Disusun oleh
Meryn Widjaya
11 2014 263
Dokter Pembimbing
dr. Sonny K Yuliarso, Sp.A
e.
f.
g.
h.
i.
Hubungan anak dengan orang sekitarnya. Seorang anak yang tidak dikehendaki oleh
orang tuanya atau anak yang selalu merasa tertekan, akan mengalami hambatan di
dalam pertumbuhan dan perkembangannya.
Endokrin
Gangguan hormon, misalnya pada penyakit hipotiroid akan menyebabkan anak
mengalami hambatan pertumbuhan.
Sosio-ekonomi
Kemiskinan selalu berkaitan dengan kekurangan makanan, kesehatan lingkungan yang
jelek dan ketidaktahuan, akan menghambat pertumbuhan anak.
Lingkungan pengasuhan
Pada lingkungan pengasuhan, interaksi ibu-anak sangat mempengaruhi tumbuh
kembang anak.
Stimulasi
Perkembangan memerlukan rangsangan/stimulasi khususnya dalam keluarga,
misalnya penyediaan alat mainan, sosialisasi anak, keterlibatan ibu dan anggota
keluarga lain terhadap kegiatan anak.
Obat-obatan
Pemakaian kortikosteroid jangka lama akan menghambat pertumbuhan, demikian
halnya dengan pemakaian obat perangsang terhadap susunan saraf yan menyebabkan
terhambatnya produksi hormon pertumbuhan.
Ovum yang telah dibuahi dengan cepat akan menjadi suatu organisme, terjadi
diferensiasi yang berlangsung dengan cepat, terbentuk sistem organ dalam tubuh.
o Masa janin/fetus, sejak umur kehamilan 9/12 minggu sampai akhir kehamilan.
Masa ini terdiri dari 2 periode yaitu:
o Masa fetusmdini yaitu sejak umurkehamilan 9 minggu sampai trimester ke 2
kehidupan intra uterin. Pada masa ini terjadi percepatan pertumbuha, pembentukan
jasad manusia sempurna. Alat tubuh telah terbentuk serta mulai berfungsi.
o Masa fetus lanjtu yaitu trimester akhir kehamilan. Pada masa ini pertumbuhan
berlangsung pesat disertai perkembangan fungsi-fungsi. Terjadi transfer
Imunoglobin G (lg G) dari darah ibu melalui plasenta. Akumulasi aasam lemak
esensial seri Omega 3 (Docosa Hexanic Acid) dan Omega 6 (Arachidonic Acid)
pada otak dan retina.
Periode yang paling penting dalam masa prenatal adalah trimester pertama kehamilan. Pada
periode ini pertumbuhan otak janin sangat peka terhadap pengaruh lingkungan janin. Gizi
kurang pada ibu hamil, infeksi, merokok dan asap rokok, minuman beralkohol, obat-obat,
bahan-bahan toksik, pola asuh, depresi berat, faktor psikologis seperti kekerasan terhadap ibu
hamil, dapat menimbulkan pengaruh buruk bagi pertumbuhan janin dan kehamilan. Pada
setiap ibu hamil, dianjurkan untuk selalu memperhatikan gerakan janin setelah kehamilan 5
bulan.
Agar janin dalam kandungan tumbuh dan berkembang menjadi ana sehat, maka selama masa
intra uterin, seorang ibu diharapkan:
o Menjaga kesehatannya dengan baik.
o Selalu berada dalam lingkungan yang menyenangkan.
o Mendapat nutrisi yang sehat untuk janin yang dikandungnya.
o Memeriksa kesehatannya secara teratur ke sarana kesehatan.
o Memberi stimulasi dini terhadap janin.
o Tidak mengalami kekurangan kasih sayang dari suami dan keluarganya.
o Menghindari stres baik fisik maupun psikis.
o Tidak bekerja berat yang dapat membahayakan kondisi kehamilannya.
2) Masa bayi infancy umur 0 sampai 12 bulan.
Masa ini dibagi menjadi 2 periode, yaitu :
o Masa neonatal, umur 0 sampai 28 hari.
Pada masa ini terjadi adaptasi terhadap lingkungan dan terjadi perubahan sirkulasi
darah, serta mulainya berfungsi organ-organ. Masa neonatal dibagi menjadi 2
periode :
o
Masa neonatal dini, umur 0 7 hari.
o
Masa neonatal lanjut, umur 8 28 hari.
Hal yang paling penting agar bayi lahir tumbuh dan berkembang menjadi anak
sehat adalah :
o Bayi lahir ditolong oleh tenaga kesehatan yang terlatih, di sarana kesehatan
yang memadai.
o Untuk mengantisipasi risiko buruk pada bayi saat dilahirkan, jangan terlambat
pergi ke sarana kesehatan bila dirasakan sudah saatnya untuk melahirkan.
dengan cara membawa anak ke taman-taman bermain, taman-taman kota, atau ke tempattempat yang menyediakan fasilitas permainan untuk anak.
Sepatutnya lingkungan-lingkungan tersebut menciptakan suasana bermain yang
bersahabat untuk anak (child friendly environment). Semakin banyak taman kota atau
taman bermain dibangun untuk anak, semakin baik untuk menunjang kebutuhan anak.
Pada masa ini anak dipersiapkan untuk sekolah, untuk itu panca indra dan sistim reseptor
penerima rangsangan serta proses memori harus sudah siap sehingga anak mampu belajar
dengan baik. Perlu diperhatikan bahwa proses belajar pada masa ini adalah dengan cara
bermain.
Orang tua dan keluarga diharapkan dapat memantau pertumbuhan dan perkembangan
anaknya, agar dapat dilakukan intervensi dini bila anak mengalami kelainan atau
gangguan.
6. Tahapan Perkembangan Anak Menurut Umur
Umur 0-3 bulan
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
Berjalan lurus.
Berdiri dengan 1 kaki selama 11 detik.
Menggambar dengan 6 bagian, menggambar orang lengkap.
Menangkap bola kecil dengan kedua tangan.
Menggambar segi empat.
Mengerti arti lawan kata.
Mengerti pembicaraan yang menggunakan 7 kata atau lebih.
Menjawab pertanyaan tentang benda terbuat dari apa dan kegunaannya.
Mengenal angka, bisa menghitung angka 5-10.
Mengenal warna-warni.
Mengungkapkan simpati.
Mengikuti aturan permainan.
Berpakaian sendiri tanpa dibantu.
7. Status Gizi
Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsusmsi makanan dan penggunaan zat-zat
gizi. Dibedakan antara status gizi buruk, gizi kurang dan gizi lebih.
Keadaan gizi seseorang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya, serta ketahanan
tubuh terhadap penyakit. Penilaian gizi adalah proses yang digunakan untuk mengevaluasi
status gizi, mengidentifikasi malnutrisi, dan menentukan individu mana yang sangat
membutuhkan bantuan gizi.
Penilaian status gizi dapat dilakukan melalui 2 cara yaitu penilaian status gizi secara langsung
dan penilaian status gizi secara tidak langsung. Penilaian status gizi secara langsung dapat
dibagi menjadi 4 penilaian yaitu : antropometri, klinis, biokimia dan biofisik.
Pengukuran Anthropometri
Pengertian
istilah
nutritional
anthropometry
mula-mula
muncul
dalam
Body
measurements and Human Nutrition yang telah didefinisikan sebagai, pengukuran pada
variasi dimensi fisik dan komposisi besaran tubuh manusia pada tingkat usia dan derajat
nutrisi yang berbeda.
a. Jenis parameter
Antropometri sebagai indikator status gizi dapat dilakukan dengan
mengukur beberapa parameter. Parameter adalah ukuran tunggal dari tubuh
manusia, antara lain : umur, berat badan dan tinggi badan.
1) Umur
Umur sangat memegang peranan dalam penentuan status gizi,
kesalahan penentuan akan menyebabkan interpretasi status gizi yang salah.
Hasil penimbangan berat badan maupun tinggi badan yang akurat, menjadi
tidak berarti bila tidak disertai dengan penentuan umur yang tepat. Jadi
perhitungan umur adalah dalam bulan penuh, artinya sisa umur dalam hari
tidak diperhitungkan.
2) Berat Badan
Berat badan merupakan salah satu ukuran yang memberikan gambaran
massa jaringan, termasuk cairan tubuh. Berat badan sangat peka terhadap
perubahan yang mendadak baik karena penyakit infeksi maupun konsumsi
makanan yang menurun. Berat badan ini dinyatakan dalam bentuk indeks
BB/U (Berat Badan menurut Umur) atau melakukan penilaian dengam
melihat perubahan berat badan pada saat pengukuran dilakukan, yang dalam
penggunaannya memberikan gambaran keadaan kini. Berat badan paling
banyak digunakan karena hanya memerlukan satu pengukuran, hanya saja
tergantung pada ketetapan umur, tetapi kurang dapat menggambarkan
kecenderungan perubahan situasi gizi dari waktu ke waktu.
3) Tinggi Badan
Tinggi badan memberikan gambaran fungsi pertumbuhan yang
dilihat dari keadaan kurus kering dan kecil pendek. Tinggi badan sangat
baik untuk melihat keadaan gizi masa lalu terutama yang berkaitan dengan
keadaan berat badan lahir rendah dan kurang gizi pada masa balita. Tinggi
badan dinyatakan dalam bentuk Indeks TB/U (Tinggi Badan menurut
Umur), atau juga indeks BB/TB (Berat Badan menurut Tinggi Badan) jarang
dilakukan karena perubahan tinggi badan yang lambat dan biasanya hanya
dilakukan setahun sekali.
Gambar 4. Kurva Pertumbuhan Intrauterin menurut panjang, lingkar kepala, dan berat lahir bayi tunggal
Cara Klasifikasi :
1. Berat badan terhadap umur BB/U:
a. Menurut Gomez :
- Baku Boston
- Cara % dari median
- Klasifikasi :
>90%
: normal
90-75%
: malnutrisi ringan (grade 1)
75-61%
: malnutrisi sedang (grade 2)
61%
: malnutrisi berat (grade 3)
b. Menurut Jelliefe :
- Baku Boston
- Cara % dari median
- Klasifikasi :
110-90% : normal
90-81%
: malnutrisi ringan (grade 1)
80-61%
: malnutrisi sedang (grade 2 dan 3)
61%
: malnutrisi berat (grade 4)
2. Tinggi badan terhadap umur TB/U :
a. Kanawati dan McLaren :
- Baku
: Boston
- Cara
: % dari median
- Klasifikasi :
95%
: normal
95-90%
: malnutrisi ringan
90-85%
: malnutrisi sedang
<85%
: malnutrisi berat
b. WHO/CDC
- Baku
: NCHS
- Cara
: % dari median
- Klasifikasi :
90%
: normal
< 90%
: stunted/malnutrisi kronis
Deteksi dini tumbuh kembang anak adalah kegiatan / pemeriksaan untuk menentukan
secara dini adanya penyimpangan tumbuh kembang pada balita dan anak prasekolah.
Dengan ditemukan secara dini penyimpangan / masalah tumbuh kembang anak, maka
intervensi akan mudah dilakukan, tenaga kesehatan juga mempunyai waktu dalam
membuat rencana tindakan / intervensi yang tepat, terutama ketika harus melibatkan
ibu/keluarga.
Ada 3 jenis deteksi dini tumbuh kembang yang dikerjakan oleh tenaga kesehatan ditingkat
puskesmas dan jaringannya, berupa:
1. Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan, yaitu ubtuk mengetahui status gizi yang
kurang/buruk dan mikro/malrosefali.
2. Deteksi dini penyimpangan perkembangan , yaitu untuk mengetahui gangguan
perkembangan anak (keterlambatan), gangguan daya lihat, gangguan daya dengar.
3. Deteksi dini penyimpangan mental emosional, yaitu untuk mengetahui adanya
masalah mental emosional, autisme, dan gangguan pemusatan perhatian dan
hiperaktivitas.
adapun jadwal kegiatan dan jenis skrinning/deteksi dini adanya penyimpangan tumbuh
kembang pada balita dan anak prasekolah oleh petugas tenaga kesehatan adalah sebagai
berikut:
Denver II adalah revisi utama dari standardisasi ulang dari Denver Development
Screening Test (DDST) dan Revisied Denver Developmental Screening Test (DDSTR). Adalah salah satu dari metode skrining terhadap kelainan perkembangan anak. Tes ini
bukan tes diagnostik atau tes IQ. Waktu yang dibutuhkan 15-20 menit.
a. Aspek Perkembangan yang dinilai
Terdiri dari 125 tugas perkembangan.
Tugas yang diperiksa setiap kali skrining hanya berkisar 25-30 tugas
Ada 4 sektor perkembangan yang dinilai:
1) Personal Social (perilaku sosial)
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi dan berinteraksi
dengan lingkungannya.
2) Fine Motor Adaptive (gerakan motorik halus)
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati sesuatu,
melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan otototot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang cermat.
3) Language (bahasa)
Kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara, mengikuti perintah dan
berbicara spontan
4) Gross motor (gerakan motorik kasar)
Apabila terjadi penolakan yang menyebabkan hasil tes menjadi abnormal atau
meragukan.
4) Normal
Semua yang tidak tercantum dalam kriteria di atas.
Pada anak-anak yang lahir prematur, usia disesuaikan hanya sampai anak usia 2 tahun:
Contoh perhitungan anak dengan prematur:
An. Lula lahir prematur pada kehamilan 32 minggu, lahir pada tanggal 5 Agustus 2006.
Diperiksa perkembangannya dengan DDST II pada tanggal 1 April 2008. Hitung usia
kronologis An. Lula!
Diketahui:
Tanggal lahir An. Lula : 5-8-2006
Tanggal periksa : 1-4-2008
Prematur : 32 minggu
Ditanyakan:
Berapa usia kronologis An. Lula?
Jawab:
2008 4 1 An. Lula prematur 32 minggu
2006 8 5 Aterm = 37 minggu
_________ - Maka 37 32 = 5 minggu
1 7 -26
Jadi usia An. Lula jika aterm (tidak prematur) adalah 1 tahun 7 bulan 26 hari atau
1 tahun 8 bulan atau 20 bulan
Usia tersebut dikurangi usia keprematurannya yaitu 5 minggu X 7 hari = 35 hari, sehingga
usia kronologis An. Lula untuk pemeriksaan DDST II adalah:
1 tahun 7 bulan 26 hari 35 hari = 1 tahun 6 bulan 21 hari
Atau
1 tahun 7 bulan atau 19 bulan
Interpretasi dari nilai Denver II
Advanced
Melewati pokok secara lengkap ke kanan dari garis usia kronologis (dilewati pada
kurang dari 25% anak pada usia lebih besar dari anak tersebut)
OK
Melewati, gagal, atau menolak pokok yang dipotong berdasarkan garis usia antara
persentil ke-25 dan ke-75
Caution
Gagal atau menolak pokok yang dipotong berdasarkan garis usia kronologis di atas
atau diantara persentil ke-75 dan ke-90
Delay
Gagal pada suatu pokok secara menyeluruh ke arah kiri garis usia kronologis;
penolakan ke kiri garis usia juga dapat dianggap sebagai kelambatan, karena alasan
untuk menolak mungkin adalah ketidakmampuan untuk melakukan tugas tertentu
Interpretasi tes
Normal
Tidak ada kelambatan dan maksimum dari satu kewaspadaan
Suspect
Satu atau lebih kelambatan dan/ atau dua atau lebih banyak kewaspadaan
Untestable
Penolakan pada satu atau lebih pokok dengan lengkap ke kiri garis usia atau pada
lebih dari satu pokok titik potong berdasarkan garis usia pada area 75% sampai 90%
Rekomendasi untuk rujukan tes Suspect dan Untestable:
Skrining ulang pada 1 sampai 2 minggu untuk mengesampingkan faktor temporer
Daftar Pustaka
1. Tanuwijaya S. Konsep umum tumbuh dan kembang. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC, 2003.
2. Needlman RD. Nelson ilmu kesehatan anak : Pertumbuhan dan perkembangan. Edisi
15. Volume 1. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2012.p.37-90
3. World Review of Nutrition and Dietetics. Nutrition and growth. Volume 106. Germany
: Kraft Druck; 2013
4. Hurlock, EB. Perkembangan anak. Jilid 1. Jakarta : Erlangga; 2005