Anda di halaman 1dari 47

RINGKASAN

Penyusunan Master Plan Perkotaan Teunom


Kabupaten Aceh Jaya

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan izin dan
ridho-Nya, maka pekerjaan Master Plan Kota Teunom telah selesai disusun dan
diseminarkan. Untuk kelengkapan laporan pekerjaan ini maka disusun Ringkasan
Eksekutif yang didalamnya termuat muatan-muatan seluruh materi pekerjaan
tersebut mulai dari muataan Laporan Pendahuluan, Laporan Fakta dan Analisa serta
muatan laporan akhir yang didukung oleh deskripsi, tabel-tabel serta peta-peta.

Laporan Penyusunan Master Plan Kota Teunom Kabupaten Aceh Jaya ini disusun atas
kerja sama antara Bappeda Kabupaten Aceh Jaya dengan PT. Grafita Jasaraya
Consultant.

Akhir kata kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam proses pembuatan laporan ini sehingga Laporan keseluruhan Master Plan Kota
Teunom Kabupaten Aceh Jaya ini dapat terwujud.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Calang, Desember 2010

Tim Penyusun

1
RINGKASAN
Penyusunan Master Plan Perkotaan Teunom
Kabupaten Aceh Jaya

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ........................................................................ 1
KATA PENGANTAR ........................................................................ 2

I : LATAR BELAKANG ...................................................................... 3


II : RUANG LINGKUP .......................................................................3
III : METODOLOGI ........................................................................ 4
IV : KEBIJAKAN EKSTERNAL DAN INTERNAL .............................................5
4.1 Kebijakan Eksternal .........................................................5
4.2 Kebijakan Internal ..........................................................5
V : IDENTIFIKASI PENGEMBANGAN WILAYAH PERKOTAAN TEUNOM.................5
5.1 Arah Kebijakan Penegmbangan Perkotaan Teunom....................5
5.1.1 Arahan Kebijakan Tata Ruang Yang Berpengaruh............5
5.1.2 Analisis Peran dan Fungsi Perkotaan Teunom dalam
Konstelasi Wilayah.................................................6
5.1.3 Analisis Delineasi Kawasan Perkotaan Teunom...............6
5.2 Analisa Daya Dukung Fisik Dasar..........................................8
5.3 Analisis Kesesuaian Lahan Perkotaan ....................................9
5.4 Analisis Kependudukan .....................................................9
5.5 Analisis Sosial Perekonomain.............................................11
5.5.1 Kecenderungan Perkembangan Sektor Perekonomian....11
5.5.2 Perkiraan Perkembangan Sektor-Sektor Perekonominan
Kota................................................................. 15
5.6 Analisis Kebutuhan Prasarana dan Sarana Perkotaan................15
5.6.1 Prasarana Transportasi dan Utilitas...........................15
5.6.2 Perumahan dan Sarana Lainnya................................16
5.7 Analisis Struktur Tata Ruang Kota.......................................17
5.7.1 Sistem Fungsional Kegiatan Kota..............................17
5.7.2 Analisis Sistem Kegiatan Perkotaan Teunom................17
VI : RENCANA TATA RUANG/MASTER PLAN PERKOTAAN TEUNOM.................18
6.1 Rencana Struktur Tata Ruang............................................18
6.1.1 Arahan Pengembangan dan Distribusi Penduduk............18
6.1.2 Rencana Sistem Pusat Pelayanan Perkotaan................19
6.1.3 Rencana Sistem Jaringan Transportasi ......................21
6.1.4 Rencana Sistem Pengembangan Utilitas......................22
6.2 Rencana Pola Pemanfaatan Ruang.......................................25
6.2.1 Kawasan Budidaya Perkotaan..................................25
6.2.2 Kawasan Budidaya Non Perkotaan.............................26
6.2.3 Kawasan Lindung ................................................26
6.3 Rencana Pengelolaan Kawasan Perkotaan .............................27
VII : ARAHAN RENCANA PENATAAN TIAP BLOK KAWASAN PENGEMBANGAN.......28
7.1 Rencana Struktur Ruang ..................................................28
7.1.1 Rencana Fungsi Tiap Blok ......................................28
7.1.2 Rencana Pengaturan Penduduk ...............................31
7.2 Rencana Pola Ruang .......................................................31
7.2.1 Kawasan Lindung.................................................31
7.2.2 Kawasan Budidaya (Pertanian dan Non Pertanian) ........32
7.3 Rencana Pengaturan Intensitas dan Tata Massa Bangunan .........34
VIII : MANAJEMEN PEMBANGUNAN PERKOTAAN.........................................37
8.1 Struktur Kerja Pengendalian Pemanfaatan Ruang ...................37
8.2 Komponen Pengendalian..................................................38
8.3 Instrumen Pengendalian ..................................................38
8.4 Mekanismen Perijinan.....................................................39
8.5 Indikasi Program dan Pentahapan Pelaksanaan Pembangunan ....40

2
RINGKASAN
Penyusunan Master Plan Perkotaan Teunom
Kabupaten Aceh Jaya

RINGKASAN EKSEKUTIF
MASTER PLAN PERKOTAAN TEUNOM KABUPATEN ACEH JAYA
TAHUN 2010-2030

I. LATAR BELAKANG
Perlunya penyusunan Rencana Tata Ruang/Master Plan Perkotaan Teunom Kabupaten
Aceh Jaya Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam ini didasarkan atas pertimbangan
sebagai berikut:

 Telah terjadi perubahan yang cukup mendasar dalam pola pemanfaatan ruang,
terutama dalam pemanfaatan kawasan budi daya dan kawasan lindung akibat
faktor alam (bencana tsunami) dan faktor manusia (ocupasi/perambahan).

 Adanya perubahan dalam pendekatan dan paradigma pembangunan serta sistem


pemerintahan di daerah sejak diberlakukannya Undang-Undang No.32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah, Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan , Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang No 26 Tahun 2007
tentang Penataan Ruang .

 Teunom sebagai kawasan pertumbuhan kota-kota kecamatan yang relative cepat


di wilayah Aceh Jaya.

 Kabupaten Aceh Jaya merupakan hasil pemekaran wilayah kabupaten dari


kabupaten induk Aceh Barat pada tahun 2002 bersamaan dibentuknya dengan
Kabupaten Nagan Raya dan Aceh Barat Daya sampai saat ini masih terkendalanya
perkembangan Ibukota Kabupaten Aceh Jaya yaitu Kota Calang termasuk ibukota
Kecamatan Teunom sebagai salah satu penopang perkembangan pusat
pertumbuhan wilayah kabupaten tersebut. Sehingga diperlukannya pengaturan
ruang untuk masing-masing kawasan perkotaan tersebut termasuk pusat-pusat
simpul pertumbuhan yang melayani wilayah Kecamatan Teunom Kabupaten Aceh
Jaya..

II. RUANG LINGKUP


Berdasarkan hasil analisis lingkup wilayah wilayah yang masuk dalam delineasi
Perkotaan Teunom yaitu, Seluruh Desa Alue Ambang, Panton, Keude Teunom,
sebagian desa Padang Kleng, Tanoh Manyang, Batee Roo, Pasi Tulak Bala, Gampong
Baro, Pasi Rawang, Tanoh Anoe dan Sebagian Desa Rambong Payong dengan luasan
2.041 Ha.

Selain itu juga perlu memperhatikan wilayah pengamatan yang lebih luas yang
memiliki pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap Perkotaan Teunom,
terutama keterkaitannya dengan Kota-Kota yang ada di Provinsi Nanggroe Aceh
Darussalam.

3
RINGKASAN
Penyusunan Master Plan Perkotaan Teunom
Kabupaten Aceh Jaya

III. METODOLOGI

4
RINGKASAN
Penyusunan Master Plan Perkotaan Teunom
Kabupaten Aceh Jaya

IV KEBIJAKAN EKSTERNAL DAN INTERNAL

4.1 Kebijakan Eksternal


 Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 (Tentang Penataan Ruang)
 Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 (Tentang Pemerintahan Daerah)
 Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 (Tentang Perimbangan Keuangan Pusat
dan Daerah)
 Undang-Undang No. 34 Tahun 2004 (Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional)
 Undang-Undang No. 11 Tahun 2006 (Tentang Pemerintahan Nanggroe Aceh
Darussalam)
 Kebijaksanaan Pemekaran Wilayah Administratif Provinsi NAD
 17. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Aceh
Barat Daya, Kabupaten Gayo Lues, Kabupaten Aceh Jaya, Kabupaten Nagan Raya,
dan Kabupaten Aceh Tamiang di Provinsi Nanggroe Aceh DarussalamRTRW Provinsi
NAD

4.2 Faktor Kebijakan Internal


 Arah Kebijakan Umum Pembangunan Kabupaten Aceh Jaya
 RTRW Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2009
 Rencan Tata Ruang Kawasan Permukiman Utama Tahun 2006

V. IDENTIFIKASI PENGEMBANGAN WILAYAH PERKOTAAN TEUNOM


5.1 Arahan Kebijakan Pengembangan Perkotaan Teunom
5.1.1 Arahan Kebijaksanaan Tata Ruang yang Berpengaruh
A. Arah Kebijaksanaan Makro
- Pengembangan dan peningkatkan
Kawasan Andalan Meulaboh, dsk
pertanian, perikanan, pertambangan
(Meulaboh, Lamno, Calang,
dan perkebunan.
Jeuram, Sukamakmue, Blang
- Peningkatan pemanfaatan lahan
PTeunome, Labuhan Haji)
yang kurang produktif dan marginal.

B. Arah Kebijakan Lokal

 Berdasarkan RTRW Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2009 secara struktur sistem pusat-
pusat pelayanan Kabupaten dibagi kedalam 3 (tiga) hierarki yaitu Hierarki I (Teunom,
Calang, Lamno), Hierarki II (Keude Panga, Lhok Kruet) dan Hierarki III (Lageun).

 Sedangkan secara perwilayahan pengembangan, perkotaan Teunom merupakan pusat


pelayanan Wilayah pengembangan III, kecamatan yang dilayani Kecamatan Panga dan
Kecamatan Teunom dengan arahan pengembangan pusat kegiatan kawasan,
perdagangan dan jasa, koleksi dan distribusi lokal dan kabupaten, perumahan,
pertanian, perkebunan dan perikanan.

5
RINGKASAN
Penyusunan Master Plan Perkotaan Teunom
Kabupaten Aceh Jaya

5.1.2 Analisis Peran dan Fungsi Perkotaan Teunomdalam Konstelasi Wilayah


Pertimbangan yang mendasari fungsi dan peran Perkotaan Teunomadalah :

 Modal keunggulan lokasi dan potensi pengembangan wilayah kedepan yang akan
memberikan multiplier efect yang sangat luar biasa, tidak hanya untuk kawasan itu
saja, tetapi juga hinterland-nya dengan cakupan yang bisa mencapai area yang lebih
luas. Dimana modal tersebut terdapat pada sektor pertanian, perkebunan dan
perikanan sebagai kegiatan prime mover pengembangan kawasan.
 Kedudukan dan statusnya sebagai ibukota kecamatan Teunom,
 Pengembangan wilayah harus mempertahankan base sector dan pengembangan
sistem kegiatan lainnya diarahkan untuk menunjang dan mempertahankan base
sector tersebut.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka Perkotaan Teunom memilki fungsi dan peran
sebagai berikut :
1. Pusat Pemerintahan Kecamatan
2. Pusat perdagangan dan jasa yang menunjang kegiatan hasil pertanian, perkebunan
dan perikanan.
3. Salah satu Pusat penunjang Pergerakan Regional kabupaten.
4. Pusat koleksi dan distribusi lokal
Sebagai pusat pemerintahan kecamatan, Perkotaan Teunom akan menjadi pusat
penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pembinaan
kemasyarakatan. Sebagai pusat kegiatan pemerintahan ini wilayah pelayanannya adalah
seluruh wilayah Kecamatan Teunom yang mencakup 36 Desa. Dengan lokasi yang strategis
yaitu sebagai salah satu pusat pengembangan pembangunan (WP III) dan berada pada
poros pertumbuhan utama Nanggroe Aceh Darussalam bagian barat, fungsi sebagai pusat
administrasi-pemerintahan ini akan dapat mewujudkan dengan dukungan sarana dan
prasarana yang memadai.
Fungsi pelayanan pusat dan pengembangan kawasan sebagai pusat perdagangan dan jasa,
yang erat kaitannya dengan fungsi koleksi dan distribusi diarahkan kegiatan utamanya
sebagai sektor yang mendorong kegiatan hasil pertanian, perkebunan dan perikanan
karena pengembangannya jelas dengan sendirinya akan mendorong kegiatan perdagangan
dan jasa baru begitu pula sebaliknya.

5.1.3 Analisis Delineasi Kawasan Perkotaan Teunom


A. Kerangka Landasan Penetapan Batas Wilayah Perkotaan
 Landasan Pemikiran
Secara teoritis maupun praktis suatu perkotaan atau wilayah kota, pada hakekatnya
dapat dikenali dari dua aspek di bawah ini (Inmendagri Nomor 7 tahun 1986) :

1. Aspek fisik wilayah perkotaan

2. Aspek ekonomi, wilayah perkotaan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

Sedangkan wilayah perkotaan yang akan ditentukan batasnya, terdiri dari :

6
RINGKASAN
Penyusunan Master Plan Perkotaan Teunom
Kabupaten Aceh Jaya

 Areal terbangun, yaitu kawasan yang diatasnya telah terdapat bangunan-bangunan


yang dibuat oleh manusia, seperti perumahan, perkantoran, pasar, pertokoan,
sekolah, jalan, taman, lapangan olah raga dan lain-lain.

 Areal cadangan, yaitu areal yang belum terbangun yang diperlukan disediakan bagi
perkembangan perkotaan untuk memenuhi kebutuhan ruang untuk pembangunan
fisik perkotaan dalam jangka panjang (20 tahun mendatang).

 Pedoman Pemilihan Garis Pembatas Wilayah Perkotaan

Batas wilayah perkotaan adalah garis batas yang memisahkan antara wilayah perkotaan
dan wilayah bukan perkotaan. Sedangkan wujud fisik daripada garis pembatas wilayah
sebagai berikut :

a. Batas Alami, seperti : sungai, gunung, lembah, pantai laut dan danau.
b. Batas Bukan Alami,seperti : jalan, jalan kereta api, saluran irigasi, kanal dan
sebagainya.
Di dalam memilih garis pembatas wilayah perkotaan tersebut, dilakukan atas pedoman
sebagai berikut :
a. Bila sungai, irigasi dan kanal dipilih sebagai batas perkotaan maka batasnya adalah
garis tengah sungai, tepi irigasi, dan tepi kanal yang bersinggungan dengan wilayah
perkotaan.
b. Bila gunung, dipilih sebagai batas perkotaan maka batasnya adalah kaki gunung yang
bersinggungan dengan wilayah perkotaan.
c. Bila lembah, dipilih sebagai batas perkotaan maka batasnya adalah tepi yang
bersinggungan dengan wilayah perkotaan.
d. Bila pantai, dipilih sebagai batas perkotaan maka batasnya adalah tepi daratan pada
saat air laut surut.
e. Bila danau, dipilih sebagai batas perkotaan maka batasnya adalah tepi danau yang
bersinggungan dengan wilayah perkotaan.
f. Bila tepi jalan, dipilih sebagai batas perkotaan maka batasnya adalah tepi jalan
bagian luar.
g. Bila jalan kereta api, dipilih sebagai batas perkotaan maka batasnya adalah tepi
jalan kereta api bagian terluar (seluruh badan jalan kereta api masuk kedalam
wilayah kota).
h. Bila batas penggunaan lahan dipilih sebagai batas perkotaan, maka batasnya adalah
garis pemisah antara dua penggunaan lahan tersebut (saluran-saluran, pagar buatan
dan lain-lain).

 Metode Pendekatan Penentuan Batas Wilayah Perkotaan

Selaras dengan proses teknis penetapan batas wilayah kota menurut ketentuan
Permendagri Nomor 7 tahun 1986, maka metode pendekatan yang digunakan dalam
penentuan batas wilayah Perkotaan Teunom ini, akan dilakukan melalui empat (3)
langkah sebagai berikut :

7
RINGKASAN
Penyusunan Master Plan Perkotaan Teunom
Kabupaten Aceh Jaya

- Langkah pertama, adalah menentukan zone-zone/unit analisis/penilaian.


- Langkah kedua, adalah menentukan wilayah potensial bagi pengembangan kota.
- Langkah ketiga, adalah merumuskan batas wilayah Perkotaan Teunomyang
sebenarnya.

B. Analisis Penentuan Wilayah Potensial Perkotaan


Faktor-faktor penentu dalam pengembangan perkotaan, secara terinci dapat dirumuskan
sebagai berikut :

1. Faktor potensi kependudukan;


2. Faktor perkembangan perkotaan;
3. Faktor kemampuan fisik perkotaan.

C. Penetapan Wilayah Perkotaan

Dengan dasar pertimbangan diatas, maka wilayah pengembangan perkotaan atau kawasan
perkotaan Perkotaan Teunom yang direncanakan akan mencakup 11 desa/unit analisis
(lihat tabel) terpilih dengan luas sebesar 2.401 Ha (24,01 Km2). Dengan dasar
pertimbangan sesuai dengan arahan diatas bahwa :
� Ke sebelas desa tersebut telah memilki atau sudah berfungsi sebagai pusat
pelayanan masyarakat (pemerintahan, kesehatan, pendTeunomkan, keamanan, dan
fasilitas lainnya).
� Letak kesebelas desa tersebut satu sama lain saling berdekatan/berbatasan langsung
sehingga ada suatu kesatuan fungsi perencanaan.
� Kecenderungan perkembangan aglomerasi penduduk dan kegiatannya di masa yang
akan datang berorientasi ke daerah tersebut.

Secara Administrstif Batasan Perkotaan Teunom yang menjadi wilayah perencanaan


adalah sebagai berikut:

Secara administratif, batasan wilayah potensial perkotaan Teunom :


� Sebelah Utara : Desa Seuneubok Padang dan Desa Tuwi Perya
� Sebelah Selatan : Desa Paya Baro dan Samudera Hindia
� Sebelah Timur : Desa Teupin Ara, Blang Baro dan Desa Seumira
� Sebalah Barat : Samudera Hindia

Secara Batas fisik potensial dan daya dukung kawasan, maka Batasan Perkotaan Teunom
yang menjadi kawasan perencanaan adalah sebagai berikut:
� Sebelah Utara : Jalan Menuju Komplek Militer, Jalan Desa Tanoh Manyang Padang
Kleng, Tanoh Anoe
� Sebelah Timur : Krueng Teunom
� Sebelah Selatan : Kreung Teunom dan Samudera Hindia
� Sebelah Barat : Jalan Menuju Komplek, Rawa, Samudera HIndia

8
RINGKASAN
Penyusunan Master Plan Perkotaan Teunom
Kabupaten Aceh Jaya

5.2 Analisis Daya Dukung Fisik Dasar


Analisis Daya Dukung Fisik Dasar ini untuk menemukenali potensi dan permasalahan yang
ada di wilayah Perkotaan Teunom dengan maksud untuk menjadi bahan pertimbangan
dalam pengalokasian kegiatan dalam bentuk pemanfaatan ruang secara tekendali,
adapun analisis yang ditinjau terTeunomri dari :
 Analisis Topografi dan Bentang Alam
 Analisis Kendala dan Limitasi
 Analisis Daya Dukung Tanah
 Analisis Hidrologi dan Drainase
 Analisis Sumber Daya Air
 Analisis Sumber Daya Tambang
 Analisis Kawasan Rawan Bencana

9
RINGKASAN
Penyusunan Master Plan Perkotaan Teunom
Kabupaten Aceh Jaya

5.3 Analisis Kesesuaian Lahan Perkotaan


Wilayah perkotaan Teunom di bagi kedalam 2 kelompok besar unit analisis yaitu Zona
Utara menjadi 9 blok dan Zona Selatan menjadi 7 blok, batasan unit analisis tersebut
berupa fisik alamiah (sungai, alur, batas lereng/ketinggian) dan fisik buatan (jalan aspal,
batu dan tanah).

Berdasarkan hasil super – impose dari berbagai aspek fisik dasar dan binaan, dapat
dihasilkan kesesuaian dan daya dukung lahan Perkotaan Teunom, yaitu :
1. Kawasan potensial, merupakan kawasan yang dapat dikembangkan secara optimal.
Sebaran kawasan ini terdapat di Zone Utara yaitu U1, U2, U3, U4, U8 dan U9, Zone
Selatan yaitu S1, S2 dan S3. Kondisi eksisting kawasan potensial ini sebagian telah
terisi oleh fisik binaan kota sedangkan sisanya dapat dijadikan lahan arahan
pengembangan kota.
2. Kawasan Kendala (kawasan manfaat bersyarat), merupakan kawasan yang dapat
dikembangkan dengan sejumlah persyaratan. Sebaran kawasan terdapat di
sepanjang pesisir pantai yaitu Zone S5 dan S7, Zone S6 (rawa) serta kawasan yang
berbatasan langsung dengan sungai Kreung Teunom yaitu Zone U5, U6, U7 dan S4.
Kawasan tersebut kemungkinan akan menghadapi landaan tsunami (untuk kawasan
pantai) dan rawan banjir untuk kawasan yang berbatasan langsung dengan Krueng
Teunom. Dalam pengembangannya untuk ke dua kawasan tersebut harus
memperhatikan daya dukung lingkungan terutama antisipasi dari kemungkinan
adanya landaan tsunami dengan dibangunnya jalur escape road, escape hill, escape
building serta buffer dan pemecah ombak laut. Kemudian untuk kawasan rawan
banjir dari Krueng Teunom untuk sepanjang aliran sungai tetap dipertahankan
kawasan hijau dan ditanami oleh pohon-pohon untuk penahan tebing-tebing sungai.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

5.4 Analisis Kependudukan


Jumlah penduduk perkotaan Teunom pada akhir tahun 2005 sebesar 5.659 jiwa dengan
kecenderungan tingkat pertumbuhan 7,8 % per tahun, angka pertumbuhan dalam kurun
2005-2008. Tingkat pertumbuhan tersebut termasuk tinggi dalam lingkup Kecamatan
Teunom, pertumbuhan kecamatan dalam kurun waktu tersebut hanya 2,67 %. Dari
tinjauan ini mengindikasikan bahwa perkotaan Teunom memiliki potensi dan
berpeluang besar sebagai daerah tujuan perpindahan penduduk.

Berdasarkan kepentingan kegiatan perencanaan ini yaitu selama 20 tahun kedepan,


diperkirakan penduduk perkotaan Teunom pada tahun proyeksi di akhir tahun rencana
(tahun 2030) sebesar 13.256 jiwa.

10
RINGKASAN
Penyusunan Master Plan Perkotaan Teunom
Kabupaten Aceh Jaya

11
RINGKASAN
Penyusunan Master Plan Perkotaan Teunom
Kabupaten Aceh Jaya

5.5 Analisis Sosial Perekonomian

5.5.1 Kecenderungan Perkembangan Sektor Perekonomian


a. Sektor Pertanian

b. Sektor Perkebunan

12
RINGKASAN
Penyusunan Master Plan Perkotaan Teunom
Kabupaten Aceh Jaya

c. Hortikultura

13
RINGKASAN
Penyusunan Master Plan Perkotaan Teunom
Kabupaten Aceh Jaya

d. Sektor Peternakan

e. Sektor Kelautan dan Perikanan

14
RINGKASAN
Penyusunan Master Plan Perkotaan Teunom
Kabupaten Aceh Jaya

15
RINGKASAN
Penyusunan Master Plan Perkotaan Teunom
Kabupaten Aceh Jaya

5.5.2 Perkiraan Perkembangan Sektor-sektor Perekonomian Kota


Melihat kondisi perekonomian kota saat ini, kegiatan pertanian yang mendominasi
hampir di seluruh wilayah aktivitas sosial ekonomi Perkotaan Teunom, diperkirakan di
masa mendatang, sektor ini akan bergeser ke sektor jasa dan perdagangan. Terutama
ditunjang oleh perkembangan kegiatan perkotaan yang akan tumbuh di Perkotaan
Teunom sebagai implikasi dari fungsi Ibukota Kecamatan.

Perkembangan kegiatan sektor industri diharapkan akan berkembang menjadi kegiatan


industri yang menunjang sektor pertanian, perkebunan dan perikanan laut, hal ini
disebabkan karena ke 3 (tiga) sektor tersebut adalah sektor yang diharapkan dapat
menjadi basis kegiatan ekonomi yang akan diikuti oleh perkembangan seluruh aktivitas
perkotaan, sehingga Perkotaan Teunom menjadi kawasan perkotaan yang dinamis dan
sarat dengan keseimbangan sosial ekonomi elemen-elemen kotanya (penduduk, sarana,
dan prasarana). Sejalan dengan perkembangan kota, ke 3 (tiga) sektor tersebut
diharapkan dapat menjadi multiplier efect dan sekaligus pemacu bagi perkembangan
Perkotaan Teunom mendatang..

5.6 Analisis Kebutuhan Prasarana dan Sarana Perkotaan


5.6.1 Prasarana Transportasi dan Utilitas
Pada saat ini Perkotaan Teunom mengemban sebagai pusat ibukota kecamatan
Teunom, pada kenyataan kawasan ini sudah banyak beban yang di topang oleh
kegiatan-kegiatan yang ada didalamnya seperti : adanya PPI dengan hasil perikanan
yang cukup berkembang, serta hasil dari pertanian terutama kebun rakyat. Selain itu
kecenderungan kawasan perkotaan yang diikuti dengan kegiatan bubidaya non
pertanian dan lahan terbangun cenderung meningkat pula, maka penyediaan prasarana
dan sarana dasar perkotaan sangat diperlukan baik dari segi kuantitas maupun
kualitasnya.

 Proyeksi kebutuhan air bersih sebesar 964.776,7 liter/hari atau sekitar 10


liter/detik. pada akhir tahun rencana.
 Proyeksi volume air limbah 3,003 lt/detik
 Proyeksi timbulan sampah 43.082 lt/hr
 Proyeksi energi listrik 9,348 Kva
 Proyeksi kebutuhan telekomunikasi 1.073 SST

16
RINGKASAN
Penyusunan Master Plan Perkotaan Teunom
Kabupaten Aceh Jaya

5.6.2 Perumahan dan Sarana Lainnya

17
RINGKASAN
Penyusunan Master Plan Perkotaan Teunom
Kabupaten Aceh Jaya

5.7 Analisis Struktur Tata Ruang Kota


5.7.1 Sistem Fungsional Kegiatan Kota

Pemusatan Kota dibentuk terutama oleh ruas Jl. Calang – Meulaboh – Medan dimulai
dari jembatan Kr. On – Jembatan Kr. On, kemudian mulai Simpang III Padang Kleng
menuju Sarah Raya, Titik simpang III Keude Tenom-Menuju kawasan pelabuhan
pendaratan ikan (arah barat). Pada dasarnya pola pertumbuhan kawasan pusat kota ini
adalah pola grid yang memungkinkan pertumbuhan kearah timur dan utara, tetapi pada
saat ini pemusatan kegiatan masih mengarah kepada jalur jalan-jalan tersebut. Pola
perkembangan liner di beberapa pusat pertumbuhan kota terlihat di sepanjang jalan
kolektor menuju sarah raya yang saat ini tengah ditingkatkan baik lebar maupun kondisi
fisiknya. Pola perkembangan kearah timur menghadapi limitasi fisik dengan adanya
Krueng Teunom, oleh karena itu, perkembangan kemudian akan diarahkan ke bagian
barat dan utara kawasan yang relatif masih terbuka.

5.7.2 Analisis Sistem Kegiatan Perkotaan Teunom


- Perumahan
Pada awalnya Perkotaan Teunom meliputi kawasan Keude Teunom, Alue Ambang,
Panton dan Padang Kleng, dimana pusat pemukiman penduduk telah tebentuk yang
menjadi pusat kegiatan masyarakat utama karena tersedianya fasilitas kegiatan kota
seperti pasar, pertokoan, perkantoran pemerintah dan swasta serta jasa sehingga
terbentuklah pola pemukiman yang memusat disekitar kawasan ini dengan arah
perkembangan pemukiman ke sebelah utara (padang kleng , tanoh anoe), barat (tanoh
manyang, batee roo) dan ke arah barat (gampong baro, rambong payong, pasi pawang).

- Tempat Kerja
 Perdagangan
Kegiatan perdagangan primer dalam skala yang masih berkembang (bangunan
pertokoan dan pasar di Keude Tenom dan Padang Kleng), akan tetapi fungsi kawasan
perdagangan primer mulai terbentuk (lingkup skala pelayanannya melayani kawasan
hiterland Perkotaan Teunom dan luar Perkotaan Teunom seperti Panga). Kemudian
kegiatan perdagangan sekunder berkembang juga yang berlokasi di pusat-pusat
pemukiman lainnya terutama yang mempunyai pengaruh langsung terhadap pusat
utama perkembangan Perkotaan Teunom seperti Padang Kleng, Tanoh Anoe,
Gamppong Baro, Panton dan Alue Ambang.
Pada masa yang akan datang, kegiatan perdagangan primer dan sekunder
diperkirakan akan semakin berkembang seiring dengan peran dan fungsi Perkotaan
Teunom sebagai pusat pemerintahan, perdagangan dan jasa dengan pusat
pengembangan kawasan perikanan.
 Perkantoran
Perkantoran pemerintah di Perkotaan Teunom secara eksisting berada jalur koridor
utama kawasan perkotaan mulai dari Tanoh Manyong sampai Padang Kleng.
Kecenderungan untuk perkantoran pelayanan umum lainnya ke arah utara mulai dari
sp III Padang Kleng menuju Sarah Raya. Kemudian untuk perkantoran swasta lainnya
kecenderungan ke arah barat kawasan terutama di daerah Tanoh Manyong yang
didukung oleh lahan yang masih terbuka dan jaringan jalan utama sebagai koridor
pencapaiannya.

18
RINGKASAN
Penyusunan Master Plan Perkotaan Teunom
Kabupaten Aceh Jaya

 Industri
Industri yang sangat tepat untuk dikembangkan di Perkotaan Teunom(sesuai dengan
potensi yang dimilki) adalah jenis industri agroindustri (perikanan, dan perkebunan).
 Jasa
Sektor jasa merupakan sektor yang akan cukup berkembang di Perkotaan Teunom
seperti jasa angkutan, akomodasi, jasa perbankan dan jasa lainnya. Hal ini
mengingat potensi dan daya dukung sumber daya alam dan faktor kemudahan
aksesibilitas (pencapaian) dari dan ke kawasan Teunom sangat tinggi.

VI. RENCANA TATA RUANG/MASTER PLAN PERKOTAAN TEUNOM

6.1 Rencana Struktur Tata Ruang

6.1.1 Arahan Pengembangan dan Distribusi Penduduk

- Luas Wilayah Perkotaan Teunom 2.041 Ha


- Lahan potensial bagi kawasan binaan kota sebesar 1.046,76 Ha.
- Arahan kepadatan pada besaran rata-rata 60 jiwa/ha yang merupakan kepadatan
ideal untuk kota ukuran kecil.
- Kawasan potensial Perkotaan Teunom akan mampu menampung penduduk sekitar
84.165 jiwa (asumsi lahan terbangun potensial 45% dari luas kawasan pengembangan
perkotaan = 1.963,06 Ha)
- Berdasar hasil olah proyeksi penduduk, diperkirakan jumlah penduduk Perkotaan
Teunompada akhir tahun rencana (2030) adalah sebesar 13.256 jiwa.

Arahan kebijaksanaan kepadatan penduduk, pendistribusian secara merata ke seluruh


blok kawasan pengembangan (BKP); mengurangi kepadatan penduduk di kawasan pesisir
pantai dan kawasan beresiko (rawan banjir); mengarahkan distribusi ke arah barat dan
utara.

- Kawasan Pusat Kota diarahkan mempunyai kepadatan sedang 60-80 jiwa/ha,


mengingat kawasan ini berhadapan langsung dengan faktor pembatas alam (sungai
dan pantai serta termasuk kategori rawan landa tsunami dan banjir.
- Kawasan Penyangga perkembangan pusat Kota diarahkan mempunyai kepadatan
rendah sampai sedang 40-60 jiwa/ha, mengingat kawasan ini yang berbatasan
langsung dengan Kr. Teunom dan pantainya di bagian selatan serta dari segi
penggunaan lahan eksisting masih banyak lahan produktif kebun dan hutan rakyat
yang bisa dioptimalkan dan dapat pula sebagai green belt (sabuk hijau daerah aliran
Kr. Teunom) yang harus dipertahanakan.
- Kawasan pengaruh pusat kota diarahkan mempunyai kepadatan tinggi 80 -100
jiwa/ha, mengingat potensi perkembangan berpeluang ke arah Padang Kleng, Tanoh
Anoe dan koriodor jalan menuju Sarah Raya.
- Distribusi penduduk dengan kepadatan rendah-sedang berkisar antara 40-60 jiwa/ha
diarahkan kawasan pengembangan baru di arah barat Kr. On dan utara jalan utama
kawasan, mengingat kawasan ini mempunyai daya dukung dan tingkat keamanan dari
bahaya ancaman tsunami dan banjir Kr. Teunom, namun perkembangan sepanjang Kr.
On dan lahan pertanian produktif (kebun dan hutan) dibatasi.

19
RINGKASAN
Penyusunan Master Plan Perkotaan Teunom
Kabupaten Aceh Jaya

- Distribusi penduduk berkepadatan rendah > 40 jiwa/ha diarahkan di kawasan


pengembangan cadangan terbatas yang terletak di bagian barat kawasan mulai dari
bata sungai Kr. On dan bagian selatan jalan utama kawasan. Mengingat kawasan ini
secara eksisting merupakan lahan rawa-rawa, kebun, ladang/tegalan serta sebagian
kecil perumahan/pemukiman. Peruntukan lahan tersebut tetap dipertahankan bahkan
diotimalkan untuk rawa menjadi lahan produktif yaitu tambak serta kawasan dekat
pentainya berpotensi sebagai kawasan pariwisata.

6.1.2 Rencana Sistem Pusat Pelayanan Perkotaan

A. Tata Jenjang Pusat Pelayanan

a. Pusat Utama Kota


Pusat utama merupakan pusat utama kota dan pusat orientasi aktivitas
perkotaan yang sekaligus sebagai penciri dan pokal point Perkotaan Teunom.
Mengingat Teunom merupakan Ibukota Kecamatan Teunom maka Pusat Utama
ini cenderung akan difungsikan memiliki cakupan pelayanan bagi wilayah
kecamatan. Hal ini juga didukung oleh potensi utama kota yaitu di sektor
perdagangan dan jasa. Titik sentral pengembangan pusat utama ini berada
pada kawasan Keude Teunom.
b. Pusat Sekunder Kota
Memperhatikan kondisi perwilayahan Perkotaan Teunom terutama dari sisi
luasan wilayahnya serta proyeksi pesatnya perkembangan kegiatan kekotaan
maka bagi struktur ruang kotanya akan dikembangkan Pusat Sekunder Kota.
Fungsi puat sekunder ini adalah untuk mengantisipasi akumulasi beban pusat
utama kota serta untuk memacu perkembangan bagian kota terutama ke arah
barat dan utara. Sebagai titik pusat pengembangannya sekunder ini adalah di
kawasan Tanoh Manyang.
c. Pusat Blok (Pusat Kawasan Pengembangan)
Pusat Blok difungsikan sebagai titik pusat pelayanan dengan cakupan wilayah
terbatas. Konsep pengembangan pusat blok ini adalah pelayanan bagi penduduk
di tiap kawasan yang dikembangkan.
d. Pusat Lingkungan (Sub Blok)
Pusat lingkungan (Sub Blok) merupakan jenjang pusat pelayanan paling rendah
dimana jangkauan pelayanannya adalah penduduk dalam satu lingkungan
permukiman. Jangkauan wilayah pelayanan merupakan adalah melayani
wilayah-wilayah dalam sub blok bagian dari Blok Kawasan.

B. Pembagian Blok Kawasan Pengembangan (BKP)

1. BKP Pusat Kota dengan pusat berada di kawasan Keude Teunom


Cakupan wilayah BKP ini adalah meliputi Desa Keude Teunom, Alue Ambang dan
Panton dengan luas sebesar 99,20 ha.
Fungsi yang akan diemban BKP ini adalah :

20
RINGKASAN
Penyusunan Master Plan Perkotaan Teunom
Kabupaten Aceh Jaya

- sebagai pusat perdagangan dan pelayanan jasa skala kota dan regional
- sebagai pusat koleksi dan distribusi serta pemasaran potensi ikan laut skala
kota dan regional
- pusat pelayanan pemerintahan
- pengembangan permukiman dengan kepadatan sedang
- kawasan lindung (sempadan sungai)
2. BKP A (Kawasan Penyangga Pusat Kota-Sempadan Sungai dan Pantai) dengan
pusat berada di Gampong Baro.
Cakupan wilayah BKP A ini adalah meliputi Pasi Tulak Bala, Gampong Baro, Pasi
Pawang, Rambong Payong dengan luas BKP sebesar 568,28 ha.
Fungsi yang akan diemban kawasan ini adalah :
- perdagangan dan jasa
- permukiman kepadatan rendah sampai sedang
- pengembangan budidaya pertanian, perikanan
- kawasan lindung (sempadan sungai dan pantai)
3. BKP B (Kawasan Pengaruh Pusat Kota) dengan pusat berada di Tanoh Anoe
Cakupan wilayah BWK ini adalah meliputi Padang Kleng, Tanoh Anoe dan Rambong
Payong dengan luas BWK sebesar 337,13 ha.
Fungsi yang akan diemban kawasan ini adalah :
- pusat perkantoran dan pelayanan umum skala kota
- pusat perdagangan
- pusat industri pengolahan hasil pertanian dan industri kecil rumah tangga
- permukiman kepadatan tinggi
- kawasan lindung (sempadan sungai)
4. BKP C (Kawasan Pengembangan Baru) dengan pusat berada di Tanoh Manyang
Cakupan wilayah BWK ini adalah meliputi Tanoh Manyang, Padang Kleng, Tanoh
Anoe dan Batee Roo dengan luas BKP sebesar 418,24 ha.
Fungsi yang akan diemban kawasan ini adalah :
- pusat pendidikan menengah
- pusat pelayanan kesehatan
- Perkantoran dan pelayanan umum
- perdagangan
- permukiman kepadatan rendah-sedang
- pengembangan budidaya pertanian (perkebunan)
- kawasan lindung (sempadan sungai)
5. BKP D (Kawasan Cadangan Pengembangan Terbatas) dengan pusat berada di
Perumahan Lampoh Kawah
Cakupan wilayah BWK ini adalah meliputi Tanoh Manyang dan Batee Roo dengan
luas BKP sebesar 540,21 ha.
Fungsi yang akan diemban kawasan ini adalah :
- pelayanan umum
- permukiman kepadatan rendah
- pengembangan budidaya perikanan
- pengembangan pariwisata pantai
- kawasan lindung (sempadan pantai, sungai)

21
RINGKASAN
Penyusunan Master Plan Perkotaan Teunom
Kabupaten Aceh Jaya

6.1.3 Rencana Sistem Jaringan Transportasi

1. Pengembangan Jalan Regional (Jalan Arteri Sekunder)


Ruas jalan ini merupakan jalan yang menghubungkan Perkotaan Teunom dengan
kota atau daerah lain yang memilki fungsi dalam sistem pergerakan regional. Pada
saat ini terdapat 1 jalur akses regional yang melewatai Perkotaan Teunom yaitu
arah dari Banda Aceh yang melintasi pusat kota dan terhubung dengan jalur ke
arah Meulaboh-Medan (Propinsi Sumut).
Adanya rencana pembangunan jalan baru sebagai arteri primer yang berfungsi
sebagai jalan pergerakan eksternal utama kearah utara-selatan yang diusahakan
jalan baru tersebut direncanakan sebagian memperlebar ruas-ruas jalan yang ada
(sesuai dengan program pembangunan dan peningkatan jalan Calang-Meulaboh
oleh MDF) dan sebagian membuat rintisan trace baru mulai dari titik simpang III
Padang Kleng menuju jembatan Kreung Teunom sepanjang + 2 Km.
Volume pergerakan yang merupakan campuran antara pergerakan regional dengan
pergerakan internal kota selama ini masih bisa dilayani oleh kapasitas jalan yang
ada. Namum demikian, seiring dengan pertumbuhan aktivitas kota serta
peningkatan volume pergerakan regional, perlu ada pemisahan kedua jenis
pergerakan tersebut di masa yang akan datang.

2. Pengembangan jaringan jalan internal


Jalan Kolektor Primer
Rencana Peningkatan fungsi jaringan jalan primer diarahkan pada jalan simpang III
Padang Kleng – Sarah Raya.
Selain menciptakan akses ke kawasan kawasan perdesaan dari dan ke pusat kota
(keude Teunom) kemudian menuju Banda Aceh-Calang-Meulaboh. jalan ini juga
berfungsi sebagai jalan kolektor primer yang melayani pergerakan di kawasan
pengembangan bagian utara. Pengembangan jalan kolektor primer juga
dikembangkan untuk mengakses kawasan penghasil pertanian/perkebunan dari
desa-desa wilayah Kecamatan Teunom bagian utara menuju ke pusat kota (pusat
koleksi dan dsitribusi).
Jalan Kolektor Sekunder
Jaringan jalan ini memilki fungsi sebagai pengumpul dan penyebar pergerakan dari
kawasan pembangkit dan penarik pergerakan, seperti kawasan pusat pemukiman,
kawasan pusat perdagangan, kawasan pelayanan sosial, kawasan pusat rekreasi,
dan lain-lain.
Perencanaan sistem jaringan jalan ini, terutama pada beberapa pengembangan
kawasan dilakukan dalam tingkat konsepsual, yakni hanya menunjukan bahwa
pengembangan jaringan kurang lebih dilakukan pada lokasi seperti digambarkan
namun dengan kepastian trace yang disesuaikan dengan kondisi fisik di lapangan.
Pengembangan sistem jaringan jalan kolektor sekunder ini fleksibel terhadap
perubahan kebutuhan pergerakan kota yang ditentukan oleh perkembangan kota
selanjutnya.
Jalan Lokal
Jaringan jalan lokal (jalan lingkungan utama) merupakan jalan yang direncanakan
dan dikembangkan untuk mendukung pergerakan di dalam masing - masing

22
RINGKASAN
Penyusunan Master Plan Perkotaan Teunom
Kabupaten Aceh Jaya

23
RINGKASAN
Penyusunan Master Plan Perkotaan Teunom
Kabupaten Aceh Jaya

lingkungan dan menghubungkan antara satu unit lingkungan dengan unit


lingkungan yang lainnya.
Selain itu, pertimbangan peningkatan jalan lingkungan biasa menjadi jalan
lingkungan utama ini adalah dalam rangka penerapan konsep mitigasi bencana,
yaitu perlu direncanakan ruas-ruas jalan mana saja yang akan ditentukan sebagai
rute jalan penyelamatan (escape-evacuated road).

3. Terminal Kota
Berdasarakan arahan dari Dinas PU bahwa alokasi Prasarana terminal diarahkan di
lokasi bagian barat di Desa Tanoh Manyong antara Polsek dengan jalan Komplek
Perumahan Lampoh Kawah fungsinya menjadi terminal kota (lokal). Dasar
pertimbangan utama adalah bahwa untuk mengurangi beban penumpukan moda
transport di pusat kota serta adanya titik pergantian menuju pusat kota,
mengingat pusat kota tersebut saat ini sudah mulai adanya bangkitan lalu-lintas
yang cukup ramai karena pertemuan antara jalan Padang Kleng-Sarah Raya serta
bermuaranya jalan-jalan lokal di pusat kota tersebut. Pertimbangan lain adalah
posisinya yang harus berada pada jalur jalan utama serta pada lokasi tersebut
tepat berada pada jalur jalan eksiting (jalan nasional) yang fungsinya sebagai
jalan arteri dan urat nadi pergerakan lokal maupun regional.

6.1.4 Rencana Sistem Pengembangan Utilitas


a. Air Bersih
Tingkat pelayanan air bersih sistem perpipaan sampai saat ini masih rendah yaitu <
10 %. Berdasarkan kondisi tersebut dengan memperhatikan kemampuan ekonomi
daerah serta PDAM sendiri, maka sistem penyediaan air bersih perpipaan yang
akan dikembangkan di wilayah perencanaan adalah sebesar 70 % dari total
permintaan (jumlah penduduk), Pengembangan tersebut antara lain dicapai
dengan :
1) Pengembangan fasilitas pengolahan, unit produksi, cakupan distribusi
perpipaan pada intake, sambungan langganan, dan penanggulangan
kebocoran.
2) Dengan pembangunan fasilitas pengolahan (fasilitas penyaringan/filtrasi dan
fasilitas disinfeksi). Pembangunan reservoir pelayanan dan distribusi, dengan
menggunakan sistem ground service reservoir tipe elevated reservoir
(distribusi pengaliran secara gravitasi). Ground service reservoir dipilih karena
faktor biayanya yang lebih rendah bila dibandingkan dengan high service
reservoir. Rencana pengembangan daerah pelayanan penyediaan perpipaan
ditentukan dengan mengacu kepada arahan pengembangan kota dan dengan
pertimbangan :
• Kondisi demografi dan aspek sosial ekonomi
• Kondisi sarana dan penggunaan air bersih serta sarana sanitasinya
• Kondisi kemampuan sistem yang ada.
b. Air Limbah
- Pengembangan MCK dengan sistem sptic tank dengan sistem resapan untuk
perumahan dengan kepadatan rendah. Penggunaan dengan sistem resapan dengan

24
RINGKASAN
Penyusunan Master Plan Perkotaan Teunom
Kabupaten Aceh Jaya

mempertimbangkan bahwa muka air tanah yang dangkal (antara 5-8 m terutama
disekitar pesisir pantai), untuk menghindari resapan kedalam air tanah sehingga
mencemari sumber air tanah. Sistem ini bisa dikembangkan disetiap unit rumah (on
site sanitation).
- Pengembangan pembuangan air kotor dengan sistem komunal untuk perumahan
dengan kepadatan tinggi dan terutama dalam kawasan pengembangan pelabuhan.
Dengan demikian, untuk pengolahan air kotor tersebut dibutuhkan Waste Water
Treatment Plant di Perkotaan Teunom sekaligus sebagai pencegah turunnya kualitas
air sungai.

c. Drainase
1) Kawasan Saluran primer Kr. Teunom
Luas daerah pengalirannya melayani kawasan pusat perkotaan yang didominasi
oleh pemerintahan, perdagangan dan jasa, perumahan kawasan pelabuhan
pendaratan ikan, serta kawasan pusat sosial masyarakat perkotaan.
2) Kawasan Saluran Primer Kr. On
Luas daerah pengalirannya melayani kawasan tengah perkotaan Teunom,
sebagian pusat kota dan bagian barat dan utara kota yang didominasi oleh
pengembangan kawasan perumahan.
- Sistem Drainase permukaan
Untuk mengurangi gangguan aliran air pada perkerasan jaringan jalan.
Rencana jaringan drainase permukaan diarahkan untuk dapat mengalirkan
air secepat mungkin keluar dari permukaan perkerasan jalan serta
membatasi aliran dari luar jaringan jalan agar tidak masuk pada perkerasan
jalan. Di wilayah perencanaan pengembangan kawasan kota kondisi
kemiringan lereng relatif dengan kemiringan rata-rata 0 – 8 %. Pada tikungan
kecepatan rata-rata akan berkurang apabila tingkat kemiringan saluran
drainase sama dengan lainnya. Pada tikungan ini kemiringan perkerasan
jalan harus dimulai dari sisi tikungan menurun kesisi dalam tikungan.
- Jaringan drainase bawah permukaan
Merupakan pelengkap bagi saluran drainase permukaan, yaitu sebagai
penghubung antara satu jaringan drainase dengan jaringan lainnya yang
dibatasi oleh lahan terbangun seperti jalan. Drainase bawah permukaan ini
dalam bentuk gorong-gorong. Penempatan untuk gorong-gorong diperlukan
pada kondisi aliran air tertentu atara lain daerah cekungan (dimana
kemungkinan air dapat tergenang), jaringan jalan yang memotong aliran air,
dan pada penggalan jalan dengan tingkat kemiringan tinggi, dimana aliran
air kemungkinan cukup deras. Oleh karena itu pengembangan jaringan ini
diprioritaskan pada ruas-ruas jalan arteri dan kolektor.

d. Persampahan

Pewadahan
Pewadahan sampah disesuaikan dengan volume yang akan diangkut serta diletakan
ditempat yang mudah dilihat dan dijangkau sehingga waktu pengumpulan dapat

25
RINGKASAN
Penyusunan Master Plan Perkotaan Teunom
Kabupaten Aceh Jaya

sesingkat mungkin. Sampai tahun perencanaan dibutuhkan bin/tong sampah sebanyak


1.077 buah, Gerobak 13 unit, TPS 4 unit dan Arm Roll Truck 1unit .

Pengumpulan
Pengumpulan sampah dilakukan dengan menggunakan bak sampah, TPS, container,
gerobak dan transfer station. Cara pengumpulan disesuaikan dengan kebutuhan daerah
yang akan dilayani sistem persampahan. Pola individual diperuntukan bagi permukiman
berpendapatan tinggi dan menengah serta sumber-sumber sampah besar. Sedangkan
container ditujukan untuk daerah komersial/pasar yang timbunan sampahnya besar dan
lahan yang terbatas. Untuk sistem pengelolaan persampahan di pusat kota, kawasan
pelabuhan, pasar semestinya telah dilayani dengan bak-bak penampungan yang berupa
transfer station, sehingga memudahkan untuk pengangkutannya ke TPA. Sampai tahun
perencanaan dibutuhkan container - TPS sebanyak 28 buah.

Pengangkutan
Untuk menghemat waktu bongkar sampah di TPA, penggunakan truck biasa sebaiknya
dihindarkan. Penggunaan dump truck sangat dianjurkan karena memiliki kapasitas
angkut besar, mudah dan cepat dalam pembongkaran sampah di TPA.

Tempat Pembuangan Akhir (TPA)


Kecamatan Teunom belum memungkinkan untuk penentuan lokasi TPA, mengingat
kondisi geografis Kecamatan Teunom, yaitu dilalui banyak sungai, juga tingkat
kesuburan tanah yang cukup tinggi yang menyebar di semua desa di Kecamatan
Teunom.

e. Listrik
Pelayanan listrik di Perkotaan Teunomp ada masa mendatang diperkirakan terdiri dari
kelompok-kelompok sebagai berikut :
􀂃 kelompok rumah tangga
􀂃 kelompok pelayanan sosial dan pemerintahan
􀂃 kelompok kegiatan komersial
􀂃 kelompok industri
􀂃 jaringan jalan
Adapun hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam meletakan jaringan listrik adalah
dalam menetapkan lokasi gardu listrik dan jaringan distribusi adalah :
• Untuk pemilihan lokasi gardu hubung melingkupi seluruh titik beban. Hal ini untuk
meminimasi biaya momen beban yang merupakan perkalian besarnya beban dengan
jarak ke titik supply.
• Penarikan jaringan dari gardu hubung ke masing-masing titik beban harus berarah
maju yang berarti tidak ada kabel yang berbalik arah.
• Pemilihan letak gardu hubung tersebut harus mampu memenuhi kriteria voltage
regulation pada ujung beban.
• Pemilihan letak gardu hubung juga harus memperhitungkan jarak terdekat dengan
supply gardu hubung induk yang terdapat diujung beban.

f. Telekomunikasi
Pada tahun 2030 diharapkan seluruh masyarakat perkotaan Teunomdan semua pusat
aktivitas/kawasan dapat memanfaatkan ketersediaan jaringan pelayanan telepon.
Kebutuhan terhadap penyediaan prasarana ini di masa mendatang diperkirakan akan

26
RINGKASAN
Penyusunan Master Plan Perkotaan Teunom
Kabupaten Aceh Jaya

semakin meningkat terkait dengan fungsi peran yang diemban Perkotaan Teunomserta
rencana pengembangan fungsional kawasan-kawasan pertumbuhan baru. Untuk
pengembangan kebutuhan telepon diatas maka dalam perencanaan jaringan telepon
menyangkut pemilihan dan penilaian lokasi dari sentra telepon dan rumah kabel.
Rumah Kabel (RK), sebagai titik pembagian saluran sekunder perlu adanya penambahan
fasilitas baru terutama di daerah pengembangan utara (adanya pengembangan faslitas
pelabuhan), bagian tenggara-selatan (kawasan pewrkantoran pemerintahan) dan bagian
tengah sebagai pengembangan perumahan. Dimana persyaratan dari rumah kabel
adalah sebagai berikut :
• Kabel primer sebagai kabel catu dari sentral ke daerah pelayanan RK yang
bersangkutan harus sependek mungkin.
• Jumlah panjang kabel sekunder untuk menjangkau semua demand dalam daerah
pelayanan RK tersebut relatif pendek.
• Tidak ada tumpang tindih (over lapping) antara kabel primer dan sekunder.
• Dalam daerah pelayanan RK yang ridak homogen demannya, penempatan RK lebih
diarahkan ke lingkungan yang kepadatan demand-nya tinggi.
• Letak RK harus aman dari gangguan-gangguan seperti : pada persimpangan jalan
letak RK tidak boleh terlalu dekat dengan sudut jalan, terutama RK yang
ditempatkan di sisi kiri jalan dan tidak dibenarkan ditempatkan pada tempat-tempat
yang membahayakan para pejalan kaki.

6.2 Rencana Pola Pemanfaatan Ruang


6.2.1 Kawasan Budidaya Perkotaan
Pengembangan kawasan budidaya perkotaan pada hakekatnya adalah untuk mewadahi
berbagai kegiatan fungsional kota yaitu kawasan perumahan dan permukiman beserta
fasilitas penunjangnya, kawasan perdagangan dan jasa, kawasan pemerintahan dan
pelayanan umum, kawasan pelayanan sosial (pendidikan, kesehatan, peribadatan
dan rekreasi) serta kawasan sarana dan prasarana penunjang kegiatan perkotaan.

27
RINGKASAN
Penyusunan Master Plan Perkotaan Teunom
Kabupaten Aceh Jaya

6.2.2 Kawasan Budidaya Non Perkotaan


Selain pengembangan kawasan budidaya perkotaan yang berwujud penggunaan untuk
kegiatan kekotaan (kawasan perumahan, kawasan perdagangan dan jasa, kawasan
pendidikan, kawasan keagamaan) beserta sarana prasarana penunjang lainnya pola
pemanfaatan lahan Perkotaan Teunom direncanakan pula untuk pengembangan lahan
pertanian (sawah dan kebun dan lahan rawa di sub blok D2 dan A1 dikembangkan
menjadi lahan tambak), lahan tersebut dapat berfungsi pula sebagai kawasan resapan
air dan hijau kota. Penggunaan lahan untuk pertanian/persawahan adalah sebesar
62,97 ha (3,09%, kebun 644,23 ha (31,56%) dan lahan pengembangan untuk tambak
133,94 ha (6,56%).

6.2.3 Kawasan Lindung

- Kawasan Resapan Air dan Penyangga


Pada prinsipnya kawasan resapan dan penyangga ini berfungsi sebagai kawasan
pengatur sumber air dan melindungi kawasan di bawahnya. Bagi Perkotaan Teunom,
kawasan resapan dan penyangga yang dikembangkan adalah kawasan eksisting yang
berupa rawa-rawa yang menurut hasil analisis lahan merupakan kawasan limitasi
kota. Luas kawasan limitasi ini sebesar 85,26 ha atau sekitar 4,18% dari luas
perkotaan keseluruhan.

- Kawasan Sempadan dan Ruang Terbuka Hijau


Kawasan sempadan yang dikembangkan adalah berupa kawasan sempadan sungai
dan sempadan pantai. Pengaturan garis sempadan pantai yang berfungsi membatasi
kawasan tertentu sepanjang pantai dengan jarak 100 m dari titik pasang tertinggi ke
arah daratan, luasnya 51,95 Ha (2,55%).
Pengaturan sempadan sungai Luasnya 104,21 Ha (5,11%):
Untuk sempadan Krueng Teunom adalah selebar 100 m di kanan kiri sungai sedang
bagi sungai-sungai lain adalah sebesar 10 m untuk kawasan permukiman dan 50 m
untuk kawasan di luar permukiman.

28
RINGKASAN
Penyusunan Master Plan Perkotaan Teunom
Kabupaten Aceh Jaya

6.3 Rencana Pengelolaan Kawasan Perkotaan

Rencana Lingkungan yang akan Dibangun/Dikembangkan Di Perkotaan Teunom


Kawasan Peralihan Fungsi Kawasan
BKP PK (Pusat Kota) - Peralihan lahan tegalan/ladang menjadi lahan yang produktif yaitu sawah
(perumahan, perdagangan, peribadaatan, pendidikan dan Rekreasi Olah
raga-RTH Aktif) sehingga menuntut adanya penyediaan sarana dan
prasarana jaringan utilitas yang baik dan berkualitas.
- Pembangunan Tanggul Kreung Teunom sebagai pengendali banjir
BKP A (Penyangga - Peralihan lahan semak belukar menjadi lahan produktif perkebunan dan
Perkembangan Pusat menjadi kawasan permukiman (perumahan, perdagangan, peribadaatan,
Kota) pendidikan dan Rekreasi Olah raga-RTH Aktif) sehingga menuntut adanya
penyediaan sarana dan prasarana jaringan utilitas yang baik dan berkualitas.
- Peralihan lahan rawa (tidak produktif) menejadi lahan usaha tambak (Sub
Blok A1)
- Pembangunan Tanggul Kreung Teunom sebagai pengendali banjir
BKP B (Pengaruh Pusat - Peralihan lahan tegalan/ladang dan tanah kosong yang tidak produktif
Kota) menjadi lahan kebun dan lahan cadangan pengembangan permukiman
(perumahan, perdagangan, peribadaatan, pendidikan dan Rekreasi Olah
raga-RTH Aktif).
- Pembangunan kawasan industri pengolahan pertanian dan pergudangan.
BKP C (Pengembangan - Peralihan lahan semak belukar yang tidak produktif, sebagian perkebunan
Baru) dan sebagian hutan menjadi lahan cadangan pengembangan permukiman
(perumahan, perdagangan, peribadaatan, pendidikan dan Rekreasi Olah
raga-RTH Aktif), sehingga menuntut adanya penyediaan sarana dan
prasarana jaringan utilitas yang baik dan berkualitas.
- Pembangunan kegiatan permukiman baru sebagai penyeimbang kegiatan
pusat perkotaan Teunom.
BKP D (Cadangan - Peralihan sebagian lahan tanah kosong pertanian menjadi kawasan
Pengembangan perumahan dan fasilitas pendukungnya sehingga menuntut adanya
Terbatas) penyediaan sarana dan prasarana jaringan utilitas yang baik dan berkualitas.
- Peralihan lahan tegalan/ladang yang tidak produktif menjadi lahan kebun
- Pembangunan kawasan pariwisata pantai dengan berbagai pendukungnya.
- Peralihan lahan rawa dan tanah kosong yang tidak produktif menjadi lahan
tambak ikan.
Sumber : Hasil Rencana ; Keterangan BKP : Blok Kawasan Pengembangan

Rencana Lingkungan yang akan Ditingkatkan Di Perkotaan Teunom


Kawasan Peningkatan Kondisi Lingkungan Kawasan
BKP PK (Pusat Kota) - Peningkatan kondisi jalan untuk menunjang fungsi BKP
- Peningkatan kondisi jalur hijau sepanjang sempadan sungai Krueng Teunom dan
pantai.
- Peningkatan pengamanan jalan di sepanjang jalur utama
- Peningkatan fasilitas pelabuhan pendaratan ikan, dermaga dan pergudangan serta
cold storage
- Peningkatan kondisi permukiman dengan penataan/pembenahan batas kavling
sempadan bangunan terhadap jalan dan sungai
- Peningkatan fungsi jaringan air bersih, drainase dan limbah
- Peningkatan pengelolaan persampahan
- Penataan kawasan permukiman nelayan
- Pembatasan kawasan terbangun di sepanjang Kreung Teunom dan Krueng On
BKP A (Penyangga - Peningkatan kondisi jalan untuk menunjang fungsi BKP
Perkembangan Pusat - Peningkatan kondisi jalur hijau sepanjang sempadan sungai Krueng Teunom dan
Kota) pantai.
- Peningkatan kawasan perikanan produktif (tambak)
- Peningkatan pengamanan jalan di sepanjang jalur utama
- Peningkatan fungsi jaringan air bersih, drainase dan limbah
- Peningkatan pengelolaan persampahan
- Peningkatan dan pengembangan Jetty (mengurangi pendangkalan alur oleh
sedimen pantai dan penanggulangan banjir di Sub Blok A1)
- Pembatasan kawasan terbangun di sepanjang Kreung Teunom

29
RINGKASAN
Penyusunan Master Plan Perkotaan Teunom
Kabupaten Aceh Jaya

BKP B (Pengaruh Pusat - Peningkatan kondisi jalan untuk menunjang fungsi BKP
Kota) - Peningkatan kondisi jalur hijau sepanjang sempadan sungai Krueng On.
- Peningkatan pengamanan jalan di sepanjang jalur utama
- Peningkatan fasilitas pelayanan regional kawasan
- Peningkatan fungsi jaringan air bersih, drainase dan limbah
- Peningkatan pengelolaan persampahan
- Pembatasan kawasan terbangun di sepanjang Kreung On
BKP C (Pengembangan - Peningkatan kondisi jalan untuk menunjang fungsi BKP
Baru) - Peningkatan kondisi jalur hijau sepanjang sempadan sungai Krueng On.
- Peningkatan kawasan perikanan produktif (tambak)
- Peningkatan pengamanan jalan di sepanjang jalur utama
- Peningkatan fungsi jaringan air bersih, drainase dan limbah
- Peningkatan pengelolaan persampahan
- Peningkatan dan pengembangan Jetty (mengurangi pendangkalan alur oleh
sedimen pantai dan penanggulangan banjir di Sub Blok A1)
- Pembatasan kawasan terbangun di sepanjang Kreung Teunom
BKP D (Cadangan - Peningkatan kondisi jalan untuk menunjang fungsi BKP
Pengembangan - Peningkatan kondisi jalur hijau sepanjang sempadan pantai dan Sungai Krueng On.
Terbatas) - Peningkatan kawasan perikanan produktif (tambak)
- Peningkatan pengamanan jalan di sepanjang jalur utama
- Peningkatan fungsi jaringan air bersih, drainase dan limbah
- Peningkatan pengelolaan persampahan
- Pengendalian pemanfaatan kawasan rawa menjadi lahan tambak
Sumber : Hasil Rencana ; Keterangan BKP : Blok Kawasan Pengembangan

VII. ARAHAN RENCANA PENATAAN TIAP BLOK KAWASAN PENGEMBANGAN

7.1 Rencana Struktur Ruang


7.1.1 Rencana Fungsi Tiap Sub Blok

Rencana pembagian Sub Blok dilakukan untuk memudahkan dalam pengelolaan


lingkungan dari blok-blok perumahan yang terbentuk. Berdasarkan hasil
analisis, kawasan perencanaan dibagi menjadi 5 (lima) BKP (Blok Kawasan
Pengembangan PK, A, B, C, D) dan 10 (sepuluh) Sub Blok PK1, PK2, A1-A5, B1-
B3, C1-C4 dan Sub Blok D1-D3. Batas dari BKP dan Sub Blok diarahkan sebagai
batas palayanan dan pengelolaan pembangunan.

30
RINGKASAN
Penyusunan Master Plan Perkotaan Teunom
Kabupaten Aceh Jaya

31
RINGKASAN
Penyusunan Master Plan Perkotaan Teunom
Kabupaten Aceh Jaya

32
RINGKASAN
Penyusunan Master Plan Perkotaan Teunom
Kabupaten Aceh Jaya

33
RINGKASAN
Penyusunan Master Plan Perkotaan Teunom
Kabupaten Aceh Jaya

7.1.2 Rencana Pengaturan Penduduk


Arahan kepadatan dan distribusi tersebut disesuaikan dengan fungsi yang
ditetapkan pada suatu blok atau sub blok serta mempertimbangkan pula
terhadap karakteristik kawasan. Kawasan-kawasan pesisir pantai dan kawasan
dengan kawasan bermanfaat dengan resiko (faktor banjir) diarahkan
mempunyai kepadatan penduduk rendah yaitu tidak melebihi 40 jiwa/ha.
Kawasan penyangga perkembangan kota dan Kawasan pertumbuhan baru
diarahkan mempunyai kepadatan rendah sampai sedang yaitu 40 - 60 jiwa/ha.
Distribusi penduduk berkepadatan sedang yaitu sebesar 60 – 80 jiwa/ha
diarahkan di kawasan Pusat Kota, hal ini mengingat kawasan pusat kota berada
pada kawasan sempadan pantai dan rawan landa Tsunami. Sedangkan
distribusi penduduk dengan kepadatan tinggi berkisar antara 80-100 jiwa/ha
diarahkan kawasan pengaruh pusat kota.
Rentang ini disesuaikan dengan karakteristik untuk “kota kecil” seperti
Perkotaan Teunom ini.

7.2 Rencana Pola Ruang


7.2.1 Kawasan Lindung
1. Kawasan yang berfungsi memberikan perlindungan kawasan bawahannya,
yang meliputi kawasan hutan lindung, kawasan bergambut dan kawasan
resapan air,
2. Kawasan perlindungan setempat, yang meliputi sempadan pantai,
sempadan sungai, kawasan sekitar danau/waduk serta kawasan sekitar
mata air,
3. Kawasan rawan bencana yang berpotensi tinggi mengalami bencana alam,
4. Kawasan suaka alam dan cagar alam budaya, melipuci kawasan suaka
alam, pantai berhutan bakau dan kawasan suaka alam laut dan perairan
lainnya.
Untuk kawasan perkotaan Teunom kawasan lindung yang dimaksud termasuk
kategori no 2 dan 3 yaitu kawasan perlindungan setempat (sempadan sungai
dan pantai) serta kawasan rawan bencana. Hampir semua BKP mempunyai
sempadan sungai sedangkan sempadan pantai Sub Blok D3 dan A1.

34
RINGKASAN
Penyusunan Master Plan Perkotaan Teunom
Kabupaten Aceh Jaya

35
RINGKASAN
Penyusunan Master Plan Perkotaan Teunom
Kabupaten Aceh Jaya

7.2.2 Kawasan Budidaya (Pertanian dan Non Pertanian)

36
RINGKASAN
Penyusunan Master Plan Perkotaan Teunom
Kabupaten Aceh Jaya

37
RINGKASAN
Penyusunan Master Plan Perkotaan Teunom
Kabupaten Aceh Jaya

a. Sarana Pelayanan Skala Kota/Kabupaten


Sarana skala pelayanan kota/kabupaten diarahkan untuk melayani
penduduk yang ada di kota Redelong dan wilayah kabupaten dalam rangka
menunjang perannya sebagai pusat perdagangan, pelayanan umum dan
social kabupaten dan permukiman. Jenis sarana skala pelayanan
Kota/kabupaten yang direncanakan antara lain meliputi :
1. Blok perdagangan dan jasa (komersial) yang terdiri dari :
• Pusat perbelajaan ditempatkan di Sub Blok PK1 dan PK2
• Hotel, bank, kantor swasta ditempatkan di sub blok B1 dan C1
• Rumah Toko ditempatkan di Sub Blok PK1, PK2, B1, B2, C1 dan Sub
Blok D1.
2. Kawasan Perkantoran Pemerintah Kecamatan ditempatkan di Sub Blok
PK1.
b. Sarana Pelayanan Kawasan Perencanaan
Sarana pelayanan kawasan perencanaan mencakup pelayanan seluruh desa
yang ada di kawasan perencanaan dan kawasan sekitarnya dalam rangka
menunjang fungsi dan peran kawasan perencanaan. Jenis sarana pelayanan
direncanakan antara lain meliputi :
1. Pendidikan yang terdiri dari SMU dan SLTP ditempatkan di Sub Blok C4
dan PK2.
2. Kesehatan yang terdiri dari Puskesmas (Sub Blok C4), dan apotik
ditempatkan di sub blok A2.
3. Peribadatan yang seperti mesjid skala wilayah Kecamatan ditempatkan
di sub blok PK2 (landmark perkotaan Teunom)
4. Taman atau Ruang Terbuka Hijau (RTH Aktif) diarahakan di setiap Sub
Blok dan minimal di setiap lingkungan perumahan, sedangkan untuk
RTH lingkup kawasan perkotaan diarahkan di sub Blok PK1.
c. Sarana Skala Pelayanan Sub Blok dan Unit Lingkungan Permukiman
Sarana pelayanan unit lingkungan mencakup pelayanan lingkup Sub Blok
dan unit lingkungan permukiman bertujuan untuk menunjang percepatan
pelayanan secara maksimum hingga ke lingkup pelayanan terkecil dengan
jangkauan pelayanan yang relatif dekat. Jenis sarana pelayanan skala unit
lingkungan yang direncanakan antara lain meliputi :
1. Pendidikan yang terdiri dari : TK ditempatkan di setiap unit lingkungan
sedangkan SD ditempatkan di pusat Sub Blok A2, A3, A5, B1, B2, C2,
PK1 dan PK2.
2. Kesehatan berupa puskesmas pembantu (sub blok B1), balai
pengobatan (sub blok A2, B1 dan B2).
3. Peribadatan lingkup pelayanan BKP dan desa ditempatkan di pusat Sub
Blok yaitu pada sub blok PK1, PK2, A2, A3, A4, A5, B1, B2 dan Sub Blok
C1 dan peribadatan lingkup pelayanan unit lingkungan yang
ditempatkan di setiap pusat unit lingkungan seperti meunasah.
4. Perdagangan terdiri dari kios serba ada (kiserba), warung serba ada
(waserba) di tempatkan disetiap pusat unit lingkungan dan pertokoan
ditempatkan di pusat Sub Blok yaitu pada unit lingkungan PK1, PK2, B1,
C1 dan D1.
6. Kantor Desa dan balai pertemuan ditempatkan di unit lingkungan A1,
A2, A3, A4, B3, C1, C2 dan C4.

38
RINGKASAN
Penyusunan Master Plan Perkotaan Teunom
Kabupaten Aceh Jaya

7. Taman skala wilayah perkotaan ditempatkan di pusat kota dan taman


lainnya ditempatkan di setiap pusat Blok dan Sub Blok.

7.3 Rencana Pengaturan Intensitas dan Tata Massa Bangunan

Pengaturan KDB/KLB dan GSB Berdasarkan Klasifikasi Jalan


    Klasifikasi Jalan
No Intensitas Ruang Arteri ( >20 M) Kolektor (12M - 15 M)
    Maks. GSB Maks. GSB
KDB KLB KDB KLB
Lantai (Min) Lantai (Min)
   
1 Komersial (Perdagangan dan Jasa) 60% 1 - 1,8 3 11,00 60% 1 - 1,2 2 7-8,5
2 Permukiman 70% 0,7 - 1,4 2 11,00 40% 0,7 - 1,4 2 7-8,5
3 Pemerintahan/Perkantoran 60% 1,2 - 1,8 3 11,00 50% 0,5 - 1 2 7-8,5
4 Fasilitas Umum 40% 0,8 - 1,2 3 11,00 50% 0,5 - 1 2 7-8,5
5 Campuran perdagangan/jasa dan perkantoran 70% 1,4 - 2,1 3 11,00 50% 0,5 - 1 2 7-8,5
6 Campuran perdagangan/jasa dan perumahan 70% 1 - 1,4 2 11,00 60% 0,6 - 1,2 2 7-8,5

    Klasifikasi Jalan
No Intensitas Ruang Lokal (8 M) Lingkungan (<8 M)
    Maks. GSB Maks. GSB
KDB KLB KDB KLB
Lantai (Min) Lantai (Min)
   
1 Komersial (Perdagangan dan Jasa) 50% 0,5 - 0,8 2 5,00 60% 0,6 - 0,9 2 3,00
2 Permukiman 50% 0,5 - 1,0 2 5,00 60% 0,6 - 1,2 2 3,00
3 Pemerintahan/Perkantoran - - - 5,00 - - - 3,00
4 Failitas Umum - - - 5,00 - - - 3,00
5 Campuran perdagangan/jasa dan perkantoran - - - 5,00 - - - 3,00
6 Campuran perdagangan/jasa dan perumahan 60% 0,6 - 0,9 2 4,00 60% 0,6 - 0,9 2 3,00
Sumber : Hasil Analisis dan Rencana

39
RINGKASAN
Penyusunan Master Plan Perkotaan Teunom
Kabupaten Aceh Jaya

40
RINGKASAN
Penyusunan Master Plan Perkotaan Teunom
Kabupaten Aceh Jaya

Ilustrasi Penerapan Ketinggian dan Sempadan Bangunan

Penerapan Ketinggian Bangunan

MAX 40
JALAN

Penerapan Sempadan Bangunan

Rumah Tunggal Rumah Kopel Rumah Deret

d d d

c c c c c c

Garis
Sempadan

A
Lebar Kavling

JALAN JALAN

41
RINGKASAN
Penyusunan Master Plan Perkotaan Teunom
Kabupaten Aceh Jaya

42
RINGKASAN
Penyusunan Master Plan Perkotaan Teunom
Kabupaten Aceh Jaya

VIII MANAJEMEN PEMBANGUNAN PERKOTAAN

8.1 Struktur Kerja Pengendalian Pemanfaatan Ruang

43
RINGKASAN
Penyusunan Master Plan Perkotaan Teunom
Kabupaten Aceh Jaya

8.2 Komponen Pengendalian


Tabel VII.1
Komponen Pengendalian Pemanfaatan Ruang

KOMPONEN UTAMA KRITERIA

- Kesesuaian peruntukan lahan dengan strategi peningkatan efektifitas


Pertanahan
pengembangan kota dan pertanahan

- Pertumbuhan ekonomi di tingkat wilayah nasional, regional maupun global


- Peningjkatan peluang investasi dibidang perikanan
- Pengentasan kemiskinan
Ekonomi
- Penciptaan lapangan pekerjaan yang luas untuk menampung usia produktif
- Pengembangan pertanian dan sektor sekunder, tersiernya yang berbasis
sumberdaya lokal

- Pemerataan Keadilan sesuai dengan MOU Helsinki untuk segala bidang


Keadilan Sosial - Kemudahan akses bagi setiap wilayah untuk berkembangan sesuai dengan
potensi masing-masing

- Melindungi daerah bawahannya


- Kesesuaian dengan RTRW dan Rencanan-Rencana lainnya
Lingkungan - Peningkatan kualitas lingkungan hidup
- Efisiensi pemanfaatan lahan
- Pengelolaan sumber daya alam secara bijaksana dan berkelanjutan

- Pengelolaan prasarana dan sarana transportasi, telekomunikasi dan energi


- Pengelolaan air bersih
Infrastruktur
- Pengelolaan drainase
- Pengelolaan prasarana kota lainnya
- Pengelolaan keamanan demi keberlangsungan kehidupan bermasyarakat
dengan menjalin kebersamaan dan rasa saling memiliki terhadap aset
Keamanan
maupun potensi yang ada.

8.3 Instrumen Pengendalian

44
RINGKASAN
Penyusunan Master Plan Perkotaan Teunom
Kabupaten Aceh Jaya

8.4 Mekanismen Perijinan

Gambar 7.2
Prosedur Perijijnan Pembangunan Kawasan

ACUAN :
- Kesesuaian RTR
Ijin Perencanaan dan
Ijin Lingkungan Ijin dan Hak Pertanahan Ijin Kegiatan/Sektor - Kelayakan Lingkungan Hidup
Bangunan
- Dukungan Sarana/Prasarana

RTRW Eksternal
- PROPINSI
IJIN PRINSIP - WP PROPINSI
- KABUPATEN/KOTA
- WP KABUPATEN/KOTA

IJIN LOKASI

DAMPAK
Memperoleh RTR Kawasan LINGKUNGAN
IJIN TETAP
tanah dan (Internal) - Andal
IJIN
IJIN HO/UUG memproses Hak - UKL/UPL
PERENCANAAN
HGB/HGU

DUKUNGAN
IJIN USAHA STRATEGIK
Air, Energi
PERSETUJUAN
IMB
UPL/UKL HAK MILIK
Beroperasi

Membangun

45
RINGKASAN
Penyusunan Master Plan Perkotaan Teunom
Kabupaten Aceh Jaya

8.5 Indikasi Program dan Pentahapan Pelaksanaan Pembangunan


Tabel VII.4

Indikasi Program dan Tahapan Pelaksanaan Pembangunan Perkotaan Teunom

Tahapan Pelaksanaan Pelaksana


No Sektor Pem bangunan Indikasi Program Lokasi Sum ber Dana
2010-2015 2016-2020 2021-2025 2026-2030 Program
Penertiban kawasan perumahan dalam APBN dan
1 Perumahan - PK1 dan PK2 ☑ Dinas PU
sempadan sungai APBK
Penataan lingkungan kawasan perumahan APBN dan
- PK1 dan PK2 ☑ Dinas PU
nelayan APBK
PK1, PK2, , A2, A3, A4, A5, APBN dan
- Perbaikan lingkungan
B1, B2, B3, C1, C2, C3
☑ ☑ APBK
Dinas PU
Swadaya dan Developer,
- Pembangunan Kawasan Komplek Perumahan Baru C1, B3 ☑ ☑ ☑ ☑ Swasta Masyarakat
Dinas P & K,
2 Sarana Sosial - Perbaikan sarana (pendidikan, peribadatan) ☑ ☑ APBK
Masyarakat
- Penambahan sarana pendidikan ☑ ☑ APBK Dinas P & K,
APBK dan Dinas PU,
- Penambahan sarana peribadatan Seluruh BKP ☑ ☑ Swadaya Masyarakat
Pemerintah,
APBK dan
- Peningkatan sarana olah raga ☑ ☑ Swasta,
Swadaya
Masyarakat
3 Sarana Perekonomian - Peningkatan pasar regional PK1 ☑ APBK
- Pembangunan pasar sub regional (BKP) Seluruh BKP kecuali, BKP D ☑ ☑
- Pembangunan kawasan perdagangan PK1, PK2, B1, C1 ☑ ☑ ☑
4 Sistem Transportasi -
a Pembangunan Jalan Baru - Arteri Sekunder PK2, B1, A3, A2 ☑ APBN, Loan Dinas PU
APBN dan
- Kolektor Sekunder B2, B3, C1, C2, C3, C4, D1, D2, D3 ☑ ☑ ☑ ☑ APBK
Dinas PU
- Jalan Lokal BKP B, C, D ☑ ☑ ☑ ☑ APBK Dinas PU
b Peningkatan Jalan Eksisting- Jalan Sp III Padang Kleng-Sarah Raya B1, B3, A4, A5 ☑ APBK Dinas PU
Jalan Sp III Kntr Desa Tanoh Manyang-Sp III Lap
- C1, C2 ☑ APBK Dinas PU
Bola
- Jalan Menuju SMA 1 Teunom C1, C4 ☑ APBK Dinas PU
- Jalan Menuju Komplek Militer C4 ☑ APBK Dinas PU
- Jalan Menuju Komplek Perumahan Lampoh Kawah D1 ☑ APBK Dinas PU
- Jalan Menuju Pesantren Tanoh Anoe B1, B2, B3 ☑ APBK Dinas PU
- Jalan Ulee Umang PK2, A2 ☑ APBK Dinas PU
- Jalan pinggir pantai D3 ☑ ☑ APBK Dinas PU
- Jalan-jalan lingkungan Seluruh Kawasan ☑ ☑ ☑ ☑ APBK Dinas PU
c Terminal - DED Terminal D1 ☑ APBK Bappeda
- Pembebasan Lahan D1 ☑ APBK Dinas PU
- Pembangunan Terminal D1 ☑ APBK Dinas PU
d Manajemen Lalu - Lintas - Penyediaan rambu dan marka jalan Seluruh Kawasan ☑ ☑ APBK Dishub
- Pembangunan sarana parkir PK1, PK2, B1, C1 ☑ ☑ APBK Dishub
Sistem Drainase dan
5 - Pemeliharaan dan pengendalian DAS Seluruh Kawasan ☑ ☑ ☑ ☑ APBK Dinas PU
Pengelolaan Banjir
- Pembangunan Jetty A1 ☑ APBN, APBP Dinas PU
APBK dan
- Penataan sempadan dan muara sungai A1, D3 ☑ Swadaya
Dinas PU
APBK dan
- Noramlisasi anak-anak sungai/alur Seluruh Kawasan ☑ ☑ Swadaya
Dinas PU
PK1, PK2, A2, A3, D1, C1, C4,
- Pembangunan drainase jalan utama ☑ ☑ APBN, APBK Dinas PU
B1, B3, B5
- Pembangunan drainase lingkungan/lokal Seluruh Kawasan ☑ APBN. APBK Dinas PU
- Pembangunan tanggul sungai A1, A2, A3, A4, A5, PK1, PK2 ☑ ☑ APBN Dinas PU
- DED Sistem drainase perkotaan Teunom Seluruh Kawasan ☑ APBK Dinas PU

46
RINGKASAN
Penyusunan Master Plan Perkotaan Teunom
Kabupaten Aceh Jaya

Tahapan Pelaksanaan Pelaksana


No Sektor Pem bang unan Indikasi Program Lokasi Sum ber Dana
2010-2015 2016-2020 2021-2025 2026-2030 Program
6 Sistem Air
Pengembangan Sistem
Peningkatan dan pengoptimalan kapasitas
a Jaringan Air Bersih yang - Luar Kawasan ☑ APBK PAM
produksi IPA eksisting
dikelola PAM
- Penyediaan lahan untuk IPA baru Luar Kawasan ☑ APBK PAM
- Feasibility study terhadap rencana IPA baru Luar Kawasan ☑ APBK PAM
- Perencanaan dan pembangunan IPA baru Luar Kawasan ☑ APBK PAM
Inventarisasi sumber-sumber air baku baru yang
potensial, antara lain : air saluran irigasi, air
- Luar Kawasan ☑ APBK PAM
permukaan dan air tanah dalam, disertai evaluasi
mengenai kuantitas dan kualitasnya
Optimalisasi operasional dan pemeliharaan
- bagian produksi, distribusi dan administrasi Seluruh Kawasan ☑ ☑ APBK PAM
lembaga PAM
Pengembangan sistem
jaringan air bersih yang Sistem Penyediaan Air Bersih menggunakan Pompa
b. a) Seluruh Kawasan
dilayani Non PAM Hidran, yaitu :
(swadaya masyarakat):
Sumber air berasal dari sungai, waduk maupun saluran
- BKP A ☑ ☑ APBK PAM
irigasi terdekat
Pengolahan air baku dengan Paket IPA kecil yaitu 1-
- BKP A ☑ ☑ APBK PAM
10 liter/detik (i)
Penggunaan Filter Air Sederhana secara individual
b Seluruh Kawasan ☑ APBK PAM
maupun komunal
Studi terhadap pemanfaatan teknologi tepat guna untuk
c. Seluruh Kawasan ☑ APBK PAM
sistem penyediaan air bersih disaat banjir dan bencana

7 Persampahan - Pengadaan Transfer Depo/container Seluruh Kawasan ☑ APBK


APBK dan
- Pengadaan tong (bin) di lingk. Perumahan Seluruh Kawasan ☑ ☑
Swadaya
- Pengadaan mobil pengangkut (Dump truck) Pelayanan Perkotaan ☑ APBK
APBK dan
- Pengadaan gerobak sampah Seluruh Kawasan ☑ ☑
Swadaya
8 Sistem Air Limbah
Merehabilitasi saluran/got yang ada sehingga dimensi
Pengelolaan air limbah
a. - saluran dapat menampung air limbah rumah tangga dan Seluruh Kawasan ☑ ☑ APBK Dinas PU
bekas cuci (grey water) :
air
Menetapkan otorisasi suatu instansi dalam pengelolaan
- Pelayanan Perkotaan ☑ APBK Dinas PU
air limbah bekas cuci (grey water)
Pengelolaan air limbah
b. - Mengoptimalkan fungsi IPLT Pelayanan Perkotaan ☑ APBK Dinas PU
bekas kakus (black water)
Meningkatkan fasilitas IPLT Pelayanan Perkotaan ☑ APBK Dinas PU
Menambah armada truk tinja Pelayanan Perkotaan ☑ APBK Dinas PU
Membangun tangki septik komunal dengan bidang
Pelayanan Perkotaan ☑ ☑ APBK Dinas PU
resapan yang sesuai kriteria desain
Meningkatkan fasilitas MCK Umum yang dilengkapi
- tangki septik dengan bidang resapan disertai Seluruh Kawasan ☑ ☑ APBK Dinas PU
sosialisasinya
9 Sistem Listrik - Penambahan Gardu Induk Seluruh Kawasan ☑ ☑ APBK PLN
- Pengembangan jaringan pelayanan Seluruh Kawasan ☑ ☑ ☑ APBK PLN
10 Sistem Telekomunikasi - Peningkatan jaringan telepon Seluruh Kawasan ☑ ☑ APBK TELKOM
- Peningkatan sambungan rumah Seluruh Kawasan ☑ APBK TELKOM
11 Perikanan - Penataan lingkungan kawasan PPI PK1 ☑ APBK Dinas Kelautan
- Pembangunan sarana penunjang pelabuhan PK2 ☑ APBK Dinas Kelautan
- Optimalisasi rawa-rawa menjadi lahan produktif tambak A1, D2 ☑ ☑ APBK Dinas Kelautan
Dinas
12 Pariwisata - Master Plan Kawasan Pariwisata Pantai Teunom A1, D3 ☑ APBK Pariwisata/
Dinas PU
Dinas
- DED Zona-Zona fungsi pariwisata pantai A1, D3 ☑ APBK
Pariwisata/
Dinas
- Pembangunan sarana-sarana penunjang pariwisata A1, D3 ☑ ☑ APBK Pariwisata/
Dinas PU
Sumber : Hasil Rencana

47

Anda mungkin juga menyukai