Anda di halaman 1dari 7

PAROTITIS

Mumps atau parotitis epidemika adalah self limiting disease yang disebabkan oleh virus
yang ditandai dengan pembengkakan satu atau lebih kelenjar ludah terutama kelenjar
parotis.

Etiologi
Penyakit ini disebabkan oleh virus RNA yang dikenal sebagai Rubulavirus yang
merupakan golongan paramyxovirus. Virus ini memiliki untai tunggal, sense negatif RNA
yang dibungkus glycoprotein. Rubulavirus dapat diisolasi dalam kultur virus dari air liur,
urin dan cairan serebrospinal, darah, urin, otak dan jaringan terinfeksi lain.
Virus penyebab mumps dapat menyebar melalui kontak langsung dengan percikan ludah,
bahan muntah dan urine. Virus masuk ke dalam tubuh melalui hidung atau mulut. Virus
memperbanyak diri di saluran napas atas dan menyebar ke kelenjar getah bening lokal.
Masa ini dikenal dengan masa inkubasi dan berlangsung selama 12-25 hari. Kemudian
virus akan menyebar ke seluruh tubuh dengan lokasi yang dituju adalah kelenjar parotis,
ovarium (indung telur) pada wanita atau testis (buah zakar) pada laki-laki, pankreas, tiroid,
ginjal, jantung atau otak.

Patogenesis
Setelah virus masuk ke dalam sistem pernapasan, virus akan bereplikasi secara lokal.
Diseminasi viremic kemudian terjadi pada jaringan target seperti kelenjar parotis. Sel
nekrosis dan peradangan dengan infiltrasi sel mononuklear adalah respon jaringan,
Kelenjar ludah edema dan terjadi deskuamasi sel epitel yang melapisi sel nekrotik.

Manifestasi Klinis
Penyakit ini paling sering terjadi pada anak-anak dan orang muda berusia lima sampai 15
tahun. Gejalanya, nyeri sewaktu mengunyah dan menelan. Lebih terasa lagi bila menelan
cairan asam seperti cuka dan air jeruk. Pembengkakan yang nyeri terjadi pada sisi muka
dan di bawah telinga. Kelenjarkelenjar di bawah dagu juga akan lebih besar dan
membengkak. Penderita juga merasa demam. Suhu tubuh dapat meningkat hingga 39,5 oC.
Komplikasi mungkin terjadi pada anak laki-laki pada umur belasan tahun, nyeri pada perut
dan alat kelamin. Pada penderita remaja perempuan, nyeri akan terasa juga di bagian
payudara. Komplikasi serius terjadi jika virus mumps menyerang otak dan susunan syarat.

Ini menyebabkan radang selaput otak dan jaringan selaput otak. Penularan penyakit ini
melalui kontak langsung dengan penderita, seperti persentuhan dengan cairan muntah dan
air seni penderita atau melalui udara ketika penderita bersin atau batuk. Masa inkubasi
virus mumps adalah 16 sampai 18 hari. Gejala prodromal meliputi demam ringan,
anoreksia, sakit kepala, dan malaise. Dalam waktu 24 jam dari gejala prodromal, pasien
mungkin akan mengeluh sakit telinga dan nyeri pada kelenjar parotis ipsilateral. Setelah
pembengkakan parotis mencapai puncaknya, rasa nyeri dan demam hilang dengan cepat,
dengan kelenjar biasanya kembali ke ukuran normal dalam waktu 7 sampai 10 hari.

Diagnosis
Diagnosis penyakit parotitis ditegakkan berdasarkan gejala klinis dan tidak memerlukan
pemeriksaan laboratorium, kecuali gejala klinis yang muncul tidak klasik untuk parotitis.
Parotitis merupakan penyakit yang dapat sembuh sendiri. Pengobatan yang diberikan
hanya untuk mengurangi gejalanya saja yaitu parasetamol untuk mengurangi rasa nyeri dan
menurunkan demam. Pengobatan dengan anti virus sampai saat ini masih belum terbukti
dapat bermanfaat, begitu pula dengan obat imunomodulator yang bertujuan untuk
meningkatkan daya tahan tubuh. Pemberian nutrisi dan cairan yang adekuat dapat
membantu mempercepat penyembuhan.
Diagnosis mumps didasarkan pada riwayat pajanan, dan pembengkakan parotis dengan
rasa nyeri. Penegasan laboratorium mumps yang khas menjadi penting dalam suatu wabah
dan dalam kasus-kasus dengan gejala subklinis. Tes khusus meliputi isolasi virus dari
cucian tenggorokan atau hidung, titer IgG (hemaglutinasi inhibisi assay [HAI], fiksasi
komplemen assay, enzyme immunoassay), tes IgM, dan RT-PCR testing.
Infeksi dikonfirmasi oleh isolasi virus atau asam nukleat dari spesimen klinis. Pemeriksaan
serologi menunjukkan peningkatan titer IgG yang signifikan di antara spesimen akut dan
konvalesen atau IgM antibodi mumps positif.
Virus Parainfluenza 3 juga dapat menyebabkan parotitis dan dapat menghasilkan respon
antibodi heterolog yang dapat mempengaruhi tes mumps HAI. Hal ini penting untuk
menyingkirkan infeksi ini ketika menggunakan tes HAI untuk mendiagnosa penyakit
mumps.

Diferensial Diagnosis
Virus mumps satu-satunya penyebab epidemi parotitis. Parotitis terutama kasus sporadis
dapat berhubungan dengan virus selain dari mumps. Parotitis juga dapat disebabkan oleh
Epstein Barr virus, human herpesvirus B6 (penyebab roseola) cytomegalovirus,
parainfluenza virus tipe 1 dan 3, influenza A virus, coxsackieviruses dan enteroviruses
lainnya, lymphocytic choriomeningitis virus, human immunodeficiency virus,
Staphylococcus aureus, dan nontuberculous Mycobacterium.
1. Parotitis yang disebabkan oleh infeksi HIV, influenza, parainfluenza 1 dan 3 dan
sitomegalovirus
2. Pembesaran kelenjar parotis asimptomatik
3. Pembesaran kelenjar parotis simptomatik
4. Parotitis supuratif
5. Parotitis berulang
6. Kalkulus salivarus
7. Limfo sarkoma atau tumor parotis
8. Adenitis servikal
9. Reaksi obat
10. Sindroma Sjorgen

Terapi
Pengobatan parotitis seluruhnya simtomatik. Tirah baring harus diatur menurut kebutuhan
penderita, tetapi tidak ada bukti statistic yang menunjukkan bahwa tirah baring ini
mencegah komplikasi. Diet harus disesuaikan dengan kemampuan penderita untuk
mengunyah. Orkitis harus diobati dengan dukungan local dan tirah baring. Arthritis
parotitis dapat berespon terhadap pemberian 2 minggu agen antiradang kortikosteroid atau
nonsteroid. Salisilat tampak tidak efektif.

Profilaksis

Passif
Gamma globulin parotitis hiperimun tidak efektif dalam mencegah parotitis atau
mengurangi komplikasi.

Aktif
Pemberian rutin vaksin parotitis hidup yang dilemahkan. Anak yang divaksinasi
biasanya tidak mengalami demam atau reaksi klinis lain yang dapat dideteksi, tidak
mengekskresi virus, dan tidak menular terhadap kontak yang rentan. Jarang parotitis
dapat berkembang 7-10 hari sesudah vaksinasi. Vaksin memicu antibodi pada sekitar
96% resipien seronegatif dan mempunyai kemanjran protekstif sekitar 97% terhadap
infeksi parotitis alamiah. Proteksi tampak berakhir lama. Pada satu wabah parotitis,
beberapa anak yang telah diimunisasi dengan vaksin parotitis sebelumnya mengalami
sakit yang ditandai dengan demam, malaise, mal, dan ruam popular merah yang
melibatkan badan dan tungkai tetapi menyelamatkan telapak tangan dan kaki. Ruam
berakhir sekitar 24 jam. Tidak ada virus yang diisolasi dari anak ini, tetapi kenaikan
titer antibody parotitis ditnjukkan.

Komplikasi
Keterlibatan sistem saraf pusat (SSP) dalam bentuk meningitis aseptik (sel-sel inflamasi
pada cairan serebrospinal) adalah yang paling sering, terjadi tanpa gejala pada 50% sampai
60% pasien. Gejala meningitis (sakit kepala, kaku kuduk) terjadi sampai 15% pasien dan
berubah tanpa sequelae 3 sampai 10 hari. Orang dewasa memiliki risiko lebih tinggi untuk
komplikasi ini dibandingkan anak-anak, dan laki-laki lebih sering dibandingkan anak
perempuan (dengan rasio 3:1). Parotitis mungkin tidak ada di sebanyak 50% pasien
demikian. Penyakit otak adalah jarang (kurang dari 2 per 100,000 kasus mumps).
1. Meningioensefalitis
Komplikasi ini merupakan komplikasi yang sering pada masa anak. Insiden yang
sebenarnya sukar diperkirakan karena infeksi subklinis system saraf sentral, seperti
dibuktikan oleh pleositasis cairan serebrospinal, telah dilaporkan lebih dari 65%
penderita dengan parotitis. Manifestasi klinis terjadi pada lebih dari 10% penderita.
Insiden meningoensefalitis parotitis sekitar 250/100.000 kasus; 10% dari kasus ini
terjadi pada penderita lebih tua dari 20 tahun. Angka mortalitas adaah sekitar 2%.
Orang laki-laki terkena tiga sampai lima kali lebih sering daripada wanita. Parotitis
merupakan salah satu dari penyebab meningitis aseptik yang paling sering.

Patogenesis meningoensefalitis parotitis telah diuraikan sebabagai (1) infeksi primer


neuron dan (2) ensefalitis pascainfeksi dengan demielinasi. Pada tipe pertama parotitis
sering muncul bersamaan atau menyertai ensefalitis. Pada tipe ke dua, ensefalitis
menyertai parotitis pada sekitar 10 hari. Parotitis mungkin pada beberapa kasus tidak
ada. Stenosis aqueduktus dan hidrosefalus telah dihubungkan dengan infeksi parotitis.
Menginjeksikan virus parotitis ke dalam tpai pada umur menyusui telah menghasilkan
lesi yang serupa.
Meningoensefalitis parotitis secara klinis tidak dapat dibedakan dari meningitis sebab
lain. Ada kekakuan leher sedang, tetapi pemeriksaan neorologis lain biasanya normal.
Cairan serebrospinal (CSS) biasanya berisi sel kurang dari 500 sel/mm 3, walaupun
kadang-kadang jumlah sel dapat melebihi 2.000. selnya hamper selalu limfosit,
berbeda dengan meningitis aseptik enterovirus, dimana leukosit polimorfonklear
sering mendominasi pada awal penyakit. Virus parotitis dapat diisolasi dari cairan
serebrospinal pada awal penyakit.
2. Orkitis, Epididimitis
Orchitis (inflamasi testicular) adalah komplikasi paling umum pada laki-laki setelah
masa pubertas. Penyakit ini terjadi sebanyak 50% pada laki-laki setelah masa pubertas,
biasanya setelah parotitis, tapi penyakit ini mungkin mendahuluinya, terjadi secara
serempak, atau terjadi sendirian.
Komplikasi ini jarang terjadi pada anak laki-laki prapubertas tetapi sering (14-35%)
pada remaja dan orang dewasa. Testis paling sering terinfeksi dengan atau tanpa
epididimitis; epididimitis dapat juga terjadi sendirian. Jarang ada hidrokel. Orkitis
biasanya menyertai parotitis dalam 8 hari atau sekitarnya; orkitis dapat juga terjadi
tanpa bukti adanya infeksi kelenjar ludah. Pada sekitar 30% penderita keda testis
terkena. Mulainya biasanya mendadak, dengan kenaikan suhu, menggigil, nyeri
kepala, mual, dan nyeri perut bawah; bila testis kanan terlibat, appendisitis dapat
dikesankan sebagai kemungkinan diagnostik. Testis yang terkena menjadi nyeri dan
bengkak, dan kulit yang berdekatan edema dan merah. Rata-rata lamanya adalah hari.
Sekitar 30-40% testis yang terkena atrofi. Gangguan fertilitas diperkirakan sekitar
13%, tetapi infertilitas absolut mungkin jarang.
3. Ooforitis
Nyeri pelvis dan kesakitan ditemukan pada sekitar 7% pada penderita wanita pasca
pubertas. Tidak ada bukti adanya gangguan fertilitas.
4. Nefritis

Viruria telah sering dilaporkan. Pada satu penelitian orang dewasa, kelainan fungsi
ginjal terjadi kadang-kadang pada setiap penderita, dan virria terdeteksi pada 75%.
Frekuensi keterlibatan ginjal pada anak belum diketahui. Nefritis yang mematikan,
terjadi 10-14 hari sesudah parotitis, telah dilaporkan.
5. Prankreatitis
Pankreatitis adalah jarang, tapi adakalanya terjadi tanpa parotitis; hyperglycemia
adalah temporer dan bersifat reversibel.
6. Miokarditis
Manifestasi jantung yang serius sangat jarang, tetapi infeksi ringan miokardium
mungkin lebih sering daripada yang diketahui. Rekaman elektrokardigrafi
menunjukkan perubahan-perubahan, kebanyakan depresi segmen ST, pada 13% orang
dewasa pada satu seri. Keterlibatan demikian dapat menjelaskan nyeri prekordium,
bradikardia, dan kelelahan kadang-kadang ditemukan pada remaja dan orang dewasa
dengan parotitis.
7. Mastitis
Komplikasi ini tidak lazim pada masing-masing jenis kelamin.
8. Ketulian
Tuli saraf dapat terjadi unilateral, jarang bilateral; walaupn insidennya rendah
(1:15.000), parotitis adalah penyebab utama tuli saraf unilateral. Kehilangan
pendengaran mungkin sementara atau permanen.
9. Komplikasi Okuler
Komplikasi ini meliputi dakrioadenitis, pembengkakan yang nyeri, biasanya bilateral,
dari kelenjar lakrimalis; neuritis optic (papillitis)dengan gejala-gejaa bervariasi dari
kehilangan penglihatan sampai kekaburan ringan dengan penyembuuhan dalam 10-20
hari; uveokeratitis, biasanya unilateral dengan fotofobia, keluar air mata, kehilangan
penglihatan cepat dan penyembuhan dalam 20 hari; skleritis, tendonitis, dengan akibat
eksoftalmus; dan trobosis vena sentral.
10. Artritis
Atralgia yang disertai dengan pembengkakan dan kemerahan sendi merupakan
komplikasi yang jarang; biasanya penyembuhannya sempurna.
11. Purpura Trombositopeni

Tanda ini tidak sering terjadi.


12. Embriopati Parotitis
Tidak ada bukti yang kuat bahwa infeksi ibu mencederai janin; kemungkinan
hubungan endokardial fibroelastosis belum ditegakkan. Parotitis pada awal kehamilan
menambah peluang abortus.

Prognosis
Prognosis keseluruhan mumps dengan tanpa komplikasi adalah sangat baik. Prognosis
pasien dengan ensefalitis umumnya baik, namun, kerusakan neurologis dan kematian dapat
terjadi. Dilaporkan angka kejadian ensefalitis mumps sebesar 5 kasus per 1000 kasus
mumps yang dilaporkan. Sequelae permanen jarang terjadi, sedangkan laporan kasus
ensefalitis angka kematian rata-rata 1,4%. Myelitis sementara atau polyneuritis jarang.
Sekitar 10% dari semua pasien yang terinfeksi berkembang dalam bentuk meningitis
ringan, yang sulit dibedakan dengan meningitis bakteri.

Anda mungkin juga menyukai

  • Sindrom Metabolik 3b F
    Sindrom Metabolik 3b F
    Dokumen14 halaman
    Sindrom Metabolik 3b F
    Cak Dikkin Scoopy Doo
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen4 halaman
    Bab I
    Cak Dikkin Scoopy Doo
    Belum ada peringkat
  • Cushing Syndrome 3b
    Cushing Syndrome 3b
    Dokumen11 halaman
    Cushing Syndrome 3b
    Cak Dikkin Scoopy Doo
    Belum ada peringkat
  • Pityasis Versikolor
    Pityasis Versikolor
    Dokumen24 halaman
    Pityasis Versikolor
    Ritno Ryadi
    Belum ada peringkat
  • Sindrom Metabolik 3b F
    Sindrom Metabolik 3b F
    Dokumen14 halaman
    Sindrom Metabolik 3b F
    Cak Dikkin Scoopy Doo
    Belum ada peringkat
  • Sle 3a
    Sle 3a
    Dokumen17 halaman
    Sle 3a
    Cak Dikkin Scoopy Doo
    Belum ada peringkat
  • Tension Headache
    Tension Headache
    Dokumen3 halaman
    Tension Headache
    Cak Dikkin Scoopy Doo
    Belum ada peringkat
  • Migra in
    Migra in
    Dokumen10 halaman
    Migra in
    Cak Dikkin Scoopy Doo
    Belum ada peringkat
  • Luka Bakar
    Luka Bakar
    Dokumen9 halaman
    Luka Bakar
    Cak Dikkin Scoopy Doo
    Belum ada peringkat
  • KONJUNGTIVITIS
    KONJUNGTIVITIS
    Dokumen11 halaman
    KONJUNGTIVITIS
    Cak Dikkin Scoopy Doo
    Belum ada peringkat
  • Horde Olum
    Horde Olum
    Dokumen3 halaman
    Horde Olum
    Cak Dikkin Scoopy Doo
    Belum ada peringkat
  • LIMFADENITIS
    LIMFADENITIS
    Dokumen5 halaman
    LIMFADENITIS
    Cak Dikkin Scoopy Doo
    Belum ada peringkat
  • Tetanus
    Tetanus
    Dokumen15 halaman
    Tetanus
    Cak Dikkin Scoopy Doo
    Belum ada peringkat
  • TRIKIASIS
    TRIKIASIS
    Dokumen10 halaman
    TRIKIASIS
    Cak Dikkin Scoopy Doo
    Belum ada peringkat
  • MILIARIA
    MILIARIA
    Dokumen4 halaman
    MILIARIA
    Cak Dikkin Scoopy Doo
    Belum ada peringkat
  • PERTUSIS
    PERTUSIS
    Dokumen7 halaman
    PERTUSIS
    Cak Dikkin Scoopy Doo
    Belum ada peringkat
  • Migra in
    Migra in
    Dokumen10 halaman
    Migra in
    Cak Dikkin Scoopy Doo
    Belum ada peringkat
  • Diagnosis Dan Pengelolaan Edema Paru Kardiogenik Akut
    Diagnosis Dan Pengelolaan Edema Paru Kardiogenik Akut
    Dokumen2 halaman
    Diagnosis Dan Pengelolaan Edema Paru Kardiogenik Akut
    chez_di
    Belum ada peringkat
  • Referat - Hordeolum
    Referat - Hordeolum
    Dokumen9 halaman
    Referat - Hordeolum
    Lucky Yoga -satria Natasukma
    100% (5)
  • Corpus Aleinum
    Corpus Aleinum
    Dokumen8 halaman
    Corpus Aleinum
    Cak Dikkin Scoopy Doo
    Belum ada peringkat
  • Urt Ikaria
    Urt Ikaria
    Dokumen7 halaman
    Urt Ikaria
    Cak Dikkin Scoopy Doo
    Belum ada peringkat
  • Acne
    Acne
    Dokumen7 halaman
    Acne
    Cak Dikkin Scoopy Doo
    Belum ada peringkat
  • Bakteri Gram
    Bakteri Gram
    Dokumen2 halaman
    Bakteri Gram
    Cak Dikkin Scoopy Doo
    Belum ada peringkat
  • Morbus Hansen
    Morbus Hansen
    Dokumen17 halaman
    Morbus Hansen
    Cak Dikkin Scoopy Doo
    Belum ada peringkat
  • Referat Anak
    Referat Anak
    Dokumen49 halaman
    Referat Anak
    Cak Dikkin Scoopy Doo
    Belum ada peringkat
  • TB Paru
    TB Paru
    Dokumen19 halaman
    TB Paru
    Cak Dikkin Scoopy Doo
    Belum ada peringkat
  • Dermatitis
    Dermatitis
    Dokumen16 halaman
    Dermatitis
    Cak Dikkin Scoopy Doo
    Belum ada peringkat
  • Kejang Demam
    Kejang Demam
    Dokumen6 halaman
    Kejang Demam
    Cak Dikkin Scoopy Doo
    Belum ada peringkat
  • Penyakit Virus
    Penyakit Virus
    Dokumen6 halaman
    Penyakit Virus
    Cak Dikkin Scoopy Doo
    Belum ada peringkat