Anda di halaman 1dari 5

Definisi

Mioma uteri adalah neoplasma jinak yang


berasal dari otot uterus dan jaringan ikat yang
menumpangnya (Wiknjosastro, 2007).
Mioma uteri merupakan tumor jinak otot rahim,
disertai jaringan ikatnya. Sehingga dapat dalam
bentuk padat karena jaringan ikatnya, dominan dan
lunak sehingga otot rahimnya dominan (Manuaba,
1998).
Etiologi
Sampai saat ini belum diketahui penyebab pasti mioma
uteri dan diduga merupakan penyakit multifaktorial. Dipercayai
bahwa mioma merupakan sebuah tumor monoklonal yang
dihasilkan dari mutasi somatik dari sebuah sel neoplastik tunggal.
Sel-sel tumor mempunyai abnormalitas kromosom, khususnya
pada kromosom lengan. Faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan tumor, di samping faktor predisposisi genetik,
adalah estrogen, progesteron dan human growth hormone.
1. Estrogen.
Mioma uteri dijumpai setelah menarke. Seringkali
terdapat pertumbuhan tumor yang cepat selama kehamilan
dan terapi estrogen eksogen. Mioma uteri akan mengecil
pada saat menopause dan pengangkatan ovarium. Adanya
hubungan dengan kelainan lainnya yang tergantung
estrogen seperti endometriosis (50%), perubahan
fibrosistik dari payudara (14,8%), adenomyosis (16,5%)
dan hiperplasia endometrium (9,3%).Mioma uteri banyak
ditemukan bersamaan dengan anovulasi ovarium dan

wanita dengan sterilitas. 17B hidroxydesidrogenase: enzim


ini mengubah estradiol (sebuah estrogen kuat) menjadi
estron (estrogen lemah). Aktivitas enzim ini berkurang
pada jaringan miomatous, yang juga mempunyai jumlah
reseptor estrogen yang lebih banyak daripada miometrium
normal.
2. Progesteron
Progesteron merupakan antagonis natural dari
estrogen. Progesteron menghambat pertumbuhan tumor
dengan
dua
cara
yaitu:
mengaktifkan
17B
hidroxydesidrogenase dan menurunkan jumlah reseptor
estrogen pada tumor.
3. Hormon pertumbuhan
Level hormon pertumbuhan menurun selama
kehamilan, tetapi hormon yang mempunyai struktur dan
aktivitas biologik serupa yaitu HPL, terlihat pada periode
ini, memberi kesan bahwa pertumbuhan yang cepat dari
leiomioma selama kehamilan mingkin merupakan hasil
dari aksi sinergistik antara HPL dan Estrogen.
Dalam Jeffcoates Principles of Gynecology, ada beberapa faktor
yang diduga kuat sebagai faktor predisposisi terjadinya mioma uteri,
yaitu :
1. Umur :
Mioma uteri jarang terjadi pada usia kurang dari 20
tahun, ditemukan sekitar 10% pada wanita berusia lebih dari
40 tahun. Tumor ini paling sering memberikan gejala klinis
antara 35 45 tahun.

2. Paritas :
Lebih sering terjadi pada nullipara atau pada wanirta yang
relatif infertil, tetapi sampai saat ini belum diketahui apakan
infertilitas menyebabkan mioma uteri atau sebaliknya mioma
uteri yang menyebabkan infertilitas, atau apakah kedua keadaan
ini saling mempengaruhi.
3. Faktor ras dan genetik :
Pada wanita ras tertentu, khususnya wanita berkulit hitam,
angka kejadian mioma uteri tinggi. Terlepas dari faktor ras,
kejadian tumor ini tinggi pada wanita dengan riwayat keluarga
ada yang menderita mioma.
4. Fungsi ovarium :
Diperkirakan ada korelasi antara hormon estrogen dengan
pertumbuhan mioma, dimana mioma uteri muncul setelah
menarke, berkembang setelah kehamilan dan mengalami regresi
setelah menopause. Pemberian agonis GnRH dalam waktu lama
sehingga terjadi hipoestrogenik dapat mengurangi ukuran
mioma. Efek estrogen pada pertumbuhan mioma mungkin
berhubungan dengan respon mediasi oleh estrogen terhadap
reseptor dan faktor pertumbuhan lain. Terdapat bukti
peningkatan produksi reseptor progesteron, faktor pertumbuhan
epidermal dan insulin-like growth factor yang distimulasi oleh
estrogen. Anderson dkk, telah mendemonstrasikan munculnya
gen yang distimulasi oleh estrogen lebih banyak pada mioma
daripada miometrium normal dan mungkin penting pada
perkembangan mioma. Namun bukti-bukti masih kurang
meyakinkan karena tumor ini tidak mengalami regresi yang
bermakna setelah menopause sebagaimana yang disangka.

Lebih daripada itu tumor ini kadang-kadang berkembang setelah


menopause bahkan setelah ooforektomi bilateral pada usia dini.
Manifestasi klinis
Hampir separuh dari kasus mioma uteri ditemukan secara
kebetulan pada pemeriksaan pelvik rutin. Pada penderita memang
tidak mempunyai keluhan apa-apa dan tidak sadar bahwa mereka
sedang mengandung satu tumor dalam uterus. Faktor-faktor yang
mempengaruhi timbulnya gejala klinik meliputi :
1. Besarnya mioma uteri.
2. Lokalisasi mioma uteri.
3. Perubahan-perubahan pada mioma uteri.
Gejala klinik terjadi hanya pada sekitar 35 % 50% dari
pasien yang terkena. Adapun gejala klinik yang dapat timbul
pada mioma uteri:
1. Perdarahan abnormal, merupakan gejala klinik yang
sering ditemukan (30%). Bentuk perdarahan yang
ditemukan
berupa:
menoragi,
metroragi,
dan
hipermenorrhea. Perdarahan dapat menyebabkan anemia
defisiensi Fe. Perdarahan abnormal ini dapat dijelaskan
oleh karena bertambahnya area permukaaan dari
endometrium yang menyebabkan gangguan kontraksi
otot rahim, distorsi dan kongesti dari pembuluh darah di
sekitarnya dan ulserasi dari lapisan endometrium.
2. Penekanan rahim yang membesar :
Terasa berat di abdomen bagian bawah.
Gejala traktus urinarius: urine frequency, retensi
urine, obstruksi ureter dan hidronefrosis.
Gejala intestinal: konstipasi dan obstruksi
intestinal.
Terasa nyeri karena tertekannya saraf.
3. Nyeri, dapat disebabkan oleh :

Penekanan saraf.
Torsi bertangkai.
Submukosa mioma terlahir.
Infeksi pada mioma
4. Infertilitas, akibat penekanan saluran tuba oleh mioma
yang berlokasi di cornu. Perdarahan kontinyu pada
pasien dengan mioma submukosa dapat menghalangi
implantasi. Terdapat peningkatan insiden aborsi dan
kelahiran prematur pada pasien dengan mioma
intramural dan submukosa.
5. Kongesti vena, disebabkan oleh kompresi tumor yang
menyebabkan edema ekstremitas bawah, hemorrhoid,
nyeri dan dyspareunia.
6. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan kehamilan.
Kehamilan dengan disertai mioma uteri menimbulkan
proses saling mempengaruhi :
Kehamilan dapat mengalami keguguran.
Persalinan prematuritas.
Gangguan proses persalinan.
Tertutupnya saluran indung telur menimbulkan
infentiritas.
Pada kala III dapat terjadi gangguan pelepasan
plasenta dan perdarahan.

Anda mungkin juga menyukai