Anda di halaman 1dari 1

1.

Petani anggur terancam menganggur

Kekeringan yang melanda Kabupaten Ende, di Flores, Nusa Tenggara Timur mengakibatkan
sekitar 1.000 hektar sawah tadah hujan setempat terancam gagal panen.

Sawah tadah hujan tersebut tersebar di bagian utara kota Ende meliputi 4 kecamatan, yaitu
Wewaria, Maurole, Kotabaru, dan Maukaro. Umumnya petani mulai menanam sekitar akhir
Februari dan awal Maret. Yang dikhawatirkan mereka akan mengalami gagal panen, karena
ternyata sejak saat itu curah hujan di bawah normal, bahkan di sebagian tempat hampir tidak ada
hujan lagi.

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Ende, Flavianus Senda,
Selasa (13/4/2010) menjelaskan, tahun ini cuaca memang sangat ekstrem jika dibandingkan
tahun sebelumnya.

Selain musim hujan terlambat atau mundur, curah hujan rendah, dan distribusi hujan pun tidak
merata. Biasanya hujan sudah turun di wilayah NTT umumnya antara bulan Oktober atau
November dan petani mulai menanam pada bulan Desember. Namun saat ini hujan baru turun
sekitar Januari, itu pun dengan curah hujan yang rendah.

"Apabila curah hujan antara April atau Mei ini di bawah normal dimungkinkan pada sawah tadah
hujan itu akan terjadi gagal panen," kata Flavianus Senda.

Anda mungkin juga menyukai