Pencemaran dapat timbul sebagai akibat kegiatan manusia ataupun disebabkan oleh alam
(misal gunung meletus, gas beracun). Ilmu lingkungan biasanya membahas pencemaran yang
disebabkan oleh aktivitas manusia, yang dapat dicegah dan dikendalikan.
Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran di sebut polutan. Syarat-syarat
suatu zat disebut polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap makluk
hidup. Contohnya, karbon dioksida dengan kadar 0,033% di udara berfaedah bagi tumbuhan,
tetapi bila lebih tinggi dari 0,033% dapat memberikan efek merusak.
Bahan pencemar unsur-unsur di atas terdapat dalam air di alam ataupun dalam air limbah.
Walaupun unsur-unsur diatas dalam jumlah kecil diperlukan dalam makanan hewan maupun
tumbuhtumbuhan, akan tetapi apabila jumlahnya banyak akan bersifat racun, contoh tembaga
(Cu), seng (Zn) dan selenium (Se) dan molibdium esensial untuk tanaman tetapi bersifat racun
untuk hewan.
c. Pencemaran tanah
Pencemaran tanah banyak diakibatkan oleh sampah-sampah rumah tangga, pasar, industri,
kegiatan pertanian, dan peternakan. Sampah dapat dihancurkan oleh jasad-jasad renik menjadi
mineral, gas, dan air, sehingga terbentuklah humus. Sampah organik itu misalnya dedaunan,
jaringan hewan, kertas, dan kulit. Sampah-sampah tersebut tergolong sampah yang mudah
terurai. Sedangkan sampah anorganik seperti besi, alumunium, kaca, dan bahan sintetik seperti
plastik, sulit atau tidak dapat diuraikan. Bahan pencemar itu akan tetap utuh hingga 300 tahun
yang akan datang. Bungkus plastik yang kita buang ke lingkungan akan tetap ada dan mungkin
akan ditemukan oleh anak cucu kita setelah ratusan tahun kemudian.
2. Berdasarkan Macam Bahan Pencemaran
Sebagaimana telah diuraikan, polutan berbahaya bagi biota air dan darat. Berbagai jenis
hewan mengelami keracunan, kemudian mati. Berbagai spesies hewan memiliki
kekebalan yang tidak sama. Ada yang peka, ada pula yang tahan. Hewan muda, larva
merupakan hewan yang peka terhadap bahan pencemar. Ada hewan yang dapat
beradaptasi sehingga kebal terhadap bahan pencemar., adpula yang tidak. Meskipun
hewan beradaptasi, harus diketahui bahwa tingkat adaptasi hewan ada batasnya. Bila
batas tersebut terlampui, hewan tersebut akan mati.
5. Peledakan Hama
Penggunaan insektisida dapat pula mematikan predator. Karena predator punah, maka
serangga hama akan berkembang tanpa kendali
1. Menempatkan daerah industri atau pabrik jauh dari daerah perumahan atau pemukiman
penduduk.
2. Pembuangan limbah industri diatur sehingga tidak mencemari lingkungan atau ekosistem.
3. Pengawasan terhadap penggunaan jenis-jenis pestisida dan zat kimia lain yang dapat
menimbulkan pencemaran lingkungan.
4. Memperluas gerakan penghijauan.
5. Tindakan tegas terhadap pelaku pencemaran lingkungan.Memberikan kesadaran terhadap
masyarakat tentang arti lingkungan hidup sehingga manusia lebih mencintai lingkungan
hidupnya
LITERATUR
http://www.scribd.com/doc/7777351/Pencemaran-lingkungan
http://hend-learning.blogspot.com/2009/04/pengaruh-pencemaran-air-1_16.html
http://www.chem-is-try.org
http://www.tenangjaya.com/index.php/relevan-artikel/pencemaran-limbah-padat.htm
www.tunashijau.org/kantongplastik.htm