Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

TANTANGAN DAN PELUANG BAGI MASA DEPAN


PERADABAN ISLAM
Makalah Dibuat untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Studi Islam II

Disusun oleh :
Adhiya Asa Aisy

(11151020000061)

Hanifa Pratiwi S.

(11151020000068)

Kirana Ayna M.

(11151020000082)

Dosen Pengampuh : Siti Nadroh M,Ag

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2016

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat,
berkah, dan ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul Tantangan dan Peluang Bagi Masa Depan Peradaban Islam.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas studi islam II dan memberikan
informasi tambahan kepada para pembaca agar dapat lebih memahami ilmu
agama terutama ilmu tentang tantangan dan peluang yang dihadapi umat islam.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan,
arahan, dan bantuan dari berbagai pihak, baik dosen, orang tua, serta teman
teman. Penulis ucapan terima kasih atas bimbingan, arahan, dan bantuannya,
semoga mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT. Tak hanya itu,
penulis juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang sumbernya
berupa artikel, tulisan, dan buku telah penulis jadikan referensi guna penyusunan
makalah ini, semoga dapat terus berkarya guna menghasilkan tulisan-tulisan yang
mengacu terwujudnya generasi masa depan yang lebih baik.
Penulis berharap, semoga informasi yang ada dalam makalah ini dapat
berguna bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, mohon
maaf jika banyak kekurangan dan kesalahan. Penulis setulus hati menerima kritik
dan saran yang membantu guna penyempurnaan makalah ini

Jakarta, 20 Maret 2016

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................................... 1
B. Rumusan Masal ..................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ................................................................................... 2
D. Metode Penulisa .................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kekuatan Umat Islam ............................................................................ 3
B. Kelemahan Umat Islam ......................................................................... 4
C. Tantangan Umat Islam .......................................................................... 7
D. Peluang Umat Islam .............................................................................. 9
E. Strategi Umat Islam dalam Membangun Peradaban Islam ................. 11
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................................... 19
B. Saran .................................................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 20

BAB I
PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang
Adanya perubahan zaman menuju ke arah yang lebih modern,
merubah kebudayaan manusia ke arah kebebasan diberbagai aspeknya,
sehingga moral dan akhlak mulai ditinggalkan, dengan alasan kebebasan
berpendapat, berkreasi, bertingkah laku dan lain sebagainya. Hal ini
dikarenakan kesalahan dalam menyikapi perkembangan zaman atau yang
sering kita sebut dengan era globalisasi.
Globalisasi semakin hari semakin merombak kehidupan umat islam.
Umat islam seakan akan menganggap bahwa globalisasi adalah segala
galanya dan merupakan era medernisasi bagi mereka, padahal modernisasi
adalah suatu dilema yang dihadapi sebagian besar masyarakat. Disatu sisi
ada masyarakat yang mengikuti globalisasi ini dengan merubah diri menjadi
manusia yang lebih modern, namun disisi lain juga masih ada masyarakat
yang masih mempertahankan kepribadiannya sesuai dengan nilai yang telah
dianutnya.
Sebenarnya globalisasi bagi umat islam tidak perlu terlalu diributkan,
tetapi hal yang paling penting adalah bagaimana peran islam dalam menata
umat manusia menuju tatanan hidup yang lebih maju dan beradab
disamping maraknya globalisasi itu sendiri dan bagaimana peluang dan
tantangan yang dihadapi umat islam di masa yang akan datang. Bagi kita,
ada atau tidak adanya globalisasi tidak menjadi masalah jika ajaran islam
sudah benar benar diterima oleh masyarakat dan diterapkan dalam
kehidupan sehari hari, baik dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Kiranya cukup penting untuk menegakkan nilai
nilai islam dalam era globalisasi ini agar kita memahami perubahan yang
terjadi dan mengetahui kelemahan dan kelebihan umat islam itu sendiri.

B.

Rumusan Masalah
Dari pemabahasan di atas dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut:

C.

1.

Apa saja kekuatan yang dimiliki umat islam?

2.

Apa saja kelemahan yang dimiliki umat islam?

3.

Apa saja tantangan yang dihadapi umat islam?

4.

Apa saja peluang yang dimiliki umat islam?

5.

Bagaimana strategi dalam membangun masa depan peradaban islam?

Tujuan Penulisan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
mata kuliah Studi Islam II dan mengetahui tantangan dan peluang umat
islam bagi masa depan peradaban islam secara lebih mendalam.

D.

Metode Penulisan
Penulis menggunakan studi kepustakaan dari berbagai sumber berupa
buku maupun media elektronik yang memuat informasi berkaitan dengan
tantangan dan peluang umat islam bagi masa depan peradaban islam.

BAB II
PEMBAHASAN

A.

Kekuatan Umat Islam


Perkembangan zaman yang terjadi saat ini sungguh luar biasa pesat.
Berbagai macam penemuan telah dilakukan oleh masyarakat di seluruh
dunia, mulai dari penemuan budaya, teknologi bahkan perkembangan
ideologi. Hal ini merupakan hal yang wajar karena pada dasarnya manusia
adalah makhluk yang tidak pernah bisa berhenti untuk berkarya. Namun
demikian, seiring perkembangan zaman tantangan umat Islam sungguh berat
dalam menghadapi era modern ini, dimana umat Islam seperti dihadapkan
pada era globalisasi, informasi, dan teknologi. Sehingga muncul pertanyaan
apakah umat Islam siap untuk menghadapi era globalisasi, informasi, dan
teknologi ini. Dalam menghadapi era globalisasi ini umat islam masih
memiliki kekuatan kekuatan, antara lain1 :
1.

Tingginya Kemampuan Literasi


Buku dianggap sebagai salah satu warisan sebuah peradaban
yang gemilang, maka peradaban Islam menjadi peradaban masa depan
yang ditopang oleh buku. Di samping menjadi sumber inspirasi bagi
kemajuan Islam, buku juga menjadi ukuran sejauh mana sebuah
peradaban dipandang maju. Para khalifah Islam pada masa lalu
memahami benar hal ini. Pada abad ke-10, misalnya, di Andalusia
terdapat 20 perpustakaan umum, salah satu yang terkenal diantaranya
adalah Perpustakaan Umum Cordova, yang saat itu memiliki tidak
kurang dari 400 ribu judul buku. Ini termasuk jumlah yang luar biasa
untuk ukuran zaman itu. Padahal empat abad setelahnya, dalam
catatan Chatolique Encyclopedia. Perpustakaan Gereja Canterbury

K.H. Toto Tasmara, Brotherhood, (Jakarta: Pena Pundi Aksara,2005)

yang terbilang paling lengkap pada abad ke-14, hanya miliki 1800
judul buku. Jumlah itu belum seberapa, apalagi jika dibandingkan
dengan Perpustakaan Darul Hikmah di Kairo yang mengoleksi tidak
kurang dari dua juta judul buku.2
2.

Umat Islam yang Cinta Toleransi


Masyarakat madani3 yang kita cita-citakan hanya dapat terwujud
bila kita mengarah kepada ittihadul ummah. Kemenangan islam yang
mengalahkan kaum paganis musyrikin telah membuktikan bahwa
suatu tradisi ditangan daulah islamiyah masyarakat yang satu dengan
masyarakat yang lain dapat hidup tentram dan damai. Hidup yang
rukun, berdampingan dan saling menghargai telah ditunjukan oleh
kebesaran

jiwa

islam

sejak

periode

madinah

dan

futtuh

mekkah maupun pada saat kejayaan pemerintahan Islam di Andalusia.


3.

Persaudaraan
Persaudaraan sesama muslim merupakan kunci utama kekuatan
umat Islam. Orang beriman yang bersaudara itulah yang memperkuat
umat islam dan yang persaudarakan umat islam adalah Allah. Inilah
barang termahal, yaitu persatuan yang tidak bisa dibeli dengan harta
sedunia terjadi kerukunan kebersamaan dan persatuan diantara umat
Islam sehingga Allah kuatkan Islam.4

B.

Kelemahan Umat Islam


Selain mempunyai kekuatan, kondisi umat Islam saat ini juga penuh
dengan kelemahankelemahan. Kelemahan kelemahan

itu terdiri dari

kapasitas intelektual dan problematika moral. Kelemahan dalam kapasitas


intelektual adalah sebagai berikut :

Karim, Rusli, Dinamika Islam di Indonesia, (Yogyakarta : Hanindita, 1985)


suatu masyarakat yang beradab dalam membangun, menjalani, dan mamaknai
kehidupannya
4
K.H. Toto Tasmara, Brotherhood, (Jakarta: Pena Pundi Aksara,2005), hlm.37
3

1.

Lemah dalam Pengorganisasian


Sekarang ini terjadi gerakan gerakan yang mengibarkan
bendera kebathilan, mereka membangun pengorganisasian yang solid
sementara umat Islam lemah dalam pengorganisasian sehingga
kebathilan akan diatas angin sedangkan umat Islam akan menjadi
pihak yang kalah.5

2.

Lemah dalam Pendidikan


Kelemahan dalam aspek pendidikan formal dan informal sangat
dirasakan oleh umat Islam masa kini. Jika pendidikan, pembinaan dan
pengkaderan lemah maka akan mustahil terjadinya kebangkitan umat.6

3.

Lemah dalam Ilmu Pengetahuan


Dewasa ini ilmu pengetahuan dan teknologi sedang berkembang
pesat, tetapi umat Islam terasa tertinggal bila dibandingkan umat yang
lainnya, hal ini disebabkan karena wawasan umat Islam yang sempit
dan terbatas juga lemah dalam mengembangkan ilmu pengetahuan.
Selain itu kemauan umat untuk menuntut ilmu juga sangat rendah.7

4.

Lemah dalam Keamanan


Masa kini umat Islam lengah dalam menjaga keamanan diri dan
kekayaan baik moril dan materil. Begitu pula dengan iman, tidak
sedikit umat lslam yang sudah tidak lagi menjaganya dan membiarkan
pengaruh pengaruh aqidah lain datang tanpa ada proteksi.8

5.

Lemah dalam Perencanaan perencanaan


Saat ini banyak umat islam yang tidak memiliki tujuan yang
jelas. Berbagai rencana yang dibuat penuh dengan misteri. Hal
tersebut disebabkan oleh umat Islam yang tidak mendapatkan
pembinaan yang baik dan tidak memiliki wawasan ilmu pengetahuan
yang memadai.9

Howard M. Federspiel, Persatuan Islam, (Jakarta : BRILL, 2001)


Karim, Rusli, Dinamika Islam di Indonesia, (Yogyakarta : Hanindita, 1985)
7
Madjid, Nurcholish, Tradisi Islam, (Jakarta : Penerbit Paramadina,1997)
8
Thoha, 2003
9
Howard M. Federspiel, Persatuan Islam, (Jakarta : BRILL, 2001)
6

Sedangkan kelemahan dalam problematika moral yang dihadapi


oleh umat islam adalah sebagai berikut :
1.

Hilangnya Rasa Sabar


Kesabaran merupakan salah satu pertolongan yang paling pokok
bagi keberhasilan seorang muslim, namun saat ini banyak orang yang
tidak bersabar dan pada akhirnya melakukan hal hal yang merugikan
dirinya sendiri dan orang orang disekitarnya.10

2.

Hilangnya Keberanian
Umat Islam pada zaman dahulu memiliki prinsip laa marhuba
illalahsehingga tidak memiliki keberanian kepada Allah SWT dan
selalu mengikuti perintahnya. Namun sekarang umat Islam mengalami
penyakit, yaitu Al Juban11. Oleh karena itu rasa takut yang dulu ada
kini berubah menjadi keberanian menentang perintah Allah SWT.12

3.

Hilangnya Sikap Teguh Pendirian


Saat ini umat Islam mulai memperlihatkan kemudahan dalam
mengalami penyimpangan penyimpangan dalam hidupnya, baik
disebabkan oleh termakan rayuan maupun terserang oleh teror-teror.
Salah satu contoh hilangnya sabat ini adalah banyaknya hal hal yang
sering diucapkan namun tidak dipraktekan.13

4.

Hilangnya Komitmen
Dewasa

ini

banyak

kaum

muslimin

yang

tidak

bisa

berkomitmen terhadap Islam bahkan tidak sepenuhnya sadar bahwa


Islam harus menjadi hal yang paling utama dalam hidupnya.14

C.

Tantangan Umat Islam


Belakangan ini umat Islam sedang diguncang oleh banyak isu, baik
dalam skala nasional maupun internasional. Polemik15 tentang peran agama
10

Abdul MM, 2000


pengecut
12
Madjid, Nurcholish, Tradisi Islam, (Jakarta : Penerbit Paramadina,1997)
13
Thoha, 2003
14
Howard M. Federspiel, Persatuan Islam, (Jakarta : BRILL, 2001)
11

di Indonesia seakan tidak ada hentinya. Terlebih lagi, jika menyangkut


sebuah kepercayaan yang pemeluknya adalah mayoritas dari warga bangsa.
Sikap saling berbantahan akan menguras energi masing-masing kelompok
untuk menunjukkan bahwa pahamnyalah yang paling benar. Tanpa disadari,
musuh-musuh Islam akan tertawa melihat fenomena tragis ini. Maka dari
itu, saat ini Islam mendapatkan banyak tantangan dari berbagai isu yang
beredar tersebut. Berikut ini adalah beberapa tantangan yang harus dihadapi
oleh umat Islam, yaitu:
1.

Pernikahan Beda Agama


Di penghujung tahun lalu, Indonesia digegerkan lagi dengan
persoalan menikah lintas agama. Sebenarnya polemik tersebut sudah
terjawab dalam UU nomor 1 tahun 1974 yang menyebutkan pada pasal
2 ayat (1), "Perkawinan adalah sah apabila dilakukan menurut hukum
masing-masing agama dan kepercayaannya itu." Jika ada agama yang
mengharamkannya, maka tidak sah. Hal itu berlaku bukan hanya pada
Islam. Namun, ketegasan pemerintah masih belum terlihat sehingga
terdapat celah untuk menikah beda agama di luar negeri karena Kantor
Catatan Sipil tetap dapat mencatat pernikahan beda agama di luar
negeri.
Hukum pernikahan beda agama atau biasa juga dikenal dengan
pernikahan lintas agama selalu menjadi polemik yang cukup
kontroversial dalam masyarakat, khususnya negara yang memiliki
berbagai macam penduduk dengan agama yang berbeda-beda.
Dilihat dari dua sudut pandang pada hukum pernikahan berbeda agama
dapat dibedakan menjadi dua berdasarkan pasangan yang menikah,
yaitu16 :

15

massa

16

perdebatan mengenai suatu masalah yang dikemukakan secara terbuka dalam media

http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7230/1/ABDI%20PUJIASIHFUH.pdf. Diakses pada 16 Mei 2016 pukul 22.30

a. Hukum seorang laki-laki muslim menikahi perempuan non muslim


(beda agama)
Pernikahan seorang lelaki muslim menikahi seorang wanita
yang non muslim dapat diperbolehkan, tapi di sisi lain juga
dilarang dalam Islam, untuk itu terlebih dahulu sebaiknya kita
memahami terlebih dahulu sudut pandang dari non muslim itu
sendiri.
1. Laki-laki yang menikah dengan perempuan ahli kitab (Agama
Samawi), yang dimaksud agama samawi atau ahli kitab disini
yaitu orang-orang (non muslim) yang telah diturunkan padanya
kitab sebelum Al-Qur'an. Dalam hal ini, para ulama sepakat
dengan kitab Injil dan Taurat, begitu juga dengan nasrani dan
yahudi yang sumbernya sama. Untuk hal seperti ini,
pernikahannya diperbolehkan dalam islam. Adapun dasar dari
penetapan hukum pernikahan ini, yaitu mengacu pada AlQur'an, Surat Al-Maidah : 5
Pada hari ini dihalalkan bagimu yang baik-baik. Makanan
(sembelihan) orang-orang yang diberi Al Kitab itu halal
bagimu, dan makanan kamu halal pula bagi mereka. (Dan
dihalalkan

mengawini)

wanita-wanita

yang

menjaga

kehormatan di antara wanita-wanita yang beriman dan wanitawanita yang menjaga kehormatan di antara orang-orang yang
diberi Al Kitab sebelum kamu, bila kamu telah membayar
maskawin mereka dengan maksud menikahinya, tidak dengan
maksud berzina dan tidak (pula) menjadikannya gundikgundik. Barang siapa yang kafir sesudah beriman (tidak
menerima hukum-hukum Islam) maka hapuslah amalannya dan
ia di hari akhirat termasuk orang-orang merugi.
2. Lelaki muslim menikah dengan perempuan bukan ahli kitab.
Yang dimaksud dengan non muslim yang bukan ahli kitab
disini yaitu kebalikan dari agama samawi (langit), yaitu agama

ardhiy (bumi). Agama Ardhiy (bumi), yaitu agama yang


kitabnya bukan diturunkan dari Allah SWT., melainkan dibuat
di bumi oleh manusia itu sendiri. Untuk kasus yang seperti ini,
maka diakatakan haram. Adapun dasar hukumnya yaitu AlQur'an, surat Al-Baqarah : 222
Dan janganlah kamu nikahi wanita-wanita musyrik, sebelum
mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang mukmin
lebih baik dari wanita musyrik, walaupun dia menarik hatimu.
Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan
wanita-wanita

mukmin)

sebelum

mereka

beriman.

Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dari orang


musyrik walaupun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke
neraka, sedang Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan
izin-Nya. Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya (perintahperintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil
pelajaran.
b. Perempuan muslim menikah dengan laki-laki non muslim
Dari Al-Qur'an, surat Al-Baqarah : 221 sudah jelas tertulis
bahwa:
"...Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan
wanita-wanita mukmin) sebelum mereka beriman..."
Pernikahan seorang muslim perempuan sudah menjadi hal
mutlak diharamkan dalam Islam, jika seorang perempuan tetap
memaksakan diri untuk menikahi lelaki yang tidak seagama
dengannya, maka apapun yang mereka lakukan selama bersama
sebagai suami istri dianggap sebagai perbuatan zina.
2.

Toleransi Agama yang Kebablasan


Toleransi adalah konsep moderat untuk menggambarkan sikap
saling menghormati dan saling bekerja sama di antara komponenkomponen masyarakat yang berbeda. Baik beda agama, suku bangsa,
etnis, bahasa, budaya, maupun politik. Dalam toleransi beragama harus

dipahami hanya sebagai bentuk pengakuan kita akan adanya agamaagama lain selain agama kita dalam bentuk system, tata cara
peribadatannya dan memberikan kebebasan mereka untuk menjalankan
keyakinan agama mereka masing-masing. Bukan berarti kita harus
mengikuti apa yang mereka lakukan dalam agama mereka, terutama
dalam hal akidah karena hukumnya adalah haram bagi kita umat
islam.17
3.

Banyaknya

muncul

paham-paham

baru

dalam

islam

yang

menyebabkan pertentangan dan perpecahan dalam umat islam.


4.

Berkembang pesatnya agama Islam di seluruh dunia namun belum


bersatunya negara-negara islam sehingga belum terkumpul kekuatan
yang besar dalam islam.

5.

Seiring dengan berkembangnya kemajuan teknologi barat, nilai-nilai


agama berangsur-angsur mulai bergeser.
Umat Islam harus konsisten mengikuti jalan yang lurus sebagaimana

ditetapkan Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya. Selain itu, harus waspada


terhadap jalan-jalan lain yang dipromosikan dan dipropagandakan orang
yang tidak suka dengan Islam, meskipun dari lisannya mungkin meluncur
kalimat-kalimat pemanis. Masih banyak lagi masalah yang timbul (dan
berpotensi timbul) ke permukaan. Saat ini, Indonesia bahkan dunia sangat
membutuhkan soliditas kaum Muslimin. Tanpa persatuan yang teguh dan
semangat untuk saling membantu, umat Islam akan kembali dijajah dalam
berbagai aspek kehidupan.

D.

Peluang Umat Islam


Pada zaman yang semakin berkembang ini banyak tantangan
tantangan yang dihadapi oleh umat islam dari berbagai bidang. Namun,
dibalik tantangan tantangan yang dihadapi, dapat kita temukan beberapa
17

http://www.jpnn.com/read/2013/07/29/184031/Batasan-dan-Konsep-ToleransiBeragama. Diakses pada 10 Maret 2016 pukul 13.00

peluang yang dapa tmemajukan umat islam. Beberapa contoh peluang


tersebut adalah sebagai berikut :
1.

Semua Ilmu Pengetahuan Sudah Tertera di Dalam Al Quran


Seharusnya umat Islam itu memiliki peluang yang sangat besar untuk
menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, karena semua ilmu
pengetahuan jelas sudah tertera di dalam Al Quran. Al Quran yang
diwahyukan oleh Allah kepada Nabi Muhammad bertujuan untuk
menjadi pedoman hidup manusia. Oleh karena itu umat Islam tak
boleh tertinggal dalam hak penguasaan teknologi, namun perlu diingat
pula umat islam juga jangan sampai meninggalkan Al Quran.18

2.

Berkembangnya Ekonomi Syariah


Perkembangan ekonomi syariah di Indonesia dalam satu dekade
terakhir ini berkembang pesat dan semakin menarik. Pasca 1998,
bank-bank umum berbasis sistem syariah mulai tumbuh. Kini, ada
kurang lebih sekitar 10 bank umum syariah di Indonesia. Belum lagi,
ditambah dengan puluhan bank perkreditan syariah di berbagai
wilayah. Menariknya lagi, pertumbuhan perbankan syariah diikuti
juga dengan asuransi syariah, pegadaian syariah, koperasi syariah,
BMT/jasa keuangan syariah dan pasar modal syariah.Begitu pula
dengan perkembangan sektor zakat dan wakaf sebagai salah satu pilar
ekonomi Islam. Kesadaran sebagian umat Islam untuk menunaikan
zakat dan wakaf semakin besar. Apalagi, baru-baru ini Presiden SBY
me-launching wakaf tunai. Fenomena tersebut membuktikan bahwa
masyarakat Indonesia memiliki kesadaran untuk menerapkan syariat
Islam dalam bidang ekonomi.19

3.

18

Lebih Mudah dalam Melakukan Dakwah

http://jambi.tribunnews.com/2015/07/06/cak-nun-umat-islam-miliki-peluang-besarpimpin-peradaban-dunia. Diakses pada 10 Maret 2016 pukul 12.00


19
http://yuliandriansyah.staff.uii.ac.id/files/2012/04/laribavol3no2artikel4-andriansyahkinerja-keuangan-perbankan-syariah.pdf. Diakses pada 16 Mei 2016 pukul 22.30

Berbicara dakwah memang selalu identik dengan seorang


ustadz yang sedang khutbah di atas mimbar. Dihadiri oleh para
mustami atau jamaah dan dilaksanakan di masjid. Itulah pandangan
dari seorang yang awam akan hakikat dakwah yang sebenarnya. Jika
kita perhatikan, batasan dakwah itu tidak terbatas oleh tempat dan
metode. Dakwah bisa dilakukan dimana saja, kapan saja, dan dengan
cara apa saja, selama tidak menyimpang dari koridor yang
sewajarnya. Oleh karena itu, cakupan dakwah memiliki arti yang luas
dan metode yang tak terbatas.
Semua cara bisa kita lakukan dengan tidak merubah dari
substansinya. Salah satunya dengan memanpaatkan media massa yang
berkembang saat ini. Seperti dakwah dengan menggunakan mediamedia digital, seperti ceramah pengajian yang disimpan di computer
berupa Mp3, video, dan sebagainya. Dengan demikian, maka isi
pengajian tidak akan mudah hilang. Jika kita lupa atau mau
mendengarkan kembali maka tinggal di play saja. Semuanya menjadi
mudah dan praktis. Lebih jauh lagi, sekarang telah beredar Al-Quran
digital, hadist digital, dan buku-buku islami digital. Semuanya dibuat
untuk memudahkan kita dalam memahami ajaran-ajaran agama.
Misalnya, ketika kita akan mencari suatu tema dalam Al-Quran maka
kita tidak mesti membuka lembar perlembar. Tetapi kita tinggal
langsung masukkan kata kuncinya maka Al-Quran digital tersebut
akan memunculkan hasilnya. Selain itu, dalam Al-Quran digital juga
diisi dengan audionya. Sehingga kita bisa membaca sekaligus
mendengarkan bacaannya.
Atas dasar itu, maka tidak ada salahnya jika kita mulai melirik
dan menggunakan media-media ini untuk kepentingan dakwah
dengan tidak meninggalkan tradisi mengaji di masjid secara

berjamaah. Tetapi media ini digunakan sebagai sarana penambah dan


pelengkap untuk berdakwah.20

E.

Strategi Umat Islam dalam Membangun Peradaban Islam


Dapat kita ketahui bahwa politik indonesia tidak pernah luput dari
perjuangan para tokoh-tokoh muslim serta organisasi yang memliki peranan
penting dalam mengajarkan dan menyebarkan paham berpolitik dengan
berpegang teguh pada ajaran islam, dan inilah beberapa tokoh dan
organisasi yang mendedikasikan kepada pembangunan politik di indonesia,
yaitu:
1. Muhamadiyah
Didirikan oleh KH, Ahmad Dahlan21 pada tahun 1912. umat islam
sedang dalam kondisi yang sangat terpuruk. bersama seluruh bangsa
Indonesia mereka terbelakang dengan tingkat pendidikan yang sangat
rendah kemakmuran dan ekonomi yang parah serta kemampuan politis
yang tidak berdaya. Lebih memperhatinkan lagi identitas keislaman
merupakan salah satu poin negatif kehidupan umat. Islam waktu itu
identik dengan profil kaum santri yang selalu mengurusi kehidupan
akhirat sementara tidak tahu dan tidak mau tahu dengan perkembangan
zaman sementara lembaga organisasi keagamaan juga masih berkelut
dengan urusan yang tidak banyak bersentuh dengan dinamika realitas
sosial apalagi berusaha untuk memajukan.22
Prinsip

utama

gerakan

Muhammadiyah

merupakan

hasil

pemahaman terhadap ajaran islam yang termaksub dalam al-quran dan


sunnah hasil pemahaman demikian dirumuskan sebagai pola kelakuan

20

M.Rusli Karim, Dinamika Islam di Indonesia, 1986


Merupakan pendiri organisasi muhammadiyah untuk melaksanakan cita-cita islam di
nusantara yang bersifat sosial dan bergerak dalam pendidikan serta berpeggang teguh pada hadist
dan al-quran.
22
http://zackyardan.jimdo.com/arsip/dialog/pembaharuan-muhammadiyah-persis-nu.
Diakses pada 6 Maret 2016 pukul 17.00
21

perjuangan muhammadiyah yang kemudian mendorong memberi arah


dan bentuk setiap aktifitas Muhammadiyah. keseluruhan dari prinsip
perjuangan Muhammadiyah dapat dikelompokan menjadi lima prinsip
yaitu :
1. Prinsip gerakan islam
2. Prinsip gerakan sosial
3. Prinsip gerakan dakwah
4. Prinsip gerakan ilmu
5. Prinsip gerakan tajdid
KH, Ahmad Dahlan juga melihat perlunya dilakukan pembaharuan
system pendidikan islam dari pesantren menjadi system pendidikan
modern, karena itu tidak mengherankan jika berdirinya muhammadiyah
diawali dengan pendiri sekolah islam, yakni gabungan antara
pendidikan umum dengan system madrasah, dirumah sendiri, dikampung
kaum

yogyakarta

melalui

lembaga

pendidikan

inilah

pendiri

Muhammadiyah ini mencoba merealisasikan gagasannya untuk menjadi


organisasi sosial keagamaan berlebel Reformasi. 23 Maka dari itulah
lima prinsip muhamadiyah dijadikan sebagai hubungan sistematis yang
dijadikan prioritas dalam menjalankan aktivitas berdasarkan satu prinsip
bahkan semua prinsip sekaligus.
Kehadiran sebuah organisasi sosial keagamaan dipandang sebagai
suatu kemajuan dikalangan umat islam. Hal itu merupakan tradisi
keagamaan yang dipengaruhi oleh budaya keraton dan sinkretis.
Sehingga menyebabkan KH, Ahmad Dhlan memilih pembaharuan
sebagai upaya memurnikan ajaran islam dengan cara mengembalikannya
kepada dua sumber utama yaitu; Al-Quran dan As-sunnah.24
Sejak muhamadiyah berdiri secara bernawitu 25 menjadi sebuah
gerakan islam yang berpegang teguh terhadap ajaran Allah swt, Al-quran
23

Abdul MM, 2000. hal 157


M.Rusli Karim, Dinamika Islam di Indonesia, 1986, hal17-18
25
niat, http://kamus.cektkp.com/nawaitu/. Diakses pada 5 Maret 2016 pukul 13.00
24

maupun Rasullulah. Hal ini dibalutkan dalam pemikiran modern


sehingga menumbuhkan cara hidup yang dinamik, rasional, dan
individual serta gaya hidup kota yang duniawi dan mampu
mengkombinasikan pola dan metode organisasi barat yang modern
dengan prinsip dan nilai islam mempunyai kepercayaan pada diri sendiri.
Adapun dinamika demokrasi politik kebangsaan dan orientasi pada
idea masyrakat madani di masa depan. Peran muhammadiyah dapat
dilihat dari kemampuan gerakan menempatkan diri sebagai pencerah
sebagai etos26 gerakannya. Dan hal inilah yang sebuah pesan yang telah
diperbaharui oleh Kh, Ahmad Dahlan. Sehingga kini muhamadiyah
mampu menyerap berbagai pusat keunggulan pada masanya.
Gerakan itu dapat dilihat setelah mengalami perubahan formalisasi
atas pembaharuannya dalam berbagai lembaga dan terutama sesudah
pengembangan Tarjih 27 sebagai lembaga fatwa hukum fikih. Setelah Kh,
Ahmad Dahlan wafat muhammadiyah mengalami kemajuan yang identik
dengan tajrih yang diartikan sebagai lembaga fatwa syariah (fiqih).
Formalisasi itu menjadi lebih hebat setelah muhammadiyah
menunjukan ketertarikannya terhadap kekuasaan dan permainan politik
setelah kemerdekaan indonesia 1945 dan bertepatan dengan berdirinya
masyumi. Hal ini pun didasari oleh kekaguman terhadap keberhasalan
Kh, Ahmad dahlan dalam membangkitkan semangat sosial dan
kebudayaan pemeluk islam.
2. Persis (Persatuan Islam)
Persataun islam merupakan organisasi yang berlabel modernis
lahirnya persatuan islam di telah memberi warna baru bagi sejarah
peradaban islam di Indonesia. Kemunculan persis didasari oleh
keinginan masyarakat pada pembentukan pendidikan islam. Maka dari
26

pandangan hidup yang khas dari suatu golongan sosial


ungkapan mengenai diiringinya salah satu dari dua dalil yang pantas yang
menunjukkan
kepada apa yang dikehendaki, di samping keduanya berbenturan yang
mewajibkan untuk mengamalkan salah satu di antara keduanya dan mengabaikan yang lain,
Jumhur Ulama.
27

itulah pendidikan islam otomatis mengikuti perkembangan tersebut.


sehingga lahirnya organisasi islam termaksud persis.28
Persis merupakan organisasi yang bergerak dalam pendidikan,
dakwah dan sosial kemasyarakatan yang sesuai dengan tuntunan AlQuran dan Hadis. Seperti rencana jihad atau program kerja Persis
adalah mendidik dan membina para anggotanya agar mengajarkan
pendidikan untuk menanamkan, memperdalam dan mengokohkan
pengertian akidah, ibadah, muamalah dan akhlak islam.
Keberhasilan persis tidak luput dari peran penting tokoh yang telah
mengharumkan nama persis dengan pengajaran dan dakwahnya salah
satunya itu berkat Ahmad Hasan yang merupakan seorang pemikir islam
yang sangat menyukai diskusi. Bahkan sejarah telah mencatat bahwa
Ahmad Hassan sering melakukan diskusi kritis bersama Presiden
Soekarno tentang berbagai hal yang salah satunya adalah diskusi tentang
konsep Negara bangsa.29
Diantara tokoh Persis yang berperan besar dalam mengajaran dan
dakwah adalah Ahmad Hassan. Beliau dipandang sebagai guru besar
persatuan islam. Ahmad Hassan adalah ilmuwan Persis, seorang
mujtahid dan sosok ulama yang mandiri dan serba bisa. Sejak tahun
1924, Persis telah menyelenggarakan kelas pendidikan akidah dan
ibadah bagi orang dewasa. Lembaga pendidikan itu kemudian semakin
berkembang sejak Ahmad Hassan masuk dalam Persis pada tahun 1926.
Perkembangan di Persis tidak hanya terjadi pada pendidikan tetapi di
bidang literasi dan publikasi seperti pencetakan buku-buku dan majalah
juga berkembang pesat.
Dalam pandangan Ahmad Hasan sendiri mengenai politik
merupakan alat untuk mencapai cita-cita umat islam. Politik juga
merupakan bagian dari tugas agama dan lebih jauh Ahmad Hassan
menjelaskan bahwa agama tidak terbatas pada akidah dan ibadah, tetapi
28
29

R. Wahab, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, (Bandung: Alfabeta, 2004), 115.


R. Wahab, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, (Bandung: Alfabeta, 2004), 115.

berjuang dalam medan politik agar mencapai kemenangan ideologi


islam. Maka dari situlah Ahmad Hasan mengunakan metode
pendakwahan

dan

pengajaran

dalam

melangsungkan

pemikiran

berpolitiknya.30
Adapun

persis

sendiri

dalam

menghadapi

politik

setelah

kemerdekaan tidak semulus yang seperti pemikiran Ahmad Hasan. Pada


masa ini persis dihadapkan pada pergolakan politik yang belum stabil.
pemerintah republik Indonesia seperti mulai tergiring kearah demokrasi
terpimpin yang di rancangkan oleh presiden Soekarno dan mengarah
pada pembentuk negara dan masyarakat dengan ideologi Nasionalis,
agama, komonis (NASAKOM.) setelah beberapa kali pergantian
pemimpin persis dihadapkan pada berbagai persoalan eksternal dengan
munculnya berbagai aliran keagamaan yang menyesatkan seperti aliran
pembaharu isa bugis, islam jamaah, darul hadist, inkarus sunnah, syiah,
ahmadiyah dan faham sesat lainnya. Hal ini menimbulkan proses
regenerasi dari tokoh-tokoh persis kepada eksponen organisasi otonom
kepemudaan (pemuda persis).
3. Nahdatul Ulama
Nahdatul ulama lahir di surabaya, organisasi diperkasai oleh
sejumlah ulama terkemuka. Arti dari organisasi ini adalah kebangkitan
para ulama. Nahdatul ulama (NU)

31

didirikan untuk menampung

gagasan keagamaan para ulama tradisional atau sebagai reaksi atas


prestasi ideologi gerakan modernisme islam yang mengusung gagasan
purifikasi 32 . pembentukan NU merupakan upaya peorganisasian dan
peran para ulama pesantren yang sudah ada sebelumnya agar wilayah
kerja keulamaan lebih ditingkatkan, dikembangkan dan di luaskan
jangkauannya. dengan kata lain didirikannya NU adalah untuk menjadi

30

Howard M. Federspiel, Persatuan Islam, 199


sebuah organisasi islam besar yang bergerak dibidang pendidikan, sosial dan ekonomi
32
nb: Penyucian/ pembersihan http://kbbi.web.id/purifikasi. Diakses pada 5 Maret 2016
pukul 15.05
31

wadah bagi usaha mempersatukan dan menyatukan langkah-langkah


para ulama dan kiai pesantren.33
Peran Nahdhatul Ulama tidak bisa dilepas dari sejarah bangsa
Indonesia.

Organisasi

masyarakat

Islam

ini

telah

memberikan

sumbangsih besar terhadap bangsa dan negara Indonesia. Walaupun NU


pada awalnya berdiri sebagai organisasi keagamaan, namun ia tidak
hanya bergerak dalam bidang agama. Sejarah mencatat, perjalanan
Negara Indonesia banyak diwarnai oleh peran politik NU. Bahkan
sampai detik ini NU masih berjuang melalui jalur-jalur politik.
Perjuangan politik NU selain karena gagasan-gagasan yang perlu
dipertahankan, juga karena politik adalah jalur perjuangan yang paling
legal dalam kehidupan bernegara. Sejak awal hingga ahir decade
Nahdatul Ulama masih bertahan dengan model teokrasi. 34 Hampir
seluruh capaian bertujuan untuk melancarkan misi keagamaan dan tidak
serta-merta menghilangkan nilai kebangsaan.
Sebagai organisasi kerakyatan dalam sejarahnya, NU telah banyak
berdialog dengan kultural bangsa. Bagi Nahdatul ulama berjuang di jalan
agama adalah prioritas, dan membuat agama itu diterima semua
kalangan juga prioritas. Inilah inti ajaran NU, amar maruf nahi munkar .
Menurut Kacung Marijan, upaya itu pada ahirnya akan mendorong
tumbuh dan berkembangnya organisasi kemasyarakatan yang lebih
mandiri dan mampu melaksanakan fungsinya sebagai sarana masyarakat
untuk berserikat, menyalurkan aspirasi serta berpartisipasi dalam
pembangunan..35
Upaya Nahdatul Ulama dalam berpoitik dapat dilihat dengan cara
memperkuat civil society yang sesunguhnya adalah impelemntasi dari

33

http://www.nu.or.id/post/read/43130/unpolitical-politic-arah-politik-nahdlatul-ulama.
Diakses pada 5 Maret 2016 pukul 14.30
34
pemerintahan di mana prinsip-prinsip Ketuhanan memegang peran utama.
35
Hikam, 2010

nilai-nilai keislaman.

36

maka dari itu NU dituntut harus inovatif

termaksud mengawal aspirasi masyarakat terhadap pemerintah. Dalam


hubungan dengan pemeritah Nahdatul ulama menjalankan fungsi kontrol
sosial, memberikan kritik yang membangun terhadap pemerintah.
Sebagai basic kekuatan sipil dalam memperjuangkan kepentingan rakyat.
4. Masyumi
Masyumi terbentuk setelah serangkaian diskusi mengenai masa
depan politik Islam, timbul gagasan untuk mendirikan organisasi politik.
Pada Oktober 1945, sebuah komite dikepalai Natsir dibentuk untuk
merealisasikan rencana tersebut. Tak lama, Wakil Presiden Mohammad
Hatta mengeluarkan Maklumat No X tentang anjuran membentuk partaipartai politik.
Kongres memutuskan pembentukan satu-satunya partai politik
yang menyalurkan aspirasi politik umat Islam. Peserta kongres memilih
nama Masyumi bukan karena merujuk pada Majelis Syuro Muslimin
Indonesia di masa Jepang. Dan dipertimbangkan nama lain yang
diusulkan, Partai Rakyat Islam. Sukiman Wirjosandjojo selaku ketua
kongres akhirnya terpilih sebagai ketua umum.Sebagaimana disebutkan
dalam Anggaran Dasar, Masyumi memiliki tujuan: terlaksananya ajaran
dan hukum Islam dalam kehidupan orang-seorang, masyarakat, dan
negara Republik Indonesia, menuju keridhaan Illahi37.
Secara sistematika politik yang dibentuk masyumi adalah sebagai
politik yang tidak terlepas dari fungsi-fungsi lain seperti artikulasi
kepentingan, seleksi kepentingan dan komunikasi politik. Dan secara
implisit upaya pendidikan politik masyumi adalah usaha untuk mencapai
tujuan dengan cara memperluas pengetahuan kecakapan umat islam
indonesia dalam perjuangan politik. Adapu n perjuangan politik
Masyumi yang paling kuat adalah perjuangan ideologis untuk
menghadapi komunis yang diperjuangkan oleh PKI berdasarkan teori36
37

Thoha, 2003
Historia, Riwayat Masyumi Menuju Sunyi, Hal 16

teori Marx, Engles Lenin, Stalin dan Mao Tse Tung. Keyakinan
masyumi sebagai propaganda ideologi yang bisa menyesatkan adalah
PKI. Yang disebarkan melalui media cetak seperti Marxise38.

38

Samsuri, Politik Islam Anti Komunis. Hal 9-20

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Perubahan zaman menuju ke arah yang lebih modern atau yang
sering kita sebut dengan era globalisasi merubah kebudayaan manusia ke
arah kebebasan diberbagai aspeknya, sehingga moral dan akhlak mulai
ditinggalkan. Sangat banyak tantangan tantangan yang dihadapi umat
islam yang datang dari berbagai sudut. Konflik internal umat Islam akibat
dari perbedaan pendapat dan organisasi juga masih mewarnai kehidupan
umat Islam. Namun, dari segala hal hal negatif yang terjadi umat islam
masih memiliki kekuatan yang dapat memberikan peluang peluang
untuk lebih memajukan umat islam itu sendiri, seperti dengan adanya
kemajuan teknologi kita dapat lebih mudah dalam menyampaikan dakwah
dakwah islam dimana saja, kapan saja, dan dengan cara apa saja.

B. Saran
Sebagai umat islam kita harus bersikap selektif dalam menghadapi
era globalisasi ini. Kita boleh membuka diri terhadap perkembangan
teknologi yang semakin canggih dan mempelajarinya atau bahkan
menciptakan teknologi baru yang lebih canggih. Namun, kita juga tidak
boleh terlena dan harus berhati hati dalam menghadapi dampak negatif
yang juga diberikan oleh era globalisasi ini.

DAFTAR PUSTAKA

Howard M. Federspiel. 2001. Persatuan Islam. Jakarta : BRILL


Karim, Rusli. 1985. Dinamika Islam di Indonesia.

Yogyakarta : Penerbit

Hanindita
Madjid, Nurcholish. 1997. Tradisi Islam. Jakarta : Penerbit Paramadina
Miftah, Thoha. 2003. Prilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta
: Raja Grafindo Persada
R, Wahab. 2004. Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia. Bandung : Penerbit
Alfabeta
Samsuri. 2004. Politik Islam Anti Komunis. Yogyakarta : Safiria Insani Pers
Toto Tasmara. Brotherhood : Aku Rindu Persaudaraan. 2005. Jakarta : Pena
Pundi Aksara
http://jambi.tribunnews.com/2015/07/06/cak-nun-umat-islam-miliki-peluangbesar-pimpin-peradaban-dunia. Diakses pada 10 Maret 2016 pukul 12.00.
http://www.jpnn.com/read/2013/07/29/184031/Batasan-dan-Konsep-ToleransiBeragama. Diakses pada 10 Maret 2016 pukul 13.00
http://www.nu.or.id/post/read/43130/unpolitical-politic-arah-politik-nahdlatululama. Diakses pada 5 Maret 2016 pukul 14.30
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/7230/1/ABDI%20PUJI
ASIH-FUH.pdf. Diakses pada 16 Mei 2016 pukul 22.30
http://yuliandriansyah.staff.uii.ac.id/files/2012/04/laribavol3no2artikel4-andriansyahkinerja-keuangan-perbankan-syariah.pdf. Diakses pada 16 Mei 2016 pukul 22.30

Anda mungkin juga menyukai