Anda di halaman 1dari 17

PROPOSAL

Masalah Pembelajaran Komputer di SMK


Diajukan untuk memenuhi tugas Pada Bidang Studi
Metode Khusus Pembelajaran Elektronika

Disusun oleh :
FATHURACHMAN 521 5077 526

Fakultas Teknik
Jurusan Teknik Elektronika
Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2010
ABSTRAK

Realita lapangan menunjukan bahwa siswa di Indonesia tidak memiliki kemauan

belajar yang tinggi baik kemampuan belajar matematika, bahasa maupun ilmu

pengetahuan alam. Banyak siswa merasa ogah-ogahan di dalam kelas, tidak

mampu memahami dengan baik pelajaran yang disampaikan oleh guru-guru

mereka. Hal ini menunjukan bahwa siswa tidak mempunyai motivasi yang kuat

untuk belajar. Siswa masih mengganggap kegiatan belajar tidak menyenangkan

dan memilih kegiatan lain di luar kontek belajar seperti menonton televisi, sms,

dan bergaul dengan teman sebaya. Rendahnya motivasi belajar siswa akan

membuat mereka tertarik pada hal-hal yang negative,seperti minum obat- obatan

terlarang, pergaulan bebas dan lainnya. Motivasi adalah suatu proses untuk

menggiatkan motif menjadi perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi

kebutuhan dan mencapai tujuan tertentu. Dalam hal belajar motivasi diartikan

sebagai keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa untuk melakukan

serangkaian kegiatan belajar guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Tugas

guru adalah membangkitkan motivasi anak sehingga ia mau melakukan

serangkaian kegiatan belajar. Motivasi siswa dapat timbul dari dalam diri individu

(motivasi intrinsik) dan dapat timbul dari luar diri siswa (motivasi ekstrinsik).

Kegiatan untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa bukanlah hal mudah untuk

dilakukan. Rendahnya kepedulian guru, merupakan salah satu penyebab sulitnya


menumbuhkan motivasi belajar anak. Hal-hal yang mempengaruhi rendahnya

motivasi belajar siswa diantaranya adalah metode dan cara-cara mengajar guru

yang monoton dan tidak menyenangkan, media yang digunakan kurang interaktif

dan menarik miat belajar siswa, tujuan kurikulum dan pengajaran yang tidak

jelas,tidak adanya relevansi kurikulum dengan kebutuhan dan minat siswa, latar

belakang ekonomi dan sosial budaya siswa. Maka guru perlu melakukan

perubahan, baik dalam metode maupun penggunaan media dalam proses belajar

mengajar untuk menumbuhkan motivasi belajar anak. Untuk menghasilkan

kolaborasi dalam rangka mencapai tujuan yang baik maka pola kerja sama antara

ke duanya harus dirancang sedemikian rupa.

Kata kunci: Motivasi belajar


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kepada Allaw SWT atas segala rahmat beserta karunia yang

telah diberikan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan proposal yang

berjudul Masalah Pembelajaran Komputer di SMK Sebagai syarat kelulusan mata kuliah

Metode Khusus Pembelajaran Elektronika.

Penulis pun tidak lupa mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya karena tanpa adanya

bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak peyelsaian dalam pembuatan Tugas tentang

Pembelajaran Komputer di SMK ini tidak dapat terselsaikan, oleh sebab itu penulis

mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah membantu, yaitu:

1. Bapak Drs. Bambang D.P. sebagai dosen mata kuliah Metode Khusus Pembelajaran

Elektronika jurusan teknik Elektronika, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta.

2. Kedua Orang tua kami yang telah memberikan dukungan moril maupun materil.

3. Teman-teman yang namanya tidak bisa kami sebut satu-persatu atas semua dukungan dan

masukan yang berarti bagi kami.

Kami menyadari bahwa pembuatan tugas ini masih terdapat kekurangan. Kritik dan saranlah

yang kami tunggu demi hasil yang lebih baik kedepannya.

Jakarta, Juni 2010

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di tengah kebijakan pemerintah untuk meningkatkan jumlah SMK,

persoalan mutu pendidikan di jenjang SMK masih menghadapi masalah.

Pasalnya, pendidikan yang berfokus untuk menyiapkan tenaga kerja terampil di

tingkat menengah ini justru menghadapi kendala di dalam sistem pembelajaran

dan tingkat penyediaan sarana prasarana baik peralatan, tempat kerja sampai

waktu yang belum memadai. Sekitar 55 persen peralatan praktik komputer di

SMK kondisinya berada di bawah standar nasional.

Dari beberapa asumsi tersebutlah maka dibuat rencana pemecahan

masalahnya dengan argumentasi yang logis dimana nantinya solusi ini dapat

digunakan untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan masalah

pembelajaran komputer di SMK.

Teori pemecahan masalah pembelajaran komputer di SMK ini nantinya akan

dikembangkan berdasakrkan kajian-kajian teori dari sumber-sumber yang

signifikan dan bermutu.


B. Identifikasi Masalah

1. Bagaimana membuat penyelesaian masalah pembelajaran komputer di

SMK?

2. Bagaimana mengembangkan teori dari rencana pemecahan masalah

komputer di SMK?

C. Batasan Masalah

Dalam penulisan proposal tugas akhir ini, maka penulis membatasi

pembahasan masalah yang ada yaitu:

1. Pembuatan rencana pemecahan pembelajaran komputer di SMK.

2. Pengembangan teori yang berdasarkan kajian teori dari sumber yang

signifikan.

D. Rumusan Masalah

Sesuai dengan batasan masalah diatas, maka permasalahan dalam

proposal tugas ini dapat di rumuskan yaitu: Bagaimana membuat dan

mengembangkan teori rencana pemecahan masalah pembelajaran komputer

di SMK dengan beradasarkan kajian teori dari sumber yang signifikan?.


E. Tujuan

Tujuan dari tugas ini adalah untuk membuat dan mengembangkan

teori pemecahan masalah pembelajaran komputer di SMK yang nantinya

dapat diaplikasikan sesuai dengan kebutuhan pengajaran.

F. Manfaat

Adapun manfaat dari tugas ini untuk dapat membuat dan

mengembangkan suatau pemeahan masalah secara logis dan signifikan.


BAB II

TEORI DASAR

A. Pengertian Komputer

Definisi Komputer berasal dari bahasa latin computare yang mengandung

arti menghitung. Karena luasnya bidang garapan ilmu komputer, para pakar dan

peneliti sedikit berbeda dalam mendefinisikan termininologi komputer.

1. Menurut Hamacher, komputer adalah mesin penghitung elektronik yang

cepat dan dapat menerima informasi input digital, kemudian memprosesnya

sesuai dengan program yang tersimpan di memorinya, dan menghasilkan

output berupa informasi.

2. Menurut Blissmer, komputer adalah suatu alat elektonik yang mampu

melakukan beberapa tugas sebagai berikut:

1. menerima input

2. memproses input tadi sesuai dengan programnya

3. menyimpan perintah-perintah dan hasil dari pengolahan

4. menyediakan output dalam bentuk informasi

3. Sedangan Fuori berpendapat bahwa komputer adalah suatu pemroses data

yang dapat melakukan perhitungan besar secara cepat, termasuk perhitungan

aritmetika dan operasi logika, tanpa campur tangan dari manusia.


B. Fungsi Komputer

Untuk mewujudkan konsepsi komputer sebagai pengolah data untuk

menghasilkan suatu informasi, maka diperlukan sistem komputer (computer

system) yang elemennya terdiri dari hardware, software dan brainware. Ketiga

elemen sistem komputer tersebut harus saling berhubungan dan membentuk

kesatuan. Hardware tidak akan berfungsi apabila tanpa software, demikian juga

sebaliknya. Dan keduanya tiada bermanfaat apabila tidak ada manusia

(brainware) yang mengoperasikan dan mengendalikannya.

1. Hardware atau Perangkat Keras: peralatan yang secara fisik terlihat dan bisa

di jamah.

2. Software atau Perangkat Lunak: program yang berisi instruksi/perintah

untuk melakukan pengolahan data.

3. Brainware: manusia yang mengoperasikan dan mengendalikan sistem

komputer.

Penggolongan Komputer Literatur terbaru tentang komputer melakukan

penggolongan komputer berdasarkan tigal hal: data yang diolah, penggunaan,

kapasitas/ukurannya, dan generasinya. Berdasarkan Data Yang Diolah

1. Komputer Analog
2. Komputer Digital

3. Komputer Hybrid

Berdasarkan Penggunannya

1. Komputer Untuk Tujuan Khusus (Special Purpose Computer)

2. Komputer Untuk Tujuan Umum (General Purpose Computer)

Berdasarkan Kapasitas dan Ukurannya

1. Komputer Mikro (Micro Computer)

2. Komputer Mini (Mini Computer)

3. Komputer Kecil (Small Computer)

4. Komputer Menengah (Medium Computer)

5. Komputer Besar (Large Computer)

6. Komputer Super (Super Computer)

Berdasarkan Generasinya

1. Komputer Generasi Pertama (1946-1959)

2. Komputer Generasi Kedua (1959-1964)

3. Komputer Generasi Ketiga (1964-1970)

4. Komputer Generasi Keempat (1979-sekarang)


BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Sistem Pembelajaran Komputer

Sistem Pembelajaran praktek di SMK masih banyak guru praktek yang

hanya memberikan pengetahuan dasar yang terbatas pada mata pelajaran

teorinya saja, hal ini tentu saja akan mempengaruhi perkembangan siswa-siswi

yang sedang uji praktek. Guru atau pembimbing praktek tidak dapat memotivasi

siswa-siswi di SMK dengan sistem pembelajaran yang terbatas dengan begitu

siswa-siswi SMK hanya memiliki batasan ilmu yang tidak cukup untuk bersaing

di dunia industri nantinya.

B. Peralatan Komputer

Untuk SMK dengan program keahlian seperti teknik, otomotif, mesin, atau

penerbangan, memang masih susah untuk memenuhi peralatan praktek sesuai

standar nasional. "Dalam 2-3 tahun ke depan, untuk program keahlian tersebut

baru ditargetkan bisa memenuhi standar minimal, Pengadaan peralatan praktik

SMK cukup mahal karena selama ini mengandalkan dari pembelian di luar

negeri. Momen merosotnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS akan dijadikan

introspeksi untuk bisa menyediakan peralatan atau perakitan alat-alat praktik di

dalam negeri.
C. Tempat Kerja Praktek

Di dalam kerja praktek SMK pastinya memiliki sebuah fasilitas atau tempat

kerja yang biasa disebut bengkel praktek, hal ini guna menunjang kerja praktek

siswa-siswi SMK untuk dapat praktek lebih aman dan tidak menggangu kelas

lain yang sedang belajar. tidak adanya tempat kerja praktek justru malah akan

mempersulit baik siswa maupun guru praktek yang akan mengajarkan dan

mengawasi ujian praktikum di sekolah-sekolah SMK. Untuk program praktek

kerja industri yang melalui instansi-insatansi pemerintah maupun swasta masih

memiliki keterbatasan jumlah yang dapat menampung siwa-siswi SMK untuk

dapat praktek. Keterbatasan jumlah instansi di Paser yang benar-benar tudak

sesuai dengan kebutuhan anak membuat sekolah mengambil kebijakan untuk

membagi dua siswa menjadi dua bagian.

D. Ujian Praktek

Ujian praktik kompetensi siswa di setiap SMK sangatlah penting guna

mengukur kemampuan siswa-siswi yang telah mengikuti metode pembelajaran

praktikum di sekolahnya. Namun terkadang banyak dari sekolah-sekolah SMK

hanya menggangapnya sebagai formalitas untuk dapat lulus dari jenjang

menengah kejuruan. Hal ini akan berdampak saat siswa-siswi SMK langsung

terjun kedunia kerja di mana sistem pembelajaran praktek lebih ditekankan di

bidang tenaga kerjanya. Masalah ini dikarenakan tingginya nilai kelulusan untuk
ujian praktek nasional di setiap daerah. Direktur Pembinaan Sekolah Menengah

Kejuruan Kementerian Pendidikan Nasional, Joko Sutrisno, menerangkan bahwa

syarat kelulusan untuk jenjang sekolah menengah kejuruan (SMK) tidak jauh

berbeda dengan syarat kelulusan di jenjang sekolah umum. Namun khusus untuk

SMK, nilai ujian praktik kejuruan ditetapkan minimal 7,00 dan nilai itu juga

digunakan untuk menghitung nilai rata-rata ujian nasional (UN).


BAB IV

PEMECAHAN MASALAH

A. Sistem Pembelajaran Komputer

Sistem pembelajaran TIK yang saya terima saat ini yaitu system

pembelajaran yang di mana siswa langsung di hadapkan pada sebuah computer

dan langsung mengoprasikan apa yang di perintahkan oleh guru pembimbing

tanpa memperoleh teori yang sebelumnya telah mambahas materi yang akan di

pelajari dan di praktekkan di Laboratorium TIK. Jadi dalam sistem

pembelajaran ini buku pendamping yang saya miliki jarang sekali di gunakan

pada saat jam pelajaran karena lebanyakan internet yang sangat berperan aktif

dalam memberikan informasi mengenai sebuah materi ke kita.

Sistem pembelajaran ini sudah cukup canggih jika di bandingkan dengan

sekolah-sekolah lain, karena materi-materi pelajaran yang ada sudah berkaitan

dengan internet dan siswa dapat di perkenalkan dengan internet lebih dalam.

Sehingga pengetahuan kita menjadi lebih luas melalui internet.

Terkadang saya merasa nyaman dengan sistem pembelajaran ini, karena

menurut saya sistem pembelajaran ini tidah membutuhkan banyak waktu

sehingga materi yang di terima siswa dalam satu semester menjadi cukup

banyak. Di sistem pembelajaran ini saya juga dapat menggunakan komputer

dengan leluasa karena komputer yang di sediakan oleh sekolah cukup banyak
sehingga setiap siswa dapat menggunakan komputer sendiri-sendiri. Untuk

mempresentasikan hasil diskusi kelompokpun kita tidak perlu susah-susah

membuat kliping tertulis untuk di presentasikan di depan kelas tetepi kita

langsung menggunakan komputer sebagai media untuk presentasi.

Tetapi sayangnya pada saat jam mata pelajaran berlangsung guru

pembimbing tidak pernah memantau setiap komputer untuk mengawasi setiap

siswanya sehingga ban6yak sekali siswa yang tidak fokus pada materi yang di

bahas oleh guru melainkan lebih fokus dengan situs-situs lain yang mereka buka

di internet. Sehingga terkadang kelas menjadi ramai dan saya sulit kosentrasi

untuk menangkap materi yang di terangkan oleh guru pembimbing. Inilah yang

membuat merasa kurang nyaman dengan sistem pembelajaran ini.

B. Peralatan Komputer

Menurut Direktur Pembinaan SMK Depdiknas, untuk SMK dengan program

keahlian bisnis dan manajemen atau teknologi informasi, peralatan praktik di

sekolah sudah banyak yang memenuhi standar nasional. "Untuk SMK yang

masih terbatas peralatan praktiknya, ya harus didukung oleh perusahaan-

perusahaan. Cara lain yang sedang dikembangkan yakni merakit sendiri supaya

biaya pengadaan atau pembelian bisa ditekan. "Kami melakukan penambahan

dan keterkinian sarana praktek siswa SMK. Masing masing sekolah negeri

maupun swasta diberikan blockgrand sebesar Rp 350 juta akhir Desember 2006.
Anggaran itu diperoleh dari APBNP (Anggaran Pendapatan Belanja Negara

Perubahan) tahun 2006,"


DAFTAR PUSTAKA

http://www.smp1gebog.sch.id/index.php?option=com_content&view=article&id=8
5:pengertian-komputer&catid=42:tik&Itemid=56

http://nis8.wordpress.com/2008/01/23/menurut-saya-sistem-pembelajaran-tik-itu/

nasional.kompas.com, read. Peralatan Praktik SMK di Bawah Standar

Nasional.http://nasional.kompas.com/read/2009/01/14/20103647/peralatan.praktek.
smk.di.bawah.standar.nasional

www.jurnalnet.com, berita utama topik. Stres UN, siswa SMK tinggalkan bengkel.

http://www.jurnalnet.com/konten.php?nama=BeritaUtama&topik=5&id=941

Anda mungkin juga menyukai