Anda di halaman 1dari 31

KROMATOGRAFI GAS CAIR MASS

SPEKTROMETER
(GC-MS)
DISUSUN OLEH
Annysa Ellycornia Silvyana
1104015027
Tri Ayu Lestari
1104015327
Wiwin Sri Maryati
1104015346
Eko Budiarto
1104015085
M. Taufik
1104015
Chairul Rizal Akbari
1104015041

KELOMPOK V

KROMATOGRAFI
PENGERTIAN
Kromatografi adalah suatu teknik pemisahan
campuran yang didasarkan atas perbedaan
distribusi dari komponen-komponen campuran
yang ada di dalam sampel di antara dua fase,
yakni fase diam (padat atau cair) dan fase
gerak. Ada banyak macam-macam kromatografi
tapi disini saya akan menjelaskan empat macam
kromatografi saja, yaitu kromatografi gas,
kromatografi cair Kinerja Tinggi, kromatografi
kertas, dan kromatografi lapis tipis.

KROMATOGRAFI

Kromatografi Gas
Kromatografi Gas adalah proses pemisahan campuran
menjadi komponen-komponennya dengan menggunakan gas
sebagai fase bergerak yang melewati suatu lapisan serapan
(sorben) yang diam.
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi merupakan salah satu metode kimia
dan fisikokimia. Kromatografi Cair Kinerja Tinggi termasuk metode
analisis terbaru yaitu suatu teknik kromatografi dengan fasa gerak cairan
dan fasa diam cairan atau padat.
Kromatografi Kertas
Kromatografi Kertas adalah teknik metode analisis untuk memisahkan
dan mengidentifikasi campuran yang bisa berwarna (terutama pigmen)
yang terdiri daridua fasa yaitu fasa diam dan fasa gerak.

KROMATOGRAFI GAS
Kromatografi gas adalah suatu metode analisis
yang didasarkan pemisahan fisik zat organic atau
anorganik yang stabil pada pemanasan dan
mudah diatsirikan.
Pada umumnya kegunaan kromatografi
adalah
untuk
melakukan
pemisahan
identifikasi senyawa yang mudah menguap
juga untuk melakukan analisis kualitatif
kuantitatif senyawa dalam campuran.

gas
dan
dan
dan

Dalam kromatografi gas, fase bergeraknya adalah


gas dan zat terlarut terpisah sebagai uap.
Pemisahan tercapai dengan partisi sampel antara

Fase Diam Dan Fase Gerak


Pada Kromatografi Gas

1. Fase Diam
Pemilihan fasa diam juga harus disesuaikan dengan
sampel yang akan dipisahkan. Untuk sampel yang
bersifat polar sebaiknya digunakan fasa diam yang
polar. Begitupun untuk sampel yang nonpolar,
digunakan fasa diam yang nonpolar agar pemisahan
dapat berlangsung lebih sempurna.
Fase diam pada Kromatografi Gas biasanya berupa
cairan yang disaputkan pada bahan penyangga padat
yang lembab, bukan senyawa padat yang berfungsi
sebagai permukaan yang menyerap (kromatografi
gas-padat).

2. Fase Gerak
Disebut juga sebagai gas pembawa. Fungsi
utamanya adalah untuk membawa uap analit
melalui system kromatografi tanpa berinteraksi
dengan komponen-komponen sampel.
Adapun
syarat-syarat
fase
gerak
pada
kromatografi gas yaitu sebagai berikut::
- Tidak reaktif.
- Murni (agar tidak mempengaruhi detector).
- Dapat disimpan dalam tangki tekanan tinggi.
Biasanya mengandung gas helium, nitrogen,
hydrogen, atau campuran argon dan metana.
- Pemilihan
gas
pembawa
yang
digunakan
tergantung dari detektor apa yang digunakan.

Kromatografi gas dibagi menjadi 2:


Kromatografi gascair (KGC),
yang fase diamnya berupa cairan yang diikatkan pada
suatu pendukung sehingga solut akan terlarut dalam
fase diam.
Kromatografi gas-padat (KGP),
yang fase diamnya berupa padatan dan kadangkadang berupa polimerik.

Alat Kromatografi Gas


1)Fase Mobil (Gas Pembawa)
2)Sistem Injeksi Sampel
3)Kolom
4)Detektor
5)Pencatat (Recorder)

Prinsip Kromatografi Gas


Kromatografi gas mempunyai prinsip sama
dengan kromatografi lainnya, tapi memiliki
beberapa perbedaan misalnya proses pemisahan
campuran dilakukan antara stasionary fase cair
dan gas fase gerak dan pada oven temperatur gas
dapat dikontrol sedangkan pada kromatografi
kolom hanya pada tahap fase cair dan temperatur
tidak dimiliki.

Cara Kerja
Gas di dalam silinder baja dialirkan melalui kolom
yang berisi fasa diam.
Cuplikan disuntikan pada aliran gas.
Cuplikan dibawa oleh gas pembawa menuju kolom di
sana terjadi proses pemisahan
Komponen yang sudah terpisah meninggakan kolom.
Suatu detektor yang sudah dileyakkan di ujung kolom
digunakan untuk mendeteksi jenismaupun jumlah
tiap komponen.
Hasil pendeteksi direkam oleh detektor yang disebut
kromatogram, yang terdiri dari beberapa peak

Kelebihan dan Kekurangan


Kromatografi Gas
- Kelebihan:
1. Waktu analisis yang singkat dan ketajaman
pemisahan yang tinggi.
2. Dapat menggunakan kolom lebih panjang untuk
menghasilkan efisiensi pemisahan yang tinggi.
3. Gas mempunyai vikositas yang rendah.
4. Kesetimbangan partisi antara gas dan cairan
berlangsung cepat sehingga analisis relatif cepat
dan sensitifitasnya tinggi.
5. Pemakaian fase cair memungkinkan kita memilih
dari sejumlah fase diam yang sangat beragam yang
akan memisahkan hampir segala macam campuran.

- Kekurangan:
1. Teknik kromatografi gas terbatas untuk zat yang
mudah menguap.
2. Kromatografi gas tidak mudah dipakai untuk
memisahkan campuran dalam jumlah besar.
Pemisahan pada tingkat mg mudah dilakukan,
pemisahan pada tingkat gram mungkin
dilakukan, tetapi pemisahan dalam tingkat pon
atau ton sukar dilakukan kecuali jika ada metode
lain.
3. Fase gas dibandingkan sebagian besar fase cair
tidak bersifat reaktif terhadap fase diam dan zat
terlarut.

Kromatografi gas-Spektrometer
Massa (GC-MS)

Perkembangan teknologi instrumen menghasilkan alat yang


merupakan gabungan dari dua sistem dan prinsip dasar yang berbeda
satu sama lain tetapi dapat saling melengkapi, yaitu gabungan antara
kromatografi gas dan spektrometer massa (GC-MS).
Kedua alat dihubungkan dengan satu interfase. interface yang
digunakan antara lain EI (electron ionisation) dan chemical ionisation.
Kromatografi gas disini berfungsi sebagai alat pemisah berbagai
komponen campuran dalam sampel, sedangkan spektrometer massa
berfungsi untuk mendeteksi masing-masing molekul komponen yang
telah dipisahkan pada sistem kromatografi gas.
Dari kromatografi GC-MS akan diperoleh informasi massa senyawa
yang terdeteksi yang selanjutnya dapat terkuantisasi konsentrasinya
dengan analisa peerbandingan menggunakan standard baik standar
tunggal atau deret standar.

Kromatografi gas spektrometri massa ( GC / MS ) adalah teknik


instrumental, yang terdiri dari kromatografi gas ( GC ) digabungkan
ke spektrometer massa ( MS ) , dimana campuran kompleks bahan
kimia dapat dipisahkan , di identifikasi dan dihitung . Ini membuatnya
ideal untuk analisis dari ratusan senyawa dengan berat molekul relatif
rendah yang ditemukan dalam bahan lingkungan .
suatu senyawa yang akan dianalisis oleh GC / MS itu harus cukup
stabil dan termo stabil . Selain itu, senyawa functionalised mungkin
memerlukan modifikasi kimia ( derivatisasi ) , sebelum di analisis ,
untuk menghilangkan efek adsorpsi lain yang tidak diinginkan yang
akan mempengaruhi kualitas data yang diperoleh .

Prinsip Kerja
GC-MS terdiri dari dua bagian yaitu gas chromatography (GC)
dan mass spectrometry (MS) yang masing-masing mempunyai fungsi
berbeda. GC berfungsi untuk memisahkan senyawa-senyawa dalam
sampel. Pemisahan terjadi pada bagian kolom. Prinsip pemisahan
berdasarkan perbedaan tingkat volatilitas dari senyawa dan juga
berdasarkan interaksi dengan fase diam (stationary phase). Pada
kolom diberlakukan gradien suhu dan holding untuk mengoptimalkan
proses pemisahan senyawa tersebut.
Senyawa-senyawa yang sudah terpisah pada kolom GC, akan
memasuki MS. MS terdiri dari tiga bagian yaitu sumber ion,mass
analyzer dan detektor. Senyawa yang masuk ke MS akan mengalami
ionisasi dan fragmentasi menjadi ion-ion fragmen. Ionisasi terjadi
karena adanya elektron yang berasal dari sumber ion.

Prisnsip Kerja
Ion-ion fragmen akan memasuki mass analyzer dan akan dipisahkan
berdasarkan nilai m/z-nya. Ion fragmen yang mempunyai nilai m/z
kecil akan memasuki detektor lebih cepat dibandingkan ion fragmen
yang mempunyai nilai m/z besar. Output dari detektor berupa diagram
hubungan antara nilai m/z dengan intensitas relatif ion-ion fragmen
dari suatu senyawa. Setiap senyawa mempunyai pola m/z yang
berbeda-beda, sehingga kita dapat mengidentifikasi suatu senyawa
dengan membandingkan dengan pola spektra yang ada pada library.

Ionization techniques
-

EI (electron impact)
CI (chemical ionization)
FAB (fast atom bombardment)
ESI (electrospray ionization)
MALDI (matrix assisted laser desorption ionization)
APCI (atmospheric pressure chemical ionization)

Sample introduction / ionization method:


Ionization
method

Typical

Analytes

Sample
Introduction

Mass
Range

Electron Impact (EI)

Relatively
small
volatile

GC or
liquid/solid
probe

to
1,000
Daltons

Chemical Ionization (CI)

Relatively
small
volatile

GC or
liquid/solid
probe

to
1,000
Daltons

Liquid
Chromatography

to
200,000

or syringe

Daltons

Sample mixed
in viscous
matrix

to
6,000
Daltons

Electrospray (ESI)

Peptides
Proteins
nonvolatile
Carbohydrates
Organometallics

Fast Atom Bombardment (FAB)

Matrix Assisted Laser Desorption


(MALDI)

Peptides
nonvolatile
Peptides
Proteins
Nucleotides

Sample mixed
in solid
matrix

to
500,000
Daltons

Method
Highlights
Hard method
versatile
provides
structure info
Soft method
molecular ion
peak [M+H]+
Soft method
ions often
multiply
charged
Soft method
but harder
than ESI or
MALDI
Soft method
very high
mass

Instrumen/alat :
1. Gas Chromatography (GC)
. Injection port
Dalam pemisahan dengan GLC cuplikan harus dalam bentuk fase
uap. Tetapi kebanyakan senyawa organik berbentuk cairan dan padatan.
Oleh karena itu, senyawa yang berbentuk cairan dan padatan pertamatama harus diuapkan. Ini membutuhkan pemanasan sebelum masuk
dalam kolom. Panas itu terdapat pada tempat injeksi. Namun demikian
suhu tempat injeksi tidak boleh terlalu tinggi, sebab kemungkinan akan
terjadi perubahan karena panas atau penguraian dari senyawa yang
akan dianalisa. Kita juga tidak boleh menginjeksikan cuplikan terlalu
banyak, karena GC sangat sensitif. Biasanya jumlah cuplikan yang
diinjeksikan pada waktu kita mengadakan analisa 0,5 -50 ml gas dan
0,2 - 20 ml.

Oven
Oven digunakan untuk memanaskan column pada temperature tertentu
sehingga mempermudah proses pemisahan komponen sample. Biasanya
oven memiliki jangkauan suhu 30oC 320oC.
Column
Kolom merupakan jantung dari kromatografi gas. Ada beberapa bentuk
kolom, diantaranya lurus, bengkok, misal berbentuk V atau W, dan
kumparan/spiral. Kolom selalu merupakan bentuk tabung.Berisi fasa
diam, sedangkan fasa bergerak akan lewat didalamnya sambil membawa
sample.

Secara umum terdapat 2 jenis kolom, yaitu:


Packed column, umumnya terbuat dari glass atau stainless steel coil
dengan panjang 1 5 m dan diameter kira-kira 5 mm.
Capillary column, umumnya terbuat dari purified silicate glass
dengan panjang 10-100 m dan diameter kira-kira 250 mm.
Beberapa jenis stationary phase yang sering digunakan:
Polysiloxanes untuk nonpolar analytes/sample.
Polyethylene glycol untuk polar analytes/sample.
Inorganic atau polymer packing untuk sample bersifat small gaseous
species.

2. Mass Spectrometer (MS) sebagai detektor


Sumber ion
Setelah analit melalui kolom kapiler, ia akan diionisasi. Ionisasi pada
spektroskopi massa yang terintegrasi dengan GC ada dua, yakni
Electron Impact ionization (EI) atau Chemical Ionization (CI), yang
lebih jauh lagi terbagi menjadi negatif (NCI) dan positif (PCI). Ketika
analit keluar dari kolom kapiler, ia akan diionisasi oleh elektron dari
filamen tungsten yang diberi tegangan listrik. Ionisasi terjadi bukan
karena tumbukan elektron dan molekul, tapi karena interaksi medan
elektron dan molekul, ketika berdekatan. Hal tersebut menyebabkan
satu elektron lepas, sehingga terbetuk ion molekular M+, yang
memiliki massa sama dengan molekul netral, tetapi bermuatan lebih
positif. Adapun perbandingan massa fragmen tersebut dengan
muatannya disebut mass to charge ratio yang disimbolkan M/Z. Ion
yang
terbentuk
akan
didorong
ke quadrupoles atau mass
filter. Quadrupoles berupa empat elektromagnet.

Filter
Pada quadrupoles, ion-ion dikelompokkan menurut M/Z dengan
kombinasi frekuensi radio yang bergantian dan tegangan DC. Hanya
ion dengan M/Z tertentu yang dilewatkan oleh quadrupoles menuju ke
detektor.
Detector
Detektor terdiri atas High Energy Dynodes (HED) dan Electron
Multiplier (EM) detector. Ion positif menuju HED, menyebabkan
elektron terlepas. Elektron kemudian menuju kutub yang lebih positif,
yakni ujung tanduk EM. Ketika elektron menyinggung sisi EM, maka
akan lebih banyak lagi elektron yang terlepas, menyebabkan sebuah
arus/aliran. Kemudian sinyal arus dibuat oleh detektor proporsional
terhadap jumlah ion yang menuju detektor.
3.
Komputer
Data dari spekrometri masa dikirim ke computer dan diplot dalam
sebuah grafik yang disebut spectrum masa.

Limitasi/Batasan
Secara umum, penggunaan metode GC-MS hanya terbatas untuk
senyawa dengan tekanan uap berkisar10-10 torr. Kebanyakan senyawa
dengan tekanan lebih rendah hanya dapat dianalisis jika senyawa
tersebut merupakan senyawa turunan (contoh , trimetilsili eter).
Penentuan penentuan gugus fungsional pada cincin aromatic masih
sulit. Untuk senyawa isomer tidak dapat dibedakan oleh spketometer
(sebagai contoh : naftalena vs azulena), tapi dapat dipisahkan dengan
kromatograpi.
Sensivitas dan Batas Deteksi
Bergantung pada faktor pelarutan dan metode ionisasi, sebuah ekstrak
dengan 0,1 100 ng dari setiap komponen mungkin dibutuhkan agar
sesuai jumlah yang diinjeksikan.

Perbandingan dengan Teknik lainnya


IR spketometer dapat menyediakan informasi posisi aromatic isomer
dimana GC-MS tidak bisa; namun IR biasanya lebih rendah
sensitivitasnya sebesar 2 4.
NMR (nuclear magnetic resonance) spektrometri dapat memberikan
informasi rinci pada konformasi molekuler ekstrak; namun biasanya
NMR lebih rendah sensivitasnya sebesar 2-4.
Sampel
Keadaan sampel harus dalam keadaan larutan untuk diijeksikan ke dalam
kromatografi. Pelarut harus bersifat volatile dan organic (sebagai contoh
heksana atau dikllorometana). Jumlah sampel bergantung pada metode
ionisasi yang dilakukan, biasanya yang sering digunakan untuk analisis
sensivitas adalah sebesar 1 100 pg per komponen.

1. Keunggulan dari metode ini adalah sebagai berikut :


a. Efisien, resolusi tinggi sehingga dapat digunakan untuk
menganalisa partikel berukuran sangat kecil seperti polutan dalam
udara
b. Aliran fasa bergerak (gas) sangat terkontrol dan kecepatannya
tetap.
c. Pemisahan fisik terjadi didalam kolom yang jenisnya banyak
sekali, panjang dan temperaturnya dapat diatur.
d. Banyak sekali macam detektor yang dapat dipakai pada
kromatografi gas (saat ini dikenal 13 macam detektor) dan respons
detektor adalah proporsional dengan jumlah tiap komponen yang
keluar dari kolom.
e. Sangat mudah terjadi pencampuran uap sampel kedalam fasa
bergerak.
f. Kromatograf sangat mudah digabung dengan instrumen fisikakimia yang lainnya, contohnya GC/FT-IR/MS.

Terusan keunggulan
g. Analisis cepat, biasanya hanya dalam hitungan menit.
h. Tidak merusak sampel.
i. Sensitivitas tinggi sehingga dapat memisahkan berbagai senyawa
yang saling bercampur dan mampu menganalisa berbagai senyawa
meskipun dalam kadar/konsentrasi rendah. Seperti dalam udara,
terdapat berbagai macam senyawa yang saling bercampur dan
dengan ukuran partikel/molekul yang sangat kecil.

2. Kekurangan dari metode ini adalah sebagai berikut


a. Teknik Kromatografi gas terbatas untuk zat yang mudah menguap
b. Kromatografi gas tidak mudah dipakai untuk memisahkan
campuran dalam jumlah besar. Pemisahan pada tingkat mg mudah
dilakukan, pemisahan pada tingkat gram mungkin dilakukan,
tetapi pemisahan dalam tingkat pon atau ton sukar dilakukan
kecuali jika ada metode lain.
c. Fase gas dibandingkan sebagian besar fase cair tidak bersifat
reaktif terhadap fase diam dan zat terlarut.

PUSTAKA
o Khopkar, S.H. 1985.Konsep Dasar Kimia Analitik. Penerbit Universitas
Indonesia (UI-Press) : Indonesia
o http://www.unsolvedmysteries.oregonstate.edu/MS_05 (diakses tanggal
08-mei 2014 jam 09.00-10.00)
o http://www.bris.ac.uk/nerclsmsf/techniques/gcms.html (diakses tanggal 08
mei 2014 jam 12.00-13.00)

ADA PERTANYAAN?

Anda mungkin juga menyukai