Anda di halaman 1dari 3

Bagan Alur Kerja Gerakan Terpadu (Diadopsi dari Bagan Arus Advokasi Terpadu dalam Panduan Advokasi INSIST)

Counter legal draft


Analisis data-informasi Ajukan konsep tanding Judicial review
Positioning paper

Class action
Pengumpulan data-informasi Lakukan upaya hukum Legal standing

Pengemasan issu

Lobbying
Bentuk Lingkar Inti Pemilihan issu strategis Pengaruhi pembuat dan pelaksana kebijakanNegosiasi PERUBAHAN
Mediasi

Kampanye
Penggalangan sekutu Pengaruhi pendapat umum Pers rillis
Jajak pendapat

Unjuk rassa, mogok, boikot, aksi massa


Bangun basis gerakan Lancarkan tekanan

Siapkan sistem pendukung


(dana, logistik, informasi, akses)
Sebagai sebuah gerakan, BEM KMUP hendaknya memiliki alur gerakan yang sistematis dan terprogram sehingga tujuan-tujuan gerakannya dapat tercapai dengan efektif dan tepat sasaran. Alur gerkanan
ini adalah sebuah konsep yang tidak untuk diaplikasikan secara rigid akan tetapi sebagai sebuah panduan agar kerja gerakan tertata rapi. Oleh karena itu tidak menutup kemungkinan alur gerakan ini dapat
berubah sesuai dengan evaluasi.

PENJELASAN
Lingkar Inti
What :
Lingkar inti adalah kumpulan orang atau kumpulan beberapa organisasi, bidang, atau tim yang menjadi penggagas, pemrakarsa, penggerak dan pengendali utama semua kegiatan kerja gerakan
Why :
Agar ada pembagian kerja gerakan yang rapih
Who :
Presiden dan Wapres dibantu oleh PSKG

Basis Gerakan
What :
Selama ini ketika melakukan kerja-kerja gerakannya (misalnya demonstrasi), BEM KMUP kerap kali mengklaim melakukan aksi “atas nama rakyat”. BEM KMUP juga kerap kali mengklaim bahwa aksi yang
dilakukan adalah aksi “Mahasiswa UP” dalam artian semua elemen mahasiswa UP (BEM/SEMA se-UP, organiasi formal se-UP, dll). Pertanyaannya, apakan benar demikian? Apakah BEM UP benar-benar
memiliki legitimasi dan mandat untuk melakukan klaim-klaim tersebut?
Who :
Internal (BEM KMUP) : Semua BEMers
Internal (Tingkat UP) : Semua elemen mahasiswa UP (BEM/SEMA se-UP, organiasi formal se-UP, ekstra kampus di UP, dll)
Eksternal : Masyarakat (LSM/NGO, Ormas, dsb)
How :
Internal (BEM KMUP): internalisasi platform gerakan melalui pendidikan dan kaderisasi (Sinergi Kerja :PSDMO dan POLKUM)
Internal (Tingkat UP) : Penyamaan visi gerakan antar elemen mahasiswa se UP (terkait dengan penggalangan sekutu)
Membangun jaringan kerja antar elemen gerakan se-UP (sinergi kerja : Pres-Wapres, KOMINFO)
Pemberdayaan potensi keilmuan mahasiswa UI (Sinergi kerja : DIKLAR)
Pelayanan Mahasiswa UI untuk menarik simpati (Sinergi kerja :KESMA dan MIBA)
Sosialisasi dan informasi kerja gerakan BEM KMUP kepada mahasiswa (Sinergi kerja : KOMINFO)
Eksternal : Kerja-kerja sosial kemasyarakatan untuk menarik simpati masyarakat (Sinregi kerja : PKM)
Pemberdayaan dan pengorganisasian masyarakat (Sinergi kerja : POLKUM dan PKM)

Sekutu Gerakan
What&Why:
Adalah sunnatullah : semakin banyak sekutu gerakan maka kekauatan gerakan akan semakin kuat. Oleh karena itu sangat mustahil bila BEM KMUP berangan-angan melakukan gerakan tanpa adanya
sinergis dengan kekuatan-kekuatan lain.
Dalam membangun sekutu (jaringan) hendaknya BEM KMUP memiliki posisi yang jelas dalam aliansi yang dibangun. Hal ini dimaksudkan agar jangan sampai gerakan BEM KMUP DITUNGGANGI oleh
pihak yang kita jadikan sekutu. Oleh karena itu BEM KMUP harus memiliki batasan-batasan : dalam hal apa kita bisa membangun sekutu, dengan siapa saja kita boleh membangun sekutu, sampai kapan
sekutu dipertahankan?
Who :
Internal (Tingkat UP) : civitas akademika UP (rektorat, dekanat, pusat2 kajian, mahasiswa, lembaga2 kemahasiswaan formal dan informal)
Eksternal : Public Sector (Eksekutif, Legislatif, Yudikatif, Partai Politik)
Private Sector (perusahaan2 atau lembaga2 lain yang bersedia menjadi Donatur dan pendukung gerakan)
Third Sector (NGO, Gerakan Mahasiswa lain, Komunitas-komunitas masyarakat, Pers/wartawan)
Lainnya (tokoh2 atau individu yang memilik apresasi pada gerakan)
Dengan catatan : YANG MEMILIKI KOMITMEN PERUBAHAN dan sesuai dengan PLATFORM GERAKAN
How :
Internal : Membangun dan membina jaringan (Sinergi kerja : KOMINFO)
Kerjasama dengan pusat2 kajan dan lembaga2 Penelitian/Riset UP (Sinergi kerja : DIKLAR, POLKUM, PKM, MIBA, KESMA, KOMINFO)
Ekternal : Membangun dan membina jaringan (Sinergi kerja : KOMINFO)
Fund Rising (Sinergi Kerja : SETKAB)

Notes :
*Pembagian kerja departemen didasari atas kebutuhan serta efektifitas dan efisiensi kerja. Adanya kementerian koordinator yang membidangi SOSMAH dan POLKUM, bukanlah alasan untuk
“mengefektifkan kerja” karena kewenangan tersebut dapat saja dibagi secara tegas antara Presiden dan Wakil Presiden tanpa adanya Menko.

**Gerakan Mahasiswa adalah SATU sehingga tidak ada pendikotomian antara gerakan INTERNAL dan gerakan EKSTERNAL. Artinya, sebuah gerakan haruslah terpadu dan terpusat dan hendaknya
dikontrol oleh satu departemen (unit kerja), dalam hal ini Pusat Studi Kajian dan Gerakan Padjadjaran (PUSKAPAD) dan tidak ada pembagian kerja departemen dalam negeri dan departemen luar negeri
(fusi ke departemen politik dan hukum [polkum]). Dalam hal hubungan kelembagaan serta jaringan dengan berbagai elemen, baik dalam lingkup eksternal maupun internal dapat dilakukan oleh
Biro/Deputi/Ditjen Hubungan Masyarakat (HUMAS) yang berada dalam wilayah kerja bidang komunikasi dan informatika.

***Lebih baik miskin struktur namun kaya fungsi ketimbang kaya struktur namun miskin fungsi serta banyaknya tumpang tindih kerja. Optimalisasi SDM sangatlah penting karena lebih baik SDM sedikit
namun berkualitas dibandingkan SDM banyak namun tidak memiliki ‘kemampuan’ apa-apa.

Pembagian Kerja Departemen

Bidang Internal Organisasi


Sekretariat Kabinet

Bidang Kemahasiswaan
Pengembangan SDM dan Organisasi
Pendidikan dan Penalaran
Minat dan Bakat
Kesejahteraan Mahasiswa

Bidang Sosial dan Politik


Pengabdian Masyarakat
Politik dan Hukum
Komunikasi dan Informatika

Pusat Studi Kajian dan Gerakan Padjadjaran

Anda mungkin juga menyukai