penuh.
Hidrologi air permukaan dan meteorology
Hidrogeologi dan keteknikan. Hal ini berhubugan dengan desain engineer
SEJARAH HIDROGEOLOGI
Berikut adalah sejarah perkembangan Hidrogeologi:
hidrogeologi pertama
Akhir abad 19, William Whitaker bapak Hidrogeologi Inggris membbuat
memoir suplai air dari survey geologi dimana suplai air Sussex dicatat
sistematis
Henry Darcy (1803-1858) mempelajari pergerakan air melalui pasir, dan
dari observasi empiris menghasilkan rumus dasar yang terkenal sebagai
Hukum Darcy yang menentukan aliran air tanah di alluvial dan formasi
sedimen
Meinzer (1923) mempresentasikan buku the occurrence of groundwater
in the US
Theis (1935) mempresentasikan solusi matematis yang menggambarkan
APLIKASI HIDROGEOLOGI
Water engineering; i.e berhubungan dengan suplai air untuk kebutuhan
hydrauli, industry dan irigasi
Hydraulic engineering; i.e bidang teknik yang mengerjakan konstruksi
bangunan air
Drainage engineering; i.e bidang teknik yang terlibat pada drainase
didataran rendah dan dewatering tambang
Environmental engineering; i.e bidang teknik yang menangani konservasi
lingkungan
SIKLUS HIDROLOGI
Air mengalami evaporasi dilaut dan dibawa sebagai uap air diatmosfer
kedaratan
Diatas daratan, uap air menjadi presipitasi dalam betuk hujan, hujan es,
dan salju yang jatuh dipermukaan bumi
Hujan, hujan es yang mencair, dan salju mencair bergerak menuju ke
danau, sungai dan infiltrasi kedalam tanah menjadi system air tanah
Dilaut air mengalami evaporasi lagi danseterusnya.
AIR TANAH (GROUNDWATER)
Merupakan air yang berada dibawah permukaan tanah pada zona jenuh air,
dengan tekanan hidrostatis dama atau lebih besar daripada tekanan udara.
Bersumber dari air hujan yang mengalami infiltrasi kedalam tanah. Dari 96% air
yang ada dibumi 4% merupakan air waduk, danau, sungai, serta uap air.
Potensi air tanah yang ada ditiap lokasi berbeda ada yang tinggi dan ada
yang rendah, dipegaruhi oleh: jumlah curah hujan, persen vegetasi, kemiringan
lereng, derajat kesarangan dan kelulusan batuan.
KUALITAS AIR TANAH DAN PENCEMARAN HIDROGEOLOGI
Air tanah terkontaminasi adalah air tanah yang telah tercemar oleh
aktivitas manusia hingga mengandung bahan terlarut atau tersuspensi. Pencemar
utama air tanah meliputi bahan kimia seperti logam berat, bahan organic terlarut,
minyak, pestisida dan pupuk, dan pencemar mikrobiologi seperti bakteri fese dan
virus. Sumber pencemar air tanah dapat dikategorikan sebagai berikut:
a.
b.
c.
d.
Lempung
Aqutard : formasi batuan yang dapat menyimpan air namun hanya dapat
mengalirkan air dalam jumlah terbtas. Contoh: Sandy clay
TIPE AQUIFER
akuifer
2. Akuifer tertekan (Confined Aquifer)
- Merupakan akuifer yang dibatasi oleh lapisan batuan kedap air
-
(Aquitard)
Umum dijumpai dilembah Aluvial dan dataran.
HIDROGEOLOGI FISIK
1. Porositas
Perbandingan antara volume pori dan volume total batuan. Semakin besar
ruang pori semakin besar jumlahnya, semakin tinggi porositas dan
semakin besar kapasitas menahan air (Water holding capacity).
vi
n= x 100
Rumus :
V
n= porositas (%)
vi= volume pori
V= volume batuan
2. Permeabilitas
Kemampuan batuan/tanah untuk meloloskan air. Koefisien permeabilitas
(K) sama dengan debi (m3/s) persatuan luas (m2) massa tanah dibawah
unit hidrolik gradient. Hal ini biasanya dinyatakan cm/s,m/s,m/hari, dll.
Laju aliran tanah dikendalikan oleh dua sifat batuan yaitu porositas dan
permeabilitas.
Tabel permeabilitas beberapa batuan ( Morris and Johnson (Todd,1980).)
3. Transmisivitas
Sejumlah air yang dapat mengalir melewati satu unit luas akuifer dengan
gradient hidrolik 100%.
T =Kb
T= transmisivitas
K= permeabilitas
B= Ketebalan Akuifer
Transmisivitas sering merupakan indicator yang lebih baik disbanding
konduktivitas hidrolik mengenai kapasitas produksi air akuifer.
HIDROGEOLOGI KIMIA
1. Prinsip Kimia Air Tanah
Air adalah zat reaktif yang memiliki kapasitas yang besar untuk
melarutkan zat padat, cair dan gas. Karakteristik fisik dan kimia air
tergantung pada beberapa factor yaitu litologi dari strata geologi dimana
air tanah mengalir, lamanya air berada aquifer dan kondisi lingkungan.
2. Komposisi Kimia Air Tanah
Komponen terlarut utama dari air tanah adalah enam ion utama
yaitu sodium (Na+), calcium (Ca2+), magnesium (Mg2+), chloride
penggunaan pupuk
II.
PENDAHULUAN
Konsultasi publik merupakan tahap akhir setelah tahap identifikasi
cekungan air tanah dan penentunbatas cekungan air tanah dalam pasal
9 ayat(2) peraturan pemerintah nomor 43 tahun 2008 tentang air tanah.
BAHAN KONSULTASI PUBLIK
Rancangan penetapan cekungan air tanah merupakan peta cekungan
air tanah yang berisi data teknis dan data administrasi. Data teknis
cekungan air tanah meliputi batas lateral/ horizontal cekungan air
tanah, batas daerah imbuhan air tanah dan daerah lepasan air tanah,
penampang cekungan air tanah dan penampang cekungan air tanah
yang digambarkan diatas peta dar topografi dengan sistem koordinat
geografi. Data dan administrasi peta cekungan air tanah terdiri atas
III.
Dalam hal rancangan peta cekungan air tanah disusun oleh menteri, data
teknis administrasi dikonsultasi kepada pemangku kepentingan meliputi
pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, organisai profesi
dibidang air tanah, akademis, masyarakat pengguna air tanah, dan lembaga
swadaya masyarakat.
Dalam hal rancangan peta cekunganair tanah disusun dan diusulkan oleh
gubernur,data teknis administrasi dikonstultasikan kepada pemangku
kepentingan, meliputi pemerintah provinsi dan sekitarnya.
Dalam hal rancangan peta cekungan air tanah disusun dan diusulkan oleh
bupati/ walikota, data teknis dan administrasi dikonsultasikan kepada
pemangku kepentingan, meliputi pemerintah kabupaten/kota sekitarnya,
organisasi profesi dibidang air tanah, akademisi, masyarakat pengguna air
tanah, dan lembaga swadaya masyarat.
Pedoman penyusuna peta hidrogeologi skala 1: 100.000
Latar Belakang
Air tanah merupakan sumber daya alam nasional yang vital dalam
kehidupan dan menjadi hajat hidup orang banyak. Diindonesia sumber
daya air tanah termasuk kekayaan alam nasional yang dikuasai negara
yang digunakan sebesar-besar bagi kemakmuran rakyat.
Sesuai undang-undang Nomor 22 Tahun 1999, pasal 7 dan 10,juncto
peraturan pemerintah Nomor 25 Tahun 2000, maka pemerintah daerah
berwenang dalam mengelola sumber daya nasional yang ada diwilayahya
sementara pemerintah pusat memberikan pedoman bagaimana kegiatan
tersebut seharusya dilakukan.
Maksud dan Tujuan
Pedoman ini dimaksudkan sebagai acuan bagi pemerinah daerah dalam
melaksanakan kegiatan penyusuna peta hidrogeologi 1: 100.000 wilayah
daerah yang bersangkutan.
Tujuanya agar pemerintah daerah mampu melaksakan kegiatan tersebut.
Ruang Lingkup
Mencakup : (i) pengertian istilah ; (ii) makna dasar peta hidrogeologi ; (iii)
tahapan penyusunan peta berikutnya peta hidrogeologi skala 1: 100.000
4
Pengertian
Meliputi : Pedoman, Peta, Hidrogeologi, Skala, Penyusuna peta
Hidrogeologi, Pemetaan Hidrogeologi, Pete Hidrogeologi sebagai
penyusuna dari peta Hidrogeologi, Akuifer, Nir-akuifer
Lingkup Kegiatan Penyusunan
Umum Peta hidrogeologi skala 1: 100.000 disuatu daerah umumnya
mencakup suatu luasan yang dibatasi oleh garis-garis koordinat (lintang
dan bujur) maupun batas-batas yang lain dan mengacugrafi pada peta
dasar topografi.
Tahapan Inventarisasi dan Perencanaan
- Penyusuna peta hidrogeologi didasari data dasar dan informasi
- Berdasarkan ketersediaan data dan informasi
- Tim yang telah dibentuk
- Pengumpulan data primer dilapangan
Tahapan Inventarisasi dan Penyajian hasil interpretasi
- Kegiatan interpretasi
- Hasil interpretasi dan Analisis
- Komponen-Komponen tersebut ditumpang-tindihkan unutk
menciptakan peta Hidrogeologi.
- Tersedianya paket perangkat lunak Sistem Informasi Geografi
- Penyajian hasil interpretasi
- Diskusikan atau diedarkan
- Pemeriksaan akhir
- Dipublikasikan
Tahapan Kartografi
- Kegiatan kartografi
Tahapan Publikasi
- penyusunan peta
- Produk akhir dan penyusunan peta hidrogeologi
- Produk akhir tersebut dalam format analog maupun digital dan
disebarluaskan kesemua pihak yang berkaitan dan masyarakat
Lampiran
- Lampiran 1. Bagan alir penyusunan
- Lampiran 2. Indek lembar peta
- Lampiran 3. Klasifikasi peta hidrogeologi
- Lampiran 4. Metode analisis data
- Lampiran 5. Tata letak peta
Acuan
- Anonymous, 1987, Hydrogeology and Groundwater Resources
of the Lake Amadeus and Ayers Rock Region, Northen
Territory, Bureu of Mineral Resources, Canberra