Sering saya bertanya kepada mahasiswa, baik yang sudah lulus S1 dan S-
2 maupun yang sedang studi, tentang masa depan mereka. Pertanyaan
yang saya kemukakan adalah mau kemana kamu setelah lulus? Jawaban
yang paling banyak saya terima dari mereka adalah akan “mencari
pekerjaan di kantor, mengajar di sekolah atau magang di perusahaan”.
Jawaban seperti ini kelihatannya sepele dan tidak ada problem, tetapi
sebenarnya menimbulkan problem yang cukup kompleks bila kita mau
melihatnya pada dataran yang lebih jauh.
Ada satu pengalaman menarik ketika saya dulu duduk di kelas VI di KMI
Gontor Ponorogo, yaitu kegiatan rihlah iqtishadiyah. Setelah para santri
menyelesaikan studinya dan sambil menunggu kelulusan, mereka dibekali
dengan teori-teori tentang kewirausahaan. Setelah itu, mereka diajak
keliling Indonesia, ada di antara mereka yang dikirim ke Jawa Timur, Jawa
Tengah dan bahkan Jawa Barat, untuk melakukan studi ke beberapa
tempat usaha yang berkembang, mulai dari perusahaan kecil, menengah
hingga besar. Dari studi tour itu, mereka disuruh untuk membuat laporan
tentang studi toour tersebut, lalu disuruh untuk membuat rencana
kegiatan usaha yang akan dilakukan oleh mereka setelah kembali ke
rumah masing-masing. Dari situ ternyata berdampak sangat luar biasa
dalam membangun jiwa wirausaha para lulusan gontor. Banyak di antara
mereka yang setelah pulang dari pondok, langsung merintis usaha sesuai
dengan minat dan bakat mereka masing-masing. Paling tidak 2% dari
mereka, berhasil menjadi wirausahawan yang sukses di masyarakat.