Oleh:
II.
IDENTITAS KLIEN
A.
Nama
B.
Umur
C.
Jenis Kelamin
D.
Agama
E. Alamat
F.
Pendidikan
G.
Pekerjaan
H.
Tgl. Masuk RS
I.
Tgl. Pengkajian
J.
No. CM
K.
Dx. Medis
: Tn. N
: 32 tahun
: Laki-laki
: Islam
:Kab. Pemalang
: SMP
: Buruh Bangunan
: 8 April 2016
: 26 April 2016
: 00086585
: Skizoprenia tak terinci
ALASAN MASUK
Klien dibawa ke RSJD Dr. Amino Gondohutomo oleh polisi dari
Pemalang karena mengamuk. Klien mengatakan marah dan memukul
kakak klien di bagian hidung karena kesal selalu diikuti kemanapun pergi.
Klien mengaku marah-marah dengan ayahnya karena kopinya diminum
oleh ayahnya.
III.
IV.
Masalah Keperawatan:
- Perilaku Kekerasan
FISIK
A. Kesadaran
Kesadaran klien composmentis (E4 M5 V6)
B. Tanda-tanda vital
1. Tekanan darah
: 110/70 mmHg
2. Frekuensi nadi
: 76x/menit
3. Frekuensi nafas
: 18x/menit
4. Suhu
: 36,40C
C. Keluhan fisik
Klien tidak mengeluh sakit fisik, terdapat bekas luka borgol.
V.
PSIKOSOSIAL
A. Genogram
Keterangan
: Laki-laki
: Perempuan
: Menikah
: Anak
: Klien
B. Konsep diri
1. Gambaran diri
Klien mengatakan,ia menyukai seluruh bagian tubuhnya. Namun klien
mengatakan paling menyukai wajahnya karena klien merasa ganteng.
2. Identitas diri
Klien mengatakan, ia sebagai laki-laki berusia 32 tahun yang belum
menikah. Klien mengatakan bekerja sebagai buruh bangunan. Ia
menyadari perilakunya pernah menyimpang, seperti memukul keluarga
dan marah-marah kepada keluarga klien. Klien mengatakan menyesal
dengan perilakunya yang dulu, klien ingin keluar dan berjanji tidak
memukul dan marah-marah lagi.
3. Peran diri
Klien menyadari perannya sebagai seorang anak yaitu membantu
meringankan beban perekonomian orang tua. Klien ingin menikah dan
bekeluarga.
4. Ideal diri
Klien mengatakan ingin segera sembuh dan tidak mau dirawat di
rumah sakit lagi. Klien ingin kembali bekerja sebagai buruh bangunan
dan memiliki uang.
5. Harga diri
STATUS MENTAL
A. Penampilan
Klien berpenampilan rapi, badan bersih, tidak berbau. Kuku klien
pendek dan bersih.
B. Pembicaraan
Klien berbicara jelas dan mampu memulai pembicaraan. Klien
menjawab pertanyaan dengan jawaban yang mudah dimengerti. Ia
menjawab pertanyaan menggunakan Bahasa Indonesia, suara jelas,dan
intonasinya cukup.
C. Aktifitas motorik
Klien nampak lesu dan bermalas-malasan. Tingkat aktivitas klien
tenang, mampu melakukan aktivitas ringan di dalam ruangan secara
mandiri.
D. Alam perasaan
Klien merasa sedih dengan keadaannya sekarang. Ia juga mengatakan
merasa rindu dengan rumah dan pekerjaannya.
E. Afek
Afek klien sesuai.
F. Interaksi selama wawancara
MEKANISME KOPING
Mekanisme koping yang dilakukan klien: maladaptif.
Klien mengatakan jika ada masalah lebih sering berdiam diri dan marah
kepada orang yang membuatnya sakit hati.
VIII.
IX.
X.
ASPEK MEDIK
A. Diagnosa medik: Skizoprenia tak terinci
B. Terapi medik:
Nama
obat
Clozapi
ne
Jenis
Dosis
antipsi
kotik
2x 100
mg
Resperi
don
antipsi
kotik
2 x 1
mg
Rute
Waktu
Indikasi
Oral
07.00
Dan
18.00
Penderita
skizofrenia
yang tidak
bereaksi
pada
obat
psikotik lain
Oral
07.00
Dan
18.00
Terapi
pada
skizofrenia
akut
dan
kronik serta
pada kondisi
psikosis yang
lain, dengan
gejala-gejala
tambahan
(seperti;
halusinasi,
delusi,
gangguan pola
Kontra
indikasi
Wanita yang
merencanaka
n kehamilan,
atau sedang
hamil.
Wanita
menyusui.
Penyakit
jantung,
penderita
gangguan
usus,
epilepsi,
glaukoma
Efek
samping
Pusing saat
sedang
duduk atau
berdiri.
Mual.
Merasa
panas
dan
berkeringat.
Nafsu makan
berkurang.
Mulut kering
disertai
meningkatny
a
produksi
air liur. Sulit
buang air
Hipersensitif
terhadap rispe
ridone
Yang umum
terjadi:
insomnia,
agitasi,
rasa
cemas, sakit
kepala
pikir,
kecurigaan
dan
rasa
permusuhan)
XI.
ANALISA DATA
NO.
1.
HARI/TGL
Selasa, 26 April 2016
DATA
DS:
1. Klien mengatakan sudah 3
MASALAH
Perilaku
kekerasan
XIII.
INTERVENSI
Tgl
26-4-2016
Diagnosa
Perilaku kekerasan
Tujuan
Rencana Tindakan
Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
selama
5
kali
pertemuan, diharapkan klien mampu
mengontrol
emosi
dan
mengungkapkan kemarah dengan
kata-kata positif, dengan kriteria
hasil:
1. Klien dapat mngindentifikasi
penyebab perilaku kekerasan.
2. Klien dapat mengidentifikasi
tanda-tanda perilaku kekerasan.
3. Klien dapat menyebutkan jenis
perilaku kekerasan yang pernah
dilakukannya.
4. Klien dapat menyebutkan akibat
dari perilaku kekerasan yang
dilakukannya.
5. Klien dapat menyebutkan cara
mencegah/mengontrol perilaku
kekerasannya.
6. Klien dapat mencegah/mengontol
perilaku kekerasannya secara
fisik, spiritual dan sosial.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
d. Terhadapa lingkungan
Diskusikan bersama klien akibat perilakunya
Diskusikan bersama klien secara mengontrol perilaku
kekerasan secara :
a. Fisik : pukul bantal, nafas
b. Obat
c. Sosial/verbal : menyatakan secara asertif rasa
marahnya
d. Spiritual : sholat/berdoa sesuai kenyakinan klien
Latihan klien mengontrol klien kekerasan secara fisik:
a. Latihan nafas dalam dan pukul bantal
b. Susun jadwal latihan dalam dan pukul bantal
Latihan klien mengontrol perilaku kekerasan secara
sosial/verbal
a. Latih mengungkapkan rasa marah secara verbal :
menolak dengan baik, meminta dengan baik,
mengungkapkan marah secara verbal.
b. Susun jadwal latihan mengungkapkan marah secara
verbal
Latihan mengontrol perilaku kekerasan secara spiritual:
a. Latih mengontrol marah secara spiritual: sholat,
berdoa
b. Buat jadwal di latihan sholat, berdoa
Latih mengontrol perilaku kekerasan dengan patuh
minum obat:
a. Latih pasien minum obat secara teratur dengan
prinsip limabenar, disertai penjelasan guna obat
dan akibat berhenti: minum obat.
b. Susun jadwal minum obat secara teratur.
XIV.
Tgl/ Jam
26-4-2016
13.00
WIB
No.Dx.
Kep.
1
Implementasi
Melakukan SP 1
- Membantu klien mengenali
penyebab perasaan marah,
tanda
dan
gejala
yang
dirasakan, perilaku kekerasan
yang dilakukan serta akibatnya.
Evaluasi
S:
- Klien berkata, Saya sering marah kalau ndak ada
pekerjaan, mbak. Bingung aja mba kalu nggak
kerja, nggak punya duit.
- Klien berkata, Saya kalau marah itu nafasnya
terengah-engah. Dadanya deg degan.
- Klien berkata, Saya kalau marah, suka mukul
orang. Ya akibatnya saya diborgol mbak, dibawa
polisi dimasukin sini.
O:
- Klien kooperatif
A:
- Klien mampu mengali perilaku kekerasan yang
dialaminya
P:
- Latih klien nafas dalam
TTD
S:
-
O:
- Klien nampak kooperatif
- Klien nampak tenang
- Klien nampak mempraktikkan nafas dalam,
dengan menarik nafas dari hidung dan
menghembuskan dari mulut.
A:
- Klien mampu mempraktikkan nafas dalam
P:
- Latih klien cara mengontrol amarah dengan
memukul bantal
- Dampingi klien minum obat secara teratur
13.30
WIB
27-4-2016
10.00
WIB
Melakukan SP 2
- Mengevaluasi cara mengontrol
emosi dengan nafas dalam
- Mengajarkan
klien
cara
mengontrol emosi dengan
latihan fisik, memukul bantal
S:
- Klien mengatakan, Saya sudah mencoba
mengontrol amarah dengan nafas dalam.
- Klien mengatakan, Saya sudah jarang marah kok
mbak sekarang.
- Klien mengatakan, Iya saya bersedia latihan
memukul bantal
28-4-2016
10.30
WIB
Melakukan SP 3
- Mengevaluasi
mengontrol
marah dengan memukul
bantal
- Memotivasi dan memberikan
penjelasan
mengenai
diagnosis, prognosis dan
pengobatan.
- Mengajarkan
klien
mengungkapkan rasa marah
secara
verbal;
menolak
dengan
baik,
meminta
dengan
baik,
mengungkapkan
perasaan
O:
- Klien kooperatif
- Klien tampak mempraktikkan memukul bantal
A:
- Klien sudah mampu mengontrol marah dengan
memukul bantal
P:
- Latih
cara
mengontrol
marah
dengan
mengungkapkan rasa marah secara verbal
- Dampingi klien mengkonsumsi obat secara teratur
S:
- Klien mengatakan, Saya belum praktikkan mukul
bantal, Mbak soalnya dari kemaren belum
marah.
- Klien mengatakan, Ya, Mbak saya sudah
berusaha kalau menolak dengan baik.
- Klien mempraktikkan cara meminta dengan baik,
Bu, obat saya habis. Tolong belikan di
Puskesmas Bu.
O:
- Klien nampak tenang
- Klien kooperatif
A:
- Klien sudah mengetahui diagnosis, prognosis, dan
dengan baik.
-
pengobatan di RSJ.
Klien sudah mampu mengungkapkan perasaan
marah secara verbal
P:
- Motivasi klien dan berikan dukungan emosional
29-4-2016
10.30
WIB
30-4-2016
10.00
WIB
Melakukan SP 3
S:
- Mengevaluasi
mengontrol
- Klien mengatakan, Saya sudah mencoba
marah
dengan
mengontrol amarah dengan berkata baik.
- Klien mengatakan, Iya saya bersedia latihan
mengungkapkan rasa marah
mengontrol marah dengan beristigfar
secara
verbal;
menolak
O:
dengan
baik,
meminta
- Klien kooperatif
dengan
baik,
- Klien tampak mempraktikkan beristigfar ketika
mengungkapkan
perasaan
marah
dengan baik.
- Klien mengatakan berjanji akan taat beribadah
- Mengajarkan
klien
P:
mengontrol marah dengan
- Latih
cara
mengontrol
marah
dengan
cara
spiritual
yaitu
mengungkapkan dengan spiritual
beristigfar, sholat dan berdoa
- Kaji RPK lagi
- Dampingi klien mengkonsumsi obat secara teratur
Melakukan SP 4
S:
- Mengevaluasi
mengontrol
- Klien mengatakan, Saya sudah mencoba
marah dengan cara spiritual
mengontrol amarah dengan beristigfar
Klien mengatakan, 5 benar pemberian obat itu
yaitu beristigfar, sholat dan
yang pertama benar pasien, benar obat, benar
berdoa
- Memberikan
penjelasan
dosis, benar rute, benar waktu, begitu ,mba
O:
- Klien kooperatif
- Klien mampu menyebutkan 5 benar pemberian
obat
P:
- Kaji RPK lagi
- Dampingi klien mengkonsumsi obat secara teratur