Memang Islam bisa diibaratkan seperti gajah atau benda apa saja yang
dapat dilihat oleh manusia dari berbagai macam sudut yang berbeda.
Akan tetapi, karena keterbatasan kita dalam melihat Islam, maka sangat
memungkinkan bahwa kita hanya dapat melihat Islam dari satu sudut
pandang saja. Sementara, karena keterbatasan kita, maka kita tidak bisa
melihatnya dari sudut pandang yang jauh dari kita. Karena itu, kita perlu
menggunakan sudut pandang orang lain ketika melihat Islam. Sudut
pandang orang lain tersebut bagaikan kaca sepionase yang akan
membantu pengemudi dalam melihat jalan di belakang dan samping
mobil yang dikendarainya, sehingga dia bisa menentukan jalan kemudinya
secara tepat. Karena itu, saya menyarankan jangan melihat Islam dengan
menggunakan kaca mata kuda. Karena kaca mata kuda hanya mampu
melihat arah dan pemandangan ke depan dan tidak dapat melihat apa
yang terjadi dari arah samping dan belakang. Lihat Islam dengan
kacamata multifacet, yaitu kaca mata yang dapat melihat Islam dari
berbagai macam sisinya secara serempak, sehingga kita dapat melihat
Islam secara kaafah. Wallahu a’lam !!