Askep 2
Askep 2
Pada diabetes tipe I terdapat bukti adanya suatu respon autoimun. Ini merupakan respon
abnormal dimana antibody terarah pada jaringan normal tubuh dengan cara bereaksi terhadap
jaringan tersebut yang dianggapnya seolah-olah sebagai jaringan asing.
c. Faktor lingkungan
Faktor eksternal yang dapat memicu destruksi sel pancreas, sebagai contoh hasil
penyelidikan menyatakan bahwa virus atau toksin tertentu dapat memicu proses autoimun
yang dapat menimbulkan destuksi sel pancreas.
a.
b.
c.
d.
C. MANIFESTASI KLINIS
Menurut Askandar (1998) seseorang dapat dikatakan menderita Diabetes Mellitus
apabila menderita dua dari tiga gejala yaitu:
1. Keluhan TRIAS: Banyak minum, Banyak kencing dan Penurunan berat badan.
2. Kadar glukosa darah pada waktu puasa lebih dari 120 mg/dl
3. Kadar glukosa darah dua jam sesudah makan lebih dari 200 mg/dl
Sedangkan menurut Waspadji (1996) keluhan yang sering terjadi pada penderita
Diabetes Mellitus adalah: Poliuria, Polidipsia, Polifagia, Berat badan menurun, Lemah,
Kesemutan, Gatal, Visus menurun, Bisul/luka, Keputihan.
D. PATOFISIOLOGI
Ibarat suatu mesin, tubuh memerlukan bahan untuk membentuk sel baru dan
mengganti sel yang rusak. Disamping itu tubuh juga memerlukan energi supaya sel tubuh
dapat berfungsi dengan baik. Energi yang dibutuhkan oleh tubuh berasal dari bahan makanan
yang kita makan setiap hari. Bahan makanan tersebut terdiri dari unsur karbohidrat, lemak
dan protein (Suyono,1999).
Pada keadaan normal kurang lebih 50% glukosa yang dimakan mengalami
metabolisme sempurna menjadi CO2 dan air, 10% menjadi glikogen dan 20% sampai 40%
diubah menjadi lemak. Pada Diabetes Mellitus semua proses tersebut terganggu karena
terdapat defisiensi insulin. Penyerapan glukosa kedalam sel macet dan metabolismenya
terganggu. Keadaan ini menyebabkan sebagian besar glukosa tetap berada dalam sirkulasi
darah sehingga terjadi hiperglikemia.
Penyakit Diabetes Mellitus disebabkan oleh karena gagalnya hormon insulin. Akibat
kekurangan insulin maka glukosa tidak dapat diubah menjadi glikogen sehingga kadar gula
darah meningkat dan terjadi hiperglikemi. Ginjal tidak dapat menahan hiperglikemi ini,
karena ambang batas untuk gula darah adalah 180 mg% sehingga apabila terjadi hiperglikemi
maka ginjal tidak bisa menyaring dan mengabsorbsi sejumlah glukosa dalam darah.
Sehubungan dengan sifat gula yang menyerap air maka semua kelebihan dikeluarkan
bersama urine yang disebut glukosuria. Bersamaan keadaan glukosuria maka sejumlah air
hilang dalam urine yang disebut poliuria. Poliuria mengakibatkan dehidrasi intra selluler, hal
ini akan merangsang pusat haus sehingga pasien akan merasakan haus terus menerus
sehingga pasien akan minum terus yang disebut polidipsi.
Produksi insulin yang kurang akan menyebabkan menurunnya transport glukosa ke
sel-sel sehingga sel-sel kekurangan makanan dan simpanan karbohidrat, lemak dan protein
menjadi menipis. Karena digunakan untuk melakukan pembakaran dalam tubuh, maka klien
akan merasa lapar sehingga menyebabkan banyak makan yang disebutpoliphagia. Terlalu
banyak lemak yang dibakar maka akan terjadi penumpukan asetat dalam darah yang
menyebabkan keasaman darah meningkat atau asidosis. Zat ini akan meracuni tubuh bila
terlalu banyak hingga tubuh berusaha mengeluarkan melalui urine dan pernapasan, akibatnya
bau urine dan napas penderita berbau aseton atau bau buah-buahan. Keadaan asidosis ini
apabila tidak segera diobati akan terjadi koma yang disebut koma diabetik (Price,1995).
HR: 90x/ menit , suhu : 37 C, RR: 18x/ menit , sudah terjadi neuropati ekstremitas, kakki
teraba dingin dan terlihat pucat, gula dara sementara: 450/dl, ada riwayat DM pada anggota
keluarga ( bapaknya meninggal karena komplikasi ) . sejak kecilibu D mengalami gizi lebih
( obesitas ) , BB sekarang : 42 kg , TB : 160 cm, sebelum sakit-sakitan BB nya perna
mencapai 84 kg.
A. DATA FOKUS
DS :
Klien mengatakanmerasa lemas
Klien mengatakan sering kencil, sering minum, dan inginya makan terus
Neuropati ekstremitas
Luka ulkus diabetikum pada kaki yang tidak perna sembuh bahkan lukanya sangat dalam
sampai kelihatan bentuk tulangnya.
Kaki teraba dingin dan terlihat pucat
Mengalami obesitas sejak kecil
DO :
TD : 160/90 mmHg
Suhu : 37 C
RR : 18x/ menit
HR : 90x/ menit
Gula dara sementara / sewaktu : 450/dl
BB sekarang : 42 kg
BB dahulu : 84 kg
TB : 160 cm
Diagnisis Medis : Diabetes Mellitus
B. ANALISA DATA
N
O
1
SYMTOMP
DS
Klien
mengatakanmerasa
lemas
Klien mengatakan
sering
kencil,
sering minum, dan
inginya
makan
terus
DO
BB sekarang : 42 kg
BB dahulu : 84 kg
TD : 160/90 mmHg
TB : 160 cm
ETIOLOGI
PROBLEM
Neuropati
Gula darah sementara Kerusakan
integritas jaringan
ekstremitas
: 450/dl
Luka
ulkus Diagnisis Medis :
diabetikum pada Diabetes Mellitus
kaki yang tidak TD : 160/90 mmHg
Faktor Mekanik
perna
sembuh
bahkan
lukanya
sangat
dalam
sampai kelihatan
bentuk tulangnya.
C. PRIORITAS DIAGNOSA
1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d faktor biologis
(ketidakmampuan tubuh mengabsorbsi zat-zat gizi ) d/d
DS :
Klien mengatakanmerasa lemas
Klien mengatakan sering kencil, sering minum, dan inginya makan terus
DO :
BB sekarang : 42 kg
BB dahulu : 84 kg
TD : 160/90 mmHg
TB : 160 cm
2. Kerusakan integritas jaringan b/d dengan faktor mekanik: ( terjadinya neuropati ekstremitas )
d/d
DS :
Neuropati ekstremitas
Luka ulkus diabetikum pada kaki yang tidak perna sembuh bahkan lukanya sangat dalam
sampai kelihatan bentuk tulangnya.
DO :
Gula darah sementara : 450/dl
Diagnisis Medis : Diabetes Mellitus
TD : 160/90 mmHg
D. INTERVENSI / PERENCANAAN
Tgl
No
Dx
NOC
NIC
RASIONAL
T.T.D
21- 12- 1
2012
Manajemen Nutrisi
kaji pola makan klien
Pengkajian
pola
makan klien untuk
memntau
perkembangan
nutrisi klien
Monitor Nutrisi
Monitor
respon
terhadap situasi
mengharuskan
makan.
mengetahi
perkembangan
kkeadaan
pasien
terutama
pada
perbaikan
nutrisi pasien
klien Untuk mengetahui
yang respon
klioen
klien terhadap perbaikan
gizi dan nutrisi
pada klien
Untuk mengetahui
apaka
ada
gangguan
atau
komplikasi
yang
terjadi pada pasien .
bengkak dsb.
21-122012
pasienselama 6x24
jampenyembuhan
luka
meningkat dengan kriteria
hasil :
Wound healing
Penyembuhan Luka
granulasi jaringan
Wound care
Monitor karakteristik
luka:tentukan ukuran dan
kedalaman
luka,
dan
klasifikasi pengaruh ulcers
Catat karakteristik cairan
secret yang keluar
Bersihkan dengan cairan
anti bakteri
Dressing dengan kasa
steril sesuai kebutuhan
Pertahankan
tehnik
dressing steril
mengetahui
karakteristik luka
dan
teknik
penngobatan
dapat mengetahui
cairan dan sekret
yang ada pada luka
untuk menghindari
infeksi pada luka
untuk membalut
luka
aga
mempercepat
proses
penyembuhan
untuk mempercepat
proses
penyembuhan
agar pasien atau
anggota kelluaraga
dapat
melakukan
teknik rawat luka
mandiri
agar
perawat
mengetahui
perubahan
yang
terjadi pada luka
agar luka tidak
semakin parah
E. IMPLEMENTASI
Tgl
Jam
21-des2012
NO.
dx
1
Implementasi
Managment nutrisi
Respon
DS: Klien mengatakan sering
kencing, sering minum, dan inginya
makan terus
t.t.d
08.00
21-des2012
08.00
Klien
lemas
mengatakanmerasa
DO : BB sekarang : 42 kg
BB dahulu : 84 kg
TD : 160/90 mmHg
TB : 160 cm
Gula dara sementara / sewaktu :
450/dl
Ku : lemah
21 des
2012
10.00
21 des
2012
10.45
21 des
21 des
2012
11.15
22 des
2012
08.00
Monitor Nutrisi
memonitor BB
memungkinkan.
22 des
2012
08.30
22 des
2012
09.00
setiap
hari
jika
21-
des
2012
Wound care
memonitoro karakteristik luka:tentukan
ukuran dan kedalaman luka, dan
klasifikasi pengaruh ulcers
DS : Neuropati ekstremitas
Luka ulkus diabetikum pada kaki yang tidak
perna sembuh bahkan lukanya sangat dalam
sampai kelihatan bentuk tulangnya
DO :
Gula darah sementara : 450/dl
Diagnisis Medis : Diabetes Mellitus
TD : 160/90 mmHg
DS : Neuropati ekstremitas
Luka ulkus diabetikum pada kaki yang tidak
perna sembuh bahkan lukanya sangat dalam
sampai kelihatan bentuk tulangnya
DO :
Gula darah sementara : 450/dl
Diagnisis Medis : Diabetes Mellitus
TD : 160/90 mmHg
09.00
21
des
keluar
2012
09.15
21
des
2012
09. 22
21
des
membersihkan
bakteri
dengan
cairan
anti
2012
09.35
21
des
2012
09.35
22
des
2012
09.00
22
des
2012
10.30
22
des
2012
11.00
22
des
2012
11.30
memberikan
tekanan
posisi
terhindar
dari
Jam
Tanggal
No
dx
Evaluasi
t.t.d
S:
pasien tidak terlihat lemah lagi
berat badan pasien stabil dan tidak terjadi mal nutrisi
pasien mengatakan asupan nutrisi dan pola makan terjaga
O : - BB : 42 kg
gula darah turun dari450 menjadi 320/dl
A : BB stabil dan tidak terjadinya mal nutrisi pada klien
asupan makanan dan nutrisi pada pasien baik
Masalah teratasi sebagian
P : pertahankan intervensi