MAKALAH
BAB 2. PEMBAHASAN
Kebijakan
adalah
tindakan-tindakan
atau
kegiatan
yang
sengaja
dilakukan atau tidak dilakukan oleh seseorang atau suatu kelompok atau
pemerintah yang di dalamnya terdapat unsur keputusan berupa upaya
pemilihan diantara berbagai alternatif yang ada guna mencapai maksud dan
tujuan tertantu. Sementara itu kebijakan public adalah segala sesuatu yang
dikerjakan atau tidak dikerjakan oleh pemerintah mengapa suatu kebijakan
harus dilakukan dan apakah manfaat bagi kehidupan bersama harus menjadi
pertimbangan yang holistic agar kebijakan tersebut mengandung manfaat
yang besar bagi warganya dan berdampak kecil dan sebaiknya tidak
menimbulkan persoalan yang merugikan, walaupun demikian perlu ada yang
diuntungkan dan ada yang dirugikan, disinilah letaknya pemerintah harus
bijaksana dalam menetapkan suatu kebijakan (Thomas Dye, 1992).
Dari uraian sebelumnya perlu dipertegas kembali bahwa penetapan
suatu
banyak, tidak hanya demi kepentingan para pembuat kebijakan itu sendiri.
Terkait dengan hal tersebut, baru-baru ini pemerintah Indonesia yang
dipimpin oleh Presiden Joko Widodo mengeluarkan sebuah kebijakan yang
cukup menggemparkan masyarakat, yaitu kebijakan menaikkan harga bahan
bakar minyak di Indonesia. Kurang lengkap apabila suatu kebijakan tidak
mengundang pro kontra dari berbagai kalangan masyarakat, seperti halnya
kebijakan kenaikkan BBM ini juga banyak mearik berbagai pendapat dari
masyarakat sebagai pihak yang berkewajiban untuk menjalankan kebijakan
tersebut.
Alasan dari pemerintah berakitan dengan dikeluarkanya kebijakan ini
adalah adanya pengalihan anggaran subsidi BBM yang kurang lebih
mencapai 100 triliun rupiah untuk sektor-sektor produktif lain, seperti
insfratuktur
perlindungan
kesejahteraan
warga
kurang
mampu
dan
kebijakan
sempurna,
sebelumnya
masyarakat
yaitu
yang
subsidi
bukan
BBM,
kurang
sasaran
dari
terealisasi
kebijakan
dengan
ini
ikut
penurunan,
pemerintah
justru
memilih
kebijakan
untuk
Indonesia
mengandalkan
BBM
sebagai
sumber
energy
dalam
kemajuan
suatu
Negara
ditentukan
oleh
kemudahan
akses
kebijakan
sudah
ditetapkan
oleh
penguasa,
sekeras
apapun
penolakan yang dilakukan sudah tidak ada artinya lagi. Pendapat, kritik dan
tidak kesetujuan yang disuarakan hanya dianggap sebagai angin berlalu. Kini
masyarakat hanya tinggal berkewajiban untuk menjalankan kebijakan
tersebut.
Selain masalah diatas yang perlu untuk dikritisi, pengelolaan sumber
daya minyak nasional ppun perlu diperhatikan dan dipertanyakan. Seperti
yang kita ketahui bahwa saat ini pengelolaan minyak nasional lebih banyak
dikuasai oleh perusahaan asing, misalnya saja Exxon, Shell, BP, Chevron, dan
perusahaan asing lainya melalui tanda tangan kontrak dengan pemerintah
Indonesia. Sistem kontrak bagi hasil yang disetujui ini dianggap tidak adil
karena hanya memberi sedikit keuntungan bagi pemerintah Indonesia,
smentara keuntungan yang lebih besar diperoleh oleh perusahaan asing. Hal
lain yang perlu dikritisi adalah kinerja dari PT Pertamina yang dinilai belum
menjalankan tugas dengan baik. PT Pertamina dianggap memiliki potensi
yang besar bagi mereka yang ingin melkukan tindakan korupsi, bahkan
bernilai hingga triliunan rupiah.
Kebijakan
pemerintah
menaikkan
harga
BBM
di
Indonesia
tidak
yang sudah
diputuskan oleh penguasa. Namun dalam pembuatan kebijakan kali ini dirasa
kurang tepat, selain karena haraga minyak dunia sedang mengalami
penurunan, pemerintah juga kurang memperhatikan kondisi dan kualitas
ekonomi dari masyarakatnya yang masih pada taraf miskin. Maka dari itu
sebelum pemerintah mengeluarkan kebijakan tentang kenaikkan harga BBM,
terlebih
dahulu
masyarakatnya.
melakukan
upaya
peningkatan
kesejahteraan