Cidera Kep_SUnardi
06/16/16
Cidera Kep_SUnardi
06/16/16
LOBUS OTAK
Cidera Kep_SUnardi
06/16/16
Fungsional otak
Cidera Kep_SUnardi
06/16/16
PENGERTIAN
TRAUMATIC YANG TERJADI PADA OTAK YANG MAMPU
06/16/16
ETIOLOGI
Dikelompokan berdasarkan
mekanisme injury:
1. Trauma tumpul.
2. Trauma tajam (penetrasi)
Dan bagaimana jenis/tipe cedera:
1. Focalbenturan, ex: kll
2. Diffusebenturan diikuti infeksi,
Ex:kll+meningitis
3. Frakture
Cidera Kep_SUnardi
06/16/16
Focal Injury
Mechanism of Injury
Forces
Contact Forces
(Translational Acceleration)
Type of Injury
Skull Fracture
Inertial Forces
Inertial
(Rotational Acceleration)
Epidural Hematoma
Coup Contusion
Subdural Hematoma
Subdural Hematoma
Diffuse Injury
Concussion
06/16/16
Cidera Kep_SUnardi
06/16/16
06/16/16
Hantaman.
Deselerasi mendadak
deformitas tengkorak
volume kranial
tekanan cairan serebrospinal
Hantaman awal ----------- contercoup,
robekan jaringan
Rotasi. Robekan pada otak, akson difus,
pembuluh
darah, selaput otak
Hantaman traumatik
Hematoma intrakranial,H. epidural, H.
subdural, perdarahan subarakhnoid,
perdarahan intrakranial, perdarahan
intraserebelar, rinore, otorea.
Cidera Kep_SUnardi
06/16/16
10
Cidera Kep_SUnardi
06/16/16
11
Cidera Kep_SUnardi
06/16/16
12
06/16/16
13
,,
,,
,,
,,
sedang (GCS : 9 - 12 )
berat
(GCS : =< 8 )
kontusio serebri
Fraktur depresi tulang tengkorak
Fraktur komplikata tulang tengkorak
Cidera Kep_SUnardi
06/16/16
14
Pemeriksaan
Keadaan umum.
06/16/16
15
three areas
Eyes
Verbal response
Motor response
indicates coma
Cidera Kep_SUnardi
06/16/16
16
From Rehabilitation
Nursing
Cidera Kep_SUnardi
06/16/16
17
Other Assessment
Assess bodily function including
Cidera Kep_SUnardi
06/16/16
18
Diagnostic Tests
CT
MRI
Cerebral angiography
EEG
PET
No lumbar puncture if there is ICP
06/16/16
19
1.
2.
3.
4.
5.
Cidera Kep_SUnardi
06/16/16
20
Cidera Kep_SUnardi
06/16/16
21
Kegawatan
3. Sirkulasi (circulation)
_Hipotensi iskemikkerusakan sekunder
otak. Hipotensi jarang akibat kelainan
intrakranial, sering ekstrakranial, akibat
hipovolemi, perdarahan luar, ruptur
organ dalam, trauma dada disertai
tamponade jantung atau pneumotorak,
shock septik.
_Tindakan: hentikan sumber perdarahan,
perbaiki fungsi jantung ,menggantidarah
yang hilang dengan plasma, darah
Cidera Kep_SUnardi
06/16/16
23
Kegawatan
Cidera Kep_SUnardi
06/16/16
24
Lanjutan Penatalaksanaan
06/16/16
25
Lanjutan Penatalaksanaan
Cidera Kep_SUnardi
06/16/16
26
Lanjutan Penatalaksanaan
2.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
06/16/16
27
Lanjutan Penatalaksanaan
06/16/16
28
Lanjutan penatalaksanaan
Keseimbangan elektrolit
06/16/16
29
Diagnosa Keperawatan
1. Resti tidak efektifnya bersihan jalan nafas b.d akumulasi
skret.
2. Perubahan perfusi jaringan cerebral b.d perdarahan dan
edema cerebral
3. Resiko peningkatan TIK b.d proses desak ruang akibat
edema cerebral
4. Resti gangguan pemenuhan kebutuhan cairan dan
elektrolit kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake tidak
adequate: penurunan kesadaran (soporokoma)
5. Resti gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh b.d intake tidak adequate:
penurunan kesadaran (soporokoma)
6. Kerusakan integritas kulit b.d adanya luka lacerasi
7. Deficit perawatan diri b.d kelemahan/keterbatasan gerak
8. Resti terbatasnya pengetahuan (kebutuhan belajar)
keluarga mengenai proses penyakit, prognosis dan
penatalaksanaannya b.d terbatasnya informasi
Cidera Kep_SUnardi
06/16/16
30
Implementasi
1.Resti tidak efektifnya bersihan jalan nafas b.d
akumulasi skret.
Intervensi keperawatan
Mandiri:
Memonitor suara paru tiap 8 jam dan observasi
adanya roncki/penumpukan skret
Memberikan posisi semi atau elevasi kepala 30
derajat dan kepala miring 1 sisi bergantian
Mempertahankan hidrasi cairan 2-3 liter/hari, melalui
asupan parenteral yang diberikan.
Memonitor dan melakukan karakterisitik sekret,
warna, jumlah, dan konsistensinya bila terdapat skret
yang keluar melalui hidung/mulut.
Kolaborasi :
Memberikan obat Antibiotik: (Cefriaxon 2 x 2 g (tiap
12 jam) IV)
Cidera Kep_SUnardi
06/16/16
31
Memonitor/obs tanda vital tiap 4 jam dan memonitor/obs kesadaran / GCS setiap 4 jam
Mengkaji kondisi vaskular (suhu, warna, pulsasi dan capillary refill) tiap 8 jam
menurunkan stimulasi eksternal yang dapat meningkatkan TIK dan berikan kenyamanan
dengan menciptakan lingkungan tenang dan suhu ruangan dalam kondisi normal
(mengatur suhu ruangan menyalakan AC). Memasang pagar pengaman tempat tidur dan
memasang retrain pada daerah ekstermitas
Penkes pada keluarga dan selalu bicara dan komunikasi dengan pasien.
Kolaborasi :
- Citicolin 2 x 500 mg
- Ranitidin 2 x 1 ampl
- Vit C 1 x 400 mg
- Kaltropen 3 x 1 ampl
- Dexametason 4 x 1 ampl
- Cefriaxon 2 x 2 g
Cidera Kep_SUnardi
06/16/16
32
06/16/16
33
4. Resti gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake
tidak adequate: penurunan kesadaran (soporokoma)
Intervensi keperawatan
Mandiri:
Mengkaji kemampuan menelan ; refleks menelan, gerakan lidah dan bibir dan
kesulitan-kesulitan asupan nutrisi dan mendengarkan bising usus, catat adanya
penurunan/hilangnya/suara yang hiperaktif
Memberikan makan dalam jumlah kecil dan dalam waktu yang sering dan teratur
dalam bentuk cair
(Ignatavicius, 1999)
Menjaga keamanan saat memberikan makan; tinggikan kepala tempat tidur selama
makan peroral.
Mengkaji pola BAB dan feses, cairan lambung, muntahan darah dan lainnya lalu
mencatat hasil.
Kolaborasi :
06/16/16
34
Pen-Kes
keluarga diberikan penkes tentang perawatan pasien dengan
masalah cedera kepala, diantara yaitu :
Penjelasan tentang pengertian, penyebab, pengobatan dan
06/16/16
35
REHABILITASI
Berbaring lama dan inaktiviti bisa
06/16/16
36
REHABILITASI
Rehabilitasi dini pada fase akut terutama untuk
Cidera Kep_SUnardi
06/16/16
37
Cidera Kep_SUnardi
06/16/16
38