Definisi
Hematuria didefinisikan sebagai adanya sel darah merah dalam urin. Disebut
hematuria makroskopis (gross hematuria) jika dapat terlihat secara kasat mata,
sedangkan hematuria mikroskopik dapat dideteksi menggunakan uji dipstick atau
pemeriksaan sedimen urin. Hematuria adalah kehadiran sel-sel darah merah (eritrosit)
dalam urin. Hematuria adalah didapatkannya sel-sel darah merah di dalam urine.
Secara visual terdapatnya sel-sel darah merah di dalam urine dibedakan dalam 2
keadaan, yaitu:
1. Hematuria makroskopik
Hematuria makroskopik adalah hematuria yang secara kasat mata dapat
dilihat sebagai urine yang berwarna merah, mungkin tampak pada awal miksi
atau pada akhirnya yang berasal dari daerah posterior uretra atau leher kandung
kemih. (Wim de Jong, dkk, 2004)
2. Hematuria mikroskopik.
Hematuria mikroskopik adalah hematuria yang secara kasat mata tidak
dapat dilihat sebagai urine yang berwarna merah tetapi pada pemeriksaan
mikroskopik diketemukan lebih dari 2 sel darah merah per lapangan pandang.
(Mellisa C Stoppler, 2010).
B. Klasifikasi
a Initial hematuria, jika darah yang keluar saat awal kencing.
b Terminal hematuria, jika darah yang keluar saat akhir kencing. Hal ini
kemungkinan disebabkan oleh adanya tekanan pada akhir kencing yang membuat
c
atau ginjal.
C. Etiologi
Hematuria dapat disebabkan oleh kelainan-kelainan yang berada di dalam
sistem urogenitalia atau kelainan yang berada di luar sistem urogenitalia. Penyebab
paling umum dari hematuria pada populasi orang dewasa termasuk saluran kemih
infeksi, batu saluran kemih, pembesaran prostat jinak, dan keganasan dalam urologi.
Namun, diferensial lengkap sangat luas, beberapa insiden khusus kondisi yang
berhubungan dengan hematuria bervariasi dengan umur pasien, jenis hematuria
(gross atau mikroskopis, gejala atau tanpa gejala), dan adanya faktor risiko
keganasan.
jinak, dan keganasan dalam urologi. Namun, diferensial lengkap sangat luas,
beberapa insiden khusus kondisi yang berhubungan dengan hematuria bervariasi
dengan umur pasien, jenis hematuria (gross atau mikroskopis, gejala atau tanpa
gejala), dan adanya faktor risiko keganasan.
a Sifat sel sabit dapat memicu kerusakan sejumlah besar sel darah merah, tetapi
b
c
d
antibodi
antinuclear,
leukopenia
dan
penyakit
multisistem.
lokasi hematuria.
Pada pemeriksaan pH urine yang sangat alkalis menandakan adanya infeksi
organisme pemecah urea di dalam saluran kemih, sedangkan pH urine yang
urotelial.
IVP adalah pemeriksaan rutin yang dianjurkan pada setiap kasus hematuria &
informative.
Payaran radionuklir digunakan untuk menilai faal ginjal, misalnya setelah
obstruksi dihilangkan
Pemeriksaan endoskopi uretra dan kandung kemih memberikan gambaran jelas
A KONSEP KEPERAWATAN
1 Pengkajian Keperawatan
Pemeriksaan fisik harus fokus pada deteksi hipertensi yang hadir bersamaan
dengan sindrom nefritik dan penyakit pembuluh darah ginjal, edema terkait dengan
sindrom nefrotik, massa perut atau panggul teraba menyarankan ginjal neoplasma,
dan adanya nyeri ketok kostovertebral atau nyeri tekan suprapubik berhubungan
dengan infeksi saluran kemih. Pemeriksaan rektal pada pria dapat mengungkapkan
nodularitas prostat atau pembesaran sebagai penyebab potensial.
Pada pemeriksaan diperhatikan adanya hipertensi yang mungkin merupakan
manifestasi dari suatu penyakit ginjal. Syok hipovolemik dan anemia mungkin
disebabkan karena banyak darah yang keluar. Ditemukannya tanda-tanda perdarahan
di tempat lain adalah petunjuk adanya kelainan sistem pembekuan darah yang
bersifat sistemik.
1 Pucat pada kulit dan konjungtiva sering terlihat pada pasien dengan anemia.
2 Periorbital, skrotum, dan edema perifer, mungkin menunjukkan
3
4
obat sitotoksik.
Kandung kemih tidak teraba ketika didekompresi, kandung kemih diisi dengan
200 mL urin percussible. Dalam retensi urin akut, biasanya terlihat dalam
kasus-kasus BPH atau obstruksi oleh bekuan, kandung kemih bisa diraba dan
transrektal.
Pemeriksaan dengan menggunakan berbagai kateter yang dahulu dibuat dari
karet dan sekarang lateks, politen atau silicon. Ujung kateter dibuat dalam
berbagai bentuk supaya tidak dapat tercabut; yang biasa ialah bentuk Foley
yang pada ujungnya berbentuk balon yang dapat dikembangkan. Untuk
ukurannya digunakan skala Charriere, berdasarkan skala Prancis yang
menyatakan ukuran lingkaran di luarnya dan bukan diameternya. Diameter
didapat dengan membagi ukuran Charriere dengan tiga. (Wim de Jong, dkk,
2004).
Dalam mencari penyebab hematuria perlu dicari data yang terjadi pada saat
episode hematuria, antara lain:
1
2
3
4
Perlu ditanyakan juga, beberapa faktor risiko untuk kanker urothelial pada
pasien dengan hematuria mikroskopis
1
2
3
4
Riwayat merokok
Kerja paparan bahan kimia atau pewarna (benzenes atau aromatic amine)
Riwayat gross hematuria sebelumnya
Usia di atas 40 tahun
5 Riwayat gangguan berkemih, nyeri saat berkemih, dan infeksi saluran kemih
6 Penyalahgunaan analgetik
7 Riwayat radiasi panggul.
Diagnosa Keperawatan
a
b
c
d
primer
Resiko cedera berhubungan dengan penurunan Hb
Cemas berhubungan dengan krisis situasional
Diagnosa Keperawatan/
Masalah Kolaborasi
Nyeri akut berhubungan
dengan:
Agen injuri (biologi, kimia,
fisik, psikologis), kerusakan
jaringan
DS:
Rencana keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil
NOC :
Pain Level,
pain control,
comfort level
Intervensi
NIC :
Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas dan faktor presipitasi
Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan
menemukan dukungan
Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi
- Fokus
menyempit
dengan menggunakan manajemen
(penurunan
persepsi
nyeri
waktu, kerusakan proses Mampu mengenali nyeri (skala,
berpikir,
penurunan
interaksi dengan
orang
dan lingkungan)
- Tingkah
laku
distraksi,
contoh
nyeri berkurang
jalan-jalan, Tanda vital dalam rentang normal
menemui
orang
dan/atau
aktivitas,
aktivitas berulang-ulang)
- Respon autonom (seperti
diaphoresis,
perubahan
tekanan
perubahan
darah,
nafas,
nadi
tonus
otot
gelisah,
menangis,
Rencana keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil
Intervensi
Risiko infeksi
NOC :
Faktor-faktor risiko :
Immune Status
Knowledge : Infection control
Risk control
- Prosedur Infasif
- Kerusakan jaringan dan
peningkatan paparan
lingkungan
- Malnutrisi
- Peningkatan paparan
lingkungan patogen
- Imonusupresi
- Tidak adekuat pertahanan
sekunder (penurunan Hb,
Leukopenia, penekanan
-
respon inflamasi)
Penyakit kronik
Imunosupresi
Malnutrisi
Pertahan primer tidak
adekuat (kerusakan kulit,
trauma jaringan,
gangguan peristaltik)
NIC :
Pertahankan teknik aseptif
Batasi pengunjung bila perlu
Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah
tindakan keperawatan
Gunakan baju, sarung tangan sebagai alat
Diagnosa Keperawatan/
Masalah Kolaborasi
Risiko trauma
Faktor-faktor risiko
Internal:
Kelemahan, penglihatan
menurun, penurunan
sensasi taktil, penurunan
koordinasi otot, tanganmata, kurangnya edukasi
keamanan,
keterbelakangan mental
Rencana keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil
Intervensi
NOC :
NIC :
Sediakan
pasien
Identifikasi kebutuhan keamanan pasien,
kognitif
aman
untuk
pasien
dan
riwayat
penyakit
terdahulu pasien
Menghindarkan lingkungan yang berbahaya
bersih
Membatasi pengunjung
Memberikan penerangan yang cukup
Menganjurkan keluarga untuk menemani
pasien.
Mengontrol lingkungan dari kebisingan
Berikan penjelasan pada pasien
Eksternal:
Lingkungan
yang
Mucous Membran
lingkungan
keluarga
atau
pengunjung
dan
adanya
penyakit.
Rencana keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil
Intervensi
Kecemasan
berhubungan NOC :
dengan
Faktor keturunan,
Krisis -
situasional,
Stress,
Kontrol kecemasan
Koping
cemas
Mengidentifikasi,
DO/DS:
mengungkapkan
dan
- Insomnia
menunjukkan
tehnik
untuk
- Kontak mata kurang
- Kurang istirahat
mengontol cemas
- Berfokus pada diri sendiri
Vital sign dalam batas normal
- Iritabilitas
Postur tubuh, ekspresi wajah,
- Takut
bahasa tubuh dan tingkat
- Nyeri perut
- Penurunan TD dan denyut
aktivitas
menunjukkan
nadi
- Diare, mual, kelelahan
- Gangguan tidur
- Gemetar
- Anoreksia, mulut kering
- Peningkatan TD, denyut
nadi, RR
- Kesulitan bernafas
- Bingung
- Bloking dalam pembicaraan
berkurangnya kecemasan
NIC :
Anxiety Reduction (penurunan kecemasan)
pelaku pasien
Jelaskan semua prosedur dan apa yang
menimbulkan kecemasan
Dorong pasien untuk mengungkapkan
memberikan
yang
- Sulit berkonsentrasi