KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan izin dan
ridho-Nya, maka pekerjaan Master Plan Kota Teunom telah selesai disusun dan
diseminarkan. Untuk kelengkapan laporan pekerjaan ini maka disusun Ringkasan
Eksekutif yang didalamnya termuat muatan-muatan seluruh materi pekerjaan
tersebut mulai dari muataan Laporan Pendahuluan, Laporan Fakta dan Analisa serta
muatan laporan akhir yang didukung oleh deskripsi, tabel-tabel serta peta-peta.
Laporan Penyusunan Master Plan Kota Teunom Kabupaten Aceh Jaya ini disusun atas
kerja sama antara Bappeda Kabupaten Aceh Jaya dengan PT. Grafita Jasaraya
Consultant.
Akhir kata kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam proses pembuatan laporan ini sehingga Laporan keseluruhan Master Plan Kota
Teunom Kabupaten Aceh Jaya ini dapat terwujud.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Tim Penyusun
1
RINGKASAN
Penyusunan Master Plan Perkotaan Teunom
Kabupaten Aceh Jaya
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ........................................................................ 1
KATA PENGANTAR ........................................................................ 2
2
RINGKASAN
Penyusunan Master Plan Perkotaan Teunom
Kabupaten Aceh Jaya
RINGKASAN EKSEKUTIF
MASTER PLAN PERKOTAAN TEUNOM KABUPATEN ACEH JAYA
TAHUN 2010-2030
I. LATAR BELAKANG
Perlunya penyusunan Rencana Tata Ruang/Master Plan Perkotaan Teunom Kabupaten
Aceh Jaya Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam ini didasarkan atas pertimbangan
sebagai berikut:
Telah terjadi perubahan yang cukup mendasar dalam pola pemanfaatan ruang,
terutama dalam pemanfaatan kawasan budi daya dan kawasan lindung akibat
faktor alam (bencana tsunami) dan faktor manusia (ocupasi/perambahan).
Selain itu juga perlu memperhatikan wilayah pengamatan yang lebih luas yang
memiliki pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap Perkotaan Teunom,
terutama keterkaitannya dengan Kota-Kota yang ada di Provinsi Nanggroe Aceh
Darussalam.
3
RINGKASAN
Penyusunan Master Plan Perkotaan Teunom
Kabupaten Aceh Jaya
III. METODOLOGI
4
RINGKASAN
Penyusunan Master Plan Perkotaan Teunom
Kabupaten Aceh Jaya
Berdasarkan RTRW Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2009 secara struktur sistem pusat-
pusat pelayanan Kabupaten dibagi kedalam 3 (tiga) hierarki yaitu Hierarki I (Teunom,
Calang, Lamno), Hierarki II (Keude Panga, Lhok Kruet) dan Hierarki III (Lageun).
5
RINGKASAN
Penyusunan Master Plan Perkotaan Teunom
Kabupaten Aceh Jaya
Modal keunggulan lokasi dan potensi pengembangan wilayah kedepan yang akan
memberikan multiplier efect yang sangat luar biasa, tidak hanya untuk kawasan itu
saja, tetapi juga hinterland-nya dengan cakupan yang bisa mencapai area yang lebih
luas. Dimana modal tersebut terdapat pada sektor pertanian, perkebunan dan
perikanan sebagai kegiatan prime mover pengembangan kawasan.
Kedudukan dan statusnya sebagai ibukota kecamatan Teunom,
Pengembangan wilayah harus mempertahankan base sector dan pengembangan
sistem kegiatan lainnya diarahkan untuk menunjang dan mempertahankan base
sector tersebut.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka Perkotaan Teunom memilki fungsi dan peran
sebagai berikut :
1. Pusat Pemerintahan Kecamatan
2. Pusat perdagangan dan jasa yang menunjang kegiatan hasil pertanian, perkebunan
dan perikanan.
3. Salah satu Pusat penunjang Pergerakan Regional kabupaten.
4. Pusat koleksi dan distribusi lokal
Sebagai pusat pemerintahan kecamatan, Perkotaan Teunom akan menjadi pusat
penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pembinaan
kemasyarakatan. Sebagai pusat kegiatan pemerintahan ini wilayah pelayanannya adalah
seluruh wilayah Kecamatan Teunom yang mencakup 36 Desa. Dengan lokasi yang strategis
yaitu sebagai salah satu pusat pengembangan pembangunan (WP III) dan berada pada
poros pertumbuhan utama Nanggroe Aceh Darussalam bagian barat, fungsi sebagai pusat
administrasi-pemerintahan ini akan dapat mewujudkan dengan dukungan sarana dan
prasarana yang memadai.
Fungsi pelayanan pusat dan pengembangan kawasan sebagai pusat perdagangan dan jasa,
yang erat kaitannya dengan fungsi koleksi dan distribusi diarahkan kegiatan utamanya
sebagai sektor yang mendorong kegiatan hasil pertanian, perkebunan dan perikanan
karena pengembangannya jelas dengan sendirinya akan mendorong kegiatan perdagangan
dan jasa baru begitu pula sebaliknya.
6
RINGKASAN
Penyusunan Master Plan Perkotaan Teunom
Kabupaten Aceh Jaya
Areal cadangan, yaitu areal yang belum terbangun yang diperlukan disediakan bagi
perkembangan perkotaan untuk memenuhi kebutuhan ruang untuk pembangunan
fisik perkotaan dalam jangka panjang (20 tahun mendatang).
Batas wilayah perkotaan adalah garis batas yang memisahkan antara wilayah perkotaan
dan wilayah bukan perkotaan. Sedangkan wujud fisik daripada garis pembatas wilayah
sebagai berikut :
a. Batas Alami, seperti : sungai, gunung, lembah, pantai laut dan danau.
b. Batas Bukan Alami,seperti : jalan, jalan kereta api, saluran irigasi, kanal dan
sebagainya.
Di dalam memilih garis pembatas wilayah perkotaan tersebut, dilakukan atas pedoman
sebagai berikut :
a. Bila sungai, irigasi dan kanal dipilih sebagai batas perkotaan maka batasnya adalah
garis tengah sungai, tepi irigasi, dan tepi kanal yang bersinggungan dengan wilayah
perkotaan.
b. Bila gunung, dipilih sebagai batas perkotaan maka batasnya adalah kaki gunung yang
bersinggungan dengan wilayah perkotaan.
c. Bila lembah, dipilih sebagai batas perkotaan maka batasnya adalah tepi yang
bersinggungan dengan wilayah perkotaan.
d. Bila pantai, dipilih sebagai batas perkotaan maka batasnya adalah tepi daratan pada
saat air laut surut.
e. Bila danau, dipilih sebagai batas perkotaan maka batasnya adalah tepi danau yang
bersinggungan dengan wilayah perkotaan.
f. Bila tepi jalan, dipilih sebagai batas perkotaan maka batasnya adalah tepi jalan
bagian luar.
g. Bila jalan kereta api, dipilih sebagai batas perkotaan maka batasnya adalah tepi
jalan kereta api bagian terluar (seluruh badan jalan kereta api masuk kedalam
wilayah kota).
h. Bila batas penggunaan lahan dipilih sebagai batas perkotaan, maka batasnya adalah
garis pemisah antara dua penggunaan lahan tersebut (saluran-saluran, pagar buatan
dan lain-lain).
Selaras dengan proses teknis penetapan batas wilayah kota menurut ketentuan
Permendagri Nomor 7 tahun 1986, maka metode pendekatan yang digunakan dalam
penentuan batas wilayah Perkotaan Teunom ini, akan dilakukan melalui empat (3)
langkah sebagai berikut :
7
RINGKASAN
Penyusunan Master Plan Perkotaan Teunom
Kabupaten Aceh Jaya
Dengan dasar pertimbangan diatas, maka wilayah pengembangan perkotaan atau kawasan
perkotaan Perkotaan Teunom yang direncanakan akan mencakup 11 desa/unit analisis
(lihat tabel) terpilih dengan luas sebesar 2.401 Ha (24,01 Km2). Dengan dasar
pertimbangan sesuai dengan arahan diatas bahwa :
� Ke sebelas desa tersebut telah memilki atau sudah berfungsi sebagai pusat
pelayanan masyarakat (pemerintahan, kesehatan, pendTeunomkan, keamanan, dan
fasilitas lainnya).
� Letak kesebelas desa tersebut satu sama lain saling berdekatan/berbatasan langsung
sehingga ada suatu kesatuan fungsi perencanaan.
� Kecenderungan perkembangan aglomerasi penduduk dan kegiatannya di masa yang
akan datang berorientasi ke daerah tersebut.
Secara Batas fisik potensial dan daya dukung kawasan, maka Batasan Perkotaan Teunom
yang menjadi kawasan perencanaan adalah sebagai berikut:
� Sebelah Utara : Jalan Menuju Komplek Militer, Jalan Desa Tanoh Manyang Padang
Kleng, Tanoh Anoe
� Sebelah Timur : Krueng Teunom
� Sebelah Selatan : Kreung Teunom dan Samudera Hindia
� Sebelah Barat : Jalan Menuju Komplek, Rawa, Samudera HIndia
8
RINGKASAN
Penyusunan Master Plan Perkotaan Teunom
Kabupaten Aceh Jaya
9
RINGKASAN
Penyusunan Master Plan Perkotaan Teunom
Kabupaten Aceh Jaya
Berdasarkan hasil super – impose dari berbagai aspek fisik dasar dan binaan, dapat
dihasilkan kesesuaian dan daya dukung lahan Perkotaan Teunom, yaitu :
1. Kawasan potensial, merupakan kawasan yang dapat dikembangkan secara optimal.
Sebaran kawasan ini terdapat di Zone Utara yaitu U1, U2, U3, U4, U8 dan U9, Zone
Selatan yaitu S1, S2 dan S3. Kondisi eksisting kawasan potensial ini sebagian telah
terisi oleh fisik binaan kota sedangkan sisanya dapat dijadikan lahan arahan
pengembangan kota.
2. Kawasan Kendala (kawasan manfaat bersyarat), merupakan kawasan yang dapat
dikembangkan dengan sejumlah persyaratan. Sebaran kawasan terdapat di
sepanjang pesisir pantai yaitu Zone S5 dan S7, Zone S6 (rawa) serta kawasan yang
berbatasan langsung dengan sungai Kreung Teunom yaitu Zone U5, U6, U7 dan S4.
Kawasan tersebut kemungkinan akan menghadapi landaan tsunami (untuk kawasan
pantai) dan rawan banjir untuk kawasan yang berbatasan langsung dengan Krueng
Teunom. Dalam pengembangannya untuk ke dua kawasan tersebut harus
memperhatikan daya dukung lingkungan terutama antisipasi dari kemungkinan
adanya landaan tsunami dengan dibangunnya jalur escape road, escape hill, escape
building serta buffer dan pemecah ombak laut. Kemudian untuk kawasan rawan
banjir dari Krueng Teunom untuk sepanjang aliran sungai tetap dipertahankan
kawasan hijau dan ditanami oleh pohon-pohon untuk penahan tebing-tebing sungai.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
10
RINGKASAN
Penyusunan Master Plan Perkotaan Teunom
Kabupaten Aceh Jaya
11
RINGKASAN
Penyusunan Master Plan Perkotaan Teunom
Kabupaten Aceh Jaya
b. Sektor Perkebunan
12
RINGKASAN
Penyusunan Master Plan Perkotaan Teunom
Kabupaten Aceh Jaya
c. Hortikultura
13
RINGKASAN
Penyusunan Master Plan Perkotaan Teunom
Kabupaten Aceh Jaya
d. Sektor Peternakan
14
RINGKASAN
Penyusunan Master Plan Perkotaan Teunom
Kabupaten Aceh Jaya
15
RINGKASAN
Penyusunan Master Plan Perkotaan Teunom
Kabupaten Aceh Jaya
16
RINGKASAN
Penyusunan Master Plan Perkotaan Teunom
Kabupaten Aceh Jaya
17
RINGKASAN
Penyusunan Master Plan Perkotaan Teunom
Kabupaten Aceh Jaya
Pemusatan Kota dibentuk terutama oleh ruas Jl. Calang – Meulaboh – Medan dimulai
dari jembatan Kr. On – Jembatan Kr. On, kemudian mulai Simpang III Padang Kleng
menuju Sarah Raya, Titik simpang III Keude Tenom-Menuju kawasan pelabuhan
pendaratan ikan (arah barat). Pada dasarnya pola pertumbuhan kawasan pusat kota ini
adalah pola grid yang memungkinkan pertumbuhan kearah timur dan utara, tetapi pada
saat ini pemusatan kegiatan masih mengarah kepada jalur jalan-jalan tersebut. Pola
perkembangan liner di beberapa pusat pertumbuhan kota terlihat di sepanjang jalan
kolektor menuju sarah raya yang saat ini tengah ditingkatkan baik lebar maupun kondisi
fisiknya. Pola perkembangan kearah timur menghadapi limitasi fisik dengan adanya
Krueng Teunom, oleh karena itu, perkembangan kemudian akan diarahkan ke bagian
barat dan utara kawasan yang relatif masih terbuka.
- Tempat Kerja
Perdagangan
Kegiatan perdagangan primer dalam skala yang masih berkembang (bangunan
pertokoan dan pasar di Keude Tenom dan Padang Kleng), akan tetapi fungsi kawasan
perdagangan primer mulai terbentuk (lingkup skala pelayanannya melayani kawasan
hiterland Perkotaan Teunom dan luar Perkotaan Teunom seperti Panga). Kemudian
kegiatan perdagangan sekunder berkembang juga yang berlokasi di pusat-pusat
pemukiman lainnya terutama yang mempunyai pengaruh langsung terhadap pusat
utama perkembangan Perkotaan Teunom seperti Padang Kleng, Tanoh Anoe,
Gamppong Baro, Panton dan Alue Ambang.
Pada masa yang akan datang, kegiatan perdagangan primer dan sekunder
diperkirakan akan semakin berkembang seiring dengan peran dan fungsi Perkotaan
Teunom sebagai pusat pemerintahan, perdagangan dan jasa dengan pusat
pengembangan kawasan perikanan.
Perkantoran
Perkantoran pemerintah di Perkotaan Teunom secara eksisting berada jalur koridor
utama kawasan perkotaan mulai dari Tanoh Manyong sampai Padang Kleng.
Kecenderungan untuk perkantoran pelayanan umum lainnya ke arah utara mulai dari
sp III Padang Kleng menuju Sarah Raya. Kemudian untuk perkantoran swasta lainnya
kecenderungan ke arah barat kawasan terutama di daerah Tanoh Manyong yang
didukung oleh lahan yang masih terbuka dan jaringan jalan utama sebagai koridor
pencapaiannya.
18
RINGKASAN
Penyusunan Master Plan Perkotaan Teunom
Kabupaten Aceh Jaya
Industri
Industri yang sangat tepat untuk dikembangkan di Perkotaan Teunom(sesuai dengan
potensi yang dimilki) adalah jenis industri agroindustri (perikanan, dan perkebunan).
Jasa
Sektor jasa merupakan sektor yang akan cukup berkembang di Perkotaan Teunom
seperti jasa angkutan, akomodasi, jasa perbankan dan jasa lainnya. Hal ini
mengingat potensi dan daya dukung sumber daya alam dan faktor kemudahan
aksesibilitas (pencapaian) dari dan ke kawasan Teunom sangat tinggi.
19
RINGKASAN
Penyusunan Master Plan Perkotaan Teunom
Kabupaten Aceh Jaya
20
RINGKASAN
Penyusunan Master Plan Perkotaan Teunom
Kabupaten Aceh Jaya
- sebagai pusat perdagangan dan pelayanan jasa skala kota dan regional
- sebagai pusat koleksi dan distribusi serta pemasaran potensi ikan laut skala
kota dan regional
- pusat pelayanan pemerintahan
- pengembangan permukiman dengan kepadatan sedang
- kawasan lindung (sempadan sungai)
2. BKP A (Kawasan Penyangga Pusat Kota-Sempadan Sungai dan Pantai) dengan
pusat berada di Gampong Baro.
Cakupan wilayah BKP A ini adalah meliputi Pasi Tulak Bala, Gampong Baro, Pasi
Pawang, Rambong Payong dengan luas BKP sebesar 568,28 ha.
Fungsi yang akan diemban kawasan ini adalah :
- perdagangan dan jasa
- permukiman kepadatan rendah sampai sedang
- pengembangan budidaya pertanian, perikanan
- kawasan lindung (sempadan sungai dan pantai)
3. BKP B (Kawasan Pengaruh Pusat Kota) dengan pusat berada di Tanoh Anoe
Cakupan wilayah BWK ini adalah meliputi Padang Kleng, Tanoh Anoe dan Rambong
Payong dengan luas BWK sebesar 337,13 ha.
Fungsi yang akan diemban kawasan ini adalah :
- pusat perkantoran dan pelayanan umum skala kota
- pusat perdagangan
- pusat industri pengolahan hasil pertanian dan industri kecil rumah tangga
- permukiman kepadatan tinggi
- kawasan lindung (sempadan sungai)
4. BKP C (Kawasan Pengembangan Baru) dengan pusat berada di Tanoh Manyang
Cakupan wilayah BWK ini adalah meliputi Tanoh Manyang, Padang Kleng, Tanoh
Anoe dan Batee Roo dengan luas BKP sebesar 418,24 ha.
Fungsi yang akan diemban kawasan ini adalah :
- pusat pendidikan menengah
- pusat pelayanan kesehatan
- Perkantoran dan pelayanan umum
- perdagangan
- permukiman kepadatan rendah-sedang
- pengembangan budidaya pertanian (perkebunan)
- kawasan lindung (sempadan sungai)
5. BKP D (Kawasan Cadangan Pengembangan Terbatas) dengan pusat berada di
Perumahan Lampoh Kawah
Cakupan wilayah BWK ini adalah meliputi Tanoh Manyang dan Batee Roo dengan
luas BKP sebesar 540,21 ha.
Fungsi yang akan diemban kawasan ini adalah :
- pelayanan umum
- permukiman kepadatan rendah
- pengembangan budidaya perikanan
- pengembangan pariwisata pantai
- kawasan lindung (sempadan pantai, sungai)
21
RINGKASAN
Penyusunan Master Plan Perkotaan Teunom
Kabupaten Aceh Jaya
22
RINGKASAN
Penyusunan Master Plan Perkotaan Teunom
Kabupaten Aceh Jaya
23
RINGKASAN
Penyusunan Master Plan Perkotaan Teunom
Kabupaten Aceh Jaya
3. Terminal Kota
Berdasarakan arahan dari Dinas PU bahwa alokasi Prasarana terminal diarahkan di
lokasi bagian barat di Desa Tanoh Manyong antara Polsek dengan jalan Komplek
Perumahan Lampoh Kawah fungsinya menjadi terminal kota (lokal). Dasar
pertimbangan utama adalah bahwa untuk mengurangi beban penumpukan moda
transport di pusat kota serta adanya titik pergantian menuju pusat kota,
mengingat pusat kota tersebut saat ini sudah mulai adanya bangkitan lalu-lintas
yang cukup ramai karena pertemuan antara jalan Padang Kleng-Sarah Raya serta
bermuaranya jalan-jalan lokal di pusat kota tersebut. Pertimbangan lain adalah
posisinya yang harus berada pada jalur jalan utama serta pada lokasi tersebut
tepat berada pada jalur jalan eksiting (jalan nasional) yang fungsinya sebagai
jalan arteri dan urat nadi pergerakan lokal maupun regional.
24
RINGKASAN
Penyusunan Master Plan Perkotaan Teunom
Kabupaten Aceh Jaya
mempertimbangkan bahwa muka air tanah yang dangkal (antara 5-8 m terutama
disekitar pesisir pantai), untuk menghindari resapan kedalam air tanah sehingga
mencemari sumber air tanah. Sistem ini bisa dikembangkan disetiap unit rumah (on
site sanitation).
- Pengembangan pembuangan air kotor dengan sistem komunal untuk perumahan
dengan kepadatan tinggi dan terutama dalam kawasan pengembangan pelabuhan.
Dengan demikian, untuk pengolahan air kotor tersebut dibutuhkan Waste Water
Treatment Plant di Perkotaan Teunom sekaligus sebagai pencegah turunnya kualitas
air sungai.
c. Drainase
1) Kawasan Saluran primer Kr. Teunom
Luas daerah pengalirannya melayani kawasan pusat perkotaan yang didominasi
oleh pemerintahan, perdagangan dan jasa, perumahan kawasan pelabuhan
pendaratan ikan, serta kawasan pusat sosial masyarakat perkotaan.
2) Kawasan Saluran Primer Kr. On
Luas daerah pengalirannya melayani kawasan tengah perkotaan Teunom,
sebagian pusat kota dan bagian barat dan utara kota yang didominasi oleh
pengembangan kawasan perumahan.
- Sistem Drainase permukaan
Untuk mengurangi gangguan aliran air pada perkerasan jaringan jalan.
Rencana jaringan drainase permukaan diarahkan untuk dapat mengalirkan
air secepat mungkin keluar dari permukaan perkerasan jalan serta
membatasi aliran dari luar jaringan jalan agar tidak masuk pada perkerasan
jalan. Di wilayah perencanaan pengembangan kawasan kota kondisi
kemiringan lereng relatif dengan kemiringan rata-rata 0 – 8 %. Pada tikungan
kecepatan rata-rata akan berkurang apabila tingkat kemiringan saluran
drainase sama dengan lainnya. Pada tikungan ini kemiringan perkerasan
jalan harus dimulai dari sisi tikungan menurun kesisi dalam tikungan.
- Jaringan drainase bawah permukaan
Merupakan pelengkap bagi saluran drainase permukaan, yaitu sebagai
penghubung antara satu jaringan drainase dengan jaringan lainnya yang
dibatasi oleh lahan terbangun seperti jalan. Drainase bawah permukaan ini
dalam bentuk gorong-gorong. Penempatan untuk gorong-gorong diperlukan
pada kondisi aliran air tertentu atara lain daerah cekungan (dimana
kemungkinan air dapat tergenang), jaringan jalan yang memotong aliran air,
dan pada penggalan jalan dengan tingkat kemiringan tinggi, dimana aliran
air kemungkinan cukup deras. Oleh karena itu pengembangan jaringan ini
diprioritaskan pada ruas-ruas jalan arteri dan kolektor.
d. Persampahan
Pewadahan
Pewadahan sampah disesuaikan dengan volume yang akan diangkut serta diletakan
ditempat yang mudah dilihat dan dijangkau sehingga waktu pengumpulan dapat
25
RINGKASAN
Penyusunan Master Plan Perkotaan Teunom
Kabupaten Aceh Jaya
Pengumpulan
Pengumpulan sampah dilakukan dengan menggunakan bak sampah, TPS, container,
gerobak dan transfer station. Cara pengumpulan disesuaikan dengan kebutuhan daerah
yang akan dilayani sistem persampahan. Pola individual diperuntukan bagi permukiman
berpendapatan tinggi dan menengah serta sumber-sumber sampah besar. Sedangkan
container ditujukan untuk daerah komersial/pasar yang timbunan sampahnya besar dan
lahan yang terbatas. Untuk sistem pengelolaan persampahan di pusat kota, kawasan
pelabuhan, pasar semestinya telah dilayani dengan bak-bak penampungan yang berupa
transfer station, sehingga memudahkan untuk pengangkutannya ke TPA. Sampai tahun
perencanaan dibutuhkan container - TPS sebanyak 28 buah.
Pengangkutan
Untuk menghemat waktu bongkar sampah di TPA, penggunakan truck biasa sebaiknya
dihindarkan. Penggunaan dump truck sangat dianjurkan karena memiliki kapasitas
angkut besar, mudah dan cepat dalam pembongkaran sampah di TPA.
e. Listrik
Pelayanan listrik di Perkotaan Teunomp ada masa mendatang diperkirakan terdiri dari
kelompok-kelompok sebagai berikut :
kelompok rumah tangga
kelompok pelayanan sosial dan pemerintahan
kelompok kegiatan komersial
kelompok industri
jaringan jalan
Adapun hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam meletakan jaringan listrik adalah
dalam menetapkan lokasi gardu listrik dan jaringan distribusi adalah :
• Untuk pemilihan lokasi gardu hubung melingkupi seluruh titik beban. Hal ini untuk
meminimasi biaya momen beban yang merupakan perkalian besarnya beban dengan
jarak ke titik supply.
• Penarikan jaringan dari gardu hubung ke masing-masing titik beban harus berarah
maju yang berarti tidak ada kabel yang berbalik arah.
• Pemilihan letak gardu hubung tersebut harus mampu memenuhi kriteria voltage
regulation pada ujung beban.
• Pemilihan letak gardu hubung juga harus memperhitungkan jarak terdekat dengan
supply gardu hubung induk yang terdapat diujung beban.
f. Telekomunikasi
Pada tahun 2030 diharapkan seluruh masyarakat perkotaan Teunomdan semua pusat
aktivitas/kawasan dapat memanfaatkan ketersediaan jaringan pelayanan telepon.
Kebutuhan terhadap penyediaan prasarana ini di masa mendatang diperkirakan akan
26
RINGKASAN
Penyusunan Master Plan Perkotaan Teunom
Kabupaten Aceh Jaya
semakin meningkat terkait dengan fungsi peran yang diemban Perkotaan Teunomserta
rencana pengembangan fungsional kawasan-kawasan pertumbuhan baru. Untuk
pengembangan kebutuhan telepon diatas maka dalam perencanaan jaringan telepon
menyangkut pemilihan dan penilaian lokasi dari sentra telepon dan rumah kabel.
Rumah Kabel (RK), sebagai titik pembagian saluran sekunder perlu adanya penambahan
fasilitas baru terutama di daerah pengembangan utara (adanya pengembangan faslitas
pelabuhan), bagian tenggara-selatan (kawasan pewrkantoran pemerintahan) dan bagian
tengah sebagai pengembangan perumahan. Dimana persyaratan dari rumah kabel
adalah sebagai berikut :
• Kabel primer sebagai kabel catu dari sentral ke daerah pelayanan RK yang
bersangkutan harus sependek mungkin.
• Jumlah panjang kabel sekunder untuk menjangkau semua demand dalam daerah
pelayanan RK tersebut relatif pendek.
• Tidak ada tumpang tindih (over lapping) antara kabel primer dan sekunder.
• Dalam daerah pelayanan RK yang ridak homogen demannya, penempatan RK lebih
diarahkan ke lingkungan yang kepadatan demand-nya tinggi.
• Letak RK harus aman dari gangguan-gangguan seperti : pada persimpangan jalan
letak RK tidak boleh terlalu dekat dengan sudut jalan, terutama RK yang
ditempatkan di sisi kiri jalan dan tidak dibenarkan ditempatkan pada tempat-tempat
yang membahayakan para pejalan kaki.
27
RINGKASAN
Penyusunan Master Plan Perkotaan Teunom
Kabupaten Aceh Jaya
28
RINGKASAN
Penyusunan Master Plan Perkotaan Teunom
Kabupaten Aceh Jaya
29
RINGKASAN
Penyusunan Master Plan Perkotaan Teunom
Kabupaten Aceh Jaya
BKP B (Pengaruh Pusat - Peningkatan kondisi jalan untuk menunjang fungsi BKP
Kota) - Peningkatan kondisi jalur hijau sepanjang sempadan sungai Krueng On.
- Peningkatan pengamanan jalan di sepanjang jalur utama
- Peningkatan fasilitas pelayanan regional kawasan
- Peningkatan fungsi jaringan air bersih, drainase dan limbah
- Peningkatan pengelolaan persampahan
- Pembatasan kawasan terbangun di sepanjang Kreung On
BKP C (Pengembangan - Peningkatan kondisi jalan untuk menunjang fungsi BKP
Baru) - Peningkatan kondisi jalur hijau sepanjang sempadan sungai Krueng On.
- Peningkatan kawasan perikanan produktif (tambak)
- Peningkatan pengamanan jalan di sepanjang jalur utama
- Peningkatan fungsi jaringan air bersih, drainase dan limbah
- Peningkatan pengelolaan persampahan
- Peningkatan dan pengembangan Jetty (mengurangi pendangkalan alur oleh
sedimen pantai dan penanggulangan banjir di Sub Blok A1)
- Pembatasan kawasan terbangun di sepanjang Kreung Teunom
BKP D (Cadangan - Peningkatan kondisi jalan untuk menunjang fungsi BKP
Pengembangan - Peningkatan kondisi jalur hijau sepanjang sempadan pantai dan Sungai Krueng On.
Terbatas) - Peningkatan kawasan perikanan produktif (tambak)
- Peningkatan pengamanan jalan di sepanjang jalur utama
- Peningkatan fungsi jaringan air bersih, drainase dan limbah
- Peningkatan pengelolaan persampahan
- Pengendalian pemanfaatan kawasan rawa menjadi lahan tambak
Sumber : Hasil Rencana ; Keterangan BKP : Blok Kawasan Pengembangan
30
RINGKASAN
Penyusunan Master Plan Perkotaan Teunom
Kabupaten Aceh Jaya
31
RINGKASAN
Penyusunan Master Plan Perkotaan Teunom
Kabupaten Aceh Jaya
32
RINGKASAN
Penyusunan Master Plan Perkotaan Teunom
Kabupaten Aceh Jaya
33
RINGKASAN
Penyusunan Master Plan Perkotaan Teunom
Kabupaten Aceh Jaya
34
RINGKASAN
Penyusunan Master Plan Perkotaan Teunom
Kabupaten Aceh Jaya
35
RINGKASAN
Penyusunan Master Plan Perkotaan Teunom
Kabupaten Aceh Jaya
36
RINGKASAN
Penyusunan Master Plan Perkotaan Teunom
Kabupaten Aceh Jaya
37
RINGKASAN
Penyusunan Master Plan Perkotaan Teunom
Kabupaten Aceh Jaya
38
RINGKASAN
Penyusunan Master Plan Perkotaan Teunom
Kabupaten Aceh Jaya
Klasifikasi Jalan
No Intensitas Ruang Lokal (8 M) Lingkungan (<8 M)
Maks. GSB Maks. GSB
KDB KLB KDB KLB
Lantai (Min) Lantai (Min)
1 Komersial (Perdagangan dan Jasa) 50% 0,5 - 0,8 2 5,00 60% 0,6 - 0,9 2 3,00
2 Permukiman 50% 0,5 - 1,0 2 5,00 60% 0,6 - 1,2 2 3,00
3 Pemerintahan/Perkantoran - - - 5,00 - - - 3,00
4 Failitas Umum - - - 5,00 - - - 3,00
5 Campuran perdagangan/jasa dan perkantoran - - - 5,00 - - - 3,00
6 Campuran perdagangan/jasa dan perumahan 60% 0,6 - 0,9 2 4,00 60% 0,6 - 0,9 2 3,00
Sumber : Hasil Analisis dan Rencana
39
RINGKASAN
Penyusunan Master Plan Perkotaan Teunom
Kabupaten Aceh Jaya
40
RINGKASAN
Penyusunan Master Plan Perkotaan Teunom
Kabupaten Aceh Jaya
MAX 40
JALAN
d d d
c c c c c c
Garis
Sempadan
A
Lebar Kavling
JALAN JALAN
41
RINGKASAN
Penyusunan Master Plan Perkotaan Teunom
Kabupaten Aceh Jaya
42
RINGKASAN
Penyusunan Master Plan Perkotaan Teunom
Kabupaten Aceh Jaya
43
RINGKASAN
Penyusunan Master Plan Perkotaan Teunom
Kabupaten Aceh Jaya
44
RINGKASAN
Penyusunan Master Plan Perkotaan Teunom
Kabupaten Aceh Jaya
Gambar 7.2
Prosedur Perijijnan Pembangunan Kawasan
ACUAN :
- Kesesuaian RTR
Ijin Perencanaan dan
Ijin Lingkungan Ijin dan Hak Pertanahan Ijin Kegiatan/Sektor - Kelayakan Lingkungan Hidup
Bangunan
- Dukungan Sarana/Prasarana
RTRW Eksternal
- PROPINSI
IJIN PRINSIP - WP PROPINSI
- KABUPATEN/KOTA
- WP KABUPATEN/KOTA
IJIN LOKASI
DAMPAK
Memperoleh RTR Kawasan LINGKUNGAN
IJIN TETAP
tanah dan (Internal) - Andal
IJIN
IJIN HO/UUG memproses Hak - UKL/UPL
PERENCANAAN
HGB/HGU
DUKUNGAN
IJIN USAHA STRATEGIK
Air, Energi
PERSETUJUAN
IMB
UPL/UKL HAK MILIK
Beroperasi
Membangun
45
RINGKASAN
Penyusunan Master Plan Perkotaan Teunom
Kabupaten Aceh Jaya
46
RINGKASAN
Penyusunan Master Plan Perkotaan Teunom
Kabupaten Aceh Jaya
47