CANDIDIASIS

Candidiasis merupakan kelainan dalam mulut yang disebabkan oleh infeksi jamur Candida, yaitu Candida Albicans. Jamur merupakan flora normal apatogen dalam mulut, yang bila keseimbangannya terganggu (dipengaruhi oleh faktor predisposisi) akan berubah menjadi patogen. Infeksi seperti ini disebut sebagai infeksi oportunistik.

Spesies Candida antara lain : 1) C. albicans 2) C. tropicalis 3) C. guilermondil 4) C. dubliniensis (infeksi HIV) Faktor predisposisi terjadinya candidiasis : 1. Fisiologis 2. Trauma lokal 3. Malnutrisi :usia lanjut, bayi, wanita hamil, diabetes Melitus :iritasi mukosa, protesa / alat ortho yang buruk :diet tinggi karbohidrat, defisiensi asam folat, Fe, vit.B12 4. Gangguan endokrin : hipothyroidism, Adissons disease, Diabetes mellitus 5. Kelainan imunologi : AIDS, HIV 6. Xerostomia (akibat radiasi, obat-obatan, sindroma Sjorgens, obat cytotoxic) 7. Keganasan, termasuk kelainan darah (leukemia akut, agranulositosis) 8. Antibiotik, terutama penggunaan antibiotik spektrum luas untuk jangka waktu lama 5) C. glabrata 6) C. parapsilosis 7) C. krusei

9. Kortikosteroid (topical , sistemik) 10. OH buruk 11. Terapi kanker : radiasi / kemoterapi

12. Transplantasi organ

Klasifikasi candidiasis menurut Samaranayake (1991) 1. Primary Oral Candidiasis a. Acute form : Pseudomembranouse (putih) Erythemathouse (merah) b. Chronic form : Hyperplastic (nodular, plaque like) Pseudomembranous Erythematous c. Candida-associated lesion : Denture stomatitis Angular cheilitis Median rhomboid glossitis d. Keratinized primary lesions super infected by candida Leukoplakia Lichen planus Lupus erythematous 2. Secondary Oral Candidiasis Merupakan manifestasi sistemik mukokutaneus candidiasis dalam mulut akibat thymic aplasia dan sindroma endrocrinopathy candidiosis.

I. Acute Pseudomembranous Candidiasis / Oral Thrush Dapat berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun, ditemukan pada penderita : - Kortikosteroid (topikal /aerosol, sistemik) - AIDS - Immunocompromised patient - Neonatus - Terminaly ill, terutama leukemia, keganasan Gambaran klinis : - Bercak / lesi putih (seperti beludru) - Sedikit menonjol - Bersatu membentuk plak (plaque like lesion) - Dapat diseset - Meninggalkan daerah kasar, merah, dan berdarah pada daerah mukosa mulut yang berkontak dengan obat - Ditemukan pada mukosa bukal, dorsal lidah, palatum lunak - Keluhan rasa terbakar / tanpa keluhan - Xerostomia - Setempat / menyeluruh Diagnosis : - Anamnesis - Gejala klinis - Oral sytological smear Perawatan :

a) Menghilangkan faktor predisposisi Misalnya pada OS dengan Diabetes melitus tidak terkontrol, dirujuk ke dokter umum untuk mengobati Diabetesnya terlebih dahulu. b) Obat anti jamur - Nystatin Oral Suspension 1ml, 3 x 1 hari, dikulum lalu dibuang (topical) atau ditelan (sistemik) 4 x 1 hari, selama 1-2 minggu. - Obat golongan Azole (lebih berat)

II. Erythematous Candidiasis / Antibiotic Sore Mouth / Acute Atrophic Candidiasis Ditemukan pada OS : HIV-infected Pengguna kortikosteroid Pengguna antibiotika spectrum luas jangka lama Gambaran klinis : - Merah (dominan) / merah + putih, pada lidah, palatum, mukosa bukal - Rasa terbakar - Papila filiformis hilang - Sakit tenggorokan Perawatan : a. Menghilangkan faktor predisposisi b. Obat anti jamur Nystatin Oral Suspension no. HL 1ml, 3 x 1 hari, dikulum lalu dibuang (topical) atau ditelan (sistemik) 4 x 1 hari, selama 1-2 minggu. III. Chronic Hyperplastic Candidiasis / Candidal Leukoplakia Bersifat kronis dan sering ditemukan pada perokok berat dan oral hygiene yang

buruk. Gambaran klinis: Menonjol dan dapat diraba Ukuran bervariasi Warna keputihan Plak putih, keras, dan kasar (plaque-like lesion) Homogenous/ speckled Tidak dapat diseset Premalignant Predileksi pada mukosa pipi dekat sudut mulut (uni/ bilateral0 dan jarang ditemukan pada lidah. Dapat berresiko berkembang menjadi keganasan bila tergantung pada: Speckled/ homogenous Ada atau tidaknya dysplasia epitel Derajat dysplasia epitel Management mirip dengan leukoplakia

Perawatannya dapat diberikan obat anti jamur seperti Nystatin Oral Suspension, pasien disuruh untuk berhenti merokok, karena jika tidak penyembuhan hanya bersifat sementara.

IV. Denture Stomatitis/ Denture Sore Mouth/ Chronic Athropic Candidiasis Gambaran klinis: Eritema kronis disertai oedem pada mukosa mulut yang berkontak dengan plat

gigi tiruan Keluhannya sakit atau tidak, dan rasa terbakar.

Terdapat tiga klasifikasi: Type I: Pinpoint Hyperemia terdapat berak merah dan merupakan tipe yang paling ringan. Type II: Diffuse Erythematous merah merata dan jelas Type III: Granular/ papillary-papillary hyperplasia merah pada bagian yang berkontak dengan gigi terian dan lebih sering terjadi pada rahang atas karena lebih cekat dan tidak ada kesempatan untuk saliva masuk. Perawatan: Gigi tiruan yang merupakan factor predisposisi tidak digunakan lagi. Gigi tiruan yang bukan merupakan factor predisposisi dapat digunakan kembali setelah perawatan dan sebelumnya direndam dahulu dengan myconazole 3x sehari Pada gigi tiruan yang masih baik direndam dalam air + 1 tablet nystatin/ 0,1% HCl/ Chlorhexidin dan dapat digunakan kembali Os diajarkan untuk menjaga OH dengan baik Untuk infeksi jamur pada rongga mulut, diberikan nystatin Oral Suspension 1 ml, dikulum 2-3 menit, lalu ditelan Pada papillary hyperplasia: gigi tiruan dibuang, dieksisi dahulu sebelum pembuatan gigi tiruan yang baru, kemudian diberi obat anti jamur

V. Angular Cheilitis Biasanya angular cheilitis ini disertai dengan denture stomatitis. Terdapat interaksi antara jamur dengan bakteri Staphilococus Aureus. Selain itu dapat terjadi akibat anemia dan defisiensi vitamin B12.

Gambaran klinisnya berupa eritema yaitu luka pada sudut mulut, fissure, dan sakit.

VI. Median Rhomboid Glossitis Gambaran klinis dari median rhomboid glossitis ini berlokasi di tengah dorsum lidah dan anterior papilla circumvallate. Berbentuk lonjong/ rgomboid dan bebas papil.

VII. Candidiasis dan Penderita Imunocompromised Candidiasis dalam mulut dapat merupakan manifestasi dari penyakit sistemik, seperti misalnya pada pasien menderita AIDS, Diabetes Melitus, dan Leukemia.