Anda di halaman 1dari 61

PRESENTASI MANUSIA

KONTRAK SOSIAL
Agustina Susanto
Ellyna Iskandar
Jessica

00000005032
00000005307
00000005923

Jessica Chandra

00000005542

Karen Lavenia

00000005761

Kathleen N.

00000010834

Skolastika

00000005737

Suhendro C

00000005126

Vanessa Vania

00000004766

Vella Ratnasari

00000010784

TEORI KONTRAK SOSIAL

AGUSTINA SUSANTO 00000005032


E L LYN A I S K A N D A R
00000005307
JESSICA 00000005923
JESSICA CHANDRA 00000005542
KAREN LAVENIA 00000005761
K A TH L E E N
00000010834
SKOLASTIKA 00000005737
SUHENDRO 00000005126
VANESSA VANIA 00000004766
V E L L A R ATN A S A R I 0 0 0 0 0 0 1 0 7 8 4

NEGARA SEBAGAI
LEVIATHAN

THOMAS HOBBES

Thomas Hobbes 1651


menerbitkan
karya
tentang
negara
yang
berjudul
Leviathan.
Paham negara Thomas
Hobbes
bertolak
belakang dengan paham
Thomas Aquinas.

FILSAFAT NEGARA
THOMAS HOBBES
A. Hobbes dan Zamannya

. Thomas Hobbes (1588-1679)


. Menerbitkan De Cive (1642)
. Menerbitkan Leviathan yang
menimbulkan
kemarahan
para pengungsi Inggris di
Prancis (1651)

B. Pengandaian-pengandaian
Antropologis

Ada 2 reduksi yang sangat


radikal:
Mengesampingkan kebebasan
kehendak manusia
Mengembalikan
segala
kelakuan manusia pada satu
dorongan

C. Teori Perjanjian Negara

Negara berasal dari suatu


perjanjian bebas antara
individu-individu
yang
sebelum perjanjian itu
belum bermasyarakat

Manusia tidak sejak semula berhakikat


sosial
State of nature homo homini lupus
Akhirnya mereka mengadakan perjanjian di
antara mereka sendiri
Dari perjanjian bersama lahirlah negara

D. NEGARA,
L E V I ATH A N ,
DEUS
M O R TAL I S ,
MANUSIA
B U ATAN

Kekuasaan negara adalah


mutlak
Negara,
sang
Leviathan
dijuluki manusia buatan
dan Deus Mortalis
Kemutlakan
wewenang
negara adalah harga yang
harus dibayar manusia untuk
hidup teratur, damai, tentram
Undang-undang yang baik
tidak sama dengan undangundang yang adil
Warga negara tidak berhak
menuntut apapun dari negara
termasuk
undang-undang
yang baik

2
macam
penghalang
kewenangan
penguasa:
1. Kesadaran
penguasa
sendiri
2. Hak
alamiah
setiap
orang
untuk
melindungi diri

SANG
L E V I ATH A
N

A. DAYA PENGANCAM
SEBAGAI DASAR KEKUASAAN

Negara Hobbes ->


negara absolut

Pemerintahan
tidak harus
dipegang raja

Negara ditaati
karena tidak taat
-> mati

Negara adalah stabil apabila:


Undang-undangnya baik
Kekuasaan tidak dijalankan
sewenang-wenang
Mampu
mengoreksi
kelemahannya sendiri

Kelemahan
Hobbes:

kekuasaan

negara

Tidak ada lembaga kontrol sama


sekali
Negara
dijalankan
menurut
kekuasaan -> kekuasaan yang
menentukan
Hukum tidak mempunyai arti
karena hanya merupakan sarana
formal

Batasan yang diberikan Hobbes:


Bahwa begitu negara mulai
menindas dan membunuhi warga
negara yang sebenarnya harus
dilindungi, negara bubar dengan
sendirinya,
karena
masyarakat
kehilangan motivasinya untuk tetap
taat

3 alasan utama kekuasaan


negara Hobbes bersifat rapuh:
1. Begitu negara sedikit lengah dalam pengawasannya,
ketertiban umum akan ambruk
2. Peningkatan mekanisme penindasan yang meliputi
pertahanan tingkat ketertiban yang sama, intensitas
penindasan, dan besarnya aparatur penindas
3. Kekuasaan yang hanya mengandalkan kemampuannya
untuk mengancam para pembangkang potensial, tidak
berdaya sama sekali, apabila berhadapan dengan orang
yang bersedia mati demi cita-citanya

B. TENTANG GAMBARAN
MANUSIA
Negara -> Leviathan, karena manusia
yang
hanya
mengikuti
dorongandorongan irasional
Kelemahan fatal manusia:
1. Motivasi-motivasi rasional dan etis yang
tidak bisa mengimbangi dorongandorongan irasional
2. Ketidakmampuan
untuk
mengintegrasikan individu-individu yang
secara individual utuh dan asosial, ke
dalam kesatuan suatu masyarakat dan
negara

Pendahuluan

Latar Belakang
Negara adalah sekumpulan orang yang menempati wilayah
tertentu yang mempunyai organisasi pemerintah yang sah,
memiliki kedaulatan, terdapat sistem konstitusi/ hukum, dan
berdiri secara independen.
Ada 4 teori terbentuknya negara. Teori kontrak sosial
menjelaskan bagaimana suatu negara terbentuk karena anggota
masyarakat mengadakan kontrak sosial untuk membentuk
negara. Dalam teori ini, sumber kewenangan adalah masyarakat
itu sendiri.

Pendahuluan

Tujuan
Mengetahui dan dapat menjelaskan teori kontrak
sosial serta tokoh yang terlibat

Pertanyaan

Apa yang dimaksud teori kontrak sosial?

Apakah hubungan antara manusia dengan negara?

Apa pandangan negara menurut John Locke, Hobbes,


dan Rousseau?

John Locke

Pengantar

John Locke menulis filsafat politik untuk melawan Filmer. Dimana


filsafat Filmer mengeluarkan 2 tesis :
1.

Setiap kekuasaan bersifat monarki mutlak

2.

Tidak ada orang yang terlahir bebas

Terdapat 2 karya penting dalam filsafat


negara Locke, yaitu:
3.

Essay Concerning Toleration

4.

Treatises of Government

Perjanjian Negara
Paham manusia Locke berbeda dengan Hobbes, yaitu keadaan
alamiah berkembang secara berbeda-beda dan negara pun yang
akan didirikan akan sangat berbeda dengan Leviathan.
Semua manusia adalah sama, punya hak yang sama untuk
mempergunakan kemampuan mereka

A state of peace, good will, mutual assitance, and

preservations

Hak dasar terpenting adalah hak atas hidup, hak


untuk mempertahankan diri.

Dalam keadaan alamiah


hubungan-hubungan sosial.

Penciptaan
uang
batas
alamiah
terhadap
akumulasi kekayaan yang berlebihan hilang,
sehingga keadaan alamiah akan menjadi keadaan
perang (state of war).

sudah

mengenal

Menurut John Locke negara didirikan untuk melindungi hak milik


pribadi. Dimana milik yang dimaksud tidak hanya (estates) tapi
juga (lives) dan (liberties).

Menyerahkan 2 kekuasaan terpenting dalam keadaan alamiah


pada negara:
1.

Hak untuk menentukan sendiri bagaimana mempertahankan diri dan


orang lain,

2.

Hak untuk menghukum pelanggar hukum.

Paham perjanjian asali mempunyai implikasi:


Kekuasaan politis pemerintahan negara bukan lain hanyalah
kekuasaan para warga negara yang bersatu membentuk tubuh
politis, kekuasaan mana mereka percayakan kepada orang-orang
politis masyarakat.

Motivasi manusia dalam mendirikan negara, yaitu menjamin hakhak asasinya

Kewajiban negara = melindungi kehidupan dan hak milik warga


negara

Negara Konstitusional

Prinsip utama dalam konstitusi Locke adalah


prinsip mayoritas.

Mengingat suatu badan itu bergerak ke arah yang


didukung oleh kekuatan yang lebih besar, dan
itulah kesepakatan oleh mayoritas.

a.

Pembagian Kekuasaan Menurut Locke


John Locke membagi kekuasaan negara
menjadi tiga bagian:

Kekuasaan legislatif membuat undangundang

Kekuasaan eksekutif melaksanakan undang


undang

Kekuasaan federatif menjalin hubungan


dengan
negara-negara lain

b.

Trias Politik Menurut Montesquieu


Tiga fungsi negara:

Fungsi legislatif membuat undangundang

Fungsi eksekutif melaksanakan undangundang

Fungsi yudikatif memberi sanksi

c.

Hak Perlawanan Rakyat


Tugas negara : memberikan perlindungan
terhadap kehidupan dan milik para warga
negara.
Apabila

legislatif

menyalahgunakan

dan

kekuasaan

eksekutif
mereka

rakyat mempunyai hak untuk menyatakan


perang.

d.

Ajaran Toleransi

Manusia bersatu untuk membentuk negara


keselamatan

duniawi

(temporal good). Negara

tidak mencampuri urusan keyakinan orang.


Untuk mencegah konflik antara agama dan negara
perpisahan keduanya karena masing-masing
memiliki wewenang sendiri.
.

Wewenang negara : kehidupan di dunia

Wewenang agama : membimbing manusia ke jalan


keselamatan kekal.

Warisan John Locke


Prinsip Pembatasan Kekuasaan Negara
Paham

government by consent of the people dan trust dari


rakyat kepada pemerintah sebagai dasar legitimasinya
menjadi salah satu paham-paham dasar ilmu politik modern
Membongkar

dasar dari klaim raja bahwa kekuasaan itu


mutlak dan tak terbatas karena rakyatlah yang
mendelegasikan kekuasaan dan kewenangan kepada
pemerintah
Penguasa

mendapatkan kekuasaan untuk tujuan tertentu,


yaitu melindungi kehidupan dan milik warga negara. Maka
penggunaan kekuasaan itu hanya sah dalam rangka tujuan
itu dan harus dapat dipertanggungjawabkan

Warisan John Locke


Prinsip Pembatasan Kekuasaan Negara
.

Kekuasaan negara harus dibatasi pada apa yang


perlu saja untuk menjalankan fungsinya yang
hakiki, negara tidak mempunyai legitimasi untuk
mengurusi segala-galanya.

Paham liberal tentang negara berarti kekuasaan


negara
harus
seminimal
mungkin
untuk
mencegah
terjadinya
penyalahgunaan
kekuasaan

Pembatasan kekuasaan ini muncul karena


keyakinan bahwa setiap manusia itu sama
kedudukannya
sehingga
tidak
berhak

Warisan John Locke


Tentang Konstitusi
.

Pembatasan kekuasaan negara dituangkan dalam


tuntutan bahwa pemerintahan harus bertindak
berdasarkan konstitusi yang ada

Dengan adanya konstitusi,


negara dapat dipertajam.

Dengan adanya konstitusi, hak-hak asasi manusia


juga dihormati dan tidak bisa diatur oleh
kekuasaan pemerintah. Dua hak asasi yang paling
menonjol adalah hak untuk berkeyakinan dan
beragama serta hak perlawanan

tuntutan

legalitas

Kepincangan Paham Negara Liberal


Hubungan antara negara dan agama
Locke mengatakan bahwa agama adalah urusan
masing-masing pribadi. Hal ini hanya akan relevan jika
agama dibatasi pada bidang keyakinan pribadi, ibadat,
dan kesusilaan hati.
Padahal pada kenyataannya, agama mengimplikasikan
tuntutan-tuntutan yang tidak hanya menyangkut
urusan pribadi tetapi juga segala dimensi lain
kehidupan manusia seperti pandangan normatif
mengenai keadilan sosial, wewenang pemerintah, dan
tuntutan moral secara umum.

Kepincangan Paham
Negara Liberal
Tidak adanya kriteria untuk memutuskan apa
yang menjadi tujuan dan urusan negara
Hal ini terjadi karena apa yang ada dalam original
compact dikuasakan kepada negara tidak dapat
dipastikan. Original compact tidak memberikan
kriteria operasional bagi pembatasan kekuasaan,
melainkan fungsinya hanya bersifat moral:
negara
wajib
mempertanggungjawabkan
kekuasaannya kepada rakyat

Kepincangan Paham
Negara Liberal
Paham tujuan negara dalam melindungi hak milik
masing-masing warga negara
Locke melihat efek buruk dari ketidaksamaan
kekayaan yang dimiliki warga negara dan berusaha
menghilangkannya bukan dengan mengurangi
ketidaksamaan tersebut melainkan melindungi
mereka yang paling terancam karena paling kaya.
Filsafat negara Locke pada akhirnya mencerminkan
kepentingan kaum borjuis agar kebebasannya untuk
berusaha dan mengakumulasikan modal dijamin.

Riwayat Hidup Rousseau

Kembali ke Alam
Rousseau mengatakan bahwa perkembangan umat manusia
merupakan jalan yang salah.
Manusia alamiah tidak baik dan tidak buruk, tidak egois dan
tidak altruis.
Kepolosan alamiah manusia hancur karena manusia menjadi
makhluk sosial.
Perkembangan yang dialami manusia tak terelakkan.

Negara sebagai Kehendak Umum Rakyat


Manusia mengalami hukum dan kekuasaannya sebagai kekuatan heteronom.
Sarana Rousseau untuk merancangkan negara ideal adalah paham kehendak
umum.
Dalam kehendak individu terdapat dua komponen yaitu kepentingan individual
dan kepentingan bersama
Kehendak umum adalah kehendak bersama semua individu yang mengarah
pada kepentingan bersama
Dengan kehendak umum, manusia tidak lagi mengalami heteronomi
Negara yang sah hanya negara Republik

(contd) Negara sebagai Kehendak Umum Rakyat


Rakyat itu berdaulat dan karena itu negara harus menjadi urusan seluruh
rakyat
Kedaulatan rakyat mengimplikasikan dua anggapan yaitu penolakan dan tuntutan
Kedaulatan rakyat berprinsip tak terbatas dan tidak dapat dibatasi
Rousseau menolak konstitusi, perlindungan terhadap HAM, dan perwakilan
rakyat.
Rousseau merupakan pendukung demokrasi langsung.
Pemerintah terdiri dari sebuah panitia yang diangkat oleh rakyat.

Rousseau

Hobbes

Locke

Locke

Hobbes

Rousseau

Variabel Konsep

Arti Negara

Negara merupakan lembaga yang berhadapan


dengan para warga Negara yang pernah
mendirikannya. Karenna Negara perlu dikontrol
dan batas wewenangnya perlu ditetapkan.

Negara bukanlah
lembaga berhadapan
dengan individuindividu melainkan
rakyat sendiri, sehingga
dapat merampas hakhaknya dan perlu
dibatasi wewenangnya.

Pembatasan kekuasaan
Negara

Konstirusi Negara
sebagai penjamin
Pembatasan itu tidak
kekuasaan Negara agar efektif
tidak melampaui batas

Sama sekali tidak ada


batasan

Teori dasar dan


interpretasi

Liberalisme (dengan
inti pemahaman bahwa Leviathan (kekuasaan
kekuasaan negara
heteronom yang
harus seminimal
menakutkan)
mungkin)

Republik (urusan
umum), dimana
kehendak negara
adalah kehendak rakyat
sendiri yang pantas
dicintai

Masalah
Minoritas

Menunjukkan tidak tercapainya kata


sepakat.
Kehendak umum diputuskan sebagai
kehendak mayoritas yang mengenai
kepentingan umum.
Adanya minoritas dengan kehendak lain,
disebabkan karena minoritas belum paham
akan apa yang seharusnya mereka
kehendaki.
Menurut Rousseau: siapa yang menolak
untuk taat terhadap kehendak umum, akan
dipaksa untuk itu oleh seluruh masyarakat.
Dipaksa = disingkirkan

Masalah
Minoritas

Bagi Rousseau Negara dianggap sah kalau


manusia mampu menaati Negara dan
dirinya sendiri, berbeda dengan Locke.
Setiap warga Negara tanpa terkecuali harus
menyetujui kehendak Negara (Otonomi).
Rousseau mendadak mengajukan suatu
pikiran baru, yaitu negara harus
menciptakan suatu agama negeri, suatu
ibadat pemujaan bangsa dan negara.

Konsepsi Negara

Georg Wilhelm Friedrich


Hegel (1770-1832)

Hegel menyetujui paham dasar Rousseau bahwa negara


mengungkapkan kehendak rakyat dan bahwa dalam
tatanan negara kebebasan masing-masing warga negara
justru tertampung.
Tetapi Hegel menolak identifikasi kehendak umum
dengan kehendak empiris semua warga negara.
Menurut Hegel, Negara memang mengungkapkan
kehendak para warganya, walaupun secara empiris
Negara tidak menghendaki apa yang dikehendaki
individu (bersifat semu).
Sebagai obyektifitas rasionalitas semesta negara disebut
jalan Allah dalam dunia.
Fakta konstruksi Hegel ialah bahwa Negara otonom
berasal dari persetujuan rakyat.
Dengan konstruksi itu Hegel menghindari masalah
mayoritas minoritas.
Bagi Hegel kehendak minoritas Rousseau bahkan
merupakan kehendak seluruh rakyat bersifat ideologis.

Konsepsi Negara

Georg Wilhelm Friedrich


Hegel (1770-1832)

Kehendak negara merupakan sesuatu yang


sebenarnya dikehendaki oleh rakyat (inti
paham Hegel tentang roh subyektif dan
obyektif)
1) Roh subyektif adalah kesadaran masingmasing individu dalam suatu
masyarakat.
2) Roh obyektif adalah kesatuan rohani
seperti kebudayaan, sistem nilai, cara
pikir, dan sebagainya yang khas bagi
suatu masyarakat.
) Jembatan antara kehendak Negara dan
kehendak-kehendak dalam rakyat, yaitu roh
semesta yang menyatakan diri dalam rohroh subyektif dan roh obyektif, bersifat
spekulatif dan merupakan kepercayaan
belaka (paham ideologis)

TOTALITARISME ROUSSEAU
Ia ingin menjamin kebebasan total dari manusia sendiri, bukan seperti Locke.
Tetapi menjadi faktual karena menolak segala jaminan empiris bagi kebebasan
individu.
Dalam konsep Rousseau, kaum minoritas akan terpaksa ikut untuk menyesuaikan
dirinya. Dan kaum mayoritas dapat mengembangkan hal sesuai dengan
kemauannya, baik yang jahat maupun tidak.
Pembenaran ideologis totalitas negara terjadi melalui paham kehendak umum.
ada 2 hal yang diklaim

Totalitarisme Rousseau

Kehendak yang alternatif dan minoritas = bukti


faktual.

Rousseau menolak adanya perbedaan kehendak.

Konsep Rousseau dapat mudah untuk


melegitimasi kekuasaan mutlak.

ada 2 konsepsi yang perlu didalami

IDEOLOGI KEBENARAN
POLITIS
Kehendak umum adalah kehendak mayoritas.
Kaum minoritas yang harus menyadari kehendak umum yang benar. Di benarkan
oleh Maximilian Robberspierre.

IDEOLOGI KEBENARAN
POLITIS
Kehendak yang benar adalah kehendak dari masyarakat/ mayoritas dan harus
terlaksana.
Kemungkinan lain yang dikatakan oleh Robbespierre
Bagaimana kehendak yang benar menurutnya?
Mengapa paham kehendal benar sedemikian ideologis?
Tidak ada kehendak umum yang benar sepenuhnya.
Yang menjadi tolak ukur adalah masalah teoritis bukan praktis.

TEROR DAN KEUTAMAAN


Bagi siapa yang tidak berpegang terhadap paham politik, harus disingkirkan.
Kekeliruan kehendak menurut paham Rousseau cacat moral
Maka untuk bersatu dengan kehendak rakyat butuh vertu (keutamaan)
Mereka yang murni dan tidak murni.

KEBEBASAN YANG
SEBENARNYA
Paham Rousseau merupakan dasar kedaulatan rakyat yang tidak bertententangan
dengan kedaulatan Tuhan Sang Pencipta.
Inti kedaulatannya adalah martabat yang sama dimiliki oleh seluruh rakyatnya.
Tetapi Rousseau gagal menciptakan negara demokraksi.
Rousseau dianggap terlalu melebih-lebihkan kebebasan dan otonomi.
Yang merupakan tujuan demokrasi bukanlah kebebasan yang total.

Kesimpulan
Teori

kontrak sosial adalah pandangan


yang melihat bahwa kewajiban politis dan
moral seseorang dapat bergantung pada
suatu kontrak atau perjanjian diantara
mereka dalam rangka membentuk suatu
komunitas masyarakat yang mereka
tinggali.

Manusia berdasarkan teori


kontrak sosial

Rangkuman

Persamaaan

Konsep kontrak sosial berakar pada


manusia yang pada awalnya memiliki keadaan
alamiah (state of nature).

Maka itu, teori dari ketiga tokoh (T.


Hobbes, Locke dan JJ. Rousseau) berasal
dari anggapan bahwa manusia memiliki
keadaan alamiah yang mempengaruhi tindakan
dan tujuan pembentukan kontrak sosial.

Faktor faktor yang


membedakan
Hobbes; hidup dalam konflik sosial, mengemukakan
bahwa manusia secara nature dikontrol oleh rasa
takut, maka muncullah sosok Leviathan yang
ditakuti dan dipatuhi rakyat (sosok diktaktor)
untuk mencapai keteraturan.

Persamaaan

Locke; hidup dalam sistem monarki absolut, tidak


menyetujui
kekuasaan
absolut
melainkan
mendukung sebuah paham di mana pemerintahan
didukung dan didelegasikan oleh rakyat sehingga
membatasi
kekuasaan
kalangan
kerajaan,
mengakibatkan setiap orang memiliki hak dan
kewajiban yang sama. Hal ini menjadikan rakyat
sebagai sumber dan peilik kewenangan, mengingat
pada dasarnya negara ada karena rakyat.

Persamaaan

Rousseau; memandang kodrat manusia secara


nature adalah baik dan bermoral, menganggap
kehendak umum (volonte generale) sebagai
bentuk ideal suatu negara. Paham ini menganut
konsep mayoritas (jumlah) rakyat dan
mengabaikan minoritas serta mengutamakan
demokrasi langsung tanpa perantaraan atau
perwakilan.

U
O
Y
THANK

Anda mungkin juga menyukai