, ,
...
.
Yang termasuk qurban nadzar sebenarnya adalah seperti apabila seseorang
berkata: 'Demi Allah wajib atasku berqurban dengan ini' maka ucapan itu jelas
sebagai nadzar sejak awal. Hal ini sebagaimana apabila seseorang berkata
'Demi Allah wajib atasku qurban" atau secara hukum sebagai nadzar. Seperti
bila seseorang berkata: Ini adalah hewan qurban' atau diucapkan 'Aku
menjadikan ini sebagai hewan qurban'. Maka ini adalah wajib disebabkan kata
'menjadikan', akan tetapi dalam konteks hukum yang dinadzari.
b. Kitab Bajuriy juz II halaman 305
,
...
,
: ... :
.
'Dari perkataan orang-orang, 'Ini adalah hewan qurban,' maka hewan qurban
tersebut menjadi wajib. Tersebab perkataan itu haram hukumnya memakan
dagingnya. Tidak diterima alasan (atas perkataan itu) mereka 'Aku
menghendakinya sebagai qurban sunah' Hal ini berbeda dengan pendapat
sebagian ulama. Imam Sibromalisi berkata: '(Tetapi) bagi orang awam (orang
yang belum mengetahui hukum ucapan tersebut) mudah untuk dimaafkan.
Perkataan Imam Sibromalisi ini mudah untuk difahami (diterima)' Memang
demikianlah hukumnya, namun qurban tidak menjadi wajib sebab ucapan orang
waktu menyembelihnya: Ya Allah ini adalah hewan qurbanku, maka semoga
Engkau menerimanya dariku, wahai Dzat Yang Maha Mulia'.
c. Kitab Sulaiman Kurdi juz 2 halaman 204
.
Al Allamah As Sayid Umar Al Bashriy berkata dalam komentar atas kitab
Tuhfatul Muhtaj: Seyogyanya letak status nadzar itu ialah selagi tidak bermaksud
memberi kabar. Kemudian jika memang bermaksud memberi kabar, 'Kambing ini
yang saya maksudkan untuk qurban', maka tak ada penentuan dan berlaklkan
jawaban. Demikian pula dalam peristiwa yang terjadi pada seorang yang naif
ini, yakni seseorang membeli kambing untuk digunakan qurban lalul bersua
dengan seseorang lain kemudian bertanya: 'Apa ini?' Maka jawab si orang tadi:
'Qurbanku'.
3. Dari keterangan-keterangan tersebut, maka dapat dijelaskan di sini, bahwa pertanyaan
Anda yang pertama mengenai pendapat Pak Kyai tetangga saudara itu bisa dianggap
benar. Karena jawaban saudara ada kata 'menjadikan', yang mempunyai makna sama
dengan nadzar. Kata menjadikan yang berkonotasi mewajibkan hewan tersebut untuk
qurban (Bajuri 2:310). Akan tetapi bisa juga jawaban Anda itu tidak mengubah qurban
Anda menjadi nadzar karena ketidaktahuan Anda. Hal tersebut berpegang pada pendapat
Imam Syibromalisi dan pendapat Sayid Umar al-Bashriy: bahwa jawaban saudara
tersebut hanya bermaksud memberi kabar.
4. Untuk pertanyaan Anda yang kedua, bisa membaca lagi keterangan masalah nadzar tadi.
5. Untuk pertanyaan ketiga, Anda bisa berpegang pada keterangan Sayid Umar al-Bashriy.
Yang perlu diingat, beribadah itu tidak sulit dan tak perlu dipersulit. Niatlah yang ikhlas semata
karena patuh kepada Allah.