Anda di halaman 1dari 7

PELATIHAN KEAHLIAN PENGADAAN BARANG/JASA

REVIEW MATERI 1 :
PENGANTAR PENGADAAN BARANG/JASA
Nama
Unit Kerja

: _______________________
: _______________________

BENAR/SALAH
1.

Kegiatan pelaksanaan yang mencakup pekerjaan untuk mewujudkan


selain bangunan, seperti perakitan atau instalasi komponen pabrikasi,
penghancuran (demolition) dan pembersihan (removal), dan reboisasi,
termasuk pekerjaan konstruksi.

2.

Unit Layanan Pengadaan dapat menuntut penyedia untuk mengganti


kerugian
kepada
Pemerintah
apabila
terjadi
keterlambatan
pelaksanaan pekerjaan.

3.

Pengaturan pengadaan barang/jasa pada Peraturan Presiden No. 54


Tahun 2010 dan perubahannya bertujuan agar pengadaan dapat
dilakukan secara efisien, efektif, terbuka dan bersaing, transparan, adil/
tidak diskriminatif dan akuntabel.

4.

Menetapkan paket-paket pekerjaan yang akan dilelangkan adalah


salah satu tugas dari Pejabat Pembuat Komitmen.

5.

Surat Keputusan Pengangkatan dan pemberhentian pejabat pada


organisasi pengadaan harus diperbaharui setiap tahun anggaran
berjalan.

6.

Jasa pekerjaan survei yang tidak membutuhkan telaahan tenaga ahli


termasuk katagori pekerjaan jasa lainnya.

7.

Pejabat yang paling bertanggung jawab dalam proses pelaksanaan/


penyelesaian pekerjaan pengadaan barang/jasa adalah Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK).

8.

Tugas dan kewenangan Pengguna Anggaran (PA) untuk menetapkan


pemenang pada pelelangan atau penyedia pada penunjukan langsung
untuk paket pengadaan barang/pekerjaan konstruksi/ jasa lainnya
dengan nilai diatas Rp. 100.000.000.000 (Seratus Milyar Rupiah) dapat
didelegasikan kepada Kuasa Pengguna Anggaran (KPA).

9.

Pengadaan barang/jasa pada hakikatnya adalah upaya pihak


pengguna barang/jasa untuk mendapatkan dan mewujudkan
barang/jasa yang diinginkan dengan metode tertentu.

10. Koperasi karyawan yang dipimpin oleh Pejabat Pengadaan dilarang


menjadi penyedia barang/jasa ditempat yang bersangkutan karena
melanggar etika pengadaan.
11. Pejabat Pengadaan adalah personil yang ditunjuk untuk melaksanakan
Pengadaan Langsung, Penunjukan Langsung dan E-Purchasing.
versi_9

PELATIHAN KEAHLIAN PENGADAAN BARANG/JASA


REVIEW MATERI 1 :
PENGANTAR PENGADAAN BARANG/JASA
12. Pengadaan barang/jasa oleh pemerintah daerah yang sebagian
dananya berasal dari pinjaman dalam negeri tidak harus melaksanakan
Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 dan perubahannya.
13. Sertifikat Keahlian Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah merupakan
salah satu persyaratan wajib untuk diangkat menjadi anggota
kelompok kerja ULP.
14. Dalam hal pemeriksaan Barang/Jasa memerlukan keahlian teknis
khusus, dapat dibentuk tim/tenaga ahli untuk membantu pelaksanaan
tugas Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan yang diangkat oleh
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
15. Cara pengadaan barang/jasa pemerintah dibedakan menjadi 2 (dua),
yaitu pelaksanaan pengadaan dengan menggunakan penyedia
barang/jasa dan pelaksanaan pengadaan dengan swakelola.
16. Organisasi pengadaan untuk pengadaan melalui swakelola terdiri dari
PA/KPA, PPK, ULP/Pejabat Pengadaan dan Panitia/Pejabat Penerima
Hasil Pekerjaan.
17. Persyaratan penyedia yang mengharuskan calon peserta pernah
melaksanakan pekerjaan di unit tempat berlangsungnya pengadaan
barang/jasa
merupakan
persyaratan
yang
diskriminatif
dan
bertentangan dengan prinsip dasar pengadaan.
18. Anak dari pejabat yang berwenang menentukan pemenang
pelelangan boleh ikut serta menjadi peserta pelelangan pengadaan
barang/jasa ditempat yang bersangkutan karena tidak melanggar
prinsip afiliasi.
19. Dengan alasan waktu yang mendesak, Pejabat Pembuat Komitmen
dapat melakukan ikatan perjanjian dengan salah satu penyedia barang
untuk mengejar penyelesaian pekerjaan sebelum akhir tahun anggaran
meskipun dokumen anggaran belum disahkan.
20. Untuk
Pengadaan
Barang/Jasa
yang
membutuhkan
waktu
perencanaan dan persiapan pelaksanaan pengadaan Barang/Jasa yang
lama, Kelompok Kerja ULP dapat mengumumkan pelaksanaan
pemilihan Penyedia Barang/Jasa secara luas kepada masyarakat
sebelum RUP diumumkan.
PILIHAN GANDA
21. Pengadaan yang tidak termasuk dalam ruang lingkup Perpres 54
tahun 2010 adalah:
a) Pengadaan
investasi
di
PT.
Pertamina
yang
sebagian
pembiayaannya dibebankan APBN.
b) Pengadaan investasi K/L/D/I yang sebagian pembiayaannya
bersumber dari APBN/D.
c) Pengadaan investasi di lingkungan BUMN/D dengan sumber dana
seluruhnya dari non APBN/D.
versi_9

PELATIHAN KEAHLIAN PENGADAAN BARANG/JASA


REVIEW MATERI 1 :
PENGANTAR PENGADAAN BARANG/JASA
d) Pengadaan pada Pemerintah Daerah yang sumber dananya dari
Pinjaman Luar Negeri.
22. Pokja ULP bertugas antara lain:
a) Menjamin agar pelaksanaan kontrak berjalan.
b) Menyusun dokumen pengadaan.
c) Menetapkan paket-paket pekerjaan yang akan diadakan.
d) Menetapkan besaran uang muka dengan mempertimbangkan
metoda pemilihan.
23. Termasuk dalam kebijakan umum dari pengadaan barang/jasa
pemerintah sesuai dengan Perpres 54/2010 dan perubahannnya
adalah:
a) Peningkatan penggunaan produksi dalam negeri.
b) Menggunakan dana dan daya yang minimum untuk mencapai
kualitas dan sasaran dalam waktu yang ditetapkan.
c) Pengadaan barang/jasa yang sesuai dengan kebutuhan dan
sasaran yang telah ditetapkan serta memberikan manfaat yang
sebesar-besarnya.
d) Semua ketentuan dan informasi mengenai pengadaan barang/jasa
bersifat jelas dan dapat diketahui secara luas oleh penyedia
barang/jasa yang berminat serta oleh masyarakat pada umumnya.
24. Penerbitan Surat Penunjukkan
wewenang:
a) Pengguna Anggaran
b) Pejabat Pembuat Komitmen
c) Pejabat Pengadaan
d) Pokja ULP

Penyedia

Barang/Jasa

menjadi

25. Menggunakan dana dan daya yang minimum untuk mencapai kualitas
dan sasaran dalam waktu yang ditetapkan. Hal ini sesuai dengan
prinsip pengadaan berikut:
a) Efisien
b) Effektif
c) Transparan
d) Terbuka
26. Pengadaan barang/jasa dapat diikuti oleh semua penyedia barang/jasa
yang memenuhi persyaratan/kriteria tertentu, hal ini sesuai dengan
prinsip pengadaan:
a) Efisien
b) Efektif
versi_9

PELATIHAN KEAHLIAN PENGADAAN BARANG/JASA


REVIEW MATERI 1 :
PENGANTAR PENGADAAN BARANG/JASA
c) Transparan
d) Terbuka
27. Rencana pelaksanaan pengadaan barang/Jasa yang meliputi
spesifikasi teknis barang/jasa, Harga Perkiraan Sendiri (HPS), dan
rancangan kontrak ditetapkan oleh:
a) Pengguna Anggaran
b) Pejabat Pembuat Komitmen
c) Pejabat Pengadaan
d) Pokja ULP
28. Tindakan Pokja ULP dengan memberikan informasi mengenai variabelvariabel yang akan digunakan dalam evaluasi penawaran kepada
seluruh peserta merupakan tindakan yang mentaati prinsip dasar:
a) Taat kepada peraturan pemerintah dan ketentuan pengadaan
barang/jasa.
b) Efisien dan efektif dalam pengadaan barang/jasa.
c) Transparan sehingga penyedia akan bersaing secara sehat.
d) Bertanggung jawab atas proses pengadaan barang/jasa.
29. Untuk mencegah terjadinya kolusi diantara penyedia barang/jasa
karena jumlah penyedia yang terbatas, yang dapat berpotensi
merugikan keuangan negara, manakah diantara pernyataan dibawah
ini yang paling tepat dilakukan:
a) Mengingatkan para penyedia barang/jasa tentang etika pengadaan
(PPK, Pokja ULP, dan penyedia barang/jasa harus menghindari dan
mencegah terjadinya pemborosan dan kebocoran uang negara).
b) Mengingatkan para penyedia barang/jasa tentang UU Larangan
Praktek Monopoli dan Persaingan Tidak Sehat (UU No.5/1999) yang
mempunyai sanksi hukum yang berat.
c) Mengingatkan para penyedia barang/jasa atas usaha bersama
yang sedang marak dilakukan massa untuk menghilangkan korupsi
yang telah menyebabkan terpuruknya bangsa.
d) Menyusun HPS yang benar-benar mencerminkan harga pasar
sehingga kalaupun harga penawaran terendah sangat mendekati
HPS, harga tersebut tetap mewakili harga pasar.
30. Pejabat Pengadaan tidak dapat melakukan pemilihan penyedia dengan
metode:
a) E-tendering sampai dengan nilai rp. 200 juta.
b) Penunjukan Langsung dengan nilai lebih dari Rp. 200 juta.
c) Pengadaan langsung.
d) Pengadaan melalui e-katalog.
versi_9

PELATIHAN KEAHLIAN PENGADAAN BARANG/JASA


REVIEW MATERI 1 :
PENGANTAR PENGADAAN BARANG/JASA
31. Pekerjaan pengadaan kapal penelitian dengan spesifikasi tertentu
dimana tidak terdapat di pasaran karena belum ada yang
memproduksi, termasuk dalam jenis pengadaan:
a) Pengadaan barang
b) Jasa lainnya
c) Pekerjaan konstruksi
d) Jasa konsultansi
32. Wewenang
menandatangani
kontrak
pengadaan
barang/jasa
pekerjaan konstruksi dari dana APBD ada pada Pejabat Pembuat
Komitmen. Untuk kontrak pekerjaan dengan nilai diatas Rp. 100
milyar, pejabat yang menetapkan pemenang dan menandatangani
kontraknya adalah:
a) Kepala Daerah.
b) Pengguna Anggaran sesuai ketentuan dalam Perpres 54/2010 dan
perubahannya.
c) Kuasa Pengguna Anggaran yang mendapat mandat dari Pengguna
Anggaran.
d) Tidak ada jawaban yang benar.
33. Apabila pada suatu instansi melakukan penyusunan rencana umum
pengadaan tanpa melakukan identifikasi kebutuhan, maka pengadaan
yang dilakukan memiliki potensi yang tidak sesuai dengan prinsip
pengadaan yaitu:
a) Adil/tidak diskriminatif
b) Efisien dan efektif
c) Transparan dan terbuka
d) Bersaing
34. Kebijakan untuk meningkatkan penggunaan produksi dalam negeri
dalam pengadaan barang/jasa pemerintah diterapkan untuk:
a) Mengurangi investor asing yang akan menanam modal.
b) Meningkatkan daya saing barang/jasa produksi dalam negeri.
c) Menjaga agar produk luar negeri tidak masuk ke Indonesia.
d) Menurunkan harga meskipun barang yang didapat kualitasnya
kurang terjamin.
35. Pengadaan barang/jasa dilaksanakan dengan terbuka sehingga:
a) Terjadi persaingan yang sehat.
b) Hasilnya dapat bermanfaat bagi masyarakat.
c) Tidak ada sanggahan bagi Pokja ULP.
d) Dapat diperoleh penawaran dengan harga yang terendah.
versi_9

PELATIHAN KEAHLIAN PENGADAAN BARANG/JASA


REVIEW MATERI 1 :
PENGANTAR PENGADAAN BARANG/JASA
36. Pengadaan barang/jasa dapat diikuti oleh semua penyedia barang/jasa
yang memenuhi persyaratan/kriteria tertentu, hal ini sesuai dengan
prinsip pengadaan:
a) Efisien
b) Efektif
c) Transparan
d) Terbuka
37. Hal yang perlu dilakukan oleh Pokja ULP dalam melaksanakan suatu
pemilihan penyedia barang/jasa agar memenuhi prinsip transparansi
diantaranya adalah:
a) Mencantumkan nomor telepon masing-masing anggota Pokja ULP
dalam dokumen pemilihan.
b) Menyampaikan rincian harga perkiraan sendiri (HPS) pekerjaan
kepada seluruh peserta.
c) Mencantumkan secara rinci cara penilaian/evaluasi peserta dalam
dokumen pemilihan.
d) Memeriksa dokumen penawaran yang disusun peserta sebelum
dilakukan pemasukan penawaran.
38. Panitia/pejabat yang ditetapkan oleh pengguna anggaran dengan
tugas memeriksa dan menerima hasil pekerjaan adalah:
a) Kuasa Pengguna Anggaran
b) Pejabat Pengadaan
c) Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan
d) Pejabat Pembuat Komitmen
39. Pengadaan barang/jasa yang sesuai dengan kebutuhan dan sasaran
yang telah ditetapkan serta memberikan manfaat yang sebesar
besarnya:
a) Efesien
b) Efektif
c) Transfaran
d) Terbuka
40. Pengadaan barang/jasa harus memberikan perlakuan yang sama bagi
semua calon penyedia barang/jasa dan tidak mengarah untuk
memberikan keuntungan kepada pihak tertentu, dengan tetap
memperhatikan kepentingan nasional:
a) Terbuka
b) Bersaing
c) Adil/ Tidak diskriminatif
d) Akuntabel
versi_9

PELATIHAN KEAHLIAN PENGADAAN BARANG/JASA


REVIEW MATERI 1 :
PENGANTAR PENGADAAN BARANG/JASA
41. Tindakan Pokja Unit Layanan Pengadaan dengan melakukan
perubahan kriteria penilaian pada saat dilakukannya evaluasi
penawaran, merupakan tindakan yang melanggar prinsip dasar:
a) Efesiensi
b) Transparan, Adil dan Non Diskriminatif
c) Terbuka dan bersaing
d) Efektifitas
42. Dalam
melakukan
penyusunan
jadwal
pemilihan,
perlu
memperhatikan waktu yang cukup bagi penyedia barang/jasa untuk
membuat penawaran yang dapat dipertanggungjawabkan. Apabila
Pokja ULP secara sengaja menyusun jadwal yang sangat singkat tanpa
memperhatikan kompleksitas pekerjaan dengan maksud agar peserta
yang mengikuti proses pemilihan menjadi sedikit, maka Pokja ULP
tersebut melanggar prinsip:
a) Efisien
b) Efektif
c)Terbuka dan bersaing
d) Transparan
43. Profesionalisme penyedia barang/jasa diukur dari:
a) Kemampuannya bersaing dengan sehat dan dapat melaksanakan
pekerjaan sesuai kontrak.
b) Kemampuannya memenangkan setiap pengadaan.
c) Pemahamannya tentang Perpres 54/2010 dan perubahannya
sehingga dapat mengikuti proses pengadaan tanpa mengajukan
sanggahan.
d) Kemampuannya menawarkan barang/jasa dengan harga yang
rendah.

versi_9

Anda mungkin juga menyukai