OLEH:
KONTRAK KULIAH
Perkuliahan dilaksanakan minimal 14
kali pertemuan + UTS dan UAS.
Mahasiswa tidak hadir dalam
perkuliahan maksimal 3 kali
pertemuan.
Tugas: Presentasi + Makalah, Soal
Uraian,
Mahasiswa telat maksimal 20 menit
(lebih dari 20 menit dilarang tanda
tangan)
MATERI
A. Sejarah,
kedudukan,
dan
fungsi bahasa Indonesia
1. Sejarah Bahasa Indonesia
2. Kedudukan dan Fungsi Bahasa
Indonesia
3. Peran Bahasa Indonesia sebagai
pengembang
kepribadian
bangsa
B. Ragam Bahasa Indonesia
1. Pengertian ragam bahasa
2. Ragam Bahasa Lisan dan Tulis
3. Ragam Bahasa Baku dan Tidak
Baku
4. Bahasa Indonesia yang baik dan
benar
5. Ragam bahasa Ilmiah
MATERI
C.
1.
2.
3.
EYD
Pemakaian huruf kapital
Pemakaian tanda baca
Penulisan kata, akronim,
singkatan, angka dan
lambang bilangan, unsur
serapan
4. Latihan menggunakan EYD
D. Kata dan Pembentukan
Kata
1.Pengertian
2.Proses Pembentukan Kata
MATERI
E.
1.
2.
3.
Kalimat
Pengertian Kalimat
Bagian Kalimat
Pola Dasar Kalimat Bahasa
Indonesia
4. Kalimat efektif
5. Jenis Kalimat.
6. Latihan Pemakaian Kalimat
Efektif
F.
1.
2.
3.
4.
Paragraf
Pengertian Paragraf
Komponen Paragraf
Teknik Pengembangan Paragraf
Latihan Mengembangkan
Paragraf
MATERI
G. Membaca untuk Menulis
1. Membuat catatan
2. Memparafrase
3. Meringkas
4. Menceritakan kembali
5. Menyintesis dan mengalisis
6. Latihan
H. Menulis Akademik
1. Penentuan Masalah
2. Kerangka Karangan
3. Penulisan Kutipan
4. Penulisan Daftar Pustaka
5. Sistematika Tulisan
6. Penyusunan Karya Tulis
MATERI
I. Bebicara Akademik
1. Presentasi Ilmiah
2. Seminar
MATERI
A. PENGANTAR
MATERI
1. Hakikat bahasa
2. Aspek bahasa
3. Kedudukan
4. Fungsi bahasa
5. Ragam bahasa
B. EJAAN DAN PUNGTUASI
1. Ejaan (konsep, komponen, dan
penerapan)
2. Pungtuasi (konsep, komponen,
dan penerapan
MATERI
C. DIKSI DAN GAYA
MATERI
MATERI
MATERI
E. KALIMAT EFEKTIF
1. Pengertian
2. Ciri-ciri
3. Penerapan
PARAGRAF
1. Pengertian
2. Ciri
3. Macam/Jenis
4. Contoh
MATERI
MATERI
G. KARANGAN ILMIAH
1. Pengertian
2. Ciri-ciri
3. Jenis-jenis
4. Sikap ilmiah
5. Prinsip-prinsip
dasar penulisan
6. Unsur-unsur
kerangka (pokok)
karangan ilmiah
7. Penerapan
Bahasa adalah
sistem lambang bunyi
yang bersifat arbitrer
yang dihasilkan oleh
alat ucap manusia secara sadar
untuk berkomunikasi
dengan anggota masyarakat tutur
bahasa tersebut.
Sistem BM sederhana
Penulisan buku
Setalah Kemerdekaan
dalam UUD 1945, Pasal 36 BI resmi
sebagai bahasa Negara
19/3/1947 pergantian ejaan Van
Opuhysen dengan Ejaan Soewandi
28 Okt s.d. 2 Nov 1954 Kongres II BI
di Medan
16 Agt 1972 EYD tertuang dalam
Kepres No. 57 1972
30 Agt 1972 Mendikbud menetapkan
pedoman umum EYD
Fungsi Bahasa
Fungsi Bahasa
Ekrpesif
Puitik
Referensia
l
Fatik
Metalingui
stik
Direktif
Fungsi Ekspresif
Fungsi Puitik
Fungsi Referensial
Fungsi Fatik
Fungsi Metalinguistik
Fungsi Direktif
PENGGUNAAN BI
BAB III PASAL 25 S.D. 45
FUNGSI BI BERDASARKAN
KEDUDUKANYA
BI sebagai Bahasa Nasional,
berfungsi:
1.
2.
3.
4.
BI
sebagai
berfungsi:
Bahasa
Negara,
BI
sebagai
berfungsi:
Bahasa
Negara,
BAB I PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
RUMUSAN MASALAH
TUJUAN
BAB II PEMBAHASAN
PEMBAHASAN RUMUSAN
MASALAH
BAB III PENUTUP
SIMPULAN
SARAN
DAFTAR PUSTAKA
RAGAM BAHASA
INDONESIA
Pengertian
ragam
bahasa
Ragam
Bahasa
Baku dan
Tidak
Baku
Ragam
Bahasa
Lisan dan
Tulis
Bahasa
Indonesia
yang Baik
dan benar
Ragam
bahasa
Ilmiah
RAGAM BAHASA
INDONESIA
Andi beritahukan
kakakmu!
berita
ini
ke
2. Ragam Tulis
Tidak memerlukan adanya orang
kedua, mitra tutur yang bersemuka.
Unsur fungsi gramatikal seperti S, P,
O, Pel, dan K dimunculkan secara
lengkap.
Dibantu dengan penggunaan tanda
baca, huruf kapital, huruf miring.
Tidak dipengaruhi oleh konteks:
siapa, kapan, di mana, dalam
kondisi apa, tujuannya apa
S, P, O, K, PEL
RAGAM
KATA GANTI
DAN SAPAAN
IMBUHAN DAN
PARTIKEL
PENEGAS
PILIHAN KATA
TERTENTU
FORMAL
Saya-Anda
Saya-Bapak
Saya-Ibu
Saya-Saudara
..sudah
membaca..
..sudah
menerima..
Betulkan
Mengobrol
Meinum kopi
Beri tahu(kan)
Uang
Sudah
Tidak
Begitu
Seperti itu
Sebentar
Saja
Laki-laki/pria
Perempuan/wanita
SEMI FORMAL
Aku-Bung
Aku-Kamu
Aku-Mas
Aku-Mbak
..sudah
membaca..
..sudah
menerima..
Betulin/bikin
betul
Ngobrol
Ngopi
lho, kok
Sih, deh
Kasih tahu
Duit
Sudah
Tidak
Gitu
Kayak gitu
Sebentar
Saja
Orang laki/anak laki
Orang
perempuan/anak
perempuan
NONFORMAL
Gue-Bang/Mbak
Gue-Lu (elu)
..uda terima..
..uda baca..
Bilang(in)/omong(in)
Doku/fulus
Udah
Dipakai untuk
berbicara sehari-hari di
rumah
bergunjing
bercerita
mengobrol
Dipakai untuk
berceramah ilmiah
berpidato
berdiskusi formal
berdebat resmi
Dipakai untuk
menulis surat kepada
kerabat
menulis surat kepada teman
menulis surat kepada pacar
menulis catatan harian
Dipakai untuk
menulis surat resmi
menulis makalah, artikel
menulis proposal
menulis laporan formal
Berdasarkan waktu
Ragam Bhs. Indonesia Lama
Ragam Bhs. Indonesia Baru
Berdasar media
Ragam Lisan
Ragam Tulis
Berdasar situasi
Ragam Resmi/Formal/Ilmiah
Ragam Tidak Resmi/Informal/ Kasual
Ragam Akrab/Intim
Ragam Konsultatif
Berdasarkan waktu
Ragam Bhs. Indonesia Lama
Berdasar media
Ragam Lisan
Ragam Tulis
Berdasar situasi
Ragam Resmi/Formal/Ilmiah
Ragam Tidak Resmi/Informal
Ragam Akrab
Ragam ilmiah
Lisan
1. bunyi bahasa Indonesia yang baku
serta bebas dari pengaruh logat.
Tulis
2. Digunakan untuk keperluan
ilmiah/akademik
3. Diatur oleh aturan ilmiah ejaan,
diksi, kalimat, tata tulis baku.
SIFAT
LARAS/BIDANG
NONILMIAH
ILMIAH
Hukum
Bisnis
Sastra
Kedokteran
Benar
>
menerapkan kaidah
dengan konsisten
Baik
>
Keinjak-terinjak
Belakang sendiripaling belakang
Menterjemahkan-menerjemahkan
Mempikirkan-memikirkan
Dari pada-daripada
Olah raga-olahraga
Orisinil-orisinil
Menejemen-manajemen
Formil-formal
an, digunakan
mis
dak
Cendikia
Dipakai dalam situasi resmi oleh
mereka yang terpelajar
Menggunakan logika yang rasional
o Yang
membawa
HP
harap
dimatikan.
o Waktu dan tempat kami silakan!
o PARKIR BEBAS
Benar
>
menerapkan kaidah
dengan konsisten
Baik
>
EYD
PEMAKAIAN HURUF
PENULISAN KATA
PEMAKAIAN TANDA
PENULISAN UNSUR SERAPAN
IMBUHAN BAHASA INDONESIA
BENTUK TERIKAT BAHASA ASING
EYD
EJAAN YANG
DISEMPURNAKAN
Fungsi Ejaan
a. Sebagai landasan pembakuan tata
bahasa.
b. Sebagai landasan pembakuan kosa
kata dan peristilahan.
c. Sebagai alat penyaring masuknya
unsur-unsur bahasa lain ke dalam
bahasa Indonesia.
PEMAKAIAN HURUF
Dia mengantuk.
Apa maksudnya?
Kita harus bekerja keras!
Selamat pagi semuanya.
PEMAKAIAN HURUF
menasihati,
"Berhati-hatilah,
Nak!"
"Kemarin dia terlambat," katanya.
PEMAKAIAN HURUF
menasihati,
"Berhati-hatilah,
Nak!"
"Kemarin dia terlambat," katanya.
PEMAKAIAN HURUF
Islam
Kristen
Budha
Hindu
PEMAKAIAN HURUF
PEMAKAIAN HURUF
Tetapi Perhatikan:
mengindonesiakan
kata asing
keinggris-inggrisan
PEMAKAIAN HURUF
Tetapi perhatikan:
berlayar ke teluk
mandi di kali
nangka belanda
kunci inggris
PEMAKAIAN HURUF
Dr. >
Sdr. >
dr.
>
S.Sos.
M.A. >
S.H. >
Doktor
Saudara
Dokter
> Sarjana Sosial
Master of Arts
Hukum
PEMAKAIAN HURUF
PENULISAN KATA
PENULISAN KATA
PENULISAN KATA
KATA DEPAN
di, ke, dan dari >
DITULIS TERPISAH
PENULISAN KATA
KATA DEPAN
di, ke, dan dari >
DITULIS SERANGKAI (LAZIM)
Kepada
Keluar
Daripada
Kemari
Kesampingkan
PENULISAN KATA
KATA DEPAN
di, ke, dan dari >
DITULIS SERANGKAI (LAZIM)
Kepada
Keluar
Daripada
Kemari
Kesampingkan
PENULISAN KATA
KATA DEPAN
di, ke, dan dari >
DITULIS SERANGKAI (LAZIM)
Kepada
Keluar
Daripada
Kemari
Kesampingkan
PENULISAN KATA
KATA DEPAN
di, ke, dan dari >
DITULIS SERANGKAI (LAZIM)
Kepada
Keluar
Daripada
Kemari
Kesampingkan
PENULISAN KATA
KATA DEPAN
di, ke, dan dari >
DITULIS SERANGKAI (LAZIM)
Kepada
Keluar
Daripada
Kemari
Kesampingkan
PENULISAN KATA
KATA DEPAN
di, ke, dan dari >
DITULIS SERANGKAI (LAZIM)
Kepada
Keluar
Daripada
Kemari
Kesampingkan
PENULISAN KATA
KATA DEPAN
di, ke, dan dari >
DITULIS SERANGKAI (LAZIM)
Kepada
Keluar
Daripada
Kemari
Kesampingkan
PENULISAN KATA
PARTIKEL
Lah, dan kah
DITULIS SERANGKAI
Bacalah
Keluarlah
Siapakah
Kapankah
PENULISAN KATA
PARTIKEL
Pun
DITULIS TERPISAH
Apa pun
Tengah malam pun
Ayah pun
Satu kali pun
PENULISAN KATA
PARTIKEL
Pun
DITULIS SERANGKAI
Adapun
Maupun
Sekalipun
Walaupun
Kesampingkan
PENULISAN KATA
PARTIKEL
Per (tiap, mulai, demi)
DITULIS TERPISAH
Satu per satu
Per helai
Per 1 Januari
PENULISAN KATA
PARTIKEL
Per (tiap, mulai, demi)
DITULIS SERANGKAI
Sepertiga
Seperempat
Seperlima
Satu persen
Satu permil
dipakai
untuk
puluhan,
dipakai
untuk
puluhan,
dipakai
untuk
puluhan,
10 cm
5.000 cc
30 kg
Rp 567. 000,00.
KOSA KATA
KOSA KATA
BAHASA
BAHASA
ASING/DAERAH
ASING/DAERAH
KOSA KATA
BAHASA
INDONESIA
KOSA KATA
KOSA KATA
BAHASA
BAHASA
ASING/DAERAH
ASING/DAERAH
KOSA KATA
BAHASA
INDONESIA
asar
rakyat
kalbu
taat
saat
> manfaat
makna
rukuk
hakiki
KATA
DAN
PEMBENTUKA
N KATA
Kata
Ningsih, dkk. (2009:61) kata adalah
unsur bahasa yang diucapkan atau
dituliskan
yang
merupakan
perwujudan kesatuan perasaan dan
pikiran yang dapat digunakan di
berbagai bahasa. Kata dapat pula
diartikan sebagai unsur atau bentuk
bahasa
yang
paling
kecil
dan
bermakna.
6. Mengungkapkan
berbagai
jenis
ekspresi
antara
lain,
berita,
argumentasi, pidato, diskusi, dll.
7. Mengungkapkan berbagai sikap,
misalnya
setuju,
menolak,
menerima dll.
JENIS KATA
Kata benda (nomina):ibu, rumah,
mainan, kecantikan, Surabaya
Kata kerja (verba): lari, tidur,
kehujanan, meletus.
JENIS KATA
Kata sifat (adjektiva): pandai,
sombong, pemarah.
Kata bilangan (numeralia): satu,
kedua, beberapa, banyak.
JENIS KATA
Kata ganti (pronomina): aku (ku),
engkau (kau), kamu, dia, mereka,
ini, itu.
Kata depan (preposisi): di, ke, dari,
pada.
Kata sambung (konjungsi): dan,
atau, tetapi, ketika, yang.
PEMBENTUKAN KATA
Proses Morfologis:
afiksasi: pemberian afiks/imbuhan
reduplikasi: pengulangan
komposisi: pemajemukan
PEMBENTUKAN KATA
Di luar proses morfologis:
akronim
abreviasi
kontraksi
kliping
PROSES MORFOLOGIS
Proses morfologis adalah proses
pembentukan kata dari satuan lain
yang merupakan bentuk dasarnya.
Proses morfologis adalah peristiwa
penggabungan morfem yang satu
dengan morfem yang lain menjadi
kata.
Afiksasi
Prefiks: ber-, pe-,peN-;berlari,
pelari, pembunuh
Infiks: er, el, em;gerigi, gelegar,
gemetar
Sufiks:-kan,
-i,
-isasi,
-wan,
-man;bacakan, lempari, reboisasi,
hartawan, budiman
Afiksasi
Konfiks:
ke-an,
peran;kemanusiaan,perlakuan,
perbuatan
Simulfiks:memper-kan,
diperkan;mempertanggungjawabkan,
diperlakukan
PEMBENTUKAN KATA
DI LUAR PROSES MORFOLOGIS
REDUPLIKASI
Reduplikasi
adalah
peristiwa
pembentukan kata dengan jalan
mengulang bentuk dasar, baik
seluruh maupun sebagian, baik
bervariasi fonem atau tidak, baik
berkombinasi dengan afiks maupun
tidak.
JENIS REDUPLIKASI
Seluruh
Contoh: perusahaan-perusahaan,
karyawan-karyawan
Sebagian
Contoh: melempar-lemparkan,
mengata-ngatakan
JENIS REDUPLIKASI
Berkombinasi dengan afiks
Contoh: kebarat-baratan, mengatangatai
Berubah bunyi
Contoh: lauk-pauk, sayur-mayur
KALIMAT
Kalimat adalah bagian terkecil ujaran
atau
teks
(wacana)
yang
mengungkapkan pikiran yang utuh
secara ketatabahasaan. Dalam wujud
lisan kalimat diiringi alunan nada, disela
oleh jeda, diakhiri oleh intonasi selesai.
Dalam wujud tulisan berhuruf Latin,
kalimat dimulai dengan huruf kapital dan
diakhiri dengan tanda titik, tanda tanya,
dan tanda seru (Alwi, dkk, 2000: 311 ).
Harimurti Kridalaksana
Satuan bahasa yang secara relatif
berdiri sendiri, mempunyai pola
intonasi final dan secara aktual dan
potensial terdiri dari klausa.
Bagian-Bagian Kalimat
Bagian inti: bagian kalimat yang
tidak dapat dihilangkan.
Bagian bukan inti: bagian kalimat
yang dapat dihilangkan.
Misalnya:
Kami mendatangi pertemuan itu
kemarin sore.
Bagian intinya: Kami mendatangi
pertemuan itu.
Bagian bukan inti: kemarin sore.
Unsur-unsur Kalimat
1.
2.
3.
4.
5.
Subjek (S)
Predikat (P)
Objek (O)
Pelengkap (Pel)
Keterangan (K)
Subjek (S)
Kalimat
mempunyai
unsur
yang
berfungsi sebagai subjek. Dalam pola
kalimat bahasa Indonesia, subjek
biasanya terletak sebelum predikat.
Subjek yang tidak berupa nomina, bisa
ditemukan pada contoh kalimat seperti
ini:
Merokok
merupakan
perbuatan
mubazir.
Sakit bisa dialami semua orang.
CIRI-CIRI SUBJEK
Merupakan jawaban atas
pertanyaanapaatausiapa
Dapat disertai katainiatauitu
Tidak didahului kata
depan/preposisi
Berupa Nomina atau Frasa
Nominal
Predikat (P)
Predikat
dalam
pandangan
aliran
struktural dianggap unsur yang paling
penting dan merupakan inti kalimat.
Predikat dalam bahasa Indonesia bisa
berwujud
kata
atau
frasa
verbal,
adjektival,
nomina,
numeral,
dan
preposisional. Beberapa contoh kalimat di
bawah: ini:
a. Yasmina duduk-duduk di ruang tamu.
b. Anda dan saya tidak harus pergi
sekarang.
CIRI-CIRI PREDIKAT
Merupakan jawaban atas pertanyaan
bagaimana, mengapa,atauberapa.
Dapat diingkarkan dengantidak
ataubukan
Dapat Disertai Kata-kata Aspek atau
Modalitas
Tidak didahului kata yang
Didahului kata adalah, ialah, yaitu,
yakni
Objek (O)
Objek bukan unsur wajib dalam kalimat.
Keberadaanya umumnya terletak setelah
predikat yang berkategori verbal transitif.
Objek pada kalimat aktif akan berubah
menjadi subjek jika kalimatnya dipasifkan.
Demikian pula, objek pada kalimat pasif akan
menjadi subjek jika kalimatnya dijadikan
kalimat aktif. Objek umumnya berkatagori
nomina. Berikut contoh objek dalam kalimat:
a. Dr. Ammar memanggil Suster Ane.
b. Adik dibelikan ayah sebuah buku.
c. Kami telah membicarakan hal itu
CIRI-CIRI OBJEK
Langsung mengikuti predikat
Dapat menjadi subjek pada kalimat
pasif
Berupa nomina atau frasa nomina
Pelengkap (Pel)
Pelengkap atau komplemen mirip
dengan objek. Perbedaan pelengkap
dengan
objek
adalah
ketidakmampuannya menjadi subjek
jika kalimatnya yang semula aktif
dijadikan
pasif,
juga
difungsikan
sebagai pelengkap di dalam sebuah
kalimat
Contoh:
a. Ardi ingin selalu berbuat kebaikan
CIRI-CIRI PELENGKAP
Melengkapi makna kata kerja
(predikat)
Dia meminjami sayanovel baru.
Keterangan (K)
Unsur kalimat yang tidak menduduki subjek,
predikat, objek, maupun pelengkap dapat
diperkirakan menduduki fungsi keterangan.
Berbeda dengan O dan PEL. yang pada
kalimat selalu terletak dibelakang P, unsur
yang berfungsi sebagai keterangan (K) bisa
terletak di depan S atau P. Contoh:
a. Di perpustakaan kami membaca buku itu.
b. Kami membaca buku itu di perpustakaan.
c. Kami /di perpustakaan/ membaca buku itu.
Keterangan
merupakan
unsur
kalimat
yang
memberikan informasi lebih lanjut tentang suatu
yang dinyatakan dalam kalimat; misalnya, memberi
informasi tentang tempat, waktu, cara, sebab, dan
tujuan.
Ciri-ciri
1. Memberikan informasi tentang waktu, tempat,
tujuan, cara, alat, kemiripan, sebab, atau
kesalingan
2. Memiliki keleluasaan letak atau posisi (dapat di
awal, akhir, atau menyisip antara subjek dan
predikat)
3. Didahului kata depan sepertidi, ke, dari, pada,
dalam, dengan,atau kata penghubung/konjungsi
jika berupa anak kalimat.
KALIMAT
TUNGGAL
Kalimat Tunggal
kalimat yang hanya terdiri atas satu
pola (SP, SPO, atau SPOK) atau
Kalimat yang hanya terdiri atas satu
klausa
Contoh:
1. Alex pergi.
2. Nurkholis melempar apel.
3. Vijai pergi ke sekolah tadi pagi.
Kalimat
Nominal
Kalimat
Ajektival
Kalimat
Verbal
Kalimat
Preposisiona
l
Kalimat
intransitif
Kalimat
ekatransitif
Kalimat
dwitransitif
Kalimat
semitransitif
Kalimat
pasif
Kalimat Nominal
Kalimat tunggal yang predikatnya
dari kata atau frase benda.
Contoh:
Ibuku petani sawah.
Ayahku pegawai kantor bea cukai.
Pamanku tukang kayu.
Kalimat ajektival
Kalimat tunggal yang predikatnya
dari kata atau frase sifat atau
ajektival.
Contoh:
Adik iparku sangat cantik.
Orang itu sopan dan bijaksana.
Kakakku pintar sekali.
Kalimat Ekatransitif
Kalimat tunggal yang predikatnya
hanya memerlukan objek tanpa
diikuti pelengkap.
contoh:
Saya makan nasi goreng.
Ibu mencuci pakaian.
Kalimat Dwitransitif
Kalimat tunggal yang predikatnya
memerlukan objek dan pelengkap.
Contoh:
Ali membelikan adiknya baju tadi malam.
Sari
memasakkan
suaminya
bubur
kemarin.
Dewi mendengarkan neneknya bicara di
kamar.
Kalimat Semitransitif
Kalimat tunggal yang predikatnya
dari semitransitif.
Contoh:
Kontrakan kakakku kemasukan pencuri
kemarin.
Ibu Yanti kedatangan tamu dari
Sulawesi.
Kalimat Pasif
Kalimat tunggal yang predikatnya
biasanya berawalan di-/ter.
Contoh:
Mobil itu dibeli oleh Pak Agung.
Anjing itu dipukul oleh Rangga.
Persoalan itu telah terselesaikan oleh
ketua kelas IIC.
Kalimat Preposisional
Kalimat tunggal yang predikatnya
dari kata depan atau preposisi.
Contoh:
Tempat tinggalnya di Makassar.
Ayah anak itu dari Amerika.
KALIMAT EFEKTIF
Kalimat efektif adalah kalimat yang disusun
untuk mencapai daya informasi yang tepat dan
baik.
Menurut Parera (Ekosusilo,1995:63) kalimat
dikatakan efektif apabila didukung oleh:
a.kesepadanan antara struktur bahasa dan jalan
pikiran yang logis;
b.keparalelan, untuk tujuan efektivitas tertentu;
c.ketegasan dalam menonjolkan pikiran utama;
d.kehematan dalam pilihan kata;
e.kevariasian dalam penyusunan kalimat;
f. kelogisan.
a.Kesepadanan
. Kesepadanan adalah kemaksimalan struktur bahasa
untuk mendukung gagasan atau ide yang dikandung,
untuk itu yang harus diperhatikan adalah sebagai
berikut.
1)Setiap kalimat mayor harus memiliki subjek dan
predikat.
) contoh:
) Mereka membicarakan masalah batas studi.
) Kalimat di atas memiliki S, P, O, yaitu fungsi S diisi
oleh kata mereka, fungsi P diisi oleh kata
membicarakan, dan fungsi O diisi oleh frasa masalah
batas studi.
kelas
ketika
di
kuliah
atas
sedang
adalah
ia
b. Keparalelan
. Keparalelan adalah
penggunaan
bentuk-bentuk
bahasa
atau
konstruksi bahasa yang sama dalam
susunan
serial,
dapat
juga
dikatakan sebagai kesejajaran
pengungkapan ide-ide dalam suatu
kalimat.
contoh:
Penghapusan pangkalan asing dan
penarikan kembali pasukan AS dari
Filipina
akan
mempercepat
perwujudan cita-cita segenap
bangsa Filipina.
atau
Dihapuskannya pangkalan asing
dan ditariknya kembali pasukan AS
dari Filipina akan mempercepat
terwujudnya cita-cita segenap
bangsa Filipina.
d. Kehematan
Dalam menyusun tulisan ilmiah,
diharapkan seorang penulis dapat
berhemat dalam pemakaian kata,
frasa, atau bentuk-bentuk bahasa
yang
lain.
Kehematan
ini
menyangkut gramatikal dan makna
kata.
pengulangan
subjek
contoh:
) Mereka naik pentas begitu mereka tiba.
(ada pengulangan S)
) Mereka naik pentas begitu tiba. (tanpa
pengulangan)
4)Menghindari
pemakaian
kata
penghubung yang berlebihan
) contoh:
) Walaupun sakit, tetapi ia berangkat
juga.
) Walaupun sakit, ia berangkat juga.
e.Variasi
. Untuk membuat kalimat yang tidak monoton
dan menjemukan, diperlukan adanya variasi.
. Kevariasian
dapat
berbagai cara berikut.
ditempuh
dengan
f. Kelogisan
1) Kambing sangat senang bermain
hujan.
2) Ibu memakan rumput.
3) Karena lama tinggal di asrama putra,
anaknya semua laki-laki.
4) Kepada Bapak Rektor, waktu dan
tempat kami persilakan.
5) Dengan mengucapkan syukur kepada
Tuhan, selesailah makalah ini tepat
pada waktunya.