I-1
I-2
ALAT FLOTASI
I-3
I-4
aliran air tipis dipermukaan meja dari wash water. Mineral berat karena
mempunyai gaya gesek yang lebih besar maka akan terlempar kesamping
(searah sentakan meja). Lebih jauh, mineral yang berukuran halus akan
terlempar kesamping lebih jauh disbanding dengan mineral yang berukuran
kasar. Mineral ringan berukuran kasar akan terdorong oleh aliran air lebih jauh
dari pada mineral berat berukran halus. Sedangkan adanya riffle, di atas meja
akan mengakibatkan aliran turbulen dan membentuk perlapisan/susunan mineral
berat dan ringan.
Distribusi partikel dipengaruhi oleh :
a. Sifat-sifat riffle
b. Permukaan deck
c. Water supply
d. Perbedaan bentuk dan ukuran partikel
e. Ada tidaknya material yang termasuk middling atau material interlog
yaitu partikel dengan sebagian material berat dan sebagian material
ringan.
Faktor yang mempengaruhi gerakan aliran pada dasar :
a. Slope deck
b. Tebal / Kecepatan air
c. Viscositas fluid
d. Bentuk partikel
e. Kekerasan deck
I-5
- 1 inch
: Lebih besar dari Sand Table, untuk mengendapkan
padatan.
2. Riffle
- Pada Sand Table, bagian yang tidak diberi riffle digunakan untuk slime
- Pada Slime Table, ada bagian deck yang tidak dipasang riffle
Sedangkan beberapa macam Shaking Table yang lain adalah :
1. Willey Table
Terdiri dari deck berbentuk segiempat dan Headmotion sebagai
penggeraknya. Penggunaan riffle yaitu dengan tinggi minimal feed dan
lebar feed. Kapasitas alat tergantung pada :
- Panjang Strore
- Jumlah air
- Jumlah Strore
- Sifat bijih
I-6
- Ukuran Feed
2. Butcher Table
Bentuknya hamper sama dengan Wifley, tapi memiliki watch plinger
untuk mencuci. Posisis dari riffle terbagi menjadi 3 zone :
a. Zone Stratifikasi
b. Clening Zone
c. Dischange Zone
Mekanisme kerjanya yaitu material bergerak kekiri dan air bergerak
kekanan, sehingga material ringan akan terbawa arus air sedang material
berat akan berjalan terus.
3. Card Table
Riffle dibuat dengan mengerat deck bentuk segitiga dan headmotion.
4. Dister Diagonal Overslorm Table
Bentuk Deck Rombahedral. Pemisahan antara konsentrat, middling
dan tailing tidak jelas / berdekatan sekali akibatnya kecilnya middling.
5. Card Field Table
Bentuk Wafley Table yang ditutupi seluruhnya oleh riffle.
6. Plat of Table
Ciri utamanya ayitu diatas deck ada 3 macam riffle dan terdapat 3
zona dari riffle yaitu:
a. Zone Stratifikasi
b. Zone Intermediate Plan
I-7
I-8
ALAT JIGGING
Tiga gaya yang bekerja pada proses jigging adalah :
a. Hindred Setting Classifier, formasi jatuh atau pengendapan dari material
yang Specific Gravitasinya besar dengan ukuran kecil akan sama dengan
material dengan SG kecil tapi ukuranyya besar.
b. Differential Trickling : Partikel berat atau SG tinggi akan mempunyai
kecepatan jatuh lebih tinggi, maka partikel berat akan lebih cepat
mengendap daripada material ringan.
c. Consolidation Trackling adalahsuatu proses dimana partikel halus
menerobos melalui bed pada waktu akhir portion.
2. Mekanisme Kerja Alat
I-9
Jika V = V1 , maka partikel ringan akan diam dan partikel berat akan
turun.
b.
I-10
Ukuran lubang saringan lebih kecil dari partikel tetapi lebih besar dari
ukuran bed.
3. Tipe-tipe Jig
a. Plunger Jig
Mekanisme kerjanya adalah :
-
Bila ada partikel lebih tinggi/berat dan ringan akan terjadi stratifikasi
Untuk mineral pemisah bed digunakan mineral itu sendiri dengan ukuran
yang lebih besar
b. Diafragma Jig
Terdiri dari tipe : Bendelary Jig, Pan American Jig, Denver Mineral
Jig, dan House Jig, kapasitas Jig dinyatakan dalam ton/luas saringan tiap hari.
Faktor yang menetukan antara lain :
1. Sifat-sifat bijih
2. Ukuran material
3. Kekayaan bijih
4. Mudah/sukarnya pemisahan
5. Feed rata yang konstan
I-11
6. Kesempurnaan bijih
Power Recoment dipengaruhi oleh berat material, ukuran dan berat
plunger, gesekan pada waktu stroke, jumlah stroke tiap menit dan panjang
stroke
Dalam Jigging terdapat clearn (keluarnya air lewat sisi plunger) dank
arena adanya gesekan maka sebagian tenaga akan hilang, jadi stroke akan
berkurang, harus diperhirungkan pula dengan luas screen dan luas Plunger.
c) Panning
Panning merupakan suatu proses yang dilakukan untuk memisahkan dua
bahan galian. Alat yang digunakan adalah pan yaitu sejenis piring besar Tang
terbuat dari kayu yang berbentuk bundar dan cekung. Pan atau dulang ini banyak
terdapat di Amerika Tengah dan Asia yang digunakan untuk pendulangan emas,
Intan, Timah dan Lain-lain.
1.
I-12
Pada prinsipnya , kerja alat ini berdasarkan perbedaan berat jenis dari
mineralnya
2.
b.
c.
3.
Deskripsi Alat
Pan atau dulang terbuat dari kayu dan batok kelapa yang berukuran
kurang lebih 15 20 inch dan bersudut kurang lebih 150 0 dan dalamnya kirakira 15/8 21/2 inchi
d) Sluice Box
Sluice box merupakan suatu alat kosentrat mineral bijih berdasarkan atas
perbedaan specific Gravity diharapkan dalam proses ini mineral yang mempunyai
I-13
SG tinggi akan mengendap yang nantinya kan diambil sebagai konsentrat, sedang
minera yang ringan akan ikut terbawa aliran air sebagai tailing
1.
Kecepatan aliran
Pada dasar aliran, krecepatan nya nol, semakin mendekati permukaan
maka kecepatan aliran akan bertambah. Kecepatan maksimum akan terjadi
di bawah permukaan aliran, sebab pada permukaan aliran kecepatannya di
pengaruhi oleh gaya gaya gesek antara fluida dengan udara. Dengan
prinsip kecepatan aliran inilah maka mineral yang mempunayi spesifik
gravity yang berlainan akan di pisahkan
b.
c.
d.
e.
Kekentalan
I-14
Tinggi Riffle
Riffle yang rendah akan menghasilkan konsentrat yang berkadar tinggi
g.
2.
I-15
b. Cleaning
Bila partikel berat sudah penuh, wash water dialirkan dan akan terjadi
pemisahan partikel berat dari partikel ringan, sehingga yang tertinggal hanya
konsentrat.
Kecepatan fluida dalam suatu aliran yang laminar pada tiap-tiap lapisan
adalah tidak sama. Makin keatas, kecepatannya akan makin bertambah.
Akibatnya mineral-mineral dengan specific gravity yang berbeda akan
dipisahkan, dimana gaya yang bekerja yaitu : gaya dorong air, gaya geser,
dan gravitasi.
3.
Lounder
dari susunan batubata. Lounder ini dibuat miring agar pulp bisa mengalir.
b.
Feed Hopper : diletakkan paa bagian atas dari lounder yang berguna
untuk tempat masuknya feed.
c.
d.
I-16
e)
Humprey Spiral
Humprey
Spiral
termasuk
dalam
Gravity
Concentration
yang
menggunakan Water Impulse, yang terdirir dari Spiral Curved Bottom Launder
dengan diameter spiral yang sama mengelilingi satu sumbu Vertikal.
Spiral ini terbuat dari besi cor yang terdiri dari beberapa putaran yang
dapat disambung-sambung, jumlah putaran dari spiral
tersebut
dipengaruhi
oleh
beberapa
Gaya Centripugal
Besar butiran
Jumlah Feed
faktor
yang
I-17
Roughness Of Spiral
Akibat
semua
gaya-gaya
yang
berlaku
terhadap
paertikel,
I-18
akan membantu dalam proses pemisahan, aliran wash water melalui saluran
kemudian melewati water channel kasuk ke aliran pulp yang mengakibatkan
mineral ringan semakin ke pinggir, sedangkan yang di tengah adalah mineralmineral berat yang nantinya dipakai sebagai konsentrat.
f)
Hydrocyclone Clacifier
Hydrocyclone merupakan salah satu alat yang digunakan untuk proses klasifikasi.
Hydrocyclone ini berbentuk spiral.
1.
b.
c.
Aliran Eddy
Aliran ini juga terdapat di bagian atas, disebabkan bukaan overflow tidak
dapat mengendalikan aliran ke atas (spiral).
d.
Locus
Daerah ini mempunyai kecepatan vertical nol.
e.
Inti udara
Aliran ini mulai dari apex terus ke vortex finder.
I-19
2.
Gaya Radial
Merupakan gaya yang memiliki arah ke dalam yang merupakan fungsi
dari kecepatan radial (Pr = P(Vr)). Semua partikel yang akan keluar
melalui apex (underflow) harus dapat membawa kecepatan radial ini
sehingga dapat turun ke bawah. Kecepatan radial terbesar terjadi pada
dinding cone dan mengecil kearah pusat cyclone dan nol pada inti udara.
b.
Gaya Sentrifugal
Gaya yang arahnya ke luar yang merupakan fungsi dari kuadrat kecepatan
tangensial terhadap jari-jari putaran. Gaya sentrifugal membesar menuju
tengah cone dan maksimum pada 1/6 rc (rc = radius silinder) kemudian
mengecil dan nol pada inti udara.
c.
Gaya Drag
Gaya ini memiliki arah ke dalam yangmerupakan fungsi dari percepatan
sentrifugal.