1
Peraturan Walikota Pematangsiantar
Nomor :
Tanggal :
ASET LANCAR
Kas dan setara kas
Pengakuan
3.
Secara umum pengakuan aset dilakukan:
a) pada saat potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh oleh
pemerintah daerah dan mempunyai nilai atau biaya yang dapat
diukur dengan andal.
b) pada
saat
diterima
atau
kepemilikannya
dan/atau
kepenguasaannya berpindah.
4.
Atas dasar butir 3.b. tersebut dapat dikatakan bahwa kas dan setara
kas
diakui
pada
saat
kas
dan
setara
kas
diterima
dan/atau
dikeluarkan/dibayarkan.
Pengukuran
5.
Kas dan setara kas diukur dan dicatat sebesar nilai nominal. Nilai
nominal artinya disajikan sebesar nilai rupiahnya. Apabila terdapat kas
dalam bentuk valuta asing, dikonversi menjadi rupiah menggunakan
9.
pemerintah daerah.
Hasil investasi yang diperoleh dari investasi jangka pendek, antara lain
berupa bunga deposito, bunga obligasi dan deviden tunai (cash
dividend) diakui pada saat diperoleh sebagai pendapatan.
Pengukuran
10. Secara umum untuk investasi yang memiliki pasar aktif yang dapat
membentuk nilai pasarnya, maka nilai pasar dapat dipergunakan
sebagai dasar penerapan nilai wajar. Dan untuk investasi yang yang
tidak memiliki pasar aktif, maka dapat dipergunakan nilai nominal, nilai
tercatat atau nilai wajar lainnya.
11.
pendek
diukur
dan
dicatat
berdasarkan
harga
tidak
terdapat
nilai
biaya
perolehannya,
maka
sekurang-kurangnya
mengungkapkan
hal-hal
sebagai
berikut:
a) Kebijakan akuntansi penentuan nilai investasi jangka pendek yang
dimiliki pemerintah daerah;
b) Jenis-jenis investasi jangka pendek yang dimiliki oleh pemerintah
daerah;
c) Perubahan nilai pasar investasi jangka pendek (jika ada);
d) Penurunan nilai investasi jangka pendek yang signifikan dan
penyebab penurunan tersebut;
e) Perubahan pos investasi yang dapat berupa reklasifikasi investasi
permanen menjadi investasi jangka pendek, aset tetap, aset lainlain dan sebaliknya (jika ada).
PIUTANG
Pengakuan
14. Piutang diakui pada saat penyusunan laporan keuangan ketika timbul
klaim/hak untuk menagih uang atau manfaat ekonomi lainnya kepada
entitas, yaitu pada saat :
a) Terdapat surat ketetapan/dokumen
yang
sah
yang
belum
dilunasi;
15.
16.
17.
18.
daerah.
Piutang
Dana
Alokasi
Khusus
(DAK)
diakui
berdasarkan
klaim
20.
21.
22.
23.
periode berikutnya.
Peristiwa yang menimbulkan hak tagih berkaitan dengan TP/TGR, harus
didukung dengan bukti SK Pembebanan/SKP2K/SKTJM/ Dokumen yang
dengan
cara
damai
(di
luar
pengadilan).
SK
piutang
pendapatan
yang
berasal
dari
peraturan
pelaporan
dari
setiap
tagihan
yang
ditetapkan
rugi.
Pengukuran piutang yang berasal dari perikatan adalah sebagai berikut:
a) Pemberian Pinjaman
Piutang pemberian pinjaman dinilai dengan jumlah yang
dikeluarkan dari kas daerah dan/atau apabila berupa barang/jasa
harus dinilai dengan nilai wajar pada tanggal pelaporan atas
barang/jasa tersebut. Apabila dalam naskah perjanjian pinjaman
diatur mengenai kewajiban bunga, denda,
commitment fee
Apabila
dalam
perjanjian
dipersyaratkan
adanya
diterima.
Pengukuran piutang transfer adalah sebagai berikut:
a) Dana Bagi Hasil disajikan sebesar nilai yang belum diterima
sampai dengan tanggal pelaporan dari setiap tagihan yang
ditetapkan berdasarkan ketentuan transfer yang berlaku;
b) Dana Alokasi Umum sebesar jumlah yang belum diterima, dalam
hal terdapat kekurangan transfer DAU dari Pemerintah Pusat ke
Pemerintah Kota Pematangsiantar;
c) Dana Alokasi Khusus, disajikan
27.
sebesar
klaim
yang
telah
yang
Measurement)
Terhadap
tertagih.
Apabila
terjadi
kondisi
yang
memungkinkan
30.
dua
cara
yaitu
penghapustagihan
(write-off)
dan
31.
penyisihan piutang.
Kualitas piutang dikelompokkan menjadi 4 (empat) dengan klasifikasi
sebagai berikut:
a) Kualitas Piutang
b) Kualitas Piutang
c) Kualitas Piutang
d) Kualitas Piutang
Lancar;
Kurang Lancar;
Diragukan;
Macet.
32.
33.
34.
dan/atau
(4) Wajib Pajak mengalami kesulitan likuiditas.
d) Kualitas Macet, dengan kriteria:
(1) Umur piutang diatas 3 tahun; dan/atau
(2) Wajib Pajak tidak ditemukan; dan/atau
(3) Wajib Pajak bangkrut/meninggal dunia; dan/atau
(4) Wajib Pajak mengalami musibah (force majeure).
Penggolongan kualitas piutang pajak yang pemungutannya ditetapkan
oleh Kepala Daerah (official assessment) dilakukan dengan ketentuan:
a) Kualitas Lancar, dengan kriteria:
(1) Umur piutang kurang dari 1 tahun; dan/atau
(2) Wajib Pajak kooperatif; dan/atau
(3) Wajib Pajak likuid; dan/atau
(4) Wajib Pajak tidak mengajukan keberatan/banding.
b) Kualitas Kurang Lancar, dengan kriteria:
(1) Umur piutang lebih dari 1 tahun sampai dengan 2 tahun;
dan/atau
(2) Wajib Pajak kurang kooperatif; dan/atau
(3) Wajib Pajak mengajukan keberatan/banding.
c) Kualitas Diragukan, dengan kriteria:
(1) Umur piutang lebih dari 2 tahun sampai dengan 3 tahun;
35.
dan/atau
(2) Wajib Pajak tidak kooperatif; dan/atau
(3) Wajib Pajak mengalami kesulitan likuiditas.
d) Kualitas Macet, dengan kriteria:
(1) Umur piutang diatas 3 tahun; dan/atau
(2) Wajib Pajak tidak ditemukan; dan/atau
(3) Wajib Pajak bangkrut/meninggal dunia; dan/atau
(4) Wajib Pajak mengalami musibah (force majeure)
Penggolongan Kualitas Piutang Bukan Pajak Khusus untuk objek
36.
dengan 12 bulan;
d) Kualitas Macet, jika umur piutang lebih dari 12 bulan.
Penggolongan Kualitas Piutang Bukan Pajak selain yang disebutkan
Retribusi, dilakukan dengan ketentuan:
a) Kualitas Lancar, apabila belum dilakukan pelunasan sampai
dengan tanggal jatuh tempo yang ditetapkan;
b) Kualitas Kurang Lancar, apabila dalam jangka waktu 1 (satu) bulan
Piutang Daerah/Negara.
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih ditetapkan:
a) 0,5% (setengah persen) dari Piutang yang memiliki kualitas
lancar;
b) 10% (sepuluh persen) dari Piutang dengan kualitas kurang lancar
setelah dikurangi dengan nilai agunan atau nilai barang sitaan
(jika ada);
c) 50% (lima puluh persen) dari Piutang dengan kualitas diragukan
setelah dikurangi dengan nilai agunan atau nilai barang sitaan
(jika ada); dan
d) 100% (seratus persen) dari Piutang dengan kualitas macet setelah
38.
dikurangi dengan nilai agunan atau nilai barang sitaan (jika ada).
Pencatatan transaksi penyisihan Piutang dilakukan pada akhir periode
pelaporan, apabila masih terdapat saldo piutang maka dihitung nilai
39.
namun
bila
kualitas
piutang
menurun,
maka
dilakukan
41.
tersebut selesai/lunas.
Pemberhentian pengakuan piutang selain pelunasan juga dikenal
dengan
42.
dua
cara
yaitu
penghapustagihan
kebijakan
(write-off)
intern
dan
manajemen,
44.
piutang
dan
hanya
dimaksudkan
untuk
pengalihan
45.
dari
dan
diajukan
kepada
pengambil
keputusan
(write
off).
Pengambil
keputusan
penghapusbukuan
tersebut.
Penghapustagihan suatu piutang harus berdasarkan berbagai kriteria,
prosedur dan kebijakan yang menghasilkan keputusan hapus tagih
47.
bahwa
penagihannya
dilimpahkan
ke
KPKNL.
Apabila
atau
surat
keputusan
dari
KPKNL,
dapat
dilakukan
penghapustagihan.
48.
Berdasarkan
Undang-undang
Nomor
tahun
2004
tentang
DPRD.
Kriteria Penghapustagihan Piutang sebagian atau seluruhnya adalah
sebagai berikut:
a) Penghapustagihan
karena
mengingat
jasa-jasa
pihak
yang
berhenti
menagih,
untuk
restrukturisasi
penyehatan
utang,
menjadi
f)
saham/ekuitas/penyertaan,
jaminan dilelang.
Penghapustagihan
sesuai
hukum
dijual
perdata
(anjak
piutang),
umumnya,
hukum
secara
hukum
sulit
atau
tidak
mungkin
esktrakomptabel
dengan
beberapa
sebab
misalnya
Pengungkapan
50. Piutang disajikan
dan
diungkapkan
secara
memadai.
Informasi
51.
kolektibilitasnya;
c) penjelasan atas penyelesaian piutang;
d) jaminan atau sita jaminan jika ada.
Tuntutan ganti rugi/tuntutan perbendaharaan yang masih dalam proses
penyelesaian, baik melalui cara damai maupun pengadilan juga harus
diungkapkan.
52.
dan
pertimbangan
53.
tanggal
keputusan
penghapusbukuan
penghapusan
dan
penjelasan
piutang,
dasar
lainnya
yang
dianggap perlu.
Terhadap kejadian adanya piutang yang telah dihapusbuku, ternyata di
dicatat
bersangkutan
sebagai
dengan
penerimaan
lawan
kas
perkiraan
pada
periode
penerimaan
yang
pendapatan
Beban dibayar di muka diakui pada saat kas dikeluarkan namun belum
menimbulkan kewajiban.
Pengukuran
55.
Pengungkapan
56.
PERSEDIAAN
Pengakuan
57. Persediaan diakui:
a) pada saat potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh
pemerintah daerah dan mempunyai nilai atau biaya yang dapat
diukur dengan andal;
b) pada saat diterima
atau
hak
kepemilikannya
dan/atau
kepenguasaannya berpindah.
58.
Pengakuan
persediaan
pada
akhir
periode
akuntansi
dilakukan
persediaan
dilakukan
pada
saat
berdasarkan
periode
hasil
penyusunan
inventarisasi
laporan
dengan
menggunakan
60.
harga
perolehan
terakhir/harga
pokok
produksi
terakhir/nilai wajar.
Persediaan disajikan sebesar:
a) Biaya perolehan apabila diperoleh dengan pembelian. Biaya
perolehan
persediaan
meliputi
harga
pembelian,
biaya
rabat
dan
lainnya
yang
serupa
mengurangi
biaya
perolehan.
b) Harga pokok produksi apabila diperoleh dengan memproduksi
sendiri. Harga pokok produksi persediaan meliputi biaya langsung
yang terkait dengan persediaan yang diproduksi dan biaya tidak
langsung yang dialokasikan secara sistematis.
c) Nilai wajar, apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi.
Harga/nilai wajar persediaan meliputi nilai tukar aset atau
penyelesaian
kewajiban
antar
pihak
yang
memahami
dan
atas
Laporan
Keuangan:
a) persediaan seperti barang atau perlengkapan yang digunakan
dalam pelayanan masyarakat, barang atau perlengkapan yang
digunakan dalam proses produksi, barang yang disimpan untuk
dijual atau diserahkan kepada masyarakat dan barang yang masih
dalam proses produksi yang dimaksudkan untuk dijual atau
diserahkan kepada masyarakat; dan
b) jenis, jumlah dan nilai persediaan dalam kondisi rusak atau usang.
Pengukuran
64.
dikonsolidasikan
diungkapkan
pada
Neraca
dalam
klasifikasi aset lancar. Aset ini disajikan hanya pada entitas akuntansi
PPKD. Pada laporan konsolidasi akun ini akan tereliminasi.
INVESTASI JANGKA PANJANG
Pengakuan
66.
67.
68.
berupa
dividen
tunai
yang
diperoleh
dari
70.
berupa
bagian
laba
dari
investee
yang
pencatatannya
untuk
investasi
permanen
misalnya
penyertaan
modal
dimaksudkan
perekonomian,
untuk
dinilai
sebesar
penyehatan/penyelamatan
nilai
bersih
yang
dapat
Daerah,
maka
nilai
investasi
yang
diperoleh
masyarakat
oleh
Pengguna
Anggaran
atau
Kuasa
Realizable Value).
Diskonto atau premi pada pembelian investasi diamortisasi selama
periode dari pembelian sampai saat jatuh tempo sehingga hasil yang
74.
pada
pendapatan
bunga,
sehingga
merupakan
76.
value) tersebut.
Penilaian investasi pemerintah dilakukan dengan tiga metode yaitu:
a) Metode Biaya;
b) Metode Ekuitas;
c) Metode Nilai Bersih yang dapat direalisasikan.
Metode biaya adalah suatu metode akuntansi yang mencatat nilai
77.
75.
78.
kemudian
disesuaikan
dengan
kekayaan
bersih/ekuitas
dari
perubahan
badan
bagian
usaha
investor
penerima
atas
investasi
metode
biaya,
investasi
dicatat
sebesar
biaya
permanen.
Metode
nilai
bersih
yang
dapat
direalisasikan
kembali.
Perhitungan atas nilai bersih investasi yang dapat direalisasikan
dilakukan dengan mengelompokkan investasi pemerintah daerah yang
belum diterima kembali sesuai dengan periode jatuh temponya (aging
83.
schedule).
Besarnya penyisihan atas investasi yang tidak dapat diterima kembali
dihitung berdasarkan persentase penyisihan untuk
masing-masing
Periode
Jatuh
Investasi
Jatuh tempo pada
Jatuh tempo pada
Jatuh tempo pada
Jatuh tempo pada
Tempo
periode
periode
periode
periode
Pengembalian Persentase
Penyisihan
1 s.d 2 Tahun
0,5 %
>2 s.d 3 Tahun
10 %
>3 s.d 4 Tahun
50 %
di atas 4 Tahun
100 %
ASET TETAP
Pengakuan
85.
Pada umumnya Aset Tetap diakui pada saat manfaat ekonomi masa
86.
barang
tersebut
memenuhi
batasan
minimal
89.
90.
berpindah.
Saat pengakuan aset akan dapat diandalkan apabila terdapat bukti
bahwa
telah
terjadi
perpindahan
hak
kepemilikan
dan/atau
93.
94.
perolehan awal.
Pengukuran dapat dipertimbangkan andal bila terdapat transaksi
pertukaran
dengan
mengidentifikasikan
dikonstruksi/dibangun
bukti
pembelian
biayanya.
Dalam
sendiri,
suatu
Aset
keadaan
Tetap
suatu
pengukuran
yang
aset
yang
yang
dapat
yang dimaksudkan.
Komponen biaya Perolehan dapat diuraikan sebagai berikut:
Jenis Aset Tetap
Tanah
hak,
biaya
pematangan,
Gedung
Bangunan
Jalan,
Jaringan,
Instalasi
pakai
Seluruh
biaya
memperoleh
yang
aset
dikeluarkan
tersebut
untuk
sampai
siap
pakai.
Biaya perolehan Aset Tetap Lainnya yang
diperoleh
melalui
pengeluaran
nilai
kontrak
kontrak,
meliputi
biaya
99.
ditentukan
dengan
mengalokasikan
harga
gabungan
tersebut
adalah
Rp230.000.000,00
dengan
rincian
Maka
harga
masing-masing
komputer
PC
adalah
=Rp (100.000.000/10) + 454.545,55
= Rp 10.454.545,55
2. Untuk laptop :
PPN dan Biaya lelang =
Rp 30.000.000 x Rp 10.000.000
Rp 220.000.000
= Rp 1.363.636,36 : 3
= Rp 454.545,33
:3
: 15
= ( 681.818,18 : 15 )
= 45.454,33
Maka harga masing-masing meja = (Rp 15.000.000 : 15) + Rp 45.454,33
= Rp 1.000.000 + Rp 45.454,33
= Rp 1.045.454,33
4. Untuk kursi rapat
PPN dan Biaya lelang =
Rp 75.000.000 x Rp 10.000.000
Rp 220.000.000
: 100
oleh
Gubernur/Bupati/Walikota
selaku
Pemegang
dengan
jumlah
setiap
kas
atau
setara
kas
yang
ditransfer/diserahkan.
108. Suatu Aset Tetap dapat diperoleh melalui pertukaran atas suatu aset
yang serupa yang memiliki manfaat yang serupa dan memiliki nilai
wajar yang serupa. Suatu aset tetap juga dapat dilepas dalam
pertukaran dengan kepemilikan aset yang serupa. Dalam keadaan
tersebut tidak ada keuntungan dan kerugian yang diakui dalam
transaksi ini. Biaya aset yang baru diperoleh dicatat sebesar nilai
tercatat (carrying amount) atas aset yang dilepas.
109. Nilai wajar atas aset yang diterima tersebut dapat memberikan bukti
adanya suatu pengurangan (impairment) nilai atas aset yang dilepas.
Dalam kondisi seperti ini, aset yang dilepas harus diturun-nilai-bukukan
(written down) dan nilai setelah diturun-nilai-bukukan (written down)
tersebut merupakan nilai aset yang diterima. Contoh dari pertukaran
atas aset yang serupa termasuk pertukaran bangunan, mesin,
peralatan khusus, dan pesawat terbang. Apabila terdapat aset lainnya
dalam pertukaran, misalnya kas, maka hal ini mengindikasikan bahwa
pos yang dipertukarkan tidak mempunyai nilai yang sama.
Aset Donasi
110. Aset Tetap yang diperoleh dari sumbangan (donasi) harus dicatat
sebesar nilai wajar pada saat perolehan.
111. Sumbangan Aset Tetap didefinisikan
sebagai
transfer
tanpa
pemerintah
memberikan
bangunan
yang
dimilikinya
untuk
masa
manfaat
atau
yang
kemungkinan
besar
peningkatan
standar
kinerja
adalah
atau
yang
dimaksudkan
hanya
untuk
satuan
minimum
kapitalisasi
aset
tetap
sebagaimana
dan
aset
tetap
lainnya
berupa
koleksi
Penyusutan
118. Metode penyusutan yang dipergunakan adalah Metode garis lurus
(straight line method).
119. Nilai penyusutan untuk masing-masing periode diakui sebagai beban
penyusutan dan dicatat pada akumulasi penyusutan aset tetap sebagai
pengurang nilai aset tetap.
120. Masa manfaat aset tetap ditetapkan sebagaimana terlihat pada tabel
di bawah ini:
Masa
Manfaat
(Tahun)
Kodifikasi
Uraian
1 3
1 3 2
1 3 2 0
1
1 3 2 0
2
1 3 2 0
3
1 3 2 0
ASET TETAP
Peralatan dan Mesin
Alat-alat Besar Darat
10
Alat-alat Bantu
Kodifikasi
1 3 2
1 3 2
1 3 2
1 3 2
1 3 2
1 3 2
1 3 2
1 3 2
1 3 2
1 3 2
1 3 2
1 3 2
1 3 2
1 3 2
1 3 2
1 3 2
1 3 2
1 3 2
1 3 2
1 3 2
1 3 2
1 3 2
1 3 2
1 3 2
4
0
5
0
6
0
7
0
8
0
9
1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8
1
9
2
0
2
1
2
2
2
3
2
4
2
5
2
6
2
7
2
Masa
Manfaat
(Tahun)
Uraian
10
20
Alat Ukur
Peralatan Komputer
Alat Studio
Alat Komunikasi
Peralatan Pemancar
10
Alat Kedokteran
Alat Kesehatan
Unit-unit Laboratorium
10
15
15
10
10
Kodifikasi
1 3 2
1 3 2
1 3 2
1 3 2
1 3 2
8
2
9
3
0
3
1
3
2
3
3
1 3 3
1 3 3 0
1
1 3 3 0
2
1 3 3 0
3
1 3 3 0
4
1 3 3 0
5
1 3 3 0
6
1 3 3 0
7
1 3 3 0
8
1 3 3 0
9
1 3 3 1
0
1 3 3 1
1
1 3 4
1 3 4 0
1
1 3 4 0
2
1 3 4 0
3
1 3 4 0
4
1 3 4 0
5
1 3 4 0
6
1 3 4 0
Masa
Manfaat
(Tahun)
Uraian
Testing Laboratory (BATAM)
Alat Laboratorium Lingkungan Hidup
15
Senjata Api
10
50
50
Bangunan Menara
40
Bangunan Bersejarah
50
Tugu Peringatan
50
Candi
50
Monumen/Bangunan Bersejarah
50
50
50
Rambu-Rambu
50
10
Jembatan
50
50
50
25
Bangunan
Pengaman
Sungai
dan
Penanggulangan Bencana Alam
Bangunan Pengembangan Sumber Air dan
10
30
Kodifikasi
1 3 4
1 3 4
1 3 4
1 3 4
1 3 4
1 3 4
1 3 4
1 3 4
1 3 4
1 3 4
1 3 4
1 3 4
1 3 4
1 3 4
1 3 4
1 3 4
7
0
8
0
9
1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8
1
9
2
0
2
1
2
2
2
3
Masa
Manfaat
(Tahun)
Uraian
Air Tanah
Bangunan Air Bersih/Baku
40
40
Bangunan Air
40
30
30
10
10
40
40
Instalasi Pertahanan
30
Instalasi Gas
30
Instalasi Pengaman
20
30
Jaringan Listrik
40
Jaringan Telepon
20
Jaringan Gas
30
121. Aset Tetap berikut tidak disusutkan, yaitu tanah, konstruksi dalam
pengerjaan, buku-buku perpustakaan, hewan ternak, dan tanaman.
122. Aset Tetap yang direklasifikasikan sebagai Aset Lainnya dalam neraca
berupa Aset Kemitraan Dengan Pihak Ketiga dan Aset Idle disusutkan
sebagaimana layaknya Aset Tetap.
123. Penyusutan tidak dilakukan terhadap Aset Tetap yang direklasifikasikan
sebagai Aset Lainnya berupa :
a) Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen sumber
yang sah dan telah diusulkan kepada Pengelola Barang untuk
dilakukan penghapusannya; dan
b) Aset Tetap dalam kondisi rusak berat dan/atau usang yang telah
diusulkan kepada Pengelola Barang untuk dilakukan penghapusan.
124. Penambahan masa manfaat aset tetap karena adanya perbaikan
terhadap aset tetap baik berupa overhaul dan renovasi disajikan pada
tabel berikut :
URAIAN
Alat Besar
Alat Besar Darat
Alat Bantu
Alat Angkutan
Alat Angkutan
Bermotor
JENIS
Overhau
l
Overhau
l
Overhau
l
Darat Overhau
l
Alat Angkutan
Bermotor
Alat Angkutan
Tak Bermotor
Apung Overhau
l
Persentase
Renovasi/Restor
asi/Overhaul dari
Nilai Perolehan
(Di
luar
Penyusutan)
>0% s.d. 30%
3
5
2
4
2
4
2
3
4
0
1
1
1
3
4
6
Penambaha
n Masa
Manfaat
(Tahun)
1
1
2
URAIAN
JENIS
Udara
Alat Bengkel
Mesin
Tak
Alat Ukur
Alat Pertanian
Alat Pengolahan
Penambaha
n Masa
Manfaat
(Tahun)
6
9
12
2
3
4
Overhau
l
Overhau
l
Persentase
Renovasi/Restor
asi/Overhaul dari
Nilai Perolehan
(Di
luar
Penyusutan)
Overhau
l
0
1
1
2
2
3
2
5
2
3
1
2
3
1
2
3
URAIAN
JENIS
Alat Komunikasi
Overhau
l
Peralatan Pemancar
Peralatan
Navigasi
Overhau
l
Komunikasi Overhau
l
Alat Kedokteran
Kesehatan
Alat Kedokteran
Persentase
Renovasi/Restor
asi/Overhaul dari
Nilai Perolehan
(Di
luar
Penyusutan)
Penambaha
n Masa
Manfaat
(Tahun)
1
2
3
3
4
5
5
7
9
1
2
3
1
2
3
3
4
4
5
7
8
dan
Alat laboratorium
Unit Alat laboratorium
Overhau
l
Overhau
l
Overhau
l
Overhau
l
URAIAN
JENIS
Radiation Application
&Non Destructive
Testing laboratory
Alat laboratorium
Lingkungan Hidup
Overhau
l
Peralatan Laboratorium
Hidrodinamica
Alat laboratorium
Standarisasi Kalibrasi &
Instrumentasi
Alat Persenjataan
Senjata Api
Persenjataan
Senjata Api
Senjata Sinar
Overhau
l
Overhau
l
Overhau
l
Overhau
l
Persentase
Renovasi/Restor
asi/Overhaul dari
Nilai Perolehan
(Di
luar
Penyusutan)
>25% s.d. 50%
>50% s.d. 75%
>75% s.d.100%
5
7
8
4
5
5
4
5
5
1
2
3
4
5
7
8
2
4
5
5
2
3
4
Overhau
l
Penambaha
n Masa
Manfaat
(Tahun)
0
1
1
URAIAN
JENIS
Komputer
Komputer Unit
Overhau
l
Peralatan Komputer
Overhau
l
Alat Eksplorasi
Alat Eksplorasi Topografi
Alat Pengeboran
Alat Pengeboran Mesin
Alat Pengeboran
Mesin
Overhau
l
Overhau
l
Overhau
l
Overhau
l
Persentase
Renovasi/Restor
asi/Overhaul dari
Nilai Perolehan
(Di
luar
Penyusutan)
>25% s.d. 50%
>50% s.d. 75%
>75% s.d.100%
Penambaha
n Masa
Manfaat
(Tahun)
0
0
2
1
2
2
1
2
2
1
2
2
2
2
3
4
5
5
4
6
7
0
1
1
2
URAIAN
Alat
Pengolahan
Pemurnian
Sumur
JENIS
Persentase
Renovasi/Restor
asi/Overhaul dari
Nilai Perolehan
(Di
luar
Penyusutan)
Penambaha
n Masa
Manfaat
(Tahun)
Produksi
dan
Produksi
Pengolahan
Pemurnian
0
1
1
2
0
1
1
2
dan Overhau
l
5
7
8
4
6
7
4
6
7
2
2
3
Alat Pelindung
0
0
1
2
Alat Sar
0
1
1
2
Overhau
l
Overhau
l
Overhau
l
URAIAN
JENIS
Overhau
l
3
4
6
4
5
5
3
4
4
2
3
4
2
2
4
1
2
2
1
1
2
2
Peralatan
Proses
/
Produksi
Unit Peralatan Proses / Overhau
Produksi
l
Rambu-rambu
lintas Udara
Rambu-rambu
lintas Laut
Penambaha
n Masa
Manfaat
(Tahun)
Alat Peraga
Alat Peraga Pelatihan Overhau
dan Percontohan
l
Rambu-rambu
Rambu-rambu
lintas Darat
Persentase
Renovasi/Restor
asi/Overhaul dari
Nilai Perolehan
(Di
luar
Penyusutan)
Lalu Overhau
l
Lalu Overhau
l
Lalu Overhau
l
Bangunan Gedung
Bangunan
Gedung Renovasi >0% s.d. 25%
URAIAN
JENIS
Persentase
Renovasi/Restor
asi/Overhaul dari
Nilai Perolehan
(Di
luar
Penyusutan)
Penambaha
n Masa
Manfaat
(Tahun)
10
15
50
Tempat Kerja
Bangunan
Gedung Renovasi >0% s.d. 30%
Tempat Tinggal
>30% s.d. 45%
>45% s.d. 65%
Monumen
Candi/Tugu
Prasasti
Bangunan Menara
Bangunan Menara
Perambuan
Tugu
Kontrol/Prasasti
Tugu/Tanda batas
Jembatan
Bangunan Air
Bangunan Air Irigasi
10
15
5
10
15
5
10
15
5
10
15
2
5
10
5
10
15
2
5
10
Titik
Bangunan
Pengairan Renovasi >0% s.d. 5%
Pasang Surut
>5% s.d. 10%
>10% s.d. 20%
Bangunan
2
5
10
1
URAIAN
JENIS
Pengembangan
dan Polder
Persentase
Renovasi/Restor
asi/Overhaul dari
Nilai Perolehan
(Di
luar
Penyusutan)
Penambaha
n Masa
Manfaat
(Tahun)
Rawa
>5% s.d. 10%
>10% s.d. 20%
3
5
Bangunan
Pengaman Renovasi >0% s.d. 5%
Sungai/Pantai
&
Penanggulangan
Bencana alam
>5% s.d 10%
>10% s.d. 20%
Bangunan
Renovasi >0% s.d. 5%
Pengembangan Sumber
air dan Tanah
>5% s.d. 10%
>10% s.d. 20%
Instalasi
Instalasi
Baku
Air
Instalasi
Sampah
2
3
2
3
10
15
5
10
15
2
7
10
2
7
10
3
5
Instalasi
Pengolahan Renovasi >0% s.d. 30%
Bahan Bangunan
>30% s.d. 45%
>45% s.d. 65%
Instalasi
Listrik
3
5
URAIAN
JENIS
Persentase
Renovasi/Restor
asi/Overhaul dari
Nilai Perolehan
(Di
luar
Penyusutan)
>30% s.d. 45%
>45% s.d. 65%
Penambaha
n Masa
Manfaat
(Tahun)
10
15
5
10
15
Instalasi Pertahanan
1
3
5
Instalasi Gas
5
10
15
Instalasi Pengaman
1
1
3
Instalasi Lain
1
1
3
Overhau
l
Jaringan
Jaringan Air Minum
Jaringan Listrik
Overhau
l
Jaringan Telepon
Overhau
l
Jaringan Gas
Overhau
l
Overhau
l
7
10
5
10
15
2
5
10
2
7
10
1
2
2
URAIAN
Aset
Tetap
Renovasi
Peralatan Dan
dalam Renovasi
JENIS
Persentase
Renovasi/Restor
asi/Overhaul dari
Nilai Perolehan
(Di
luar
Penyusutan)
Penambaha
n Masa
Manfaat
(Tahun)
Dalam
Mesin Overhau
l
Jaringan
Irigasi
dan Renovasi >0% s.d. 100%
Jaringan dalam Renovasi /Overha
ul
10
15
5
berdasarkan
biaya
perolehan
atau
harga
pertukaran.
dan
memenuhi
nilai
batasan
kapitalisasi
harus
assets)
di
neraca
namun
aset
tersebut
harus
f)
Laporan Keuangan.
g) Suatu aset tetap dieliminasi dari neraca ketika dilepaskan atau
bila aset secara permanen dihentikan penggunaannya dan tidak
ada manfaat ekonomi di masa yang akan datang. Eliminasi Aset
Tetap tersebut didasarkan pada tanggal transaksi yang tertera
pada dokumen bukti pendukung.
h) Aset Tetap yang dihentikan dari penggunaan aktif Pemerintah
Daerah tidak memenuhi definisi Aset Tetap dan harus dipindahkan
ke pos aset lainnya sesuai dengan nilai tercatatnya (carrying
i)
amount).
Aset Tetap disajikan berdasarkan biaya perolehan aset tetap
tersebut dikurangi akumulasi penyusutan. Apabila terjadi kondisi
yang memungkinkan penilaian kembali, maka aset tetap akan
disajikan dengan penyesuaian pada masing-masing akun aset
tetap dan akun ekuitas.
seluruhnya.
Konstruksi
dalam
pengerjaan
mencakup
peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan,
dan
Aset
Tetap
Lainnya
yang
proses
perolehannya
dan/atau
membangun
sendiri
sebagai
Konstruksi
Dalam
yang
dengan
konstruksi,
seperti
biaya
konsultan
perencana.
139. Biaya-biaya yang dapat diatribusikan kekegiatan konstruksi pada
umumnya dan dapat dialokasikan ke konstruksi tertentu, meliputi:
a. Asuransi;
b. Biaya rancangan dan bantuan teknis yang secara tidak langsung
berhubungan dengan konstruksi tertentu;
c. Biaya-biaya lain yang dapat diidentifikasikan untuk kegiatan
konstruksi yang bersangkutan seperti biaya inspeksi.
Pengungkapan Konstruksi Dalam Pengerjaan
140. Suatu entitas harus mengungkapkan informasi mengenai Konstruksi
Dalam Pengerjaan pada akhir periode akuntansi:
a) Rincian kontrak konstruksi dalam pengerjaan berikut tingkat
penyelesaian dan jangka waktu penyelesaiannya;
b) Nilai kontrak konstruksi dan sumber pembiayaannya;
c) Jumlah biaya yang telah dikeluarkan;
d) Uang muka kerja yang diberikan; dan
e) Retensi.
DANA CADANGAN
Pengakuan
141. Dana Cadangan diakui pada saat terjadi pemindahan klasifikasi dari
kas ke Dana Cadangan.
Pengukuran
142. Dana Cadangan diukur sesuai dengan nilai nominal dari kas yang
diklasifikasikan ke Dana Cadangan.
143. Pencairan Dana Cadangan mengurangi
Dana
Cadangan
yang
bersangkutan
144. Pembentukan Dana Cadangan menambah Dana Cadangan yang
bersangkutan.
145. Hasil-hasil yang
diperoleh
dari
pengelolaan
Dana
Cadangan
di
dan/atau
sarana
selesai
dan
siap
digunakan
untuk
digunakan/dioperasikan.
c. Dalam rangka kerja sama pola BSG/BTO, harus diakui adanya
Utang Kemitraan dengan Pihak Ketiga, yaitu sebesar nilai aset
yang
dibangun
oleh
mitra
dan
telah
diserahkan
kepada
harus
diaudit
oleh
aparat
aset
pengawas
hasil
kerjasama/
kemitraan
ditetapkan
status
kerjasama/kemitraan
harus
dicatat
sebagai
aset
berakhirnya
perjanjian
dan
telah
ditetapkan
status
Berwujud tersebut
terdiri dari:
a) Harga beli, termasuk biaya import dan pajak-pajak, setelah
dikurangi dengan potongan harga dan rabat;
b) Setiap biaya yang dapat diatribusikan secara langsung dalam
membawa aset tersebut ke kondisi yang membuat aset tersebut
dapat bekerja untuk penggunaan yang dimaksudkan.
Contoh dari biaya yang dapat diatribusikan secara langsung adalah:
(1) Biaya staf yang timbul secara langsung agar aset tersebut
dapat digunakan;
(2) Biaya profesional yang timbul secara langsung agar aset
tersebut dapat digunakan;
(3) Biaya pengujian untuk menjamin aset tersebut dapat berfungsi
secara baik.
160. Pengukuran Aset Tidak
adalah:
a. Aset
Tidak
Berwujud
dari
kegiatan
pengembangan
yang
menurut debitur.
167. Pengungkapan Tuntutan Ganti Rugi di Laporan Keuangan maupun
Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) disesuaikan dengan kebutuhan
daerah,
pegawai.
168. Pengungkapan Kemitraan dengan Pihak Ketiga di Laporan Keuangan
maupun Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) disesuaikan dengan
kebutuhan daerah, misalnya klasifikasi kemitraan dengan pihak ketiga
menurut jenisnya.
169. Aset Tetap Tak Berwujud disajikan dalam neraca sebagai bagian dari
Aset Lainnya. Hal-hal yang diungkapkan dalam Laporan Keuangan
termasuk
Berwujud.
170. Aset Lain-lain
disajikan
penghentian
di
dalam
dan
pelepasan
kelompok
Aset
Aset
Lainnya
Tidak
dan
penghentian
penggunaan,
jenis
Aset
Tetap
yang