Anda di halaman 1dari 9

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1

Jenis Dan Rancangan Penelitian


Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode penelitian kualitatif dengan rancangannya menggunakan pendekatan
fenomenologi. Menurut Sugiyono (2009:8) metode penelitian kualitatif
sering disebut metode penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan
pada kondisi yang alamiah (natural setting). Sementara itu, penelitian
kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena
tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi,
motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik, dan dengan cara deskripsi
dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang
alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah (Moleong,
2007:6)
Menurut Moleong (2007:15), fenomenologi adalah pandangan
berpikir yang menekankan pada pengalaman-pengalaman subjektif manusia
dan interpretasi-interpretasi dunia. Pendekatan fenomenologi biasanya
menyelidiki pengalaman kesadaran, yang berkaitan dengan pembagian
antara subjek (ego) dengan objek (dunia).

25

26

Fenomenologi pengalaman family caregiver dalam merawat pasien


skizofrenia menjelaskan tentang pengalaman family caregiver dalam
memilih merawat pasien skizofrenia dirumah. Melalui penelitian ini
diharapkan pengalaman family caregiver dalam merawat pasien skizofrenia
dapat tereksplorasi lebih mendalam.
4.2

Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2009:38) variabel penelitian adalah suatu atribut
atau sifat atau nilai dari orang, obyek, atau kegiatan yang mempunyai
variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya. Variabel penelitian yang diambil adalah family
caregiver yang terlibat dalam merawat anggota keluarga yang mengalami
skizofrenia.

4.3

Subyek Penelitian
Dalam pengambilan subyek penelitian atau sampel dilakukan dengan
cara teknik snowball adalah teknik pengambilan sampel yang dilakukan
secara berantai dari satu partisipan ke partisipan lainnya. Sampel jenis ini
merupakan variasi sampel purposive. Calon partisipan berikutnya dipilih
berdasarkan informasi, ditunjuk atau diusulkan oleh partisipan sebelumnya
yang telah diwawancarai (Halloway & Wheeler, dalam Afiyanti &
Rachmawati, 2014 : 43). Kriteria dari sampel ini adalah family caregiver
yang terlibat langsung dalam merawat anggota keluarga lainnya yang
mengalami skizofrenia.

27

4.4

Instrumen Penelitian
Menurut Badriah (2012:114) instrumen penelitian adalah alat
pengumpulan data yang telah baku atau alat pengumpul data yang memiliki
standar validitas dan reliabilitas. Menurut Notoatmodjo (2010:87)
instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk
pengumpulan data.
Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah:
1. Peneliti
Dalam penelitian kualitatif alat penelitian utama yang digunakan
adalah peneliti sendiri. Peneliti merupakan salah satu elemen terpenting
yang digunakan untuk menunjang berjalannya proses penelitian.
Pengetahuan yang dimiliki peneliti tidak sepenuhnya diterapkan selama
proses wawancara dengan responden. Dalam proses pengumpulan data
peneliti

menggunakan

teknik

komunikasi

terapeutik

untuk

mendengarkan pemaparan maupun penjelasan dan juga mengamati


bagaimana ekspresi responden ketika menyampaikan pemaparannya
selama wawancara berlangsung.
2. Catatan Lapangan / Field Note
Catatan lapangan digunakan untuk mencatat hal-hal yang
dianggap penting selama wawancara berlangsung hal ini dilakukan
untuk mempermudah dalam menganalisa data.
3. Rekaman Audio dan Video
Rekaman audio dan video digunakan untuk memahami
pembicaraan, ekspresi wajah dan gerakan tubuh peneliti dan partisipan

28

ketika wawancara sedang berlangsung sehingga tidak ada ungkapanungkapan yang terlewatkan.
4.5

Teknik Pengumpulan Data

4.5.1 Sifat dan Sumber Data


Dalam penelitian ini data yang diambil adalah data primer. Menurut
Badriah (2012:127) menjelaskan, bahwa yang dimaksud dengan data
primer adalah data yang diperoleh langsung dan subyek penelitian dengan
mengenakan alat pegukuran atau alat pengambilan data langsung pada
subyek sebagai sumber informasi yang dicari. Data primer dalam
penelitian ini didapatkan dengan menggunakan teknik wawancara
mendalam dengan responden yang menjadi sampel.
4.5.2 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dalam
peneliti ini adalah metode wawancara mendalam. Menurut Moleong
(2007:190), wawancara mendalam atau wawancara tak terstruktur
digunakan untuk menemukan informasi yang bukan baku atau informasi
tunggal. Wawancara ini biasanya responden memiliki pengetahuan dan
mendalami situasi, serta responden lebih mengetahui informasi yang
diperlukan.
Menurut Rachmawati dalam Afiyanti & Rachmawati (2014:55)
wawancara ditujukan untuk mendapatkan informasi dari individu yang
diwawancarai, oleh karena itu hubungan asimetris harus tampak antara
pewawancara dengan individu yang diwawancarai. Peneliti melakukan

29

wawancara mengeksplorasi perasaan, persepsi dan pemikiran partisipan.


Tahapan dalam proses wawancara akan dilakukan sebagai berikut:
a. Tahap pembukaan wawancara
1) Menyampaikan ucapan terima kasih kepada partisipan atas
kesediaannya meluangkan waktu untuk diwawancarai.
2) Memperkenalkan diri dan jelaskan topik dan tujuan wawancara
dilakukan.
3) Menyampaikan bahwa partisipan bebas menyampaikan pendapat,
pengalaman, harapan serta saran yang berkaitan dengan topik.
4) Mencatat seluruh pembicaraan yang ada dan untuk membantu
proses pencatatan gunakan recoder untuk merekam seluruh isi
pembicaraan.
5) Apabila partisipan memiliki waktu yang terbatas, peneliti
meminta waktu lain untuk melanjutkan wawancara sesuai dengan
kesediaan partisipan.

b. Tahap Pelaksanaan Wawancara


Wawancara dilakukan oleh peneliti sendiri dimana ketika
wawancara dimulai tujuan khusus yang akan dicapai dijelaskan
terlebih dahulu. Beberapa teknik yang dilakukan agar wawancara
berjalan dengan baik adalah sebagai berikut:
1) Menciptakan dan menjaga suasana yang baik. Hal ini dilakukan
dengan cara sebagai berikut:

30

a) Mengadakan pembicaraan pemanasan dengan menanyakan


biodata partisipan kurang lebih selama 5 (lima) menit
b) Mengemukakan tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui
pengalaman family caregiver dalam merawat orang dengan
skizofrenia dirumah
c) Menimbulkan suasana nyaman dilakukan dengan cara
mempersilahkan partisipan melakukan hal lain selama
wawancara misal responden makan dan minum.
2) Mengadakan Probing
Probing adalah cara menggali keterangan yang lebih mendalam,
hal ini dilakukan apabila:
a) Jawaban tidak relevan dengan pertanyaan
b) Jawaban kurang jelas atau lengkap
c) Ada dugaan jawaban kurang mendekati kebenaran

3) Tidak memberikan sugesti untuk memberikan jawaban-jawaban


tertentu kepada partisipan yang akhirnya nanti apa yang
dikemukakan (pendapat) responden bukan merupakan pendapat
dari partisipan sendiri.
4) Intonasi Suara
Jika pewawancara merasa lelah, jangan mengeluarkan suara yang
membuat partisipan merasa tidak nyaman.
5) Kecepatan Berbicara
Agar partisipan mampu mencerna pertanyaan dengan jelas.
6) Sensitifitas Pertanyaan
Pewawancara mampu melakukan empati kepada partisipan
sehingga membuat responden tidak malu menjawab pertanyaan.
7) Kontak Mata
Agar pasrtisipan merasa dihargai, kontak mata dibutuhkan selama
proses wawancara

31

8) Kepekaan Nonverbal
Pewawancara mampu melihat gerakan dari bahasa tubuh yang
ditunjukan oleh partisipan. Misalnya responden merasa tidak
nyaman dengan pertanyaan yang diajukan pewawancara.
9) Waktu
Waktu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan wawancara mendalam
yang dilakukan secara tatap muka adalah 1-2 jam, tergantung isu
atah topik yang dibahas.
c. Tahap Penutup
Ucapan terimakasih atas perhatian dan segala informasi yang
diberikan dalam penelitian ini.
4.6

Rancangan Analisis Data

4.6.1 Pengolahan Data


Proses pengolahan data dimulai dengan proses dokumentasi. Hasil
wawancara yang direkam dalam rekaman audio video didengarkan
kembali dan dipindahkan dalam bentuk tulisan yang kemudian digabung
dengan catatan lapangan.
Data yang terkumpul diberikan kode (coding) yang dilakukan
untuk memudahkan analisa data terhadap jawaban dari partisipan satu
dengan partisipan lainnya. Coding dilakukan dengan memberikan 1, 2 dan
seterusnya pada jawaban dan kode P1 pada responden 1, P2 pada
responden 2, dan kepada responden selanjutnya. Hal ini dilakukan untuk
membedakan antara jawaban masing-masing responden.
4.6.2 Analisa Data
Menurut Sugiyono (2009:244) analisis data adalah proses mencari
dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara,

32

catatan lapangan dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke


dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesis,
menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan
dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga dapat mudah dipahami oleh
diri sendiri maupun orang lain. Analisis data dalam penelitian kualitatif
dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama dilapangan dan setelah
selesai dilapangan. Analisis data dalam kualitatif berlangsungselama proses
pengumpulan data daripada setelah selesai pengumpulan data.
Menurut Creswell dalam Afiyanti & Rachmawati (2014:41) secara
umum kegiatan analisis data pada pendekatan kualitatif memiliki lima tahap
penting yang perlu dilakukan peneliti yaitu:
a. Mempersiapkan data
b. Mengorganisasikan data (misalnya: teks data dalam bentuk transkip,
atau data dalam bentuk foto, lukisan atau bentu fotografi)
c. Mereduksi data kedalam bentuk tema-tema yang saling berhubungan
melalui proses koding
d. Membuat ringkasan/kondensasi kode-kode yang telah dihasilkan
e. Mempresentasikan data tersebut dalam bentuk gambar, tabel, atau
materi diskusi.
4.7
4.7.1

Tempat dan Waktu Penelitian


Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Kuningan Provinsi Jawa
Barat, tepatnya di Desa Ancaran. Hal ini dilakukan untuk mengetahui
pengalaman family caregiver dalam merawat orang skizofrenia dirumah.

4.7.2

Waktu Penelitian

33

Waktu penelitian diawali dengan penyusunan proposal yang


dimulai sejak bulan Maret sampai April 2016, pengambilan data akan
dilakukan pada bulan Mei sampai Juni 2016.

Anda mungkin juga menyukai