Patofisiologi
Dahulu para ahli beranggapan terjadinya kor pulmonale
pad
a PPOM terutama dis4babkan oleh karena kerusakan ana-
tomis dari parenkhim atau dan pembuluh darah paru. Ini
dianggap sebagai satu proses yang tidak dapat disembuhkan
lagi. Penderitanya dianggap tidak mempunyai harapan lagi.
Pendapat ini pada saat sekarang telah ditinggalican walaupun di
beberapa kepustakaan kadang-kadang kita masih menemukan
publdcasi seperti tersebut diatas. Dari hasil penyelidikan para
sarjana yang terbaru ternyata bahwa mekanisme terjadinya
kor pulmonale pad
a penderita PPOM terutama disebabkan oleh
karena faktor-faktor hipoksia, asidosis dan vasokonstriksi.
Sebagai penyebab utama timbulnya faktor-faktor tersebut
diatas ialah karena adanya hipoventilasi alveolar yang berat.
Hipoventlasi alveolar ini terutama disebabkan obstruksi
bronkhioles, berkurangnya elastisitas jaringan paru. Apabila
saturasi oksigen darah uteri kurang dari 80--85% pada waktu
istirahat akan terjadi gangguan pada sirkulasi.
Pada dasarnya pad
a penderita PPOM akan timbul :
1. Hipoksia dan asidosis.
2. Berkurangnya kapasitas "vasculer--bed" paru, hal ini bisa
disebabkan kelainan anatomis dari vaskuler paru.
Hipoksia akan mengakibatkan timbulnya polisitemia,
hipervolemia dan meningkatnya
"
cadiac output
"
secara ber-
sama-sama akan menyebabkan hipertensi pulmonalis. Hiper-
tensi pulmonalis dapat mengakibatkan dilatasi atau hipertropi
bi lk kanan jantung secara berulang-ulang. Timbulnya keadaan
ini diperberat dengan adanya polisitemia, hipervolemia dan
meningkatnya
"
primary
pulmonary hipertension
"
.
Dengan adanya emfisema paru pada penderita PPOM yang
mengalami komplikasi kor pulmonale maka gejalagejala
yang ditimbulkan oleh kor pulmonale akan menjadi kabur
dengan gejala-gejala yang ditimbulkan oleh emfisema paru
sendiri.
Anamnese :
1. Batuk-batuk lama dengan mengeluarkan dahak banyak,
infeksi paru yang berulang-ulang bisa ditimbulkan oleh kor
pulmonale atau PPOM tanpa kor pulmonale.
2. Dyspnea bisa disebabkan oleh PPOM atau/dan kor pulmona-
le.
Apabila ada kor pulmonale "dyspnea" lebih berat ditambah
dengan "orthopnea:
Pemeriksaan fisik.
1. IVP akan meninggi apabila telah terjadi kegagalan jantung
kanan. Peninggian IVP ini dapat terjadi pada penderita
PPOM walaupun kbmplikasi kor pulmonale belum terjadi,
peninggian hanya terjadi selama periode ekspirasi, pada
waktu periode inspirasi vena yugularis menjadi kollaps. Pada
PPOM yang belum disertai kegagalan jantung Icarian akan
terlilrat pergerakan dari permukaan vena yugularis yang
berlebihan "Hepatojugular reflux
"