Anda di halaman 1dari 19

BAB I

SPECIFIC GRAVITY (GRAVITY CONCENTRATION)

Konsentrasi Gravitasi adalah proses pemisahan material-material yang


berharga dan tidak berharga dalam suatu bahan galian akibat gaya-gaya dalam fluida
berdasarkan / tergantung pada perbedaan density, bentuk dan ukuran.
Peralatan yang digunakan pada proses ini, antara lain :
a. Shaking Table
b. Jig
c. Panning
d. Sluice Box
e. Humprey Spiral
f. Hydrocyclone
a) Shaking Table
Salah satu metode Konsentrasi Gravitasi adalah Tabling. Tabling
merupakan pemisahan material dengan cara mengalirkan air yang tipis pada suatu
meja bergoyang, denghan menggunakan media aliran tipis dari air (Flowing Film
Concentration). Alat yang digunakan disebut Shaking Table atau Meja Goyang.
1. Prinsip Kerja Alat Shaking Table

I-1

I-2

Prinsip Kerja Shaking Table adalah berdasarkan perbedaan berat dan


ukuran partikel terhadap gaya gesek akibat aliran air tipis. Partikel dengan
diameter yang sama akan memiliki gaya dorong yang sama besar. Sedangkan
apabila specific gravitynya berbeda maka gaya gesek pada partikel berat akan
lebih besar daripada partikel ringan. Karena pengaruh gaya dari aliran, maka
partikel ringan akan terdorong / terbawa lebih cepat dari partikel berat searah
aliran.
Yang akan dibicarakan pada tabling ini adalah gaya-gaya yang bekerja
pada shaking table dan macam-macam shaking table. Ukuran feed yang cocok
dan kompatible dengan alat shakiing table adalah 200-300 mesh sedangkan
untuk kapasitas dari alat ini adalah : untuk roughing, 100 200 ton perhari.

ALAT FLOTASI

I-3

Karena gerakan relative Horizontaldari motor maka partikel berat akan


bergerak lebih cepat daripada material ringan dengan arah horizontal. Untuk itu
perlu dipasang riffle (penghalang) untuk membentuk turbulensi dalam aliran
sehingga partikel ringan diberi kesempatan berada diatas dan partikel berat
relative dibawah.
Pada prinsipnya, ada tiga macam gaya yang bekerja pada Shaking Table,
yaitu:
1.a. Gaya Dorong Alir
Gaya dorong alir merupakan fungsi kecepatan relative aliran air dan
partikel. Dalam prosesnya, partikel bergerak dengan kecepatan yang
dipengaruhi oleh kedalaman air.
1.b. Gaya Gesek
Gaya gesek ini terjadi antara partikel dengan dasar deck (alas alat).
1.c. Gaya Gravitasi
Faktor yang mempengaruhi Shaking Table :
1. Ukuran dari feed
2. Operasi (roughing/cleaning)
3. Perbedaan SG mineral-mineralnya
4. SG rata-rata mineralnya
2. Mekanisme Kerja Alat
Pada meja goyang didalam proses pemisahannya, pemisahan mineral
terjadi karene adanya sentakan meja yang ditimbulkanoleh headmotion dan

I-4

aliran air tipis dipermukaan meja dari wash water. Mineral berat karena
mempunyai gaya gesek yang lebih besar maka akan terlempar kesamping
(searah sentakan meja). Lebih jauh, mineral yang berukuran halus akan
terlempar kesamping lebih jauh disbanding dengan mineral yang berukuran
kasar. Mineral ringan berukuran kasar akan terdorong oleh aliran air lebih jauh
dari pada mineral berat berukran halus. Sedangkan adanya riffle, di atas meja
akan mengakibatkan aliran turbulen dan membentuk perlapisan/susunan mineral
berat dan ringan.
Distribusi partikel dipengaruhi oleh :
a. Sifat-sifat riffle
b. Permukaan deck
c. Water supply
d. Perbedaan bentuk dan ukuran partikel
e. Ada tidaknya material yang termasuk middling atau material interlog
yaitu partikel dengan sebagian material berat dan sebagian material
ringan.
Faktor yang mempengaruhi gerakan aliran pada dasar :
a. Slope deck
b. Tebal / Kecepatan air
c. Viscositas fluid
d. Bentuk partikel
e. Kekerasan deck

I-5

f. Koeifisien gesekan Partikel


3. Macam Alat Shaking Table
Berdasarkan pada ukuran besar butir material yang dipisahkan maka dapat
dibedakan menjadi Sand Table dan Slime Table. Perbedaan pada kedua lat
ini terletak pada :
1. Jumlah dan Jarak antar Riffle
- Jumlah riffle pada Sand Table tinggi
Jumlah riffle pada Slime Table sedang
- Jarak antar riffle
> Sand Table
> Slime Table

- 1 inch
: Lebih besar dari Sand Table, untuk mengendapkan
padatan.

2. Riffle
- Pada Sand Table, bagian yang tidak diberi riffle digunakan untuk slime
- Pada Slime Table, ada bagian deck yang tidak dipasang riffle
Sedangkan beberapa macam Shaking Table yang lain adalah :
1. Willey Table
Terdiri dari deck berbentuk segiempat dan Headmotion sebagai
penggeraknya. Penggunaan riffle yaitu dengan tinggi minimal feed dan
lebar feed. Kapasitas alat tergantung pada :
- Panjang Strore

- Jumlah air

- Jumlah Strore

- Sifat bijih

I-6

- Slope dan Meja

- Ukuran Feed

2. Butcher Table
Bentuknya hamper sama dengan Wifley, tapi memiliki watch plinger
untuk mencuci. Posisis dari riffle terbagi menjadi 3 zone :
a. Zone Stratifikasi
b. Clening Zone
c. Dischange Zone
Mekanisme kerjanya yaitu material bergerak kekiri dan air bergerak
kekanan, sehingga material ringan akan terbawa arus air sedang material
berat akan berjalan terus.
3. Card Table
Riffle dibuat dengan mengerat deck bentuk segitiga dan headmotion.
4. Dister Diagonal Overslorm Table
Bentuk Deck Rombahedral. Pemisahan antara konsentrat, middling
dan tailing tidak jelas / berdekatan sekali akibatnya kecilnya middling.
5. Card Field Table
Bentuk Wafley Table yang ditutupi seluruhnya oleh riffle.
6. Plat of Table
Ciri utamanya ayitu diatas deck ada 3 macam riffle dan terdapat 3
zona dari riffle yaitu:
a. Zone Stratifikasi
b. Zone Intermediate Plan

I-7

c. Zone Lipper piatau


Faktor yang mempengaruhi alat ini :
a. Jumlah air yang masuk
b. Kemiringan desk
c. Kecepatan feed
d. Jumlah dan panjang feed
Penyesuaian dalam praktek :
a. Untuk roughing : banyak air, banyak bijih, kemiringan desk, panjang
stroke besar dan shaking lambat.
b. Untuk cleaning operation : jumlah air yang sedikit, bijih sedikit, jumlah
stroke banyak, kemiringan kecil.
c. Untuk slime operation : sedikit air, sedikit feed, jumlah stroke banyak,
dan panjang stroke kecil.
b) Jig
Jigging adalah suatu proses pemisahan bijih dalam medium liquid berat
yang tergantung daripada kesanggupan penetrasi suatu bed yang semi stationary
yang disebabkan karena perbedaan Specific Gravity.
1. Prinsip Kerja Alat
Semakin besar perbedaan Specific Gravitasi, semakin baik jalan mineralmineral yang mengalami proses tersebut. Bila dalam bijih menpunyai Specific
Gravity yang berbeda-beda maka untuk meramalkan pemisahan baik dengan

I-8

bantuan CC (Concentration Criteria). CC lebih besar dari 2,s pemisahan makin


baik.

ALAT JIGGING
Tiga gaya yang bekerja pada proses jigging adalah :
a. Hindred Setting Classifier, formasi jatuh atau pengendapan dari material
yang Specific Gravitasinya besar dengan ukuran kecil akan sama dengan
material dengan SG kecil tapi ukuranyya besar.
b. Differential Trickling : Partikel berat atau SG tinggi akan mempunyai
kecepatan jatuh lebih tinggi, maka partikel berat akan lebih cepat
mengendap daripada material ringan.
c. Consolidation Trackling adalahsuatu proses dimana partikel halus
menerobos melalui bed pada waktu akhir portion.
2. Mekanisme Kerja Alat

I-9

Dalam proses Jigging terdapat 2 proses


a. Pulsion
Cara kerjanya, torak mendorong air dimana ada pegendapan atau bed,
sehingga terjadi Pultion atau dorongan, sehingga partikel diatas saringan lebih
kecil dari ukuran bed, tetapi lebih besar ukuran partikel yang disaring dan
suction. Bed adalah partikel degan ukuran diatara partikel berat dan ukuran
partikel ringan.
b. Suction
Bila terjadi suction maka didalam baki, akan terjadi penyedotan
terhadap partikel-partikel di atas saringan, bila penyedotan ini besar maka
partikel ringan akan ikut tertarik, untuk memperkecil penyedotan ini
diberikan air tambahan atau under water agar air didalam batch tenang
sehingga akan terjadi pemisahan. Pada waktu Pultion Bed akan merenggang,
maka material berat akan menerobos batch sebagai produk dan pada waktu
Suction bed akan menutup.
Terdapat 3 kecepatan pada saat terjadi Pultion, yaitu : Kecepatan keatas (V),
Kecepatan turun partikel ringan (V1) dan kecepatan partikel berat (v2)
a.

Jika V = V1 , maka partikel ringan akan diam dan partikel berat akan
turun.

b.

Jika V besarnya diantara V1 dan V2 maka partikel ringan akan terangkat


sedangkan partikel berat akan menerobos bed kebawah sebagai
produknya.

I-10

Ukuran lubang saringan lebih kecil dari partikel tetapi lebih besar dari
ukuran bed.
3. Tipe-tipe Jig
a. Plunger Jig
Mekanisme kerjanya adalah :
-

Bila ada partikel lebih tinggi/berat dan ringan akan terjadi stratifikasi

Partikel tinggi akan mengendap sebagai konsentrat sedangkan yang


ringan akan keluar melalui gate sebagai tailing

Untuk mineral pemisah bed digunakan mineral itu sendiri dengan ukuran
yang lebih besar

Untuk meninggikan Recovery sebelum masuk Jig diadakan Sieving

Ukuran pada Feed antara inch 3 msh

Ukuran pada Screen 5 -4 #, P stroke = 1 5,8 inch

b. Diafragma Jig
Terdiri dari tipe : Bendelary Jig, Pan American Jig, Denver Mineral
Jig, dan House Jig, kapasitas Jig dinyatakan dalam ton/luas saringan tiap hari.
Faktor yang menetukan antara lain :
1. Sifat-sifat bijih
2. Ukuran material
3. Kekayaan bijih
4. Mudah/sukarnya pemisahan
5. Feed rata yang konstan

I-11

6. Kesempurnaan bijih
Power Recoment dipengaruhi oleh berat material, ukuran dan berat
plunger, gesekan pada waktu stroke, jumlah stroke tiap menit dan panjang
stroke
Dalam Jigging terdapat clearn (keluarnya air lewat sisi plunger) dank
arena adanya gesekan maka sebagian tenaga akan hilang, jadi stroke akan
berkurang, harus diperhirungkan pula dengan luas screen dan luas Plunger.
c) Panning
Panning merupakan suatu proses yang dilakukan untuk memisahkan dua
bahan galian. Alat yang digunakan adalah pan yaitu sejenis piring besar Tang
terbuat dari kayu yang berbentuk bundar dan cekung. Pan atau dulang ini banyak
terdapat di Amerika Tengah dan Asia yang digunakan untuk pendulangan emas,
Intan, Timah dan Lain-lain.
1.

Prinsip Kerja Alat


Pada proses pemisahan cara Panning, digunakan air sebagai medianya
didalam pan, gerakan yang dilakukan pada saat mendulang adalah gerakan
elips atau melingkar.
Pada saat material dan air berputar, maka terjadi dua gaya yaitu : gaya
sentrifugal dan Sentripetal, gaya-gaya ini akan terjadi pada setiap benda yang
bergerak melingkar. Gaya sentripetal akan menyebabkan mineral ringan akan
keluar dari lingkaran semula dan mineral yang berat akan terakumulasi ditengah
pan atau dulang.

I-12

Pada prinsipnya , kerja alat ini berdasarkan perbedaan berat jenis dari
mineralnya
2.

Mekanisme kerja Alat


Adapun cara pendulangan adalah :
a.

Feed diambil, dimasukkan dalam pan dan diberi air

b.

Lakukan gerakan memutar/grakan elips secara horizontal terhadap pan


yang berisi sample/bahan dulang

c.

Gerakan memutar dilakukan terus-menrus sehingga partikel naik


keatas dan membentuk lapisan, sedikit demio sedikit alat pan kita miringkan
kea rah penampung tailing dimana partikel-partikel yang ringan akan akan
masukkedalam alat penampung.
Mineral terpisah berdasarkan perbedaan berat jenis, mineral berat akan
mengendap dahulu sedangkan mineral ringan akan mengendap kemudian
karena adnya aliran air dan pada dulang sehingga material yang ringan akan
terpisah keluar dari pan.

3.

Deskripsi Alat
Pan atau dulang terbuat dari kayu dan batok kelapa yang berukuran
kurang lebih 15 20 inch dan bersudut kurang lebih 150 0 dan dalamnya kirakira 15/8 21/2 inchi

d) Sluice Box
Sluice box merupakan suatu alat kosentrat mineral bijih berdasarkan atas
perbedaan specific Gravity diharapkan dalam proses ini mineral yang mempunyai

I-13

SG tinggi akan mengendap yang nantinya kan diambil sebagai konsentrat, sedang
minera yang ringan akan ikut terbawa aliran air sebagai tailing
1.

prinsip Kerja Sluice Box


Pada dasarnya, operasi mineral-mineral dengan menggunakan sluice
box dipegaruhi oleh factor-faktor sebagi berikut :
a.

Kecepatan aliran
Pada dasar aliran, krecepatan nya nol, semakin mendekati permukaan
maka kecepatan aliran akan bertambah. Kecepatan maksimum akan terjadi
di bawah permukaan aliran, sebab pada permukaan aliran kecepatannya di
pengaruhi oleh gaya gaya gesek antara fluida dengan udara. Dengan
prinsip kecepatan aliran inilah maka mineral yang mempunayi spesifik
gravity yang berlainan akan di pisahkan

b.

Kemiringan dari Lounder


Kemiringan semakin besar, kosentrat yang dihasilkan semakin bersih

c.

Lebar dan panjang Lounder


Semakin sempit Lounder maka konsentrat makin bersih , semakin
panjang lounder maka recovery makin tinggi tetapi kadanya akan rendah.

d.

Perbedaan Density Mineral


Perbedaan density yang besar, maka operasi pemisahan akan semakin
mudah dan mengakibatykan kadar konsentrat semakin tinggi

e.

Kekentalan

I-14

Semakin kental fluida, maka kadar konsentrat yang dihasilkan semakin


renda, tetapi jumlah konsentrat semakin tinggi
f.

Tinggi Riffle
Riffle yang rendah akan menghasilkan konsentrat yang berkadar tinggi

g.

Kekasaran butir partikel maupun kekasaran dari deck


Semakin kasar deck, maka gaya gesek semakin besar, sehingga
partikel berat akan tertahan, untuk feed yang kasar atau berdiameter besar
maka akan digunakan air yang cukup banyak, kemiringan deck juga cukup
besar, bila feednya halus untuk mengatur tebal aliran harus diperhatikan
ukuran besar butirnya dan harus seragam.

2.

Mekanisme kerja alat


Operasi yang terjadi dalam Sluice Box adalah :
a. Feeding
Feed dimasukkan ke dalam Sluice Box, yakni feed yang telah
terliberasi seperti timah, emas, pasir besi. Kapasitas tergantung dari
perbedaan SG. Pada Sluice Box terdapat penghalang (riffle) yang berfungsi
sebagai alat stratifikasi. Untuk operasi ini sebaiknya partikel-partikel yang
berukuran besar disingkirkan terlebih dahulu.
Riffle membantu terjadinya turbulensi. Bila partike terlalu banyak,
maka stratifikasi akan terganggu dan pengendapan tidak akan terjadi.
Akibatnya sebagian mineral berharga terbuang menjadi tailing. Hal in harus
dibantu dengan cara mengaduk-aduk agar partikel ringan keluar.

I-15

b. Cleaning
Bila partikel berat sudah penuh, wash water dialirkan dan akan terjadi
pemisahan partikel berat dari partikel ringan, sehingga yang tertinggal hanya
konsentrat.
Kecepatan fluida dalam suatu aliran yang laminar pada tiap-tiap lapisan
adalah tidak sama. Makin keatas, kecepatannya akan makin bertambah.
Akibatnya mineral-mineral dengan specific gravity yang berbeda akan
dipisahkan, dimana gaya yang bekerja yaitu : gaya dorong air, gaya geser,
dan gravitasi.
3.

Bagian-bagian dari Sluice Box


Bagian yang penting dari Sluice Box adalah sebagai berikut :
a.

Lounder

: berbentuk seperti talang yang terbuat dari kayu atau

dari susunan batubata. Lounder ini dibuat miring agar pulp bisa mengalir.
b.

Feed Hopper : diletakkan paa bagian atas dari lounder yang berguna
untuk tempat masuknya feed.

c.

Gate : merupakan pintu yang bisa dinaik-turunkan yang berguna


untuk mengatur pulp yang keluar dari feed hopper, mengatur aliran air agar
tetap laminar, dan mengatur tebal aliran air.

d.

Riffle : ada yang letaknya memanjang (longitudinal) dan ada yang


melintang (transverse). Riffle berguna untuk menahan mineral berat agar
mengendap sebagai konsentrat, sehingga mineral-mineral ringan terangkat
dan terbuang sebagai tailing.

I-16

e)

Humprey Spiral
Humprey

Spiral

termasuk

dalam

Gravity

Concentration

yang

menggunakan Water Impulse, yang terdirir dari Spiral Curved Bottom Launder
dengan diameter spiral yang sama mengelilingi satu sumbu Vertikal.
Spiral ini terbuat dari besi cor yang terdiri dari beberapa putaran yang
dapat disambung-sambung, jumlah putaran dari spiral

ini tergantung pada

material yang dikerjakan, biasanya 3 sampai 6 putaran.


Feed berupa ampuran partikel mineral beserta air ndimasukkan
kedalam Feed Box di bagian atas Spiral. Karena daya dorong dari air, maka
partikel mineral ikut terbawa mengalir ke bawah mengikuti saluran spiral. Gayagaya yang bekerja terhadap partikel adalah :
1. Gaya Berat
2. Gaya Dorongan Air
3. Gesekan parikel dengan spiral
Gaya-gaya

tersebut

dipengaruhi

oleh

beberapa

mengakibatkan terjadinya pemisahan dari partikel-partikel :

Perbedaan Berat Jenis

Gaya Centripugal

Besar butiran

Kemiringan dari spiral

Jumlah Feed

faktor

yang

I-17

Roughness Of Spiral
Akibat

semua

gaya-gaya

yang

berlaku

terhadap

paertikel,

mengakibatkan pemisahan antara partikel berat akan mengalir saebelah dalam


dari Spiral Lounder dan dikeluarkan melalui lubang Port disalurkan ke saluran
konsentrat, partikel-partikel ringan mengalir sebelah luar dari Spiral Lounder dan
ditampung pada ujung bawah dari Spira Lounder sebagai Tailing.
1.

Prinsip Kerja Alat Humprey Spiral


Gaya sentrifugal, Gaya ini arahnya kebagian luar dari area yang berputar,
sehingga akan memberikan pengaruh kepada mineral-mineral ringan untuk
terlempar keluar dan terkumpul sebagai tailing.

2. Mekanisme kerja alat


Feed dimasukkan ke dalam tnk, dengan adanya pompa maka feed
dihisap masuk ke dalam cyclone. Di dalam cyclone ini aliran dipisahkan
dengan yang kental, yang encer dinaikkan ke atas sebagai wash water,
sedangkan pilp yang kental dinaikkan ke atas menuju feed box sebagai
umpan. Pulp yang kental dialirkan melalui lounder, demikian juga wash
waternya dialirkan ke dalam lounder. Di dalam lounder ini aliran pulp maupun
wash water diusahakan agar laminar.
Karena bentuk lounder ini melingkar seperti spiral dari atas ke bawah,
maka terjadi gerak arus sentrifugal, sehingga material yang ringan yang
terletak di bagian luar sedangkan yang berat ada di dalm. Adanya wash water

I-18

akan membantu dalam proses pemisahan, aliran wash water melalui saluran
kemudian melewati water channel kasuk ke aliran pulp yang mengakibatkan
mineral ringan semakin ke pinggir, sedangkan yang di tengah adalah mineralmineral berat yang nantinya dipakai sebagai konsentrat.
f)

Hydrocyclone Clacifier
Hydrocyclone merupakan salah satu alat yang digunakan untuk proses klasifikasi.
Hydrocyclone ini berbentuk spiral.
1.

Prinsip kerja hydrocyclone


Proses klasifikasi yang terjadi di dalam hydrocyclone diakibatkan oleh
berbagai pola aliran. Adapun pada aliran hydrocyclone berupa :
a.

Aliran spiral dalam spiral


Spiral luar mengarah ke bawah dan spiral dalam mengarah ke atas.
Kondisi ini terjadi karena umpan masuk secara tangensial.

b.

Aliran hubungan pendek dibagian teratas cyclone


Aliran in karena terganggu oleh kecepatan tangensial.

c.

Aliran Eddy
Aliran ini juga terdapat di bagian atas, disebabkan bukaan overflow tidak
dapat mengendalikan aliran ke atas (spiral).

d.

Locus
Daerah ini mempunyai kecepatan vertical nol.

e.

Inti udara
Aliran ini mulai dari apex terus ke vortex finder.

I-19

2.

Mekanisme kerja Hydrocyclone


Feed yang dimasukkan ke hydrocyclone akan mengalami tiga gaya
yaitu :
a.

Gaya Radial
Merupakan gaya yang memiliki arah ke dalam yang merupakan fungsi
dari kecepatan radial (Pr = P(Vr)). Semua partikel yang akan keluar
melalui apex (underflow) harus dapat membawa kecepatan radial ini
sehingga dapat turun ke bawah. Kecepatan radial terbesar terjadi pada
dinding cone dan mengecil kearah pusat cyclone dan nol pada inti udara.

b.

Gaya Sentrifugal
Gaya yang arahnya ke luar yang merupakan fungsi dari kuadrat kecepatan
tangensial terhadap jari-jari putaran. Gaya sentrifugal membesar menuju
tengah cone dan maksimum pada 1/6 rc (rc = radius silinder) kemudian
mengecil dan nol pada inti udara.

c.

Gaya Drag
Gaya ini memiliki arah ke dalam yangmerupakan fungsi dari percepatan
sentrifugal.

Partikel di dalam hydrocyclone akan keluar sebagai overflow apabila gaya


sentrifugal lebih besar daripada jumlah antara gaya drag dan gaya radial. Hal
sebaliknya akan terjadi, partikel akan keluar sebagai underflow jika gaya
sentrifugal lebih kecil daripada jumlah gaya radial dan gaya drag.

Anda mungkin juga menyukai