Anda di halaman 1dari 3

Meresponi makna natal

Hari natal selalu ditunggu-tunggu, dari anak-anak sampai orang tua untuk merayakan hari
kelahiran Sang Juruselamat. Setiap rumah membuat pernak-pernik natal, dan setiap gereja merayakan
dengan makan-makan atau acara-acara yang lain. Tapi apa itu natal? Apakah natal masih mempunyai arti
buat kehidupan kita?
berbicara natal, saya teringat drama natal di sekolah yang diambil dari buku Allah Yang Turut
Menderita karya Choan-Seng Song. Dalam drama itu, menceritakan Yesus yang bermahkotakan duri,
berbaju compang camping, dibawa ke oleh orang-orang kaya ke suatu tempat kemudian di dudukan
dikursi yang indah, mahkota duri diganti dengan mahkota emas, bajunya diganti jubah dan disediakan
hidangan yang enak-enak. Sementara itu dari atas tahta Yesus melihat orang kelaparan, pengamen,
pengemis, dan orang-orang yang harapan atau masa depannya sudah tidak ada lagi. Yesus sedih dan
menangis melihat apa yang terjadi dengan mereka yang miskin. Karena belas kasihan, Yesus berdiri untuk
menyapa mereka. Tetapi orang-orang kaya melarang Yesus untuk menemui orang miskin itu,sebagai
gantinya orang-orang kaya itu yang akan menemui dan menolong mereka yang miskin. Tetapi orangorang kaya yang mendandani Yesus itu hanya memberikan beberapa makanan dan beberapa rupiah lalu
meninggalkan mereka. Dengan bangganya orang-orang kaya itu kembali kepada Yesus dan menunjukkan
apa yang telah mereka lakukan. Yesus berdiri dan marah kepada orang-orang kaya. Yesus ingin supaya
mereka tinggal bersama-sama dengan mereka yang miskin sehingga mereka tertolong, memiliki harapan,
dan masa depan, bukan hanya memberi sebungkus nasi dan beberapa rupiah. Yesus membuang makanan
didepannya, mahkota emas serta jubah-Nya, lalu memakai kembali mahkota duri-Nya, serta baju
compang-camping-Nya. Yesus turun menemui mereka yang miskin papa dan memberikan pengharpan
bagi mereka. Dengan kasih, Yesus mengajak orang miskin dan orang kaya, tetapi orang kaya menolak
ikut dengan Yesus yang bersama-sama dengan orang miskin. Dan selesailah drama itu.
Drama ini sangat menarik, disaat natal Yesus diangkat menjadi raja yang luar biasa, dan
dirayakan dengan meriah oleh gereja-gereja (termasuk orang-orang kaya didalamnya). Tetapi natal bukan
itu. Yesus turun kedunia menyapa mereka yang tidak mempunyai pengharapan lagi supaya mereka
memiiki harapan. Natal tidak berbicara sesuatu yang meriah, tetapi berbicara pengorbanan. Dalam drama
ini dimana posisi gereja secara khusus kita? apakah seperti orang-orang kaya?
Apa sebenarnya makna natal?
1. Cinta kasih (Yohanes 3:16)
Kedatangan Tuhan Yesus kedalam dunia bukan serta merta karena nubuatan, tetapi karena cinta
kasih-Nya yang begitu besar kepada kita orang berdosa. Cinta-Nya telah dibuktikan sampai akhir hidupn-

Nya di kayu salib. kasih-Nya agape, kasih yang tulus dan tidak mengharapkan imbalan. Tidak ada dalam
satu agama di dunia ini yang menggambarkan Allah turun menjadi manusia dan tinggal bersama orangorang berdosa bahkan mati oleh orang-orang berdosa. Karena cinta kasih-Nya, Yesus rela menjadi
manusia dan tinggal bersama-sama orang berdosa hanya untuk menyelamatkan kita dari dosa. Cinta
kasih-Nya membuat Ia rela menjadi manusia dan kuat dalam penderitaan-Nya. Dalam drama yang saya
ceritakan Ia merelakan tahta-Nya dan jubah-Nya hanya untuk bersama-sama mereka yang miskin. Semua
ia lakukan karena cinta kasihnya yang begitu besar. Allah sendiri pun mengajarkan kita cinta kasih yang
suci dengan merelakan anak-Nya datang ke dunia dan mati di kayu salib. Kita sebagai orang percaya juga
harus memiliki cinta kasih seperti yang dimliki Yesus, sebagai cermin pengikut-pengikut Yesus. Di dalam
cinta kasih Yesus, tidak ada lagi batas kaya-miskin, laki-laki-perempuan, karena semua telah disatukan
oleh Yesus. Jika kita tidak memiliki cinta kasih, dan tidak peduli mereka yang miskin, merayakan natal
akan sia-sia dan tanpa arti.
2. Kesederhanaan
Yesus lahir bukan sebagai orang yang kaya. Ia dilahirkan oleh seorang dara Maria yang miskin.
Yesus lahir di kandang domba yang hina bukan karena tidak ada penginapan lagi, tapi karena tidak ada
lagi penginapan yang murah. Yusuf dan maria tidak memliki cukup uang untuk menyewa tempat yang
mahal. Ya.. Tuhan kita, Yesus kristus, lahir dikandang domba karena kemiskinan orang tua-Nya. Itu
adalah pilihan Yesus yang menggambarkan seperti apa Tuhan kita. Tuhan turun kedunia menjadi orang
miskin, hidup bersama orang miskin dan sakit, baik secara fisik dan mental. Dia yang kaya telah menjadi
miskin karena kita untuk memberikan teladan yang benar. Tuhan Yesus mengingatkan dalam firman-Nya
supaya kita tidak terjebak dengan kekayaan. Tuhan tidak melarang kita menjadi kaya, tapi Ia melarang
menjadikan kekayaan sebagai segala-galanya bahkan menjadi tuhan. Natal harus menjadi komitmen kita
untuk hidup sederhana, dan berbagi dengan yang lain. Yesus merelakan diri-Nya yang kaya dan menjadi
miskin supaya kita menjadi kaya karena-Nya. Dibalik kelahiran Yesus, ada kesederhanaan yang dijarkan
pada kita supaya kita dapat berbagi dengan yang lain.
3. Peduli
Yesus jelas menunjukkan kepedulian-Nya kepada kita. Dalam drama tadi, kita diingatkan
kembali, bahwa Yesus ingin orang-rang kaya peduli kepada orang-orang miskin, tetapi apa yang terjadi
justru orang kaya tidak mau mempedulikan orang miskin karena kekayaan mereka. Allah yang penuh
kasih adalah Allah yang peduli dengan mereka yang miskin, oleh karena-Nya Ia turun sendiri dan
memberikan pengharapan bagi mereka yang miskin. Harta dan kekayaan dapat membuat kita menutup
mata kepada yang lain. Dalam Lukas 10:25-37 menceritakan bagaimana seorang pelayan agama hanya
manis ketika berada di bait suci, tetapi ternyata jahat perbuatannya terhadap sesamanya. Ia tidak mau

menolong entah apa alsannya, yang jelas bukan Karena ia mau datang ke bait suci, karena ia sedang
dalam perjalanan kembali ke rumahnya.
Betapa banyak kita temukan orang-orang yang mengaku Kristen tapi tidak peduli kepada
sesamanya. Yang menjadi pembawa firman, worship leader, singer dan pelayan-pelayan yang lain tetapi
membutakan mata, menutup telinga, dan membungkam hati nuraninya terhadap mereka yang
membutuhkan. Apa arti natal jika seperti ini? Bukankah natal menjadi tidak ada artinya? Yesus
memberikan teladan dengan datang-Nya ke dunia untuk menujukkan kepedulian-Nya kepada kita dan
nyawanya pun diberikan kepada kita karena Ia peduli kepada kita.
4. Immanuel
Yesus lahir membuktikan kepada kita bahwa Ia mau tinggal bersama-sama dengan kita. Dia mau,
hidup dan menderita bersama kita didalam setiap pergumulan kita. Dia Tidak hanya lahir di dunia, tetapi
juga di hati kita. kedatangan-Nya membawa jaminan keselamatan kepada setiap mereka yang percaya.
Kita tak perlu kuatir lagi karena keselamatan telah datang di dalam Yesus. Yang perlu kita lakukan adalah
menanggapi cinta kasih-Nya, gaya hidup sederhana-Nya, dan peduli-Nya.
Kiranya cinta kasih natal ada dalam diri kita, dan natal menjadi bermakna bagi kehidupan kita.

Anda mungkin juga menyukai