Anda di halaman 1dari 2

KATA SERAPAN DARI BAHASA BELANDA PADA SAYUR DAN BUAH DALAM

BAHASA INDONESIA: ANALISIS FONOLOGIS


1.1 Latar Belakang Masalah
Sumber pertama kosakata bahasa Indonesia merupakan bahasa Melayu. Hal ini
dikatakan oleh Chaer (2007) yang berpendapat bahwa bahasa Indonesia berasal dari bahasa
Melayu. Seiring waktu berjalan bahasa Indonesia mulai berkembang karena mengalami
kontak dengan bahasa lain. Salah satu bahasa lain yang mengalami kontak dengan bahasa
Indonesia adalah bahasa Belanda. Belanda masuk ke Indonesia dengan melakukan
perdagangan, sehingga peluang penyebaran bahasa Belanda semakin luas. Selain melakukan
perdagangan di Indonesia, Belanda melihat kompetensi sumber daya alam yang melimpah
pada Indonesia. Belanda mulai melakukan ekspansi terhadap bangsa Indonesia selama tiga
setengah abad. Hal ini sejalan dengan pendapat Apple dan Muysken (1987: 5-6) tentang
situasi kontak bahasa yang ketiga dari lima situasi kontak bahasa, yaitu:
The third situation in which contact occurs is the result of European colonial
expansion. (Situasi tipe ketiga yang menyebabkan munculnya kontak bahasa
adalah hasil ekspansi kolonial negara-negara Eropa).
Dalam kurun waktu tersebut Belanda tidak hanya mampu menaklukan rakyat
Indonesia, namun juga kebudayaan Indonesia. Selain itu efek bangsa Belanda yang
ditimbulkan terhadap kontak bahasa yang berlangsung lama yaitu adanya kosakata yang
diserap bahasa Indonesia. Penyerapan kata dapat terjadi dalam berbagai bidang, misalnya
bidang pendidikan, politik, kosakata sehari-hari bahkan agama sekalipun. Menurut penelitian
Grijns, et al (1983) dalam bukunya berjudul European loan-words in Indonesia. A check-list
of words of European origin in Bahasa Indonesia and traditional Malay, bahwa dari 6100
entri kata serapan yang terdapat dalam bahasa Melayu, 5400 entri di antaranya diserap dari
bahasa Belanda, 700 entri lainnya merupakan kata serapan dari bahasa lain (Inggris, Portugis,
dan lain-lain).
Salah seorang pendapat bernama Suwito (1985: 39-40) menjelaskan bahwa apabila dua
bahasa atau lebih digunakan secara bergantian oleh penutur yang sama, dapat dikatakan bahsa
bahasa tersebut dalam keadaan saling kontak. Kontak bahasa dapat terjadi proses saling
mempengaruhi antara bahasa satu dengan yang lain. Sehingga dapat dikatakan kontak bahasa
merupakan titik awal tumbuhnya suatu kata serapan. Hingga saat ini bahasa belanda begitu

melekat pada kosakata bahasa Indonesia yang menjadikan bahasa Belanda sebagai bahasa
sumber.
Beberapa bidang yang menyerap kosakata bahasa asing khususnya bahasa Belanda
yaitu di bidang kedokteran dan otomotif. Dalam bidang kedokteran, penyerapan kosakata
bahasa Belanda terjadi karena adanya proses kontak bahasa. Istilah kedokteran hampir
keseluruhan menggunakan bahasa Latin, namun terdapat beberapa kosakata yang diserap
dari bahasa belanda misalnya kata ambeien dari aambeien dan apotek dari kata apotheek.
Sedangkan dalam istilah otomotif kata yang merupakan serapan dari bahasa Belanda yaitu
bougie yang berarti busi.
Selain dalam bidang kedokteran dan otomotif, kata serapan dari bahasa Belanda juga
merambah pada istilah nama sayur dan buah. Saat ini belum banyak masyarakat yang
mengetahui beberapa kosakata buah dan sayur yang merupakan kata serapan dari bahasa
Belanda. Meski tidak semua buah dan sayur menyerap bahasa Belanda namun merupakan hal
yang menarik untuk dikaji. Seperti kita ketahui bahwa sistem fonologi bahasa Indonesia
berbeda dengan bahasa belanda. Perubahan pada suatu kosakata dapat terjadi karena adanya
perbedaan lafal ejaan. Oleh karena itu, hal ini dapat dijadikan suatu objek penelitian yang
berfokus terhadap pada analisis fonologis.

Anda mungkin juga menyukai