Anda di halaman 1dari 3

Assalammu`alaikum Warahmatullahi wabarakatuh

“Belajar agama?? Hmm,, males dan membosankan, ntar ak dibilang orang jadul, gak gaul,
ketinggalan jaman, lagian belajar agama itu kan gawe nya orang tua, nenek dan kakek, aku
masih muda, jadi nyante aja kali” begitu lah pikirku dulu sewaktu msh kecil, aku menjalani
kewajibanku sebagai seorang muslim karena rasa hormat, cinta dan takut ku kepada ayah dan
ibu.
Ketika msh kecil, walau telah diajarkan ayah dan guru agama islam di sekolah, aku msh
bimbang dan mencari tau ap yang sedang aku yakini ini, ketika berumur 12 tahun sempat
timbul kebingungan dalam diri sampai akhirnya aku jg mencari tau kepercayaan dan agama
lainnya, sampai aku benar benar yakin apa yang aku yakini adalah suatu kebenaran. Itu pun
aku menjalani nya dgn pengetahuan yang aku pnya dan logika yang ada. Sebelum benar
benar yakin, hanya ada satu pikiran yang aku yakini, perkataan orang tua ku adalah benar,
tidak akan mereka menjerumuskan kami sekeluarga.
Hal yang menarik ketika itu untuk dicari tau bukanlah tentang bagaimana hubungan antara
akhwat dan ikhwan yang sekarang menjadi pembicaraan para aktivis, atau mengapa harus
sholat, patuh kepada orang tua dan amalan pokok lainnya yang diajarkan ortu tetapi aku lebih
tertarik kepada cerita Nabi dan Rasul, mngenai perjalanan menegakkan tauhid, cerita tentang
betapa menakutkannya siksa neraka dan betapa indahnya nikmat surga…
Semakin bertambah usia, semakin besar keingintahuanku dalam berbagai ilmu.
Keingintahuanku mengenai islam juga dikarenakan rasa iri ku kepada orang disekitarku yang
bisa sukses dalam hal dunia dan tetap berpegang teguh pada Rabb… [ayah sering cerita ttg
anak muridnya yang sukses krn ketaatannya dalam beribadah],
Sedari kecil aku selalu ingin tahu, mungkin itu merupakan sifat bawaan atau bisa jadi karena
aku sendiri yang menginginkannya, itu aku lakukan agar aku dapat meraih apa yang aku mau,
dan melampaui mereka yang aku kagumi, setidaknya bisa sejajar,[hehe], demi mencari tahu
sesuatu yang mengelitik saraf keingintahuanku, aku nekat “mencuri” buku buku ayah
mengenai islam, dan belajar, dan selalu saja ketika aku melakukan itu, aku mendapatkan ilmu
yang tidak dijelaskan oleh ayah atau pun guru agama di sekolah, subhanallah, begitu indah
Islam itu ketika dipelajari lebih mendalam. Maksud mencuri disini adalah aku diam diam
mempelajarinya agar tidak ada yang tahu aku mempelajari sesuatu lebih mendalam, dan aku
malu jika aku keinginahuanku itu diketahui orang lain, apalagi oleh orang tua, aku malu,,,
Dan sekarang ayo kita diskusi kan mengenai Islam….
Kemarin aku kembali melakukan aksi “curi” buku ayah, [hehe], sebenarnya ada empat buku
yang aku ambil, dua buku yang biasa aku pinjam, yaitu, La Tahzan karya Syaikh M. Abdul
Athi Buhairi, lalu Tafsir Al Qur`an oleh Prof. DR. H. Mahmud Yunus, dan dua buku lainnya
adalah buku Hadits Qudsi oleh K.H.M. Ali Usman,H.A.A. Dahlan, dan Prof. Dr. H.M.D.
Dahlan, dan “Fikih Sunnah 1” oleh Sayyid Sabiq, kyk nya ini buku kuliah ayah jaman dulu,
nah, aku tertarik pada suatu bab pada buku fikih sunnah, yang setelah aku membacanya,
benar benar diluar dugaanku, benar benar buat aku tidak tidur krn memikirkan isi bab yang
aku baca itu, Bab itu mengenai SHOLAT.
Buku Fikih Sunnah ini ada 14 jilid. Pada jilid 1 ini membahas mengenai Thaharoh dan
Sholat.
Yang akan aku share ini mengenai Sholat, pada pembahasan mengenai sholat, ada banyak
subtittle nya, mari kita bahas dulu mengenai kedudukan sholat dalam islam.
KEDUDUKAN SHOLAT DALAM ISLAM

Shalat dalam agama islam menempati kedudukan yang tidak dapat ditandingi oleh ibadat
manapun juga. Ia merupakan tiang agama di mana ia tak dapat tegak kecuali dengan Sholat.
Bersabda Rasulullah saw. [*] Yang artinya, “pokoknya urusan ialah Islam, sedang
tiangnya ialah sholat dan puncaknya adalah berjuang di jalan Allah”.

Sholat adalah ibadah pertama yang diwajibkan oleh Allah swt. yang langsung
disampaikanNya kepada Rasulullah pada malam Mi`raj.
Dari Anas r.a : [*] artinya “ Sholat itu difardhukan atas Nabi saw. Pada malam ia diisra`
kan sebanyak 50 kali, kemudian dikurangi hingga lima, lalu ia dipanggil : ‘Hai
Muhammad! PutusanKu tak dapat diubah lagi, dan dengan sholat lima waktu ini, kau
tetap mendapat ganjaran 50 kali’”. ( HR. Ahmad, Nasa`I dan Turmudzi yang menyatakan
sahnya).
Pertanyaan aku :: adakah dalam suatu agama dapat diadakan tawar menawar dalam ibadah
sedang ia wajib hukumnya?
Aku bertanya seperti ini karena aku pernah mendapatkan ceramah yang mana ustadz itu
mengatakan dia tidak menemukan dalill nya, dan sekarang aku temukan dalillnya, tapi itu
membuat ku penasaran, krn ia bilang tidak ada tawar menawar dalam suatu agama…
Kemudian…

Sholat meupakan amalan hamba yang mula mula dihisab.


Disampaikan oleh Abdullah bin Qurth r.a [*] artinya : ”Amalan yang mula-mula dihisab
dari seorang hamba pada hari kiamat ialah sholat. Jika ia baik, baiklah seluruh
amalannya, sebaliknya jika jelek, jeleklah pula semua amalannya.” (HR. Thabrani)
Sholat adalah wasiat terakhir yang diamanatkan oleh Rasulullah saw. kepada umatnya
sewaktu hendak berpisah meninggalkan dunia.
Rasulullah bersabda –dalam keadaan ia hendak menghembuskan nafasnya yang terakhir-
: Jagalah sholat….., sholat begitupun hamba sahayamu!”
Pertanyaan aku :: ketika Rasulullah wafat apakah hamba sahaya tidak ada lagi atau masih
ada?

Sholat adalah barang terakhir yang lenyap dari agama, berarti bila ia hilang, maka hilanglah
pula islam secara keseluruhannya.
Sabda Rasulullah saw. [*] artinya: “Sungguh, buhul atau ikatan agama islam itu akan
terurai satu demi satu! Maka setiap terurai satu buhul, orang orang pun bergantung pada
buhul berikutnya. Maka buhul yang pertama ialah menegakkan hokum, sedang yang
terakhir ialah Sholat”. (HR. Ibnu Hibban dari Abu Umamah).
Dalam Al Qur`anul Karim, Allah swt. menyebutkan sholat sewaktu waktu bersama sama
dengan dzikir, zakat., sabar, kurban dan ibadah lainnya seperti :
- Al Ankabut : 45
- Al A`la : 14-15
- Thaha : 14
- Al Baqarah : 110
- Al Baqarah : 45
- Al Kautsar : 2
- Al An`am : 162-163
- Ibrahim : 40
- Al Mukminun : 1-2,9-11  menjelaskan bahwa sholat adalah pembuka perbuatan
perbuatan baik dan untuk penguncinya

- Al Baqarah : 238-239  menjelaskan perintah Sholat baik di waktu mukim maupun


dalam perjalanan dan diwaktu damai maupun perang.

Pertanyaan aku :: pada ayat ini, Jagalah sholat tak terkecuali sholat Ashar, lalu
mengapa Ashar? Tidak sholat lainnya?

- An Nisa` 102-103 menjelaskan kaifiat atau tata cara melakukan sholat dalam
perjalanan di waktu diwaktu perang maupu damai

- Maryam : 59 dan Al Ma`un : 4-5  menjelaskan bahwa Islam menentang orang yang
menyia-nyiakan dan mengancam orang yang lalai dari melakukannya.
Nah, begitulah pembahasan yang aku baca di buku fikih sunnah, untuk pembahasan
mengenai topik lainnya akan di share di note berikutnya…
Semoga Allah memberikan kita petunjuk dan mempertebal iman dan taqwa kepada Nya.
Amin ya Rabbal`alamin.
[*] mohon maaf tidak bisa menampilkan tulisan arabnya, karena leptopku belum punya
aplikasi itu…
[**] kritik dan saran diharapkan penulis,,, [hehe]
[***] pertanyaan pertanyaan ku dalam note ini bukanlah untuk menyesatkan iman kita, aku
ingin tahu, kalimat yang aku suka “Aku Beriman maka Aku Bertanya”. Dan aku membuat
note ini bukan karena aku lebih tahu tapi aku belajar…

Anda mungkin juga menyukai