Anda di halaman 1dari 23

REFERAT

GLAUKOMA AKUT
Oleh :
Zahra Puspita
1102011301
KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT MATA
RSUD DR. DRAJAT PRAWIRANEGARA SERANG
PERIODE JUNI 2015
FK UNIVERSITAS YARSI

BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Glaukos = Hijau kebiruan

Meningkatnya tekanan
intraokular, kerusakan papil
saraf optik, dan menciutnya
lapang pandang.

Penyebab utama kebutaan


ireversibel di dunia.

1.2 TUJUAN
1.2.1 TUJUAN UMUM
Mengetahui mengenai Glaukoma Akut
1.2.2 TUJUAN KHUSUS
Untuk memenuhi salah satu tugas dan sebagai
persyaratan dalam mengikuti ujian di Kepaniteraan
Klinik

Ilmu

Penyakit

Prawiranegara Serang.

Mata

di

RSUD

Dr.

Drajat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


Klasifikasi glaukoma berdasarkan American Academy of
Ophthalmology dibagi atas :

Glaukoma

Glaukoma
Sudut Terbuka

75%

Glaukoma
Sudut Tertutup

Akut

Glaukoma
Kongenital

2.1 Definisi Glaukoma Akut


Glaukoma akut adalah gangguan anatomi mata
yang ditandai dengan penyumbatan aliran humor
akuos menuju ke bilik mata depan dimana terjadi
oposisi iris dengan jalinan trabekular pada sudut bilik
mata depan.

2.2 Etiologi Glaukoma Akut


Faktor resiko seperti jenis kelamin perempuan, usia yang
lebih tua, etnis Asia dan berbagai macam kelainan struktur
pada segmen anterior mata seperti diameter kornea lebih kecil,
kurvatura kornea anterior lebih datar, kurvatura kornea
posterior lebih datar, sudut bilik mata depan lebih dangkal,
lensa lebih tebal, kurvatura lensa anterior lebih pendek, letak
lensa lebih ke anterior dan sumbu bola mata yang lebih
pendek.

2.3 Epidemiologi Glaukoma Akut


Glaukoma sudut tertutup sebagian besar genetik lebih
banyak terjadi pada asian daripada kaukasian. Sebanyak 1,7
juta orang dapat mengalami kebutaan baik dari glaukoma
sudut tertutup akut maupun kronik. Di Indonesia, glaukoma
merupakan penyakit mata yang sering dijumpai. Pada tahun
2012, Glaukoma menempati urutan ke 3 penyebab kebutaan
setelah katarak dan kebutaan akibat retina.

2.4 Patofisiologi Glaukoma Akut


Pupil blok adalah mekanisme yang paling umum terjadi pada
glaukoma sudut tertutup akut.

Gambar 2.1. Penyempitan sudut bilik mata depan


Dikutip dari Skuta GL. Cantor L.B Weiss Js. Basic and Clinical Science Course. Section 10. American Academy
Ophtalmology: San Francisco; 2010-2011.

Gambar 2.2 Mekanisme aliran akuos humor


Dikutip dari Robert N. Weinreb, Tin Aung, Felipe A. Medeiros. The Pathophysiology and
Treatment of Glaucoma. JAMA. 2014; 311(18): 1902-11.

2.5 Manifestasi Klinis Glaukoma Akut


Kondisi klinis pada umumnya ditandai dengan
hiperemis konjungtiva, edema kornea, middilatasi pupil
tidak

aktif,

bilik

mata

depan

dangkal,

tekanan

intraokular yang sangat tinggi, biasanya lebih dari 30


mmHg. Pasien sering mengeluh sakit disekitar mata,
mual, muntah, penglihatan kabur dengan halo disekitar
cahaya.

2.6.2 Tekanan Intraokular


TIO

Palpasi
Tonometri Schiotz
Tonometri Applanasi

Pada Glaukoma sudut tertutup akut tekanan intraokular


meningkat hingga 30 mmHg.

2.6 Pemeriksaan pada Glaukoma Akut


2.6.1 Lampu Celah (Slit Lamp)

Gambar 2.3 Evaluasi kedalaman BMD dengan Slit Lamp


Dikutip dari Dikutip dari Liu Yao, Rhee Douglas J. Acute Bilateral Angle Closure. JAMA
Ophtalmology Clinical Challenge. 2013; 131(9): 1231-32.

2.6.3 Gonioskopi

Gambar 2.6 Gambar a). Pasien dengan BMD yang dangkal. b). Glaukoma sudut
tertutup pada pemeriksaan gonioskopi
Dikutip dari Liu Yao, Rhee Douglas J. Acute Bilateral Angle Closure. JAMA Ophtalmology
Clinical Challenge. 2013; 131(9): 1231-32.

2.6.4 Oftalmoskopi

Gambar 2.7 Oftalmoskopi

Gambar 2.8. Pencekungan diskus Optikus

Dikutip dari Salmon, J.R. Glaucoma. Dalam: Paul R, Whitcher, J.P ed. Oftalmologi Umum
Vaughan & Asbury. Ed 17. Jakarta: EGC; 2009.

2.7 Diagnosis dan Diagnosis Banding Glaukoma


Akut

Anamnesis

Pemeriksaan

Sakit disekitar mata, mual, muntah,


penglihatan kabur dengan melihat
halo disekitar cahaya.

Injeksi siliar, edema kornea, bilik mata


depan yang dangkal, flare sel, pupil oval
vertikal, peningkatan tekanan intraokular,
edema diskus optikus dan lainnya.

Beberapa diagnosis banding dari glaukoma akut


Glaukoma Akut

Iritis Akut

Konjungtivitis

Mata merah

Mata merah

Mata merah

Nyeri hebat

Nyeri unilateral

Rasa gatal / terbakar

Visus menurun

Visus menurun

Visus normal

Injeksi siliar

Injeksi siliar

Injeksi konjungtiva

Fotofobia sedang

Fotofobia hebat

Fotofobia ringan

TIO

TIO Normal

TIO Normal

Kornea edema

Kornea normal

Kornea normal

COA dangkal

2.8 Penatalaksanaan Glaukoma Akut


2.8.1 Terapi Medis
Dalam terapi medis, pasien glaukoma akan diberikan
obat-obatan yang diharapkan mampu mengurangi
tekanan intraokuli yang meninggi.

Obat-obatan yang

diberikan bekerja dengan cara supresi pembentukan


humor akuos, meningkatkan aliran keluar, menurunkan
volume

vitreus

(agen

midriatik dan sikloplegik.

hiperosmotik)

serta

miotik,

2.8.2 Terapi Bedah dan Laser


Pada glaukoma sudut tertutup, tindakan iridoplasti,
iridektomi, iridotomi perifer merupakan cara yang efektif
mengatasi blokade pupil.
Trabekulotomi adalah prosedur yang paling sering
digunakan untuk memintas saluran-saluran drainase normal
sehingga terbentuk akses langsung humor akuos dari bilik
mata depan ke jaringan subkonjungtiva dan orbita.

2.9 Prognosis Glaukoma Akut


Prognosis dari glaukoma akut ditentukan dari
deteksi dini dan pengobatan sesegera mungkin.
Kehilangan penglihatan dapat terjadi tanpa pengobatan
yang tepat. Jika terjadi serangan, atau jika pengobatan
tertunda, maka tekanan intraokular mata yang tinggi
dapat merusak saraf optik hingga meningkatkan resiko
kebutaan mata permanen.

BAB III SIMPULAN


Glaukoma akut merupakan suatu keadaan darurat mata
yang memerlukan penanganan segera untuk mencegah
kerusakan

nervus

optikus

yang

dapat

menyebabkan

kebutaan. Pupil blok adalah mekanisme yang paling umum


dari glaukoma sudut tertutup. Diagnosis dapat ditegakkan
berdasarkan hasil anamnesis dan temuan klinis.

Deteksi dini dan pengobatan sesegera mungkin sangat


mempengaruhi perjalanan penyakit. Jika terjadi serangan
atau jika pengobatan tertunda dan tidak tepat, maka
tekanan intraokular mata yang tinggi dapat merusak saraf
optik

hingga

permanen.

meningkatkan

resiko

kebutaan

mata

DAFTAR PUSTAKA
1.

Ilyas Sidarta, Yulianti Sri R. Ilmu penyakit mata. Edisi ke-5. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia:
Jakarta; 2014. hal 222.
2. Skuta GL. Cantor L.B Weiss Js. Basic and Clinical Science Course. Section 10. American Academy
Ophtalmology: San Francisco; 2010-2011.
3. Robert N. Weinreb, Tin Aung, Felipe A. Medeiros. The Pathophysiology and Treatment of Glaucoma. JAMA.
2014; 311(18): 1902-11.
4. Departemen Kesehatan RI. Presentasi angka kebutaan di Indonesia. 2012. [Diunduh 7 Juli 2015]. Tersedia
dari : www.depkes.go.id
5. Richard A. Zorab. Classification of Glaucoma. American Academy of Opthalmology. San Francisco. 2010. H.5
6. Lee Jacky W.Y, Wong Billy K.T, Yick Doris W.F, Wong Ian Y.H, Yuen Can Y.F, Lai Jimmy S.M. Primary Acute
Angle Closure: Long-Term Clinical Outcomes Over A 10-Year Period In The Chinese Population. Int
Ophthalmol. 2014; 34: h.165169.
7. Salmon, J.R. Glaucoma. Dalam: Paul R, Whitcher, J.P ed. Oftalmologi Umum Vaughan & Asbury. Ed 17.
Jakarta: EGC; 2009.
8. Vaughan D, Eva PR Galucoma, Dalam: Riordan-Eva P. Whitcher, J.P, penyunting. Vaughan & Asburys
general ophtalmology. Ed 18. Philadelphia. McGraw-Hill; 2011.
9. Kansky JJ, Bowling B. Clinical Opthalmology A systematic Approach. Edisi ke-7, Edinburgh: Elsevier
Butterworth-Heinemann; 2011. h.391-397.
10. American Academy of Opthalmology (AAO) Galucoma Panel, Hoskin Center for Quality Eye Care. Primary
angle closure. San francisco, 2010.
11. Acute
Angle
Closure
Glaucoma
Prognostic.
[Diunduh
8
Juli
2015].
Tersedia
dari
http://patient.info/health/acute-angle-closure-glaucoma
12. Acute
Angle
Closure
Glaucoma.
[Diunduh
8
Juli
2015].
Tersedia
dari
http://www.emedicinehealth.com/acute_angle closure_glaucoma/

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai