Anda di halaman 1dari 2

Perjuangan Mahasiswa Papua Jakarta di ambang Kehancuran

Ada dua buah organisasi di Jakarta yang sedang bergerak dan menjadi tempat melatih diri untuk
Mahasiswa Papua di Jakarta,dimana kedua organisasi ini bergerak atas ,penuntutan hak kebebasan

Aleansi Mahasiswa Papua dan Asosiasi Mahasiswa pegunungan tegah se -indpnesia yang ke duanya
lebih di kenal dengan sebutan masing-masing AMPTPI dan AMP.

Kedua organisasi ini sulit untuk di bedahkan secara stuktur organisasi,karena beberapa darii pengurus
organisasi ini mempunyai pengurus yang sama namun kedua organiasasi ini mempunyai

Jalan ideology perjuangan yang berbedah.

Ideologi yang berbeda itu Nampak jelas ketika masing-masing Organisasi ini turun aksi untuk menuntut
hak kebebasanya ke pemerintahan Indonesia.

Di spanduk dan panflet penuntutan-penuntutan sangat jelas ketika aksi AMP,spanduk di tulis dengan
kalimat yang berbunyi kami minta tinjau ulang PEPERA 1969,dan REFERENDUM sebagai solusinya.

Dan ketika aksi yang sama AMPTPI menuntut Otonomi Khusus Gagal , dan segera lakukan Dialong.

Tujuan dari kedua organisasi ini sama yaitu menuntut kebebasan namun secara langsung ke dua
organisasi ini menanamkan dua buah ideologi dalam diri mahasiswa Papua Jakarta

Ketika perwakilan Masyarakat Papua,yang di Utus oleh tanah Papua pergi mengikuti dan membacakan
persoalan-persoalan yang terjadi di Papua ketika Hearing di depan parlamen Amerika.

Kedua Organisasi ini menunjukan perjuangannya dalam bentuk aksi pada waktu yang berbeda dengan
massa aksi yang sama,wajah-wajah pejuang yang sama itu turun aksi pada tanggal 22-08-2010,ketika itu
aksi di jalankan oleh AMPTPI.

Dengan tuntutan dukung Hearing.

Satu hati sesudah aksi AMPTPI, AMP turun lagi pada tanggal 23-08-2010,spanduk-spanduk di pegang
oleh wajah yang sama dengan tuntutan REVIWE PEPERA 1969 dan REFERENDUM SEBAGAI SALISINYA.

Sebelum aksi tanggal 22,dan 23 itu berjalan ada beberapa mahasiswa angkatan 2010 yang bertanya
kepada saya kaka ,kita harus ikut aksi yang mana..sebagai senior saya menjawab jangan ikut keduanya.

Karena saya sebagai senior juga di ,gunakan buktinya satutahun yang lalu saya di pilih sebagai Biro
Pemberdayaan Wanita oleh AMPTPI,wilayah Indonesia barat namun buktinya nama sekedar nama
munkin nama saya hanya di muat dalam proposal atau bukti permohonan.

Satu tahun setelah itu saya di pilih menjadi biro kadernisasi dari AMP.
Dan setelah saya di pilih dari AMP,entalah apakah tanpa di sengaja saya di pilih menjadi sekertaris dua
AMP,kota Jakarta,ibaratnya saya di cuik,sebab sebelumnya saya belum di beritahu oleh pengurus

Ketika itu saya Cuma menghadiri acara pembenahan Organisasi AMPTPI,sebab ikatan Mahasiswa Paniai-
Nabire di undang.

Pribadi saya,untu k mengurus organisasi itu sangatlah mudah,soal keberanian untuk melawan ketidak
adilan mudah sebab saya tumbuh dan di lahirkan di tengah-tengah maslah yang belum selesai ini,saya
juga bisa mendirikan sebuah organisasi baru, yang bagi saya itu baik,saya bukan alat yang mau di
fasilitasi namun ketika saya bertindak atas pikiran saya,bagai mana dengan jiwa Masyarakat Papua
,apakah mereka akan menjadi tumbalnya.

Saya juga sebagi ketua ikatan Mahasiswa di Jakatra untuk tidak meciptakan ke dua ideology di adik-adik
dan kaka-kaka saya saya minta agar kedua Organisasi ini duduk bersama dan menjelaskan mengapa ada
perbrdahan.

Keduanya harus berpacu pada ARD/ARTnya atau hasil kongres organisasinya masing-masing.

Pengalaman dan hasil keterlibatan penulis yang di muat.

Anda mungkin juga menyukai