Eny Sulistyaningrum
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
UGM
Introduction
Sesi ini membahas beberapa alat
perencanaan ekonomi daerah untuk
memperkirakan sektor basis dengan
menggunakan data yang tersedia di
tingkat kabupaten dan propinsi
Alat-alat perencanaan
tersebut antara lain:
1. Location Quotient (LQ),
2. Analisis Shift-share, dan
3. Typologi Klassen.
Cont
Peningkatan pendapatan tersebut tidak hanya
menaikan permintaan terhadap industri basis,
tetapi juga menaikkan permintaan akan industri
non-basis (lokal).
Kenaikan permintaan ini akan medorong
kenaikan investasi pada industri yang
bersangkutan sehingga investasi modal dalam
sektor industri lokal merupakan investasi yang
bersifat mendorong (induced) sebagai akibat
dari kenaikan industri basis.
Kasus:
Misalkan pendapatan (nilai tambah) industri
tekstil daerah A sebesar Rp 10 juta,
sedang pendapatan total daerah tersebut
sebesar Rp 250 juta,
maka industri tekstil tersebut mempunyai
peranan relatif (relative importance) sebesar
10/250 x 100% = 4%.
Jika pendapatan industri tekstil di seluruh
negara sebesar Rp 100 juta,
sedangkan pendapatan total negara adalah Rp
5000 juta,
maka peranan relatif industri tekstil adalah
100/5000 x 100% = 2%.
Cont
LQ dapat dihitung dengan
membandingkan peranan relatif industri
tekstil di dalam daerah dibandingkan
dengan peranan relatif industri tekstil
dalam suatu negara
LQ nya adalah 4% / 2% = 2
Cont
LQ dapat dihitung dengan cara lain yaitu dengan
membandingkan pendapatan yang berasal dari
industri tekstil di daerah dengan pendapatan
dari seluruh industri tekstil yang ada dalam
suatu negara,
yaitu; 10 juta/100juta x 100% = 10% kemudian
dibagi dengan perbandingan pendapatan
seluruhnya di daerah A dengan pendapatan
total negara
yaitu Rp 250 juta /Rp 5.000 juta x 100% = 5%
Dari hasil perbandingan tersebut dapat diketahui
berapa LQ industri tekstil di daerah A yaitu 10/5
= 2.
vi / Vi
=
Vi / Vt
vt / Vt
S ik
Cont
LQ
PDRBk
S ip
PDRB p
Sik
PDRBk
Sip
PDRBp
Interpretasi:
LQ = 1: penduduk suatu daerah dapat
memenuhi kebutuhannya akan suatu barang
dengan hasil industri sendiri (peranan relatif
industri yang bersangkutan dalam daerah
adalah sama degan peranan relatif industri
sejenis dalam perekonomian nasional).
LQ > 1: daerah tersebut dapat mengekspor
hasil industri ke luar daerah
LQ < 1: daerah tersebut perlu mengimpor hasil
industri daerah lain
Latihan Menghitung LQ
Cont
Sektor Berkembang :pertumbuhan
tinggi tetapi kontribusi rendah,
mengindikasikan bahwa sektor tersebut
sedang mengalami peningkatan dan dapat
dipacu.
Sektor Terbelakang :pertumbuhan
lambat tetapi kontribusi rendah,
mengindikasikan bahwa sektor tersebut
kurang potensial.
YSEKTOR YPDRB
Sektor Prima
Sektor
Berkembang
Sektor
Potensial
Sektor
Terbelakang
Dimana:
YSEKTOR
YPRDB
rSEKTOR
rPDRB
= output sektor ke i
= rata-rata PDRB
= laju pertumbuhan sektor ke i
= laju pertumbuhan PDRB
Contoh
Sektor Rerata rin
1
0.013
2
0.023
3
0.050
4
0.079
5
0.015
6
0.045
7
0.036
8
0.036
9
0.030
Total
0.326
Rerata rij
-0.048
-0.086
0.045
0.052
0.001
0.049
0.049
0.032
0.034
0.127
Rerata kin
0.171
0.008
0.124
0.007
0.092
0.162
0.115
0.104
0.218
1.000
Rerata kij
0.009
0.000
0.103
0.012
0.068
0.189
0.150
0.162
0.306
1.000
Dimana:
kij = proporsi sektor i Kota Yogyakarta
terhadap PDRB Kota Yogyakarta
kin = proporsi sektor i Propinsi DIY
terhadap PDRB Propinsi DIY
rij = pertumbuhan sektor i Kota Yogyakarta
rin = pertumbuhan sektor i Propinsi DIY
kij<kin
rij >=rin
Sektor 4
Sektor 1
Sektor 6
Sektor 1
Sektor 6
Sektor 2
Sektor 7
Sektor 2
Sektor 7
Sektor 3
Sektor 9
Sektor 3
Sektor 8
Sektor 5
Sektor 9
Sektor 4
Sektor 5
Sektor 8
rij >=rin
kij>=kin
(PRIMA)
sektor 6
sektor 7
sektor 9
(POTENSIAL)
sektor 4
sektor 8
kij<kin
(BERKEMBANG
)
-
(TERBELAKAN
G)
sektor 1
sektor 2
sektor 3
sektor 5
Shift Share
Teknik utk menganalisis perubahan struktur
ekonomi daerah relatif terhadap struktur
ekonomi wilayah administratif yang lebih tinggi
(propinsi atau nasional) sebagai referensi atau
acuan
Tujuan : menentukan kinerja atau produktivitas
kerja perekonomian daerah dengan
membandingkannya dengan daerah yang lebih
besar.
Formula
Dampak nyata pertumbuhan ekonomi daerah:
Dij = Nij + Mij + Cij
Dimana :
Eij
Ein
rij
rin
rn
Contoh:
Analisis shift-share digunakan untuk
menentukan kinerja dan produktifitas daerah.
Teknik ini membandingkan laju pertumbuhan
sektor-sektor ekonomi regional (pada kasus ini
Kabupaten Batu Apung) dengan laju
pertumbuhan perekonomian yang lebih tinggi
tingkatannya (pada kasus ini Propinsi ABC).
Dengan menggunakan analisis shift-share dapat
diketahui perubahan struktur ekonomi selama
periode pengamatan
Data
Data yang digunakan dalam kasus ini
adalah data PDRB sektoral untuk
kabupaten dan data PDRB sektoral
propinsi seperti pada 2 contoh tabel
Dari kedua tabel tersebut dapat kita hitung
pertumbuhan dari tahun ke tahun
sehingga diperoleh:
94-95
95-96
96-97
97-98
Rerata
1
2
0.04
0.06
0.06
0.03
0.03
0.02
-0.05
-0.16
0.02
-0.01
3
4
5
6
7
8
9
Total
0.05
0.08
0.09
0.08
0.07
0.12
0.10
0.08
0.09
0.11
0.08
0.09
0.07
0.09
0.07
0.08
0.01
0.09
0.04
0.04
0.03
0.04
0.05
0.04
-0.06
0.00
-0.33
-0.10
-0.09
-0.07
-0.12
-0.11
0.02
0.07
-0.03
0.03
0.02
0.05
0.02
0.02
94-95
0.05
95-96
0.06
96-97
0.02
97-98
-0.06
Rerata
0.02
2
3
4
0.05
0.05
0.09
0.03
0.13
-0.25
0.03
0.05
-0.13
-0.21
-0.05
0.30
-0.02
0.04
0.00
5
6
0.10
0.07
0.07
0.07
0.02
0.01
-0.21
-0.05
0.00
0.03
7
8
9
Total
0.05
0.12
0.10
0.07
0.05
0.11
0.04
0.07
0.05
0.04
0.03
0.03
-0.20
-0.04
-0.10
-0.09
-0.01
0.06
0.02
0.02
Pertumbuhan (R)
rin
rij
0.02
0.02
3,713.05
235.42
-833.09
3,115.38
-0.01 -0.02
221.87
-344.12
-128.73
-250.98
0.02
0.04
2,254.32
505.48
2,228.75
4,988.55
0.07
0.00
76.82
190.42
-262.97
4.27
-0.03
0.00
1,885.55 -4,624.21
2,370.05
-368.62
0.03
0.03
2,633.43
-51.13
3,426.03
0.02
-0.01
1,573.62
52.43 -2,473.96
-847.91
0.05
0.06
1,047.77
0.02
0.02
3,388.71
Total
rn
Komponen
0.02
Nij
Mij
843.72
1,334.83
Cij
Dij
571.80
2,954.41
732.98 -1,156.55
2,965.14
16,795.14 -1,073.05
264.18
15,986.27
Interpretasi
Nilai Dij yang positif menunjukkan bahwa
selama tahun 19941998 telah terjadi
kenaikan kinerja perekonomian daerah
sebesar 15,986.27 juta rupiah, dimana
kenaikan tersebut dihasilkan oleh sebagian
besar sektor perekonomian kecuali sektor 2,
5 dan 7.
Pengaruh pertumbuhan ekonomi Propinsi
ABC terhadap pertumbuhan sektoral di
kabupaten Batu Apung (Nij) terlihat positif.
Cont
Pertumbuhan ekonomi sektoral (rij) sebagian
besar tumbuh positif kecuali sektor 2 dan
sektor 7 yang menunjukkan kinerja dari
masing-masing sektor di Kabupaten Batu
Apung.
Nilai Cij yang negatif mengindikasikan bahwa
sektor ekonomi tersebut mengalami
penurunan competitiveness relatif terhadap
sektor ekonomi di tingkat propinsi