38
PT.
(Persero)
Angkasa
Pura
dengan
nomor
Surat
39
40
41
SKHEMA 4.1.2.
Struktur Organisasi
PT. ANGKASA PURA I (Persero) Bandar Udara Pattimura Ambon
Tahun 2013
GENERAL
MANAGER
DEVISI
OPERASI
DEVISI
TEKNIK
DEVISI
KOMERSIAL &
PENG. USAHA
DEVISI
KEUANGAN &
ADM.
DINAS
KESELAMATAN
& KEAMANAN
BANDARA
DINAS TEKNIK
UMUM
DINAS
KOMERSIAL
DINAS
AKUNTANSI &
ANGGARAN
DINAS
PELAYANAN
BANDARA
DINAS TEKNIK
PERALATAN
DINAS
PENGEMBANG
AN USAHA &
PEMASARAN
DINAS
PERSONALIA &
UMUM
DINAS
KOMPEN DAN
RANGTIKA
DINAS TEKNIK
ELEKTRONIKA
& LISTRIK
DINAS
PERBENDAHA
RAAN & PKBL
SESUAI KEPUTUSAN DIREKSI
DINAS ADC /
APP
NOMOR
42
43
dan
pemeliharaan
fasilitas
teknik
peralatan
ke-
31
32
3.
Ratio
menunjukan
tingkat
keamanan
kreditur
jangka
Aktiva lancar
Utang lancar
x 100%
33
Tabel 4.2.1 a
Perhitungan Curent Ratio PT. ANGKASA PURA I (Persero) Ambon
(dalam ribuan rupiah)
Aktiva Lancar
2010
3.382.610.475,00
Tahun
2011
3.130.793.685,00
Utang Lancar
8.117.460.983,00
11.804.749.462,00 19.258.028.041,00
Keterangan
0,42
0,27
2012
3.984.077.687,00
0,21
34
x 100%
Tabel 4.2.1 b
Perhitungan Rasio Cepat PT. ANGKASA PURA I (Persero) Ambon
(dalam jutaan rupiah)
2010
2.946.693.400,00
Tahun
2011
2.696.012.210,00
Utang Lancar
8.117.460.983,00
11.804.749.462,00 19.258.028.041,00
Keterangan
0,36
2012
3.669.390.767,00
0,23
0,19
Dari perhitungan diatas, rasio cepat untuk tahun 2010 adalah 0,36%,
tahun 2011 adalah 0,23%, dan pada tahun 2012 adalah 0,19%, dapat diartikan
bahwa pada tahun 2010 setiap Rp.1,00 hutang lancar dijamin oleh Rp.0,036
aktiva lancar diluar persedian, pada tahun 2011 sebesar Rp.0,023 dan pada
tahun 2012 sebesar Rp.0,019. Dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2011
mengalami penurunan rasio yaitu sebesar 0,13% dibandingkan tahun 2010,
sedangkan pada tahun 2012 terjadi penurunan rasio sebesar 0,04%.
35
Dalam hal ini terjadi penurunan rasio cepat yang rendah, itu sebabkan
Karena adanya investasi yang sangat besar dalam persediaan atau disebabkan
perputaraan persediaan yang lamban. Dengan demikian penurunan rasio ini
menunujuakn bahwa kemampuan PT. ANGKASA PURA I (Persero) Ambon
untuk melunasi hutang lancarnya kurang begitu baik atau tidak efektif dan
efisien sehingga pada dikatakan bahwa likuiditas PT. ANGKASA PURA I
(Persero) Ambon kurang baik.
4.2.2 Rasio Solvabilitas
Rasio ini adalah untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban jangka panjangnya
a. Rasio Hutang Terhadap Modal (Debt To Equity Ratio)
Rasio ini untuk menunjukan sampai sejauh mana modal perusahaan
dapat menutupi hutanghutang kepada pihak luar.
Rasio hutang terhadap modal =
Total Hutang
Modal
x 100%
Tabel 4.2.2 a
Perhitungan Rasio Hutang terhadap Modal PT. ANGKASA PURA I (Persero)
Ambon
(dalam jutaan rupiah)
Keterangan
Tahun
36
Total Hutang
2010
8.427.645.793,00
Modal
0,35
2011
2012
12.193.636.870,00 19.645.350.766,00
0,57
1,06
37
Total Hutang
Total Aset
x 100%
Tabel 4.2.2 b
Perhitungan Rasio Hutang terhadap PT. ANGKASA PURA I (Persero) Ambon
(dalam jutaan rupiah)
Total Hutang
2010
8.427.645.793,00
Tahun
2011
12.193.636.870,00
Total Aset
243.663.530.197
236.708.355.558,00 260.248.330.750,00
Keterangan
0,03
0,05
2012
19.645.350.766,00
0,08
Dari hasil perhitungan diperoleh nilai Debt Asset Ratio sebesar 0,03%
untuk tahun 2010, 0,05% untuk tahun 2011, dan 0,08% untuk tahun 2012,
maksud dari rasio tersebut adalah pada tahun 2010 perusahaan mengunakan
dana dari kreditur sebesar 0,03% dari total assetnya, pada tahun 2011
perusahaan mengunakan dana dari kreditur sebesar 0,05% dari total assetnya,
dan pada tahun 2012 perusahaan mengunakan 0,08% dari total assetnya. Pada
tahun 2011 rasio terjadi peningkatan sebesar 0,02% dibanding dengan tahun
2011 , pada tahun 2012 rasio ini naik sebesar 0,03% dibandingkan tahun
2011. Semakin tinggi rasio ini maka semakin besar resiko keuangan dan
demikian pula sebaliknya.
Dari hasil perhitungan dan pembahasan di atas maka dapat dikatakan
bahwa Total Debt to Assets mengalami peningkatan, ini menunjukan kondisi
PT. ANGKASA PURA I (Persero) Ambon kurang baik, dimana kemampuan
38
PT. ANGKASA PURA I (Persero) Ambon menurun atau tidak efektif dalam
melunasi hutangnya dengan penggunaan aktiva.
4.2.3
Rasio Aktivitas
Rasio Aktivitas adalah rasio yang menunjukkan sejauh mana efisiensi
Tabel 4.2.3 a
Perhitungan Rasio Receivable Turn Over
PT. ANGKASA PURA I (Persero) Ambon
(dalam jutaan rupiah)
Keterangan
Total Pendapatan
2010
1.474.151.882,00
Tahun
2011
1.712.474.396,00
2012
1.938.761.134,00
39
Piutang
Receivable Turn Over
886.366.969,00
361.425.710,00
514.239.923,00
1,66 Kali
4,74 Kali
3,77 Kali
40
b.
Penjualan
Total Aktiva
Tabel 4.2.3 b
Perhitungan Rasio Perputaran Total Aktiva
PT. ANGKASA PURA I (Persero) Ambon
(dalam jutaan rupiah)
Penjualan
2010
26.901.829.262,00
Tahun
2011
35.302.265.386,00
2012
37.537.828.102,00
Total Aktiva
243.663.530.197,00
236.708.355.558,00
260.248.330.750,00
11 Kali
15 Kali
14 Kali
Keterangan
Rasio Perputaran
Sumber data diolah
Dari perhitungan diatas diketahui bahwa rasio total aktiva pada tahun
2010 adalah sebesar 11 kali, pada tahun 2011 adalah sebesar 15 kali, dan pada
tahun 2012 adalah sebesar 14 kali. Ini berarti bahwa Rp.1 total aktiva yang
digunakan perusahaan mampu menghasilkan penjualan sebesar 11 kali pada
tahun 2010, 15 kali pada tahun 2011, dan 14 kali pada tahun 2012. Pada tahun
2011 rasio ini meningkat sebesar 4 kali dibandingkan tahun 2010 hal ini
disebabkan penjualan meningkat sebesar -0,31% sedangkan total aktiva yang
digunakan menurun 0,03 %, tahun 2012 rasio ini menurun sebanyak 1 kali
41
Penjualan
Aktiva Tetap
42
Tabel 4.2.3 c
Perhitungan Rasio Perputaran Total Aktiva
PT. ANGKASA PURA I (Persero) Ambon
(dalam jutaan rupiah)
Keterangan
Tahun
2011
35.302.265.386,00
Penjualan
2010
26.901.829.262,00
Rasio Perputaran
0,11 Kali
0,15 Kali
2012
37.537.828.102,00
0,17 Kali
43
Laba Bersih
Total Aset
x 100%
Tabel 4.2.4 a
Perhitungan Return On Asset PT. ANGKASA PURA I (Persero) Ambon
(dalam jutaan rupiah)
Keterangan
Tahun
2011
21.246.420.319,00
Laba Bersih
2010
24.117.371.778,00
Total Asset
0,10
0,09
2012
18.467.495.374,89
0,07
44
Laba Bersih
Modal
Tabel 4.3.4 b
Perhitungan Return On Equity PT. ANGKASA PURA I (Persero) Ambon
(dalam jutaan rupiah)
Keterangan
Laba Bersih
Tahun
2010
2011
2012
24.117.371.778,00 21.246.420.319,00 18.467.495.374,89
45
Modal
46