Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

Abortus adalah berakhirnya kehamilan sebelum janin dapat hidup di dunia


luar, tanpa mempersoalkan penyebabnya. Bayi baru mungkin hidup di dunia luar
bila berat badannya telah mencapai lebih daripada 500 gram atau umur kehamilan
lebih daripada 20 minggu. Abortus spontan merujuk kepada keguguran pada
kehamilan kurang dari 20 minggu tanpa adanya tindakan medis atau tindakan
bedah untuk mengakhiri kehamilan.
Abortus medisinalis (abortus therapeutica) yaitu abortus karena tindakan
kita sendiri, dengan alasan bila kehamilan dilanjutkan, dapat membahayakan jiwa
ibu (berdasarkan indikasi medis). Biasanya perlu mendapat persetujuan 2 sampai
3 tim dokter ahli.
Gagal jantung kongestif (CHF) adalah keadaan patofisiologis berupa
kelainan fungsi jantung, sehingga jantung tidak mampu memompa darah untuk
memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan atau kemampuannya hanya ada kalau
disertai peninggian volume diastolik secara abnormal. Gagal jantung kongestif
pada wanita hamil merupakan masalah kritis karena tingkat kesakitan dan
kematian ibu dan janin yang tinggi.

BAGIAN OBSTETRI GINEKOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TADULAKO
RSUD UNDATA PALU
STATUS OBSTETRI
Tanggal Pemeriksaan : 27 Maret 2016
Ruangan

: IGD RSU Anutapura Palu

Jam

: 14:00 WITA

IDENTITAS
Nama

: Ny. F

Umur

: 27 tahun

Alamat

: Jl. Manggis

Pekerjaan

: URT

Agama

: Islam

Pendidikan

: D1

ANAMNESIS
G1P0A0

Usia kehamilan

: 6-7 minggu

HPHT : 12 februari 2016

Menarche

: 13 tahun

TP

Perkawinan

: Pertama

: 19 november 2016

Keluhan Utama

Sesak napas
Riw. Penyakit Sekarang

Pasien masuk dengan rujukan dari dr.Heryani, Sp.OG dengan diagnosa


G1P0A0 gravid 6-7 minggu + NYHA III-IV, saat ini pasien mengeluhkan sesak
napas dan terkadang mengeluhkan nyeri dada namun tembus ke belakang ataupun
keram keram pada pundak dan tangan. Pasien sering mengeluh cepat kelelahan
apabila beraktifitas, serta mengeluhkan jantung terasa berdebar-debar. Demam (-),
pusing (-), sakit kepala (-), tidak ada darah keluar dari jalan lahir, mual (-), muntah
(-), BAB biasa, BAK lancar.

Riwayat Penyakit Dahulu

Pasien mengatakan bahwa pada usia 25 tahun telah divonis oleh dokter
spesialis jantung mengalami penyakit jantung dan rutin mengkonsumsi obat
jantung, serta disarankan untuk tidak hamil untuk sementara waktu sampai
penyakit jantungnya sembuh. Namun pasien mengaku menghentikan untuk
konsumsi obat jantung.
Pasien terakir dirawat dirumah sakit woodward pada bulan november 2015
dengan keluhan yang sama.
Riwayat obstetri :
Hamil petama : Hamil sekarang
PEMERIKSAAN FISIK
KU

: Sedang

Tek. Darah

: 110/70 mmHg

Kesadaran

: Kompos mentis

Nadi

: 86

x/menit

BB

: 43

Respirasi

: 26

x/menit

TB

: 155 cm

Suhu

: 36,5 C

Kepala Leher

Kg

Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterus (-/-), pembesaran KGB (-), pembesaran
kelenjar tiroid (-).
Thorax :
I : Pergerakan thoraks simetris, sikatrik (-)
P : Nyeri tekan (-), massa tumor (-)
P : Sonor pada kedua lapang paru, pekak pada area jantung, kardiomegali (+)
A: Bunyi pernapasan vesikular +/+, rhonki -/-, wheezing -/-. Bunyi jantung I/II
iregular
Abdomen
I : Kesan cembung
3

A: Peristaltik usus + (kesan normal).


P: Tympani (+)
P: Nyeri tekan (-), massa (-)
Pemeriksaan obstetri :
Situs

: tidak dapat ditentukan

Leopold I

: tidak dapat ditentukan, TFU tidak teraba

Leopold II

: tidak dapat ditentukan

Leopold III

: tidak dapat ditentukan

Leopold IV

: tidak dapat ditentukan

HIS

: tidak ada

TBJ

: tidak dapat ditentukan

Pergerakan Janin : belum ada


Janin Tunggal

: tidak dapat ditentukan

Genitalia
:
Pemeriksaan Dalam (VT) : Tidak dilakukan
Ekstremitas :
Ekstremitas atas : Edema -/-, akral hangat
Ekstremitas bawah : Edema -/-, akral hangat
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium : 28 maret 2016

WBC : 7,3 x 103/mm3

RBC

: 4,3 x 106/mm3

HGB : 10,6 gr/dL


HCT

: 33,2 %

PLT

: 360 x 103/mm3

EKG :

RESUME
Pasien perempuan, usia 27 tahun masuk dengan rujukan dari dr.Heryani, Sp.OG
dengan diagnosa G1P0A0 gravid 6-7 minggu + CHF NYHA III-IV, saat ini pasien
mengeluhkan sesak napas dan terkadang mengeluhkan nyeri dada namun tembus
ke belakang ataupun keram keram pada pundak dan tangan. Pasien sering
mengeluh cepat kelelahan apabila beraktifitas, serta mengeluhkan jantung terasa
berdebar-debar. BAB biasa, BAK lancar. Pasien mengatakan bahwa pada usia 25
tahun telah divonis oleh dokter spesialis jantung mengalami penyakit jantung dan
rutin mengkonsumsi obat jantung, serta disarankan untuk tidak hamil untuk
sementara waktu sampai penyakit jantungnya sembuh.
Pasien terakir dirawat dirumah sakit woodward pada bulan november 2015
dengan keluhan yang sama. Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan adanya
kardiomegali (+), serta bunyi jantung irreguler.
DIAGNOSIS IGD
G1P0A0 gravid 6-7 minggu + CHF NYHA III-IV

PENATALAKSANAAN IGD

Observasi tanda tanda vital


Rencana terminasi kehamilan (kuretase)
Konsul bagian jantung dan anastesi

BAGIAN OBSTETRI GINEKOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TADULAKO
RSUD UNDATA PALU
LEMBAR FOLLOW UP
Tanggal
28 maret 2016

Follow up
S : sesak napas (+), jantung berdebar debar (+),
demam(-)pusing (-), mual(-), muntah (-), BAB
biasa ,BAK lancar
O: KU : sedang
Kesadaran : komposmentis
TD:100/60 mmHg
N: 78 x/menit
P: 26 x/menit
S: 36,7oC
Faal hemostasis :
Prothrombin time (PT) : 16,1 detik
INR : 1,25 detik
APTT : 32,2 detik
Creatinin : 0,87 mg/dl
Elektrolit :
K+ : 3,17 mmol/L
Na+ : 118,36 mmol/L
CL- : 118,03 mmol/L
A: G1P0A0 gravid 6-7 minggu + CHF NYHA III-IV
P : Dari dokter jantung :
IVFD Nacl 0,9% 10 tpm
Injeksi lasix 1 ampul/12 jam
Spironolacton 1x50 mg
7

Pemasangan kateter
Dari dokter anastesi :
Lanjut terapi dari bagian jantung
Dari dokter obgyn :
29 maret 2016

Rencana terminasi kehamilan (kuretase)


S : sesak napas berkurang, jantung berdebar debar (+),
demam(-)pusing (-), mual(-), muntah (-), BAB
biasa ,BAK lancar
O: KU : sedang
Kesadaran : komposmentis
TD:100/60 mmHg
N: 77 x/menit
P: 19 x/menit
S: 36,6oC
A: G1P0A0 gravid 6-7 minggu + CHF NYHA III-IV
P : Dari dokter jantung :
IVFD Nacl 0,9% 10 tpm
Injeksi lasix 1 ampul/12 jam
Spironolacton 1x50 mg
Bisoprolol 1x5 mg
Simone 1x2 mg
Dari dokter anastesi :
Lanjutkan terapi jantung selama 3 hari
Dari dokter obgyn :
Terapi lanjut jantung

30 maret 2016

Observasi tanda tanda vital


S : sesak napas berkurang, jantung berdebar debar (+),
demam(-)pusing (-), mual(-), muntah (-), BAB
biasa ,BAK lancar
O: KU : sedang
Kesadaran : komposmentis

TD:90/60 mmHg
N: 79 x/menit
P: 19 x/menit
S: 36,6oC
A: G1P0A0 gravid 6-7 minggu +CHF NYHA III-IV
P : Dari dokter jantung :
IVFD Nacl 0,9% 10 tpm
Injeksi lasix 1 ampul/12 jam
Spironolacton 1x50 mg
Bisoprolol 1x5 mg
Simone 1x2 mg
Dari dokter anastesi :
Lanjutkan terapi jantung selama 3 hari
Dari dokter obgyn :
Terapi lanjut jantung
31 maret 2016

Observasi tanda tanda vital


S : sesak napas berkurang, jantung berdebar debar (+),
demam(-)pusing (-), mual(-), muntah (-), BAB
biasa ,BAK lancar
O: KU : sedang
Kesadaran : komposmentis
TD:90/60 mmHg
N: 76 x/menit
P: 20 x/menit
S: 36,5oC
A: G1P0A0 gravid 6-7 minggu + CHF NYHA III-IV
P : Dari dokter jantung :
IVFD Nacl 0,9% 10 tpm
Injeksi lasix 1 ampul/12 jam
Spironolacton 1x50 mg
Bisoprolol 1x5 mg

Simone 1x2 mg
Saat kuretase, bila pasien sesak atau tanda tanda
edema paru : injeksi lasix 2 ampul
Dari dokter obgyn :
Terapi lanjut jantung
Rencana kuretase
Pemasangan gastrul tablet
Induksi oxytocin 10 IU/20 tpm
Pukul 13:15
Kuretase
Laporan operasi
1. Posisikan pasien litotomi dengan anastesi
intravena
2. Bersihkan vulva vagina
3. Dipasang spekulum sims, jepit porsio dengan
tenakulum ovum
4. Dilakukan sondase ke dalam cavum uteri (8 cm)
5. Dilakukan evaluasi ke dalam cavum uteri dengan
abortus tang
6. Dilanjutkan kuretase dengan tang tumpul lalu tang
tajam
7. Kuretase dihentikan setelah dipastikan tidak ada
perdarahan
8. Bersihkan area kerja
9. Kuretase selesai
Instruksi post kuretase:
Cefadroxil 500 mg 2x1
Asam mefenamat 500 mg 3x1
Metilergometrin 3x1

1 april 2016

Diagnosa post keratase :


P0A1 + abortus medisinalis ec CHF NYHA III-IV
S : sesak napas berkurang, jantung berdebar debar (-),
perdarahan pervaginam (+), demam(-)pusing (-),
10

mual(-), muntah (-), BAB (-) ,BAK lancar


O: KU : sedang
Kesadaran : komposmentis
TD:90/60 mmHg
N: 82 x/menit
P: 22 x/menit
S: 36,7oC
A: P0A1 post kuretase hari ke-1+ abortus medisinalis ec
CHF NYHA III-IV
P : Dari dokter obgyn :
Cefadroxil 500 mg 2x1
Asam mefenamat 500 mg 3x1
Metilergometrin 3x1
Vit C 3x1
Dari dokter jantung :
Furosemide 1x10 mg
Spironolakton 1x50 mg
Bisoprolol 1x5 mg
Simone 1x1
2 april 2016

S : sesak napas berkurang, jantung berdebar debar (-),


perdarahan pervaginam (+) sedikit-sedikit,
demam(-)pusing (-), mual(-), muntah (-), BAB (+)
,BAK lancar
O: KU : sedang
Kesadaran : komposmentis
TD:90/60 mmHg
N: 78x/menit
P: 19 x/menit
S: 36,7oC
A: P0A1 post kuretase hari ke-2+ abortus medisinalis ec

11

CHF NYHA III-IV


P : Dari dokter obgyn :
Cefadroxil 500 mg 2x1
Asam mefenamat 500 mg 3x1
Vit C 3x1
Pasien diperbolehkan pulang

BAB II
PEMBAHASAN
Diagnosis pada pasien ini ditegakkan atas dasar anamnesis, pemeriksaan
fisik dan pemeriksaan penunjang. Dari anamnesis diketahui bahwa pasien Nn.F 27
tahun datang dengan keluhan sesak napas dan terkadang mengeluhkan nyeri dada
namun tembus ke belakang ataupun keram keram pada pundak dan tangan. Pasien

12

sering mengeluh cepat kelelahan apabila beraktifitas, serta mengeluhkan jantung


terasa berdebar-debar. BAB biasa, BAK lancar. Pasien mengatakan bahwa pada
usia 25 tahun telah divonis oleh dokter spesialis jantung mengalami penyakit
jantung dan rutin mengkonsumsi obat jantung, serta disarankan untuk tidak hamil
untuk sementara waktu sampai penyakit jantungnya sembuh. Pasien terakir
dirawat dirumah sakit woodward pada bulan november 2015 dengan keluhan yang
sama.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum sedang, kesadaran
komposmentis. Tekanan Darah: 110/70 mmHg, Nadi :86x/menit, Pernapasan :
26x/menit, Suhu : 36,50C. Pada pemeriksaan thorax didapatkan adanya
kardiomegali serta bunyi jantung irreguler.
Pada pemeriksaan penunjang darah rutin dalam batas normal, namun pada
pemeriksaan elektrolit menunjukan adanya penurunan kadar kalium dan natrium
dimana menunjukan hasil K+: 3,17 mmol/L dan Na+: 118,36 mmol/L, pada
pemeriksaan creatinin menunjukan hasil dalam batas normal yaitu 0,87 mg/dl.
Abortus adalah berakhirnya kehamilan sebelum janin dapat hidup di dunia
luar, tanpa mempersoalkan penyebabnya. Bayi baru mungkin hidup di dunia luar
bila berat badannya telah mencapai lebih daripada 500 gram atau umur kehamilan
lebih daripada 20 minggu. Abortus spontan merujuk kepada keguguran pada
kehamilan kurang dari 20 minggu tanpa adanya tindakan medis atau tindakan
bedah untuk mengakhiri kehamilan.
Abortus medisinalis (abortus therapeutica) yaitu abortus karena tindakan
kita sendiri, dengan alasan bila kehamilan dilanjutkan, dapat membahayakan jiwa
ibu (berdasarkan indikasi medis). Biasanya perlu mendapat persetujuan 2 sampai
3 tim dokter ahli.
Pada pasien dilakukan kolaborasi oleh 3 dokter spesialis yaitu bagian
obstetri dan ginekologi, bagian jantung dan bagian atastesi untuk menentukan
penangan yang tepat untuk pasien.
Gagal jantung kongestif (CHF) adalah keadaan patofisiologis berupa
kelainan fungsi jantung, sehingga jantung tidak mampu memompa darah untuk
memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan atau kemampuannya hanya ada kalau

13

disertai peninggian volume diastolik secara abnormal. Gagal jantung kongestif


pada wanita hamil merupakan masalah kritis karena tingkat kesakitan dan
kematian ibu dan janin yang tinggi.
Penurunan kontraksi venterikel akan diikuti penurunan curah jantung yang
selanjutnya terjadi penurunan tekanan darah (TD), dan penurunan volume darah
arteri yang efektif. Hal ini akan merangsang mekanisme kompensasi
neurohurmoral. Vasokonteriksi dan retensi air untuk sementara waktu akan
meningkatkan tekanan darah, sedangkan peningkatan preload akan meningkatkan
kontraksi jantung melalui hukum Starling. Apabila keadaan ini tidak segera
diatasi, peninggian afterload, dan hipertensi disertai dilatasi jantung akan lebih
menambah

beban

jantung

sehingga

terjadi

gagal

jantung

yang

tidak

terkompensasi. Dengan demikian terapi gagal jantung adalah dengan vasodilator


untuk menurunkan afterload venodilator dan diuretik untuk menurunkan preload,
sedangkan motorik untuk meningkatkan kontraktilitas miokard.
Mekanisme yang mendasari terjadinya gagal jantung kongestif meliputi
gangguan kemampuan konteraktilitas jantung, yang menyebabkan curah jantung
lebih rendah dari curah jantung normal. Tetapi pada gagal jantung dengan masalah
yang utama terjadi adalah kerusakan serabut otot jantung, volume sekuncup
berkurang dan curah jantung normal masih dapat dipertahankan. Volume
sekuncup adalah jumlah darah yang dipompa pada setiap konteraksi tergantung
pada tiga faktor: yaitu preload, konteraktilitas, afterload.
Preload adalah jumlah darah yang mengisi jantung berbanding langsung
dengan tekanan yang ditimbulkan oleh panjangnya regangan serabut otot
jantung.
Konteraktillitas mengacu pada perubahan kekuatan konteraksi yang terjadi
pada tingkat sel dan berhubungan dengan perubahan panjang serabut
jantung dan kadar kalsium
Afterload mengacu pada besarnya tekanan venterikel yang harus
dihasilkan untuk memompa darah melawan perbedaan tekanan yang
ditimbulkan oleh tekanan arteriol.
14

Pada gagal jantung, jika salah satu atau lebih faktor ini terganggu, maka curah
jantung berkurang.
Penatalaksanaan gagal jantung kongestif pada masa kehamilan tidak banyak
berbeda dengan keadaan gagal jantung lainnya. Masukan garam mesti dikurangi
dan aktifitas fisik dibatasi sampai dibawah tingkatan yang menimbulkan gejala
gagal jantung. Pada wanita dengan gejala gagal jantung yang signifikan atau
edema paru, terapi standard dapat digunakan dengan menggunakan obat-obatan
yang dapat digunakan pada wanita dengan kehamilan . Penggunaan obat ACE
inhibitor mesti dihindarkan. Gagal jantung kongestif pads kehamilan adalah suatu
keadaan dimana posisi supinasi sangat bermanfaat karena akan mengurangi beban
preload dengan obstruksi aliran darah dari vena cava inferior.
Penanganan dari dokter spesialis jantung pada pasien ini adalah sebagai
berikut :

IVFD Nacl 0,9% 10 tpm


Injeksi lasix 1 ampul/12 jam
Spironolacton 1x50 mg
Bisoprolol 1x5 mg
Furosemide 1x10 mg
Prinsip penanganan awal pada pasien ini adalah untuk memperbaiki terlebih

dahulu keadaan umum pasien. Namun pada akhirnya diputuskan untuk melakukan
terminasi pada kehamilan pasien ini mengingat berbagai resiko yang mengancam
pada pasien apabila kehamilan tetap dipertahankan.
Terminasi kehamilan pada pasien ini didasari oleh indikasi medis yang
terjadi pada pasien dan telah mendapat persetujuan dari dokter spesialis yang
merawat. Terminasi kehamilan atas indikasi medis telah dilegalkan dan diatur
pada peraturan pemerintah republik indonesia nomor 61 tahun 2014 tentang
kesehatan reproduksi pada bab IV mengenai indikasi kedaruratan medis dan
perkosaan sebagai pengecualian atas larangan aborsi. Pada pasal 31 yang
berbunyi:
1. Tindakan aborsi hanya dapat dilakukan berdasarkan :
Indikasi kedaruratan medis, atau
15

Kehamilan akibat perkosaan

Serta pada pasal 32 mengenai indikasi medis yang bebunyi :


1. Indikasi kedaruratan medis sebagaimana dimaksud dalam pasal 31 ayat (1)
huruf a meliputi :
Kehamilan yang mengancam nyawa dan kesehatan ibu, dan/atau
Kehamilan yang mengancam nyawa dan kesehatan janin, termasuk
yang menderita penyakit genetik berat dan/atau cacat bawaan, maupun
yang tidak dapat diperbaiki sehingga menyulitkan bayi tersebut hidup
diluar kandungan.
2. Penanganan indikasi kedaruratan medis sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan standar.

16

Anda mungkin juga menyukai