tapi masih dalam keadaan
seimbang dengan T3 dan T4 bebas. T3 dan T4 bebas adalah komponen aktif yang
mengontrol metabolisme sel dan merupakan umpan balik dari hipotalamus ke
hipofise. Hipotalamus mengawasi kadar T3 dan T4 dan mengatur sekresi TSH dan
mengeluarkan TRF ( Tyrotropin Release Faktor ).
Ada bermacam obat yang juga mempengaruhi sekresi tiroid dengan
mengganggu reaksi biosintesis T3 dan T4. Jumlah yodium dalam makanan sangat
berpengaruh pada kelenjar yang tergantung keadaan kelenjar dan jumlah relatif
yodium yang dapat diperoleh kelenjar. Karenanya kekurangan yodium dalam
makanan dapat menyebabkan efek goitrogenik. Obat lain seperti Lithium, yang
menghalangi pengikatan yodium dan pelepasan hormon juga mempunyai pengaruh
terhadap fungsi tiroid, Propylthiouracil menghalangi reaksi oksidasi yang membentuk
T3 dan T4. Sulfonamide, Phenytoid dan netrophenal juga mempunyai anti tiroid.
Fisiologi Hormon Tiroid
Dingin - Kalori
Hipotalamus(TRH)
Hipofise(TSH)
Tiroid
(iodium+glikoprotein
)
T3 +T4
Sel
Metaboliosme meningkat
PATOFISIOLOGI
Umpan
balik
(-)
Umpan balik
(-)
(T3+T4 </- )
Sel terjadi penurunan metabolisme
HIPOTOROIDISME MIKSEDEMA
1. Defenisi
Hipotiroidisme adalah kekurangan hormone tiroid pada orang dewasa yang
dimanifestasikan dengan pelambatan semua fungsi tubuh dan mental secara umum
yang disebabkan karena pengangkatan atau atropi [ada kelenjar tiroid, hipofungsi
kelenjar hipofisis atau hipotalamus , atau penurunana biosintesa hormone.
Miksedema merupakan bentik hipotiroid ayng lebih berat pada orang dewasa. Pada
miksedema terjadi longgarnya jaringan dibawah mata dan pembengkakan wajah.
Koma miksedema adalah bentuk hipotiroidisme berat; berkembang setelah
hipoitiroidisme lama tidak terobati atau tidak terkontrol; seperto tiroid medikasi,
anestesi, penggunaan sedative atau narkotik, pembedahhan dan hpotermi.
2. Insiden
Hipotiroidisme adalah penyakit kronis dengan insiden 10 kali lebih sering
terjadi pada wanita dibanding pria. Terjadi pada semua usia dan sebagian besar terjadi
pada usia lebih dari 50 tahun, keadaan ini kurang umum dibandingpada
hipotiroidisme.
3. Etiologi
a. Primer yaitu patologis yang merusak kelenjar tiroid:
1. Kelainan congenital
2. kehilangan jaringan tiroid ( tiroidektomi ), setelah pengobatan
hipotiroidisme atau terapi radiology (X-ray berlebihan )
3. Kelainan sintesis hormone karena proses autoimun,sehngga terjadi
inflamasi (tiroiditis dan akhirnya atropi kelenjar)
4. Pemberian obat antitiroid atau defisiensi iodine
b. Sekunder
1. Resistensi perifer terhadap hormone tiroid
2. Tumor atau infark pituitary
3. Gangguan hipotalamus serta defisiensi sekresi TSH hipofisis.Hipotiroid
transient dapat terjadi setelah penghentian T3 daT4 jangka panjang.
c. Tertier
- Lesi hipotalamus
4. Patofisiologi
Hipofungsi tiroid
( < / - T3+T4 )
MIKSEDEMA
umpan
balik +
Kebutaan malam
Kehilangan pendengaran reseftif
Parestesia
Tremor intens
Reflek tendon melambat
Ataksia
Somnolen
Sinkope
muskuloskeletal
Mialgia
Atralgia
Keletihan
Kardiovaskuler
Intoleran pada dingin dan penurunan keringat akibat penurunan
metabolisme seluruh tubuh.
Tekanan darah, nadi dan suhu renadhtekanan darah menyempit
Bunyi jantung menghilang
Nyeri pericardial
Pernafasan
Sakit tenggorokan
Sesak nafas dengan latihan ringan
Pencernaan dan nutrisi
Peningkatan berat badan yang tidak jelas ( akibat dari retensi cairan )
Anoreksia
Konstipasi ( penurunan motilitas saluran gastrointestinal )
Distensi abdomen
asites
Seksual / reproduksi
Menorhagi, metroragia,amenorea
Penurunan libido
Penurunan fertilitas, aborsi spontan
Impotensia
Integument
Kulit pucata kering, kasar, keras
Edema non fitting; lengan, kaki, periorbital
Kelopak mata atas turun
Pembesaran lidah dan bibir
C. Pemeriksaan Fisik
Inspeksi umum
Wajah
Tampak udem pada kelopak mata bagian bawah, periorbita atau hilang
sepertiga bagian luas alis mata, perhatikan lidah apakah terdapat
pembengkakan, klien disuruh bicara, dengarkan suaranya apakah parau dan
lambat.
Rambut
Kering dan rontok
Ekstimitas
Adakah sianosis perifer akibat penurunan kardiak output dan
pembengkakan kulit yang tampak kering dan dingin adakah garis lipatan
palmaris yang putih menandakan anemia yuangdapat disebabkan oleh
penyakit kronis, defisiensi asam folat akibat sekunder pertumbuhan bakteri
yang berlebihan atau defisiensi vitamin B 12 akibat anemia pernisiaosa,
defisiensi zat besi akibat menorrhagia, hemolitik akibat hiperkolesterolemia
yang menyebabkan anemia selspur ( jarang ), perhatikan adanya kelemahan
saat berlutu disebuah kursi dengan kaki terpapah. Totok tendon Achilles
dengan palu reflek sehingga terjadi kontraksi yang normal diikuti reflek
kaki terlambat / hung. Perhatikan udema non pitting, kuku rapuh dan
terbelah
Kulit
Tampak kering, pucat bersisik / kasar
Palpasi
Perksa nadi yang mungkin memiliki voume kecil dan lambat tekan pada
retpulomplexar untuk menentukan tanda tinel akibat terowongan carpal menebal
dan otot melembek
Auskultasi
Auskultasi Tekanan Darah : hipotensi denyut jantung dan pernafasan lebih lambat
Perkusi
DAFTAR PUSTAKA
1. Hudak&gallou, keperawatan kritis pendekatan holistik, edisi VI,EGC
Jakarta,1999.
2. Anderson, Sylvia Price& Mccarty,Lorraine Wilson, Patofisiologi konsep
klinik proses-proses penyakit, EGC, Jakarta,1990
3. Robenson, Kumal, 1995, Buku Ajar Patologi 2 Ed. IV, EGC, Jakarta
4. Taley, Nicolar& OConnor, Simon ,, Pemeriksaan Klinis, Binarupa
Aksara ,Jakarta.1996
5. Doengoes, Marilynn E. Moorhouse, &Beissler,Alice C. Rencana asuhan
keperawatan , edisi 3, EGC, Jakarta 1999