Anda di halaman 1dari 4

KONSEP BONDING

Suatu proses dimana bahan restorasi membentuk ikatan yang kuat dengan permukaan gigi,
dikenal dengan bonding atau adhesi.

Bonding/ikatan terhadap email atau dentin memerlukan pemakaian:

Etsa
- Bahan yang terdiri dari phosphoric acid, citric acid, atau maleic acid berfungsi untuk
menghilangkan mineral dari permukaan email atau dentin dengan membuat lubang-
lubang tidak beraturan yang meningkatan daerah permukaan.
- Bahan ini membentuk ikatan dengan bahan restorasi melalui demineralisasi ion kalsium
yang ada di permukaan.
- Permukaan gigi yang sudah di-etsa akan memberikan gambaran putih kasar (chalky)
dalam keadaan kering.
- Peng-etsa-an meningkatan reaktivitas permukaan.
- Asam ini secara perlahan diulaskan untuk mempersiapkan permukaan email dan dentin.
Pengapikasian ini didiaan sela 15-30 detik. Kemudian dibilas dengan air seama 5-10
detik.
- 3 perbedaan pola morofologis setelah di-etsa:
Tipe-1: Adanya pelarutan prisma email tanpa mempengaruhi batas luar.
Tipe-2: Batas luar nya terlarut
Tipe-3: Pola ini sedikit berbeda, termasuk tipe 1 dan 2, namun dengan perbedaan wujud
prisma email.

Kondisioner
- Digunakan untuk membersihkan permukaan, juga mengaktifkan ion kalsium sehingga
lebih reaktif.
- Tujuan : Menghilangkan smear layer
: Membuka tubula dentin
: Meningkatkan permeabilitas dentin
: Mengekspos serat kolagen
- Bahan yang digunakan: Orthophosphoric acid
Polyacrylic acid
Citric acid
Pumice wash
Bahan Primer
Bahan ini tersusun atas monomer yang terlarut di dalam air, alkohol atau aseton, sehingga terdiri
dari lapisan hidrofobik (metacrylate) dan lapisan hidrofilik (hidroksil atau karboksil). Primer
meningkatkan aliran resin.

Bonding agents
Terdiri dari unfilled resin yang juga membentuk lapisan akhir hidrofobik dan hidrofilik.

ADHESI DENTIN
Conditioning
Proses mengubah dentin maupun smear layer untuk menghasilkan ikatan mikromekanik maupun
chemical.

Conditioning bisa dengan menggunakan: asam, bahan kelasi, laser.


Asam yang digunakan antara lain:
- 37% phosphoric acid
- nitric acid
- maleic acid
- oxalic acid
- pyruvic acid
- hydrochloric acid
- citric acid

Bahan kelasi
EDTA (Ethylene Diaminotetra Acetic Acid) merupakan bahan kelasi terbaik yang digunakan
pada PH 7,4 selama 30 detik.

Termal conditioning
Menggunakan laser untuk mengkondisikan dentin.

Priming
Bahan primer terdiri dari monomers HEMA dan 4-META yang terlarut di dalam aseton atau
etanol. Sehingga mereka memiliki lapisan akhir hidrofilik dan hidrofobik yang masing-masing
memiliki affinitas atau daya tarik-menarik antara kolagen yang terekspos dengan resin. Untuk
mendapatkan kekuatan ikatan yang optimal bahan primer sebaiknya diaplikasikan pada beberapa
lapisan sehingga membentuk lapisan permukaan yang seragam.

Adhesi resin atau Dentin Bonding Agents


Resin yang adhesif adalah resin dengan viskositas yang rendah, resin semifilled atau unfilled
yang mudah mengalir, dan sesuai dengan resin komposit. Penetrasi resin adhesif ke dalam
mikroporus kolagen dari dentin inter-tubular, dikenal sebagai penetrasi intertubular. Polimerisasi
dengan bagian adhesif meningkatkan kesatuan lapisan resin dan kolagen, dikenal sebagai lapisan
hibrid atau resin reinforced layer.

DENTIN BONDING AGENTS (bahan bonding dentin)


Bahan bonding dentin memiliki lapisan hidrofilik dan hidrofobik yang membentuk ikatan dengan
resin komposit.
M : ikatan ganda metakrilat yang mempolimerisasi resin komposit
R : jarak perbatasan antara kedua lapisan tersebut
T : adhesi pada stuktur dentin, baik bagian organic maupun inorganic

Bahan bonding telah berkembang menjadi beberapa generasi:


Generasi I
Ikatan terbentuk dari kelasi bahan bonding dengan komponen kalsium. NPG-GMA (N-phenyl-
glycine-glycidyl metacrylate) meruapakn bahan yang digunakan pada bonding generasi I.
Kekuatan ikatan yang terbentuk rendah,yaitu 2-3 MPa, hanya dapat digunakan untuk kavitas
kelas 3 dan 4.

Generasi II
Grup fosfat yang bermuatan negatif pada resin bereaksi dengan kalsium yang bermuatan positif
pada smear layer. Produk ini mencoba menggunakan smear layer sebagai ikatan substrat.
Kekurangan : Kekuatan bonding kurang
: tidak membasahi dentin dengan baik

Generasi III
Pada generasi ini, terlebih dahulu dilakukan conditioning dan priming sebelum
pengaplikasiannya.
Kebaikan: kekuatan bonding lebih tinggi dan mengurangi mikroleakage dalam penurunan
dengan waktu dan tidak berlangsung lama.

Generasi IV
Karakteristik yang khas adalah adanya proses hibridisasi pada pertemuan dentin dengan
komposit.
Terdiri dari:
- bahan primer: water chaser dan menambah penetrasi adhesive
- bahan bonding unfilled atau filled : bis-GMA
: Hydrofilik: HEMA
: aseton
: Kekuatan ikatan 17-24 MPa

Generasi V
Memiliki komponen tunggal.
Mengkombinasikan langkah primer dan bonding, namun tahap etsa terpisah
Waktu dan tahap pengaplikasian berkurang.
Kekuatan ikatan hampir sama dengan generasi IV. Misalnya: Prime and Bond, OptiBond Solo,
Single Bond (3M).

Generasi VI
Mengkombinasikan etching, priming, bonding dalam campuran tunggal dan menjadi satu tahap.
Karena bahan ini terdiri dari larutan asam, maka bahan ini tidak dapat disimpan dan harus selalu
diperbaharui. Misalnya: Prompt-L-pop dan clearfill SE bond.

Generasi VII
Generasi ini membuat material generasi VI menjadi komponen tunggal, serta memiliki
kemampuan desinfeksi.
Kesuksesan maupun kegagalannya tergantung dari beberapa faktor:
- Bentuk dan ukuran lesi
Lesi servikal yang kecil menunjukkan adhesi yang lebih kecil dibandingkan lesi yang
dalam.

- Tipe lengkungan rahang


Adhesi lebih baik pada lengkung maksila daripada mandibula disebabkan oleh
kemungkinan kontamiasi yang lebih kecil.

- Usia
Dengan meningkatnya umur, dentin menjadi sklerotik (mati) dan menurunkan
kemampuan adhesive.

- Kebasahan dentin
Bahan bonding dengan kemampuan membasahi yang baik dapat meningkatkan
kemampuan bonding tersebut.

Anda mungkin juga menyukai