Anda di halaman 1dari 16

KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN

Oleh : ikhwani Ratna, SE, M.Si

Surat Pemberitahuan (SPT)


Surat pemberitahuan adalah surat yang oleh Wajib pajak digunakan untuk melaporkan perhitungan dan atau pembayaran pajak, objek pajak dan atau bukan objek pajak dan atau aktiva dan kewajiban, menurut ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Batas waktu penyampaian SPT adalah : 1. SPT Masa, paling lambat 20 hari setelah akhir masa pajak. 2. SPT Tahunan, paling lambat 3 bulan setelah akhir Tahun pajak.

Apabila SPT tidak disampaikan sesuai batas waktu, maka akan : 1. Diterbitkan Surat Teguran 2. Dikenakan sanksi administrasi berupa denda sebesar Rp. 50.000,- untuk SPT Masa dan sebesar Rp. 100.000,- untuk SPT Tahunan

Surat Ketetapan Pajak


Penerbitan Surat ketetapan pajak hanya terbatas kepada WP tertentu yang disebabkan oleh ktidak benaran dalam pengisian SPT atau karena ditemukannya data fisik yang tidak dilaporkan oleh WP. SKP terdiri dari : 1. SKPKB adalah surat ketetapan pajak yang menentukan besarnya jumlah pokok pajak, jumlah kredit pajak, jumlah kekurangan pembayaran pokok pajak, besarnya sanksi administrasi dan jumlah yang masih harus dibayar. 2. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan. SKPKBT adalah surat ketetapan pajak yang menentukan tambahan atas jumlah pajak yang telah ditetapkan. 3. Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) SKPLB adalah surat ketetapan pajak yang menetukan jumlah kelebihan pembayaran pajak karena jumlah kredit pajak lebih besar daripada pajak yang terutang atau tidak seharusnya terutang. 4. Surat Ketetapan Pajak Nihil (SKPN) SKPN adalah surat ketetapan pajak yang menentukan jumlah pokok pajak sama besarnya dengan jumlah kredit pajak atau pajak tidak terutang dan tidak ada kredit pajak.

Surat Tagihan Pajak (STP)


Surat Tagihan Pajak adalah surat untuk melakukan tagihan pajak dan atau sanksi administrasi berupa bungan dan atau denda. Dirjen Pajak dapat menerbitkan STP apabila : 1. Pajak Penghasilan dalam tahun berjalan tidak atau kurang bayar. 2. Dari hasil penelitian SPT terbukti pajak kurang dibayar sebagai akibat salah tulis dan atau salah hitung. 3. WP dikenakan sanksi administrasi berupa denda dan atau bunga 4. Pengusaha yang berdasarkan UU dikenakan pajak tetapi tidak melaporkan kegiatan usahanya untuk ditetapkan sebagai Pengusaha Kena pajak. 5. Pengusaha yang tidak dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena pajak tetapi membuat faktur pajak. 6. Pengusaha yang telah dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena pajak tetapi tidak tepat waktu atau tidak lengkap mengisi faktur pajak.

SANKSI PERPAJAKAN Bunga Kenaikan Denda Sanksi pidana

Restitusi
Apabila pajak yang terutang untuk suatu tahun pajak ternyata lebih kecil dari jumlah kredit pajak, maka setelah dilakukan pemeriksaan, kelebihan pembayaran pajak dikembalikan setelah diperhitungkan dengan hutang pajak berikut sanksi-snksi nya.

Pemeriksaan Pajak
Pemeriksaan Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan untuk mencari, mengumpulkan, mengolah data, dan atau keterangan lainnya untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dan untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundangundangan perpajakan. Pemeriksaan tersebut dilakukan oleh PNS dilingkungan Dirjen Pajak yang diberi tugas, wewenang dan tanggung jawab untuk melakukan pemeriksaan pajak

Prosedur Pemeriksaan
Pemeriksaan bukti permulaan

Pemeriksaan Pajak untuk mendapatkan bukti permulaan tentang adanya dugaan telah terjadi tindak pidana di bidang perpajakan Catatan secara rinci dan jelas yang diselenggarakan oleh Pemeriksa Pajak mengenai prosedur pemeriksaan yang ditempuh, pengujian, bukti , keterangan dan kesimpulan dalam pemeriksaan. Pembahasan yang dilakukan antara pemeriksa pajak dan Wajib pajak atas temuan selama pemeriksaan dan hasil bahasan temuan tersebut. Laporan tentang hasil pemeriksaan yang disusun oleh pemeriksa pajak secara ringkas dan jelas sesuai dengan ruang lingkup dan tujuan pemeriksaan.

Kertas kerja pemeriksaan

Pembahasan Akhir hasil pemeriksaan

Laporan Pemeriksaan Pajak

Ruang Lingkup Pemeriksaan


1. Pemeriksaan lapangan meliputi suatu jenis pajak atau seluruh jenis pajak, untuk tahun berjalan dan atau tahun-tahun sebelumnya dan atau untuk tujuan lain yang dilakukan ditempat wajib pajak 2. Pemeriksaan kantor meliputi suatu jenis pajak atau seluruh jenis pajak, untuk tahun berjalan dan atau tahun-tahun sebelumnya dan atau untuk tujuan lain yang dilakukan di kantor dirjen pajak.

Penyidikan Pajak
Penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan adalah serangkaian tindakan yang dilakukan oleh penyidik untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti itumembuat terang tindak pidana di bidang perpajakan yang terjadi serta menemukan tersangkanya.

Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu di lingkungan Dirjen Pajak diberi wewenang khusus sebagai Penyidik untuk melakukan penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan sebagai mana dimaksud dalam UU Hukum Acara pidana yang berlaku. Penyidik memberitahu dimulainya penyidikan dan menyampaikan hasil penyidikannya kepada Penuntut Umum melalui Penyidik pejabat Polisi Negara Republik indonesia, sesuai dengan ketentuan yang diatur UU Hukum Acara Pidana yang berlaku.

Pengajuan Keberatan oleh WP


WP dapat mengajukan keberatan hanya kepada Dirjen pajak atas sesuatu : 1. Surat Ketetapan pajak Kurang Bayar 2. Surat Ketetapan pajak Kurang Bayar Tambahan 3. Surat Ketetapan pajak lebih bayar 4. Surat ketetapan pajak nihil 5. Pemotongan atau pemungutan oleh pihak ketiga berdasarkan ketentuan perundangundangan perpajakan.

Pengajuan banding oleh WP


WP dapat mengajukan permohonan banding hanya kepada badan peradilan pajak terhadap keputusan mengenai keberatannya yang ditetapkan oleh Dirjen Pajak. Permohonan banding diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia dengan alasan yang jelas dalam waktu 3 bulan sejak keputusan diterima dan dilampiri salinan surat keputusan tersebut. Pengajuan permohonan banding tidak menunda kewajiban membayar pajak dan pelaksanaan penagihan pajak. Putusan badan peradilan merupakan putusan pengadilan khusus di lingkungan peradilan tata usaha negara.

Pengadilan Pajak
Adalah badan peradilan yang melaksanakan kekuasaan kehakiman di Indonesia bagi wajib pajak atau penanggung pajak yang mencari keadilan terhadap sengketa pajak. Yang dimaksud dengan sengketa pajak adalah sengketa yang timbul di bidang perpajakan antara wajib pajak dengan pejabat yang berwenang sebagai akibat dikeluarkannya keputusan yang dapat diajukan banding atau gugatan kepada pengadilan pajak.

Peninjauan Kembali (PK)


Apabila pihak yang bersangkutan tidak/belum puas dengan putusan pengadilan pajak, maka pihak yang bersengketa dapat mengajukan Peninjauan Kembali kepada Makhamah Agung melalui Pengadilan Pajak dan hanya dapat diajukan satu kali. Alasan-alasan PK : 1. Putusan pengadilan pajak didasarkan pada kebohongan atau tipu muslihat. 2. Terdapat bukti tertulis baru penting dan bersifat menentukan 3. Dikabulkan suatu hal yang tidak dituntut atau lebih dari yang dituntut. 4. Ada suatu bagian dari putusan belum diputus tanpa dipertimbangkan sebab-sebab nya. 5. Putusan nyata-nyata tidak sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.

Sekian
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai