PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengukuran merupakan hal yang penting dalam dunia ilmu pengetahuan. Pengukuranpengukuran tersebut antara lain: pengukuran jarak dari satu tempat ke tempat lain,
pengukuran waktu dari satu kejadian ke kejadian yang lainnya, pengukuran temperatur / suhu
suatu daerah dan lain sebagainya.
Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih, khususnya dibidang
elektronika analog dan digital, maka untuk mengukur jarak dari satu titik ke titik lainnya
dapat digunakan sensor ultrasonik dan alat penghitung.
Berdasarkan alasan diatas maka penggunaan mikrokontroler sangat penting untuk
dipelajari oleh mahasiswa teknik, khususnya teknik mesin.
1.2 Rumusan Masalah
1. Komponen apa saja yang digunakan dalam sensor ultrasonik yang bekerja dengan
mikrokontroler?
2. Bagaimana prinsip kerja sensor ultrasonik yang bekerja dengan mikrokontroler?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui komponen apa saja yang digunakan pada sensor ultrasonik
mikrokontroler
2. Mengetahui prinsip kerja sensor ultrasonik mikrokontroler
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Mikrokontroler
sebanding dengan dua kali jarak sensor dengan objek, sehingga jarak sensor dengan objek
dapat ditentukan persamaan:
s=
v xt
2
Keterangan:
s = jarak (meter)
v = kecepatan suara (344 m/detik)
t = waktu tempuh (detik)
SRF04 dapat mengukur jarak dalam rentang antara 3 cm 3 m dengan output
panjang pulsa yang sebanding dengan jarak objek. Sensor ini hanya memerlukan 2 pin I/O
untuk berkomunikasi dengan mikrokontroler, yaitu TRIGGER dan ECHO. Untuk
mengaktifkan SRF04 mikrokontroler mengirimkan pulsa positif melalui pin TRIGGER
minimal 10 s, selanjutnya SRF04 akan mengirimkan pulsa positif melalui pin ECHO
selama 100 s hingga 18 ms, yang sebanding dengan jarak objek.
Spesifikasi dari sensor ultrasonik SRF04 adalah sebagai berikut:
a. Dimensi: 24mm (P) x 20mm (L) x 17mm (T).
b. Tegangan: 5 VDC
c. Konsumsi Arus: 30 mA (rata-rata), 50 mA (max)
d. Frekuensi Suara: 40 kHz
e. Jangkauan: 3 cm 3 m
f. Sensitivitas: Mampu mendeteksi objek dengan diameter 3 cm pada jarak > 2 m
g. Input Trigger: 10 mS min. Pulsa Level TTL
h. Pulsa Echo: Sinyal level TTL Positif, Lebar berbanding proporsional dengan jarak yang
dideteksi
Dari gambar diatas dapat dijelaskan fungsi dari masing masing koneksi sensor ultrasonik
SRF04 sebagai berikut:
a. 5V supply
b. Echo Pulse Output
c. Trigger Pulse Input
d. Do Not Connect
e. 0V Ground
2.2.2
Prinsip Kerja Sensor Ultrasonik SRF04
Prinsip kerja SRF04 adalah transmitter memancarkan seberkas sinyal ultrasonik
(40KHz) yang bebentuk pulsa, kemudian jika di depan SRF04 ada objek padat maka
receiver akan menerima pantulan sinyal ultrasonik tersebut. Receiver akan membaca lebar
pulsa (dalam bentuk PWM) yang dipantulkan objek dan selisih waktu pemancaran.
Dengan pengukuran tersebut, jarak objek di depan sensor dapat diketahui. Untuk lebih
jelasnya, perhatikan gambar 2.4 di bawah ini:
Untuk menghitung lamanya sinyal high yang diterima mikrokontroler dari pin
echo, maka digunakan fasilitas timer yang ada pada masig-masing mikrokontroler. Ketika
ada perubahan dari low ke high dari pin echo maka akan mengaktifkan timer, dan ketika
ada perubahan dari high ke low dari pin echo maka akan mematikan timer. Setelah itu
yang diperlukan adalah mengkonversi nilai timer dari yang satuaanya dalam detik,
menjadi ke dalam satuan jarak (inch/cm) dengan menggunakan rumus berikut:
Jarak (inch) = waktu hasil pengukuran (uS) / 148
Jarak (cm) = waktu hasil pengukuran (uS) / 58
Berikut ini adalah data perbandingan antara sudut pantulan dan jarak pada sensor
ultrasonik SRF04:
2.3 Buzzer
Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah
getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir sama
dengan loud speaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang pada
diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet,
kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas
magnetnya, karena kumparan dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan
akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang
akan menghasilkan suara.
Buzzer biasa digunakan sebagai indikator bahwa proses telah selesai atau terjadi
suatu kesalahan pada sebuah alat (alarm). Pada rangkaian alat ukur monitoring jarak mobil
terhadap suatu benda atau penghalang pada saat parkir mundur buzzer berfungsi sebagai
suara peringatan yang memperingatkan pengendara mobil apabila jarak sensor telah
mendekati suatu benda atau penghalang. Dengan demikian, pengemudi akan mengetahui
jika posisi mobilnya dalam bahaya dan pengemudi bisa menghindari terjadinya benturan.
berfungsi
sebagai
arena
prototyping
sirkuit
mikrokontroler.
Dengan
Arduino Uno memiliki 14 digital pin input /output (atau biasa ditulis I/O, dimana 6 pin
diantaranya dapat digunakan sebagai output PWM), 6 pin input analog, menggunakan
crystal 16 MHz, koneksi USB, jack listrik, header ICSP dan tombol reset. Hal tersebut
adalah semua yang diperlukan untuk mendukung sebuah rangkaian mikrokontroler.
Cukup dengan menghubungkannya ke komputer dengan kabel USB atau diberi power
dengan adaptor AC-DC atau baterai, kita sudah dapat mengoperasikan Arduino Uno ini.
Kemungkinan paling buruk apabila terjadi kesalahan dalam menggunakan Arduino Uno
ini hanyalah kerusakan pada chip ATMega328, yang bisa anda ganti sendiri dengan mudah
dan dengan harga yang relatif murah. Arduino Uno R3 memiliki spesifikasi sebagai
berikut:
Mikrokontroler ATmega328
Catu Daya 5V
Teganan Input (rekomendasi) 7-12V
Teganan Input (batasan) 6-20V
Pin I/O Digital 14 (of which 6 provide PWM output)
Pin Input Analog 6
Arus DC per Pin I/O 40 mA
Arus DC per Pin I/O untuk PIN 3.3V 50 mA
Flash Memory 32 KB (ATmega328) dimana 0.5 KB digunakan oleh
booitloader
SRAM 2 KB (ATmega328)
EEPROM 1 KB (ATmega328)
Clock Speed 16 MHz
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Algoritma (bukan prinsip kerja, tapi pas dikasih input, outputnya apa gitu)
3.2 Flowchart (bukan prinsip kerja, tapi pas dikasih input, outputnya apa gitu)
Fotoin ya well :*
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1
4.2
Prinsip kerja
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran