I G. A. EKA DAMAYANTHI
Fakultas Ekonomi, Universitas Mahasaraswati
ABSTRACT
This research examines the effect of existence of audit committee and
qualified auditor on the relationship between company’s size and leverage,
and earnings management. This study is motivated by inconsistence results
of previous studies on this topic. Supported by agency theory explaining
problem between the agent and the principal, researcher is motivated to
contribute on the importance of monitoring management performance by audit
committee and qualified independent auditor.
Sample consists of 364 manufacturing companies listed on the Jakarta
Stock Exchange during 1999-2003. Earnings management is measured by
discretionary accrual calculated using modified Jones Model. The effect of
audit committee on the relationship between size and leverage is tested using
coefficient difference test.
The result shows that large companies tend to have small discretionary
accrual, thus it would have better quality earnings. The existence of audit
committee could reduce the effect of leverage on earnings management.
Qualified auditor could diminish the effect of size and leverage on earnings
management.
I. PENDAHULUAN
laba perusahaan. Hal itu dilakukan karena laba yang tidak persisten
maupun perusahaan.
dengan perusahaan. Laba yang dilaporkan akan lebih baik jika diakui dan
2
keagenan perusahaan membutuhkan dewan independen yang bertugas
3
akuntansi yang akan digunakan untuk pelaporan keuangannya. Kedua,
publik.
dan sebagian tidak dapat dideteksi. Dengan kata lain ukuran perusahaan
manajemen.
4
imbauan perusahaan publik untuk membentuk komite audit. Dalam surat
5
komite audit dapat menurunkan tindakan manajemen laba (Millsten,1999;
6
H2a : Ada perbedaan pengaruh besaran perusahaan terhadap manajemen
keuangan dan auditor independen diperoleh dari pusat data Pasar Modal
2003.
7
Berdasarkan kriteria di atas, maka jumlah sampel yang digunakan dalam
Tabel 1
Sampel Penelitian
No Sampel Penelitian Jumlah
1 Jumlah observasi periode 1999-2003 760
2 Perusahaan yang tidak memenuhi kriteria penelitian (305)
1999-2003
3 Jumlah sampel periode 1999 (91)
Total Sampel Penelitian 364
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang
neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan catatan atas laporan
keuangan. Data ini diperoleh dari Pusat Referensi Pasar Modal Msi UGM.
Manajemen Laba
karena model ini dianggap model yang paling baik untuk mendeteksi
manajemen laba. Dalam model ini dijelaskan bahwa total akrual terdiri
8
Keterangan:
NIit : Laba bersih sebelum pos luar biasa perusahaan i pada tahun ke t..
TAit/A it-1 = α1 (1/A it-1) + α2 ( ∆REVit- ∆RECit/ A it-1) + α3(PPEit/A it-1) + ε...(4)
Dalam persamaan di atas TAit adalah total akrual perusahaan i pada tahun
ke t, A it-1 adalah total aktiva perusahaan i pada tahun ke t-1, ∆REVit adalah
tahun ke t.
yang diproksi dengan size perusahaan dan rasio leverage yang sekaligus
9
Kemudian struktur modal diproksi dengan leverage yang diukur dengan
Tabel 2
Pemisahaan Sampel Komite Audit
auditor yang banyak dipakai dan memiliki reputasi yang baik sehingga
10
artinya auditor yang paling banyak mengaudit laporan keuangan publik
2003 auditor yang paling banyak mengaudit dan mempunyai klien terbesar
berkualitas tinggi dan yang diaudit oleh auditor yang berkualitas rendah.
Tabel 3
Pemisahan Sampel Kualitas Auditor
Size
Manajemen
Laba
Leverage
11
Komite Audit
Kualitas Auditor
Untuk menguji hipotesis H1a dan H1b penulis memisahkan sampel dalam
dua kelompok, yaitu perusahaan yang memiliki komite audit dan yang
tidak memiliki komite audit. Selanjutnya untuk menguji H2a dan H2b
Keterangan:
Abst DA it = Absolut Dicretionary Accrual perusahaan i pada tahun t.
SIZE it = Besaran perusahaan i pada tahun t.
LEV it = Leverage perusahaan i pada tahun t.
ε it = Error perusahaan i pada tahun t.
β1 - β2
t =
SE1 2 + SE2 2
N1 N2
12
Kemudian untuk menjawab H1a, H1b, H2a, H2b peneliti melakukan
deskriptif yang meliputi. mean, deviasi standar, nilai maksimum, dan nilai
Tabel 4
Statistik Deskriptif Kelompok Ada Komite dan Tidak Ada Komite
Kelompok yang membentuk Kelompok yang tidak
Komite Audit membentuk Komite Audit
Keterangan N=180 N=184
Discetiona Discetionar
ry Accrual Size Levera y Accrual Size Leverage
(DA) ge (DA)
Minimum 0,00 24,25 0,00 0,05 23,43 0,00
Maksimum 0,97 30,94 23,00 0,95 30,92 9,98
Mean 0,354 27,15 0,954 0,380 27,01 0,775
5
Deviasi 0,176 1,416 2,072 0,202 1,498 0,985
Standar
13
Kemudian tabel 5 melaporkan statistik mean, deviasi standar, nilai
Tabel 5
Statistik Deskriptif Kelompok Auditor Berkualitas Tinggi dan
Auditor Berkualitas Rendah
Pengujian hipotesis H1a dan H1b penelitian ini dijelaskan pada tabel
6 dan untuk H2a dan H2b dijelaskan dalam table 7. Pada Tabel 6 dijelaskan
hasil pengujian regresi untuk kelompok ada komite audit dan tidak ada
Tabel 6
Hasil Pengujian Regresi untuk Kelompok
Ada Komite Audit dan Tidak Ada Komite Audit
Persamaan regresi. IDAitI = a + b1 SIZEit + b2 LEVit + eit
14
Std. Error 0,009 0,009
t -2,063 -2,185
Sig. 0,041 0,030
LEVERAGE:
B2 0,012 0,102
Std. Error 0,006 0,013
t 1,934 7,834
Sig. 0,055 0,000
tidak ada komite audit. Koefisien regresi kelompok komite sama dengan
kelompok komite audit maupun tidak ada komite audit. Koefisien regresi
kelompok komite lebih lebih kecil daripada tidak ada komite sehingga
kelompok komite.
Tabel 7
Hasil Pengujian Regresi untuk Kelompok Auditor Berkualitas Tinggi
dan Auditor Berkualitas Rendah
Persamaan regresi. IDAitI = a + b1 SIZEit + b2 LEVit + eit
Keterangan Kelompok Kelompok
Auditor Berkualitas Auditor Berkualitas
Tinggi Rendah
SIZE :
B1 -0,0078 -0,0209
Std. Error 0,0125 0,0072
T -0,624 -2,900
Sig. 0,534 0,004
LEV:
B2 0,0005 0,0067
15
Std. Error 0,0003 0,0013
T 1,557 5,155
Sig. 0,123 0,000
Koefisien regresi kelompok auditor berkualitas tinggi lebih kecil dari pada
0,181 lebih besar dari t tabel 1,69 sehingga H0 diterima. Dapat disimpulkan
signifikan antara kelompok komite audit dan non komite audit. Koefisien
size untuk kelompok komite audit sama dengan kelompok nonkomite audit
berbeda antara kelompok komite audit dan nonkomite audit. Hasil ini tidak
16
Uji beda koefisien variabel leverage untuk kelompok komite audit dan
dari nilai t tabel 1,69 sehingga tidak dapat menerima H0. Dapat
manajemen laba lebih lemah daripada kelompok nonkomite audit. Hasil ini
9,973 lebih besar dari nilai t tabel 1,69 sehingga tidak dapat menerima H0.
pada perusahaan yang diaudit oleh auditor berkualitas tinggi dan yang
17
statistik t sebesar 71,612 lebih besar dari nilai t tabel 1,69 sehingga Ho
perusahaan yang diaudit oleh auditor berkualitas tinggi dan yang diaudit
adanya masalah antara agen dan principal, maka peneliti termotivasi untuk
18
Pertama, keberadaan komite audit penting sebagai pihak independen
accrual yang relatif kecil sehingga laba yang dihasilkan memiliki kualitas
yang lebih lebih baik. Hal ini terjadi karena perusahaan besar memiliki
operasi yang lebih stabil sehingga laba yang dihasilkan adalah laba yang
beda sehingga pembebanan biaya political cost juga berbeda-beda dan tidak
yang independen dan ahli dalam bidang akuntansi dan keuangan berhasil
tetapi hanya melakukan uji beda dua kelompok sample. Oleh karena itu
19
DAFTAR PUSTAKA
20
Klein. 2000. “Audit Committee, Board of Director Characteristics, and
Earnings Management”. Working Paper.
21