ELEKTONIKA DAYA
DC Chopper
Kelompok
DC Choppers
1. Pendahuluan
DC Choppers umumnya banyak digunakan pada aplikasi – aplikasi industri,
ini dikarenakan DC Choppers dapat mengubah sumber tegangan DC yang tetap
menjadi tegangan DC yang variabel. Karena DC Choppers mengubah secara
langsung dari tegangan DC ke DC dan biasa disebut DC – DC Converter.
Penggunaan chopper sangat luas mulai dari pengontrolan putaran motor,
kereta troli, pengangkat sauh kapal, truk pengangkat barang, dll. Alat – alat yang
digunakan ini umumnya harus memiliki pengontolan akselarasi yang bagus,
efisiensi yang tinggi dan respon yang cepat.
Dan arus beban rata – rata, Ia = Va/R = k Vs/R, dimana T adalah perioda, k = t1/T,
dan f adalah frekuensi. Nilai RMS pada tegangan output adalah :
Pi =
Ri =
VL = L
Prinsip ini dapat diterpakan untuk mentransfer energy dari satu tegangan
sumber ke tegangan sumber yang lain seperti diperlihatkan pada gambar 3.
Rangkaian ekivalen untuk berbagai macam jenis operasinya ditunjukan oleh
gambar 3b, dan bentuk gelomabang ditunjukan pada gambar 3c. Untuk arus
inductor pada operasi 1didapatkan dengan rumus:
Jika I1 adalah aus awal pada mode 1. Selama mode 1, arus harus dinaikan
dan kondisi seperlunya.
atau Vs > 0
Vs = L
I2(t)=
Jika I2 adalah aus awal pada mode 2. Untuk menstabilkan system, arus harus
dikurangi pada kondisi seperti ini.
atau Vs < E
4. Klasifikasi Chopper
Step – down chopper hanya diperbolehkan mengalirkan arus dari sumber ke
beban, hal ini disebut chopper tipe A.berdasarkan arah arus dan tegangan, chopper
dapat diklasifikasikan atas 5 jenis yaitu:
a. Chopper Tipe A
b. Chopper Tipe B
c. Chopper Tipe C
d. Chopper Tipe D
e. Chopper Tipe E
a. Chopper Tipe A
Arus beban akan mengalir masuk menuju beban. Kedua tegangan beban
dan arus beban adalah positif, ditunjukan dengan ganbar 4a. Ini adalah
kuadran pertama dari chopper dan biasa disebut juga sebagaioperasi
penyearah.
b. Chopper Tipe B
Arus beban mengalir keluar dari beban. Tegangan beban positif, tetapi
arus beban negative, gambar 4b. Tipe B juga disebut chopper kuadran
pertama, namun pada kuadran kedua dan dikatakan seperti operasi pada
inverter.
c. Chopper Tipe C
Arus beban pada tipe ini salah satunya positif atau negatif, hal ini
ditunjukan oleh gambar 4c. Tegangan beban selalu positif. Hal Ini disebut
juga chopper kuadran keduar. Chopper jenis ini adalah gabungan dari chopper
tipe A dan chopper tipe B seperti yang terlihat pada gambar 6. S1 dan D2
dioperasikan seperti chopper tipe A, S2 dan D1 dioperasikan seperti chopper
tipe B
d. Chopper Tipe D
Arus beban selau positif. Tegangan pada beban dapat berupa tegangan
positif maupun negatif, seperti yang ditunjukan oleh gambar 4d. chopper tipe
D ini dapat bekerja sebai penyearah (rectifier) atau sebagai inverter,ditunjukan
pada gambar 7. Jika saklar S1 dan S4 di On kan, VLdan iL akan megalir
tegangan positif. Jika S1 dan S4 di Off kan, arus pada beban iL akan positif dan
arus tersebut kan mengalir ke beban induktif.
e. Chopper Tipe E
Arus pada beban salah satunya positif atau negatif, ini dapat dilihat pada
gambar 4e. Tegangan pada bebab salah satunya berupa positf atau negative.
Hal ini disebut juga dengan chopper kuadran keempat. Dua buah chopper tipe
C digabungkan sehingga membentuk copper tipe E seperti pada gambar 8a.
Polaritas pada tegangan beban dan arus beban ditunjukan oleh gambar 8b.
untuk operasi empat kuadran, posisi dari baterai harus terbalik.
a. Buck Regulator
Pada buck regulator tegangan, tegangan output rata – rata Va, lebih kecil
dari tegangan input Vs. Pada buck regulator digunakan BJT sebagai
komponen switchingnya dapat dilihat pada gambar 10a, regulator ini bekerja
pada 2 mode. Mode 1 dimulai pada saat Q1 switching On saat t = 0, arus input
akan mengalir ke filter inductor L, filter kapasitor C, dan beban resistor R.
Mode 2 dimulai pada saat Q1 switching Off saat t = t1.
diasumsikan bahwa arus induktor akan naik dari I1 ke I 2 pada saat waktu t1,
Vs – Va = L atau
atau
b. Boost Regulator
Arus input akan naik ketika melewati inductor L dan transistor. Mode 2
dimulai pada saat transistor M1 Off pada saat t = t1, arus akan tetap melewati
waktu t1,
Vs = L atau
dan arus yang melewati induktor dapat diasumsikan turun dari I2 ke I1 pada
waktu t2
atau
atau lebih rendah dari tegangan output. Pada tegangan output polaritasnya
Vs = L atau
dan arus yang melewati induktor dapat diasumsikan turun dari I2 ke I1 pada
waktu t2
atau
d. Cúk Regulator
komponen switching seperti terlihat pada gambar 13a. Seperti halnya buck –
boost regulator, cúk regulator juga menghasilkan tegang output yang tinggi
dan juga rendah dari pada input, tapi polaritas tegangan output sama dengan
Rangkaian ini juga dapat bekerja dengan 2 mode. Mode 1 dimulai ketika
transistor Q1 di On kan pada saat t = 0. Arus pada induktor L1 akan naik, pada
© 2008 Teknik Elektro FT UNP
P a g e | 14
mundur pada diode Dm. Kapasitor C1 akan mengisi kembali energi ysng telah
Mode 2 dimulai ketika transistor Q1 di Off kan pada saat t = t1. Kapasitor
C1 akan terisi langsung dari suplai input, dan energi akan disimpan pada
Arus yang melewati inductor L1 dapat diasumsikan naik dari IL11 ke IL12
Vs = L1 atau
dan selama kapasitor C1 melakukan pengisian, arus pada inductor turun dari
Vs – Vc1 =