Anda di halaman 1dari 5

PENDAHULUAN

Manusia pasti merndukan tentang Allah. Tetapi mungkinkah itu? Allah yang tak dapat
dipahami dan Allah yang tak dapat diketahui. Allah dalam bahasa Ibrani adalah Elohim/Eloah.
Pemahaman mengenai Allah, menurut setiap orang sangatlah berbeda-beda. Allah adalah suatu
yang kita sembah yang kita anggap sebagai suatu yang di atas yang adalah segala-galanya, yang
menciptakan bumi ini. Pemahaman mengenai Allah setiap masing-masing orang tidaklah sama.
Seperti yang akan penulis bahas mengenai pemahaman mengenai Allah menurut para bapa-bapa
gereja atau yang biasanya disebut sebagai kaum patristik bahwa Segala tulisan yang diilhamkan
Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki
kelakuan, dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia
kepunyaaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik. Namun menurut Marcion, ia
mengajarkan bahwa dewa dari Perjanjian Lama bukan Allah yang benar, melainkan bahwa Allah
yang benar dan lebih tinggi yang telah diwahyukan hanya dengan Yesus Kristus.

Kaum patristik dan Marcion sangatlah bertentangan mengenai pemahamannya tentang


Allah. Bagaimana pemahaman mereka masing-masing? Bagaimana Allah menurut pandangan
mereka? Pemahaman siapakah yang bias kita cerna atau masuk akal kita? Kita akan
membahasnya dalam bab-bab selanjutnya.

1
BAB I

TEOLOGI PAHAM ALLAH MENURUT PARA PATRISTIK

Istilah Patristik berasal dari kata latin patres yang berarti Bapak dalam lingkungan gereja.
Bapak yang mengacu pada pujangga Kristen, mencari jalan menuju teologi Kristiani, melalui
peletakan dasar intelektual untuk agama kristen. Didunia Barat agama Khatolik mulai tersebar
dengan ajarannya tentang Tuhan, manusia dan dunia, dan etikanya. Untuk mempertahankan dan
menyebarkanya maka mereka menggukanakan falsafat Yunani dan memperkembangkanya lebih
lanjut, khususnya mengenai soal-soal yang berhubungan dengan manusia, kepribadian,
kesusilaan, sifat Tuhan.1 Patristik juga disebut sebagai kumpulan pendeta-pendeta. Pada masa ini
ditandai dengan munculnya para Bapa-Bapa gereja, yaitu yang terkenal Tertulianus (160-222),
Origenes (185-254), Agustinus (354-430).

Agustinus (354-430) diakui sebagai bapa gereja yang besar oleh orang-orang katolik
Roma maupun oleh orang-orang protestan. Augustinus telah meletakkan dasar-dasar bagi
pemikiran Abad Pertengahan mengadaptasikan Platonisme dengan idea-idea Kristen. Ia
memberikan formulasi yang sistematis tentang Filsafat Kristen, suatu filsafat yang dominan
terhadap Katolik dan Protestan.

2
Agustinus mengganti akal dengan iman; potensi manusia yang diakui pada
zaman Yunani diganti dengan kauasa Allah. Ia mengatakan bahwa kita tidak perlu dipimpin oleh
pendapat bahwa kebenaran itu relatif. Kebenaran itu mutlak yaitu ajaran agama. Moral

1 http://hima89.weebly.com/1/post/2010/02/filsafat-patristik.html
2 http://www.scribd.com/doc/19794351/Filsafat-Abad-Pertgahan-Pd-Masa-Patristik-Dan-Skolastik
berpuncak pada dosa Adam, kehidupan pertapa adalah kehidupan terbaik. Hati memerlukan
kehidupan demikian. Ia juga mengatakan bahwa mempelajari hukum alam adalah mubadzir,
memboroskan waktu. Ia berkutat bahwa bumi adalah pusat jagat raya. Intelektualisme3 tidak
penting, yang penting adalah cinta kepada Tuhan. Agustinus menerima penafsiran metaforis atau
figuratif atas kitab kejadian yang menyatakan bahwa alam semesta diciptakan dalam 6 hari, dan
pada hari ketujuh Allah beristirahat, sesudah melihat semua itu baik adanya.

Anselmus (1033-1109) berpendapat bahwa Allah adalah Tuhan alam semesta, yang
kemuliaannya dinodai oleh dosa manusia. Meskipun Ia ingin mengampuni manusia, agar
ketertiban moral pulih kembali di jagat raya, Ia tak dapat begitu saja "menutup mata" atas dosa.
Harus diadakan pengorbanan, sesuatu yang setimpal dengan pelanggaran itu. Menurut Anselmus,
Karena dosa itu berasal dari manusia, pengorbanan itu juga harus dilakukan oleh manusia.
Namun manusia tidak dapat mempersembahkan pengorbanan setimpal. Oleh karena itu, Kristus
menjadi penebus dengan mati di kayu salib.

Tertulianus (160-222) ia adalah penulis Latin pertama yang menyatakan Kekristenan


sebagai vera religio (agama yang benar), dan sekaligus menurunkan derajat agama klasik
Kerajaan dan cara penyembahan lainnya sebagai takhyul belaka.

BAB II

TEOLOGI PAHAM ALLAH MENURUT MARCION


3 Intelektualisme : ketaatan atau kesetiaan thd latihan daya pikir dan pencarian sesuatu berdasarkan ilmu

3
Marcion dilahirkan tahun 100 Ms di Sinope, disebuah tepi pantai Laut Mati di pelabuhan
Asia Kecil. Ayahnya adalah seorang pemimpin disebuah gereja dikota tersebut. Diantara sekian
rasul yang dia kagumi, hanyalah Paulus karena bagi dia Paulus adalah yang paling murni
mengikuti ajaran Yahshua [Yesus]. Marcion sangat menggebu dalam kecintaanya pada Paulus.
Marcion sangat dipengaruhi oleh kecerdasan dan semangat Rasul Paul mengenai doktrin Injil
yaitu pembenaran oleh kasih karunia Elohim yang berbeda dengan pembenaran oleh melakukan
Torah.4 Marcion menolak setiap unsur Torah yang muncul dalam Kitab Perjanjian Baru. Bukan
hanya menolak Torah, melainkan menolak Kitab Perjanjian Lama itu sendiri. Marcion hanya
menerima Kitab Perjanjian Baru. Kitab Perjanjian Baru, khususnya Injil yang dipercayai
Marcion adalah murni sebagai ajaran baru dari Yahshua. Jika dalam surat-surat rasul Paulus
ditemukan unsur-unsur Kitab Perjanjian Lama, menurut Marcion itu adalah penyisipan yang
dilakukan oleh para rasul Yahudi.

Marcion menganggap bahwa dunia diciptakan oleh Allah yang menyatakan dirinya di
dalam Perjanjian Lama. Allah itu jahat dan rendah derajatnya. Menurutnya, Allah itu ingin
memerintah dengan adil tetapi karena Ia keras dan bengis, namun tauratnya tak dapat dilakukan
oelh manusia karena tauratnya sangat berat. Allah Perjanjian Lama menuntut kegenapan
tauratnya seratus persen.

Lebih jauh lagi, Marcion menganggap bahwa Elohim [Tuhan] Perjanjian Lama berbeda
secara eksistensial dengan Elohim Perjanjian Baru. Ajaran ini dipengaruhi paham Gnostik.
Menurut Gnostik, Tuhan yang membentuk alam materil adalah tuhan yang jahat dan lebih rendah
martabatnya dibandingkan tuhan yang menciptakan roh. Tuhan yang menciptakan roh adalah
tuhan yang eksistensinya roh adanya. Dialah tuhan yang sejati. Ajaran ini bergema dalam
pemikiran Marcion. Tuhan Perjanjian Lama, yaitu Tuhan Israel berbeda dengan Tuhan
Perjanjian Baru, yaitu Bapa dari Tuhan Yahshua. Bapa adalah Tuhan yang baik dan mulia
tabiatnya. Bahkan Tuhan Perjanjian Lama adalah Tuhan yang kejam dan gagal melaksanakan
TorahNya, sehingga Dia melampiaskan kemarahan itu dengan membunuh Yahshua, putera dari
Tuhan Perjanjian Baru. Ia juga mengusulkan adanya dua Tuhan: Yahweh, yang menciptakan
alam semesta materi, dan Bapa Surgawi Perjanjian Baru, yang Yesus Kristus adalah inkarnasi

4 http://messianic-indonesia.com/apologetik_detil.php?id=071024222722
hidup.

Anda mungkin juga menyukai