Anda di halaman 1dari 7

PROFIL RETINOPATI DIABETIK PADA

PENDERITA STROKE
DI RSUP DR. KARIADI SEMARANG
PERIODE JANUARI – JUNI 2008
Maria Belladonna Rahmawati*, Jimmy Eko Budi Hartono**

* Residen, Bagian Ilmu Penyakit Saraf Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro


/ RSUP dr. Kariadi Semarang
**Staf pengajar, Bagian Ilmu Penyakit Saraf Fakultas Kedokteran Universitas
Diponegoro / RSUP dr. Kariadi Semarang

Disajikan pada 10th National Symposium on Brain & Heart


Semarang, 9-11 Oktober 2009
LATAR BELAKANG
• Diabetes Mellitus (DM) merupakan faktor risiko mayor
stroke dan berhubungan dengan meningkatnya angka
mortalitas.
• Komplikasi makrovaskuler merupakan patogenesis
utama stroke pada DM, namun komplikasi
mikrovaskuler juga berperan penting.
• Retinopati diabetik merupakan manifestasi kelainan
mikrovaskuler pada DM, yang juga menggambarkan
kelainan mikrovaskuler serebral.
• Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik
retinopati diabetik pada penderita stroke iskemik
maupun stroke perdarahan.
METODOLOGI
• Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif
dengan subyek penelitian penderita stroke
(iskemik maupun perdarahan) yang pernah
dirawat di RSUP dr. Kariadi Semarang periode 1
Januari sampai dengan 30 Juni 2008.
• Diagnosis stroke ditegakkan berdasarkan CT-scan
kepala, sedangkan retinopati diabetik
berdasarkan pemeriksaan funduskopi.
• Data diolah dengan program SPSS
15.0, menggunakan tabel 2x2 dengan uji Chi
Square dan Fischer’s exact test.
HASIL PENELITIAN
• Dari 310 pasien stroke, didapatkan 213 pasien yang dilakukan
funduskopi, rerata umur = 58,9 th (SD = 12,2 th), ♂ lebih banyak
(50,7%) dan 71,3% stroke iskemik .
• Retinopati diabetik dijumpai pada 19 pasien (8,9%), paling sering
umur 51-60 th (47,4%), ♀ lebih banyak (63,2%) namun secara
statistik tidak bermakna (p=0,205).
• Retinopati diabetik lebih banyak dijumpai pada stroke iskemik (9,2%
dibanding 8,2%), tetapi secara statistik tidak bermakna (p=0,814).
• Ada hubungan bermakna antara kejadian retinopati diabetik
dengan riwayat DM (p=0,002) dan kondisi hiperglikemi saat masuk
RS (p=0,02).
• Derajat yang paling sering adalah retinopati diabetik non proliferatif
derajat sedang (52,6%).
Retinopati Diabetik berdasarkan Umur Retinopati Diabetik berdasarkan Jenis
Kelamin
70 63
60
56

50

40
36
36,8%
30 23 63,2% Laki-laki
20
4 5
9
4 6 Perempuan
10
0 1 0 0 0 1 0
0
11-20 21-30 31-40 41-50 51-60 61-70 71-80 >80

Ya Tidak

Retinopati Diabetik berdasarkan Jenis Stroke

138
140
120
100
80 56 Ya
60 Tidak
40
14
20 5
0
Stroke iskemik Stroke perdarahan
Retinopati Diabetik berdasarkan Riwayat DM Retinopati Diabetik berdasarkan Hiperglikemi
Saat Masuk

200 164 173


180
160
150 140
120
100 100
80
30
50 9 10 60
13 21
40 6
20
0 0
Riwayat DM (+) Riwayat DM (-) Hiperglikemi Tidak Hiperglikemi

Ya Tidak Ya Tidak

Derajat Retinopati Diabetik

16% 16%

16% non proliferatif ringan


non proliferatif sedang
non proliferatif berat
52%
proliferatif
KESIMPULAN
• Retinopati diabetik lebih banyak dijumpai
pada stroke iskemik.
• Ada hubungan bermakna antara kejadian
retinopati diabetik dengan riwayat DM dan
kondisi hiperglikemi pasien stroke saat masuk
rumah sakit.
• Pemeriksaan retina rutin perlu dilakukan
terutama pada penderita DM dan penderita
stroke.

Anda mungkin juga menyukai