Anda di halaman 1dari 17

Pembacaan Jurnal

Demam Pada Pasien Trauma :


Evaluasi Faktor-Faktor Risiko,
Termasuk Cedera Otak
Oleh : Victoria Bengualid, MD, Goutham Talari, MD, David Rubin,MD,
Aiham Albaeni, MD, Ronald L. Ciubotaru, MD, dan Judith Berger, MD.
(American Journal of Critical Care. 2015; 24:e1-e5).

Citra Lestari (C111 11 176)


Pembimbing Supervisor : dr. Muh. Faisal Muchtar, Sp.An-KIC
Pembimbing Residen : dr. Adrian H. Nainggolan
DIBAWAKAN DALAM RANGKA KEPANITERAAN KLINIK
BAGIAN ILMU ANESTESI, PERAWATAN INTENSIF, DAN MANAJEMEN NYERI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2016

LATAR BELAKANG
Trauma dan
berbagai
faktor

Respon imun yang kuat?

Peran
demam ??
Pelepasan
sitokin &
prostaglandin

Luaran yang baik?


Meminimalisasi serangan bakteri?
Peningkatan mortalitas?

Demam

Circiumaru dkk.1

Yuong dkk.2

Demam terdapat
pada 70% pasien
yang masuk ke
ICU, yang terlihat
jelas waktu awal
di ICU, dan
berkaitan dengan
skor APACHE II
namun tidak
dengan
mortalitas.

Mortalitas
berkurang dengan
peningkatan suhu
puncak pada
pasien dengan
infeksi, dan
mortalitas
meningkat pada
pasien tanpa
infeksi yang suhu
tubuhnya >390C.
Demam berkaitan
dengan survival,
tapi tidak dengan
hitung jenis
leukosit atau jenis
patogen.

Rincon dkk.7
Sekitar 59% dari
pasien dengan
masalah
neurologis
mengalami
demam,
dibandingkan
dengan 47%
pasien tanpa
masalah
neurologis (p = .
007).
Demam pada
pasien dengan
cedera otak
dikaitkan dengan
peningkatan
mortalitas.

APACHE II
(Acute Physiology And Chronic Health Evaluation)

Interpretasi APACHE II
Score

Death Rate (%)

0-4

5-9

10-14

15

15-19

25

20-24

40

25-29

55

30-34

75

>34

85

TUJUAN

Demam pada 48 jam


pertama berkaitan
dengan luaran yang
baik pada pasien
trauma

Dampak cedera
kepala terhadap
demam

METODE
Register RS St
Barnabas tahun
2008-2010

Inklusi : usia 15
tahun dan masuk
ICU selama
minimal 2 hari

Analisa
multivariatif
(Ambang batas
signifikan p= .05.)

Hasil

Data dikumpulkan
hingga pasien
pindah atau
maksimal 30 hari

Demam suhu tubuh 100,40F (380C) diukur


secara oral kultur darah, sputum, urin, luka,
atau feses dan uji toksin Clostridium difficile.
Intubasi untuk prosedur pembedahan dan segera
diekstubasi tidak dianggap terintubasi
Prosedur seluruh tindakan pembedahan
kecuali yang berkaitan dengan terapi jangka
panjang, seperti tracheostomi dan feeding tube.
Pengukuran demam pada 48 jam pertama dan
sepanjang perawatan di ICU.

HASIL
162 pasien 40% demam 48 jam pertama >>mortalitas
Beratnya trauma demam tidak memiliki korelasi dengan
mortalitas, insiden demam pada 48 jam pertama saat
masuk ke ICU, maupun dengan jumlah hari demam antara
pasien dengan dan tanpa cedera kepala.
Sekitar 70% pasien yang demam tidak ditemukan sumber
demamnya.
Infeksi tersering : pneumonia.

Tabel 1
Karakteristik pasien dengan dan tanpa demam pada 48 jam setelah
masuk
Karakteristik
Tidak Demam
Demam
p
a

Jenis kelamin laki-laki


Usia, mean (SD), y
Usia > 60 tahun
Kondisi medis dasar
Cedera otak
Trauma penetrasi
Skor APACHE II, mean (SD)
Glasgow Coma Scale, mean (SD)
Injury Severity Score, mean (SD)
Intubasi
Kematian
Transfusi darah
Prosedur bedah
Open reduction internal fixation
Craniotomy/burr hole
Laparotomy eksplorasi
Chest tube
Laparotomy eksplorasi dan insersi chest
tube
Lain-lain
Lama hari perawatan di ICU, mean (SD)
Lama hari di rumah sakit, mean (SD)

(n = 97)

(n = 65)

74 (76)
43 (20)
21 (22)
37 (38)
48 (49)
21 (22)
11 (7)
13 (3)
15 (5)
30 (31)
7 (7)
9 (9)
47 (50)
13 (14)
9 (10)
7 (7)
12 (13)
4 (5)
2 (4)

57 (88)
40 (19)
7 (11)
18 (28)
40 (62)
21 (32)
14 (8)
10 (4)
19 (6)
55 (85)
13 (15)
9 (14)
45 (66)
6 (9)
15 (22)
10 (15)
4 (6)
6 (9)
4 (6)

.09
.34
.07
.16
.13
.23
.08
< .001
< .001
.01
.02
.36
.04
> .99
.02
.06
.77
.16
.18

6 (7)

9 (6)

.06

13 (22)

15 (11)

.64

Singkatan : APACHE, Acute Physiology and Chronic Evaluation


a
Nilai dalam kolom kedua dan ketiga adalah angka (persentase) pasien kecuali ada indikasi
lain

Tabel 2
Analisa multivariatif : pasien dengan demam pada 48 jam pertama
masuk dan pasien dengan trauma kepala
Kelompok dan Variabel yang Dianalisa

Odd ratio
disesuaikan
(95% Cl)

Pasien dengan demam pada 48 jam pertama


setelah masuk
0.61 (0.17-2.22)
Prosedur
0.16 (0.037-0.66)
Intubasi
0.16 (0.041-0.61)
Kondisi medis dasar
1.056 (0.94-1.19)
Injury Severity Score
0.82 (0.93-1.16)
Skor GCS
1.039 (0.93-1.16)
Skor APACHE II
5.32 (0.78-36.1)
Kematian

.46
.01
.007
.37
.08
.48
.09

Pasien dengan cedera kepala


Skor APACHE II
Kematian
Injury Severity Score
Intubasi
Prosedur
Usia

.55
.04
.81
.16
.001
.29

0.97 (0.89-1.06)
0.095 (0.010-0.89)
0.99 (0.90-1.089)
0.39 (0.10-1.46)
9.083 (2.46-33.58)
0.98 (.95-1.016)

Tabel 3
Analisa univariatiaf dan multivariatif terhadap pasien demam dengan
dan tanpa sumber infeksi teridentifikasi
Variabel
Analisa univariatif
Usia, mean (SD)
Trauma otak (n=57)
Kondisi medis dasar (n=33)
Glasgow Coma Scale, mean (SD)
Skor APACHE II, mean (SD)
Injury Severity Score, mean (SD)
Intubasi (n=67)
Prosedur (n=71)
Transfusi darah (n=17)
Kematian (n=18)
Hitung leukosit tertinggi, mean (SD)
Hitung trombosit terendah, mean (SD)
Suhu tubuh tertinggi, mean (SD)
Analisa multivariatif
Hitung leukosit tertinggi
Hitung trombosit terendah
Suhu tubuh tertinggi

Sumber demam
Tidak
Ditemukan
ditemukan
40 (18)
40 (70)
21 (64)
11 (4)
13 (7)
18 (6)
41 (61)
47 (66)
11 (65)
12 (67)
16 (6)
147 (74)
102 (1)

46 (20)
17 (30)
12 (36)
10 (4)
14 (8)
18 (5)
26 (39)
24 (34)
6 (35)
6 (33)
22 (11)
117 (62)
103 (2)

.11
.56
.30
.40
.95
.85
.06
.92
.28
.89
.006
.04
.01

Odd ratio disesuaikan (95% Cl)


1.078 (1.015-1.14)
1.19 (0.85-1.67)
1.00 (0.9901.00)

.01
.30
.34

Sumber infeksi pada pasien demam

KESIMPULAN
Tidak ditemukan keterkaitan antara adanya
demam pada 48 jam pertama dengan mortalitas.
Insidensi demam pada pasien dengan cedera otak
tidak lebih besar dari pasien tanpa cedera otak.
Sekitar 30% dari pasien yang demam memiliki
sumber infeksi yang jelas.
Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk
mengetahui asal mula dan peran demam pada
pasien cedera kepala.

DISKUSI
Demam pada 48 jam pertama setelah trauma
bukanlah prediktor untuk meninggal atau tidak.
Stress response dapat bermanifestasi dengan
bentuk lain dari demam.
Demam pada pasien cedera otak bukanlah
prediktor untuk mortalitas (Rincon dkk.)
Infeksi bukanlah penyebab utama demam pada
pasien trauma.
Penyebab lain yang mungkin: keparahan cedera
atau menjalani operasi.

Keterbatasan studi: sifat dasar penelitian


retrospektif, jumlah pasien yang diambil,
kekurangan hitung sitokin, dan
ketidakmampuan untuk membandingkan pasien
demam dan tidak demam dengan infeksi.
Studi lebih lanjut diperlukan untuk menemukan
peran spesifik dari poduksi sitokin setelah
trauma dan peran yang dimainkan sitokin pada
demam dan survival.

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai