OLEH :
JULIANDI HASAN
(014.01.0080)
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR MATARAM
2015/2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
rahmat-Nyalah, saya dapat menyelesaikan laporan survey mengenai "Kerusakan Pantai dan
Penanggulangannya" tepat pada waktunya.
Tujuan pembuatan laporan ini adalah untuk memenuhi persyaratan wajib karena telah
mengikuti kuliah Teknik dan manajemen Pantai. Di samping itu, juga untuk mengetahui
sejauh mana kemampuan kami dalam menerapkan mata kuliah Teknik Pantai di dalam
kehidupan sehari-hari dan di dalam praktek yang nyata.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna.
Karena itu, saya mohon maaf apabila ada kesalahan atau kekurangan di dalam penyusunan
laporan ini. Saya pun sangat mengharapkan saran serta kritik yang membangun untuk
kesempurnaan laporan ini.
Akhir kata saya mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Teknik Pantai,
serta pihak lain yang telah memberikan perhatian dan bimbingannya pada kami saat
penyusunan laporan, sehingga kami dapat melaksanakannya sesuai prosedur dan tata cara
kerja yang benar dan sesuai. Kami mengharapkan semoga laporan ini dapat memberikan
manfaat bagi kita semua, khususnya Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil UNIVERSITAS
ISLAM AL-AZHAR MATARAM.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
ISI LAPORAN
2.1 Identifikasi Pantai Gatep, Ampenan
Abrasi di Pantai Gatep terjadi karena faktor alam disebabkan oleh angin yang bertiup
di atas lautan yang menimbulkan gelombang dan arus laut sehingga mempunyai
kekuatan untuk mengikis daerah pantai. Gelombang yang tiba di pantai dapat menggetarkan
tanah atau batuan yang lama kelamaan akan terlepas dari daratan. Abrasi terjadi ketika angin
yang bergerak di laut menimbulkan gelombang dan arus menuju pantai. Arus dan angin
tersebut lama kelamaan menggerus pinggir pantai. Gelombang di sepanjang pantai
menggetarkan tanah seperti gempa kecil. Kekuatan gelombang terbesar terjadi pada
waktu terjadi badai sehingga dapat mempercepat terjadinya proses abrasi.
Selain faktor alam, abrasi juga disebabkan oleh faktor manusia, misalnya
penambangan pasir dan pengambilan batu hitam. Penambangan pasir sangat berperan banyak
terhadap abrasi pantai, baik di daerah tempat penambangan pasir maupun di daerah
sekitarnya karena terkurasnya pasir laut akan sangat berpengaruh terhadap kecepatan
dan arah arus laut yang menghantam pantai. Begitu pula dengan seringnya masyarakat yang
mengambil batu hitam di pantai yang dijadikan mata pencaharian warga setempat dapat
mengakibatkan saat ombak menerjang tidak ada yang menahan pasir pantai untuk terkikis
air laut.
suplai sedimen yang datang ke bagian pantai yang ditinjau dan kapasitas angkutan sedimen
di bagian pantai tersebut. Kondisi tersebut di atas perlu ditangani bersama antara instansiinstansi terkait guna mencegah erosi yang berkelanjutan dan jika mungkin
mengembalikan (merehabilitasi) fungsi pantai sebagai tempat nelayan dan petani menanam
padi.
Definisi Abrasi atau Pengertian Abrasi adalah proses pengikisan pantai oleh
kekuatan gelombang laut dan arus laut yang bersifat merusak. Ada yang mengatakan Abrasi
sebagai erosi pantai. Kerusakan garis pantai akibat abrasi ini dipengaruhi oleh gejala
alami dan tindakan manusia. Tindakan manusia yang mendorong terjadinya abrasi adalah
pengambilan batu dan pasir di pesisir pantai sebagai bahan bangunan. Selain itu penebangan
pohon-pohon pada hutan pantai atau hutan angrove memacu terjadinya abrasi pantai lebih
cepat.
Akhir-akhir ini sangat menyedihkan sekali melihat pantai Gatep Ampenan, dimana air
laut sudah mulai naik kedarat saat cuaca buruk sampai - sampai pedagang tidak bisa berjualan
lagi dipesisir pantai. Seperti terlihat pada gambar, jarak antara pedagang dengan bibir pantai
sudah sangat dekat, bahkan tidak jarang mereka harus berpindah tempat terus menerus
karena abrasi pantai yang makin parah. Dampak dari abrasi ini sangat terasa. Banyak
warung warga harus pindah untuk menghindari warung mereka ambruk dan terbawa
ombak. Jika dibiarkan secara terus menerus maka akan mengakibatkan Abrasi Pantai secara
berkesinambungan.
sedikitnya sudah 50 m pinggiran Pantai Gatep. Abrasi di pantai ini yang terdasyat, tidak
hanya di tapi di seluruh Indonesia. Seminggu bisa sampai 1 meter bibir pantai terabrasi.
Keadaan Pantai Gatep diperparah lagi karena jarak antara pantai dan jalan raya
tidak begitu jauh. Jarak dari bibir pantai hingga jalan raya hanya sekitar 40 meter.
Abrasi ini membawa dampak yang sangat buruk bagi para petani. Tanah mereka hilang
digerus ombak pantai. Tanaman padi yang mereka tanam begitu tergenang air pantai
akan rusak. Hal ini membuat petani menjual tanah mereka karena tidak dapat
dipertahankan lagi.
Di Pantai Gatep dulu terdapat menara di tepi pantai, tetapi sekarang sudah rusak
parah karena terkena abrasi, yang merusak keindahan pantai. Seperti terlihat pada gambar
dibawah ini :
Selain abrasi, masalah yang terjadi di daerah pesisir pantai adalah masalah
pencemaran lingkungan pantai.
peningkatan
daerah
yang
permukaannya
rendah.
Hal ini
menunjukkan bahwa terjadinya abrasi sangat erat kaitannya dengan pencemaran lingkungan.
yang tergolong
hard
engineering"
tersebut
memiliki
kelemahan
dari
segi
keindahan pandangan. Pantai akan kelihatan kaku dan kurang alami dan bahkan
mungkin
tampak
"kotor"
dengan adanya
struktur
tersebut. Sebuah
altematif
penanggulangan yang fungsional dan tidak mengandung kelemahan ketiga cara di atas
adalah penanggulangan/pen-cegahan terjadinya abrasi menggunakan Break Water mumi
berbentuk susunan ku-bus dengan ukuran tertentu berdasarkan survey peren-canaan yang
saling mengait satu dengan yang lainnya. Sedimen ini terjadi karena material bawaan
air laut yang telah diredam oleh breakwater mengendap tidak sempat kembali kelaut
bersama air laut.
Upaya untuk mengurangi kerasnya ombak air laut yang mengempas bibir Pantai
Gatep adalah dengan memasang alat peredam ombak sehingga ombak yang sampai pada bibir
pantai tidak terlalu keras. Ombak air laut yang besar ini juga akan menyebar
kesamping sehingga hempasan yang diterima bibir pantai tidak terlalu keras. Dengan kata
lain, ombak yang diterima bibir pantai tidak sekeras ombak yang terjadi sewaktu menuju
bibir pantai Gatep. Namun, tetap saja abrasi yang terjadi kian bertambah parah karena arus
laut pantai Gatep semakin besar pula. Upaya apapun akan tetap dilakukan baik dari
pemerintah setempat maupun dari masyarakat sendiri untuk tetap menjaga keasrian pantai
Gatep
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Abrasi dan pencemaran pantai merupakan masalah pelik yang dihadapi oleh
masyarakat. Dari penjelasan saya di atas saya dapat menyimpulkan beberapa hal.
Adapun beberapa kesimpulan yang dapat kami sampaikan adalah sebagai berikut :
1. Parahnya tingkat abrasi di Pantai Gatep lebih banyak disebabkan oleh faktor
perubahan arus pantai. Selain itu, abrasi juga diakibatkan oleh naiknya permukaan air
laut karenamencairnya lapisan es yang ada di daerah kutub bumi. Es tersebut
mencair akibatterjadinya pemanasan global.
2. Masalah abrasi maupun pencemaran lingkungan ini sangat sulit untuk diatasi
karena kurangnya kesadaran masyarakat akan lingkungannya. Masih banyak
orang yang membuang sampah pada sembarang tempat yang nantinya dapat
3.
mencemari lingkungan.
Dampak yang diakibatkan oleh abrasi di Pantai Gatep sangat besar. Garis pantai
akan semakin menyempit dan apabila tidak diatasi lama kelamaan daerah-daerah
3.2 Saran
Selain kesimpulan tadi, kami juga memiliki beberapa saran yang akan saya sampaikan.
Adapun saran-saran yang akan kami sampaikan adalah sebagai berikut :
1. Masyarakat harus mengambil peran dalam mengatasi masalah abrasi dan
pencemaran pantai, karena usaha dari pemerintah saja tidak cukup berarti tanpa
2.
merusak lingkungan.
3. Pembangunan alat pemecah ombak dan penanaman pohon bakau harus segera
4.
dilakukan agar abrasi yang terjadi di beberapa daerah tidak bertambah parah.
Bagi para pemilik pabrik maupun usaha apapun yang ada di sekitar pantai
agar tidak membuang limbah atau sampah ke laut. Mereka harus menyediakan
sarana kebersihan agar limbah atau sampah yang mereka hasilkan tidak mencemari
pantai.
Demikianlah saran-saran yang dapat kami sampaikan,semoga apa yang telah saya
sampaikan dapat menambah pengetahuan bagi masyarakat agar mau menjaga keasrian
dan kebersihan lingkungan. Semua orang harus ikut berperan serta dalam menanggulangi
masalah yang sangat berbahaya yang bernama ABRASI