Askep 3
Askep 3
Obat Sekunder
1. Ekonamid
2. Rifampisin (R)
2. Protionamid
3. Pirazinamid (Z)
3. Sikloserin
4. Streptomisin
4. Kanamisin
5. Etambutol (E)
6.
Tiasetazon
7.
Viomisin
8.
Kapreomisin
Lama
(H) / day
R day
Z day
F day
Intensif
2 bulan
60
Lanjutan
4 bulan
54
Lama
(H)@300 R@450
mg
mg
Z@500
mg
E@
250
mg
Mg
Intensif 2
11
bulan1
11
Minu
33
33
0,5 %
6030
66
bulan
Lanjutan 5 bulan 2
Lama
H @ 300 mg
R@450mg
P@500mg
Hari X Minum
Intensif
2 bulan
60
Lanjutan3 x
week
4 bulan
54
Intensif(dosis
Lama
1 bulan
Minu
day@250mg
XHa
30
harian)
11. Pengkajian
Data dasar pengkajian pasien ( Doengoes, Marilynn E : 2000 ) adalah
sebagai berikut:
a.
Subjektif : Rasa lemah cepat lelah, aktivitas berat timbul. sesak (nafas
pendek), demam, menggigil.
Objektif : Takikardia, takipnea/dispnea saat kerja, irritable, sesak (tahap,
lanjut; infiltrasi radang sampai setengah paru), demam subfebris (40
-410C) hilang timbul.
b.
Pola nutrisi
Respirasi
Rasa nyaman/nyeri
Integritas ego
Keamanan
Interaksi Sosial
Subyektif:
Perasaan
isolasi/
penolakan
karena
penyakit
menular,
e.
f.
Tujuan
Intervensi
Rasiona
a. Penur
napas in
berhubungan
jalan napas efektif, dengan kecepatan, irama, kedalaman atelektas
dengan sekret kental criteria hasil:
dan penggunaan otot
akumula
atau sekret darah,
kelemahan, upaya
Mempertahankan
aksesori.b. Catat
kemampuan untuk
secret/ke
member
napas se
aksesori
kerja per
meningk
n sulit bi
sputum b
kerusaka
Bantu/ajarkan batuk efektif bronchia
Berpartisipasi dalam dan latihan napas dalam.
memerlu
program pengobatan sesuai
evaluasi
d. Bersihkan sekret dari
kondisi.
.
mulut dan trakea, suction
bersihan jalan napas.
Mengidentifikasi
bila perlu.
c. Menin
paru, ve
membuk
sekret ag
dikeluar
Kolaborasi:
g. Berikan obat: agen
mukolitik, bronkodilator,
kortikosteroid sesuai
indikasi.
d. Mence
obstruks
Suction d
pasien ti
mengelu
e. Memb
mengenc
sehingga
dikeluar
f. Mence
membra
g. Menur
kekental
lingkara
trakeabr
jika terja
pada kav
Gangguan
pertukaran gas
berhubungan
dengan
berkurangnya
keefektifan
permukaan paru,
atelektasis,
Melaporkan tidak
terjadi dispnea.
Menunjukkan
kerusakan membran
warna kulit, membran
perbaikan ventilasi dan
alveolar kapiler,
mukosa, dan warna kuku.
oksigenasi jaringan adekuat
sekret yang kental,
dengan GDA dalam rentang c.
edema bronchial.
normal.
Demonstrasikan/anjurkan
pleural e
meluasn
dengan g
respiras
distress.
secret da
oksigena
dan jarin
c. Menin
resistens
d. Anjurkan untuk bedrest, untuk m
batasi dan bantu aktivitas
kolapsny
sesuai kebutuhan.
d. Mengu
e. Monitor GDA.
f. Kolaborasi: Berikan
oksigen sesuai indikasi.
oksigen p
respiras
e. Menur
oksigen (
meningk
menunju
penanga
adekuat
terapi.
f. Memba
hipoksem
sekunder
dan penu
permuka
paru.
Gangguan
a. Bergu
keseimbangan
keperawatan diharapkan
paasien: turgor kulit,
nutrisi, kurang dari kebutuhan nutrisi adekuat, timbang berat badan,
mendefin
masalah
kebutuhan
berhubungan
yang tep
interven
dengan kelelahan,
batuk yang sering,
adanya produksi
sputum, dispnea,
anoreksia,
penurunan
kemampuan
finansial.
c. Mengu
nutrisi d
d. Dapat
d. Catat adanya anoreksia, jenis diet
untuk m
intake nu
demam t
peningka
Lakukan perawatan
obat-oba
g. Anjurkan makan sedikit digunak
dan sering dengan makanan merangs
tinggi protein dan
karbohidrat.
g. Mema
Kolaborasi:
nutrisi d
iritasi ga
Awasi pemeriksaan
dengan n
unruk ke
i. Nilai r
menunju
dan peru
terapi.
Nyeri akut
berhubungan
dengan inflamasi
keperawatan rasa
nyeri, mis tajam, konstan , respon s
nyeridapat berkurang atau ditusuk. Selidiki perubahan dapat
karakter /lokasi/intensitas
nyeri.b. Pantau TTV
c. Berikan tindakan
nyaman mis, pijatan
a. Nyeri
diukur.b
frekuens
menunju
pasien m
khususn
punggung, perubahan posisi, untuk pe
musik tenang,
vital tela
relaksasi/latihan nafas
c. Tindak
d. Tawarkan pembersihan
mulut dengan sering..
analgesi
dengan s
dapat m
ketidakn
memper
analgesi
episode batukikasi.
f.
Kolaborasi dalam
d. Perna
terapi ok
mukosa,
ketidakn
e. Alat un
ketidakn
sementa
keefektif
f. Obat in
digunak
menekan
produkti
kenyama
Hipertermi
berhubungan
a. Menge
peningka
dengan proses
inflamasi aktif.
hangat m
d.
peminda
secara p
c. Untuk
Observasi intake dan cairan tu
output, tanda vital (suhu,
akibat ev
nadi, tekanan darah) tiap 3
e.
d. Memb
nyaman
yang tip
f.
Kolaborasi :
menyera
pemberian cairan intravena tidak me
dan pemberian obat sesuai peningka
program.
e. Mende
kekuran
mengeta
keseimba
dan elek
tubuh. T
merupak
mengeta
umum p
f. Pembe
sangat p
pasien d
tubuh ya
khususn
menurun
pasien.
a. Menet
berhubungan
dengan
kemamp
kebutuha
keperawatan pasien
diharapkan mampu
n stress d
berlebiha
meningk
menunjukan peningkatan
toleransi terhadap aktivitas c. Jelaskan pentingnya
c. Tirah
dipertah
fase aku
energy u
penyemb
d. Pasien
nyaman
e. Bantu aktivitas
perawatan diri yang
tinggi, ti
menundu
diperlukan. Berikan
kemajuan peningkatan
atau ban
e. Memin
kelelaha
keseimba
kebutuha
keperawatan tingkat
pengetahuan pasien
pencegahan
berhubungan
Menyatakan
pemahaman proses
penyakit/prognosisdan
kebutuhan pengobatan.
Melakukan
akurat, terbatasnya
perubahan prilaku dan pola
pengetahuan/kognit
hidup unruk memperbaiki
if
kesehatan umurn dan
menurunkan resiko
pengaktifan ulang
luberkulosis paru.
Mengidentifikasi
gejala yang mernerlukan
pada kem
pasien.b
Jelaskan
c. Menin
partisipa
terhadap
sehingga
menjalan
d. Jelaskan tentang efek
evaluasi/intervensi.
Menerima perawatan
kesehatan adekuat
alkohol b
terjadiny
f. Efek sa
etambut
visus, ku
melihat w
f. Rujuk perneriksaan
mata saat mulai dan
g. Debu s
keracuna
h. Penge
cukup da
penyakitnya misalnya:
bekerja di pengecoran
resiko pe
kambuh
logam, pertambangan,
pengecatan.
Komplik
formasi
pneumot
efusi pleu
Gastro, I
fistula br
Tuberku
penulara
Risiko tinggi infeksi Setelah diberikan tindakan a. Review patologi penyakit a. Memb
penyebaran /
keperawatan tidak terjadi fase aktif/tidak aktif,
mau men
aktivitas ulang
penyebaran/ aktivitas ulang penyebaran infeksi melalui
infeksi berhubungan infeksi, dengan kriteria
bronkus pada jaringan
menerim
diberika
intervensi untuk
c. Anjurkan pasien
menutup mulut dan
membuang dahak di tempat
d. Mengu
penyeba
f. Penget
e. Monitor temperatur.
faktor-fa
memban
f.
menguba
dan
Identifikasi individu
buruk.
intestinal, menggunakan
obat penekan imun/
g. Period
kortikosteroid, adanya
diabetes melitus, kanker.
g. Tekankan untuk tidak
menghentikan terapi yang
terjadi h
setelah p
kemoter
terjadi k
penyeba
berlanju
dijalani.
h. INH a
Kolaborasi:
pilihan b
Tuberku
dikombin
obat-oba
etambutol, Rifampisin.
i.
Pemberian terapi
Pyrazinamid
(PZA)/Aldinamide, paraamino salisik (PAS),
sikloserin, streptomisin.
j.
Pengoba
pendek I
Rifampis
bulan da
untuk 2 b
i. Obat-o
diberika
primer s
j. Untuk
keefektif
efeknya
pasien te
14. Evaluasi
Dx 1:Kebersihan jalan napas efektif, dengan kriteria evaluasi:
Menunjukkan/melakukan
perubahan
pola
hidup
untuk
Kamis,
11
Maret
2010,
fromhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tuberkulosis
Content Team, Asian Brain. (2009 ). Tuberkulosis (TBC).Retrieved: Kamis,
11
Maret
2010,
penyakit/tbc.htm
fromhttp://www.anneahira.com/pencegahan-