Anda di halaman 1dari 8

KENANGAN PELATIHAN NARASI

DI PEGUNUNGAN HALIMUN .

Oleh : Arnold Pakage.

Setelah mengirim lamaran yang dilampiri dengan dua buah tulisan yang berjudul money laundry dan Pro
dan Kontra otonomi Khusus bagi Papua ,Saat Presiden SBY,bekunjung ke Papua guna membuka temu
Badan Eksekutuiv Mahasiswa Se-Nusantara Di Universitas Cendhrawasih.

Saya diterima sebagai anggota Pelatihan Menulis Narasi yang diselengarakan oleh ETF(Eka Tjipta
Foundation.

Sekitar pukul 07-30 tanggal 03-12-2010 semua Perserta dan dua Oranang Pengajar pengajar Yaitu Kaka
Andreasn Harsono dan Mas Fahri berkumpul di Tower Plaza Bank BII Tamrin Jakarta Pusat.

Sebelum berangkat kami di arahkan ke lantai 39 Kantor untuk mendengar kata sambutan pelatihan
Oleh penyelengara Eka Tjipta Foundation(ETF)

ETF,adalah suatu bidang yang bergerak untuk pengembangan Sumber Daya Masyarakat setelah itu
kami pun turun berkumpul di Lobby untuk berangkat menuju tempat Pelatihan di Perkebunan Teh
Nirmala,saya dan teman-teman berangkat dengan menaiki lima Mobil APV.

pukul 09:28 kami mulai star dari jalan Tamrin Menuju Plaza Smanggi ,guna masuk jalan tol ke arah
Bogor,setebihnya di bogor Kami singga di Rumah Makan Khas Sunda yaitu Rumah makan Saung Kuring
di Jalan Baru Bogor,perjalanan Jakarta Bogor ditempuh dengan waktu 34 menit sehingga waktu
menunjukan pukul 10:02.

Kami memesan makanan sesuai selera masing-masing,kalau saya memesan ikan mas bakar ,waktu
makan terhabis satu jam,setelah makan kami menunggu teman-teman yang Sohlat,setelah teman-
teman sholat kami berangkanat, untuk memburuh waktu ,perjalanan masih sangat panjang ungkap
salah seorang sopir yang memandu kita kebetulan saya naik dimana mobil yang di kendarai Oleh sopir
tersebuat nama sopir tersebut Aseb,kata kang asep kita akan tempuh perjalanan selama lima jam,
dari Jalan Baru kita berjalan kea rah Bogor Selatan ,yaitu melintasi Jln Dermaga.

Dalam waktu tempuh,satu stenga jam perumahan Warga Kota Bogor masih tersusun di ujung-ujung
badan jalan, perjalanan tarsus di tempuh,sampai rumah-rumah warga mulai

sepi dan ahkirnya hilang ,di pinggiran jalan Cuma terlihat pohon-pohon yang rindang , saya tidak tau
apakah pohon-pohon ini masih alami ataukah proses Penghijauan oleh Pohon yang sudah ditebang dan
ditanam kembali,sebab pohon-pohon tersusun dengan rapih,mobil yang saya tumpangi jalanya mulai
oleng-oleng,sebab jalan berbatuhan,dan berlubang.

Sopir memberhentikan perjalanan untuk beristirahat,di gapura pintu masuk dan keluarnya Lokasi Cagar
Alam Hutan Halimun,,teman-teman keluar dari mobil yang mereka tumpangi ,dengan kaki yang
digoyang-goyangkan guna melemaskan otot-otot kaki, yang tegang.

Di tempat peristirahatan ada perkebunan warga,Sawah yang tersusun di badan-badan gunung yang
sudah gundul,indah dipandang oleh mata namun masih indah hutan di Papua jika dinilai secara Ilmu
Geografi.

Kita menghabisi lima belas menit untuk beristirhatat,kang aseb mengkomando kita untuk melanjutkan
perjalanan.

Sepanjang jalan banyak sekali sayur daun paku yang segar-segar,jika di Papua sayur-sayur ini akan
dijadikan hidangan sayur pelengkap Barapen(bakar batu)bakar batu adalah cara masak ala pegunungan
Papua namun sudah sangat popular bagi mereka yang biasa mengintai informasi tentang Papua ,apalagi
ini sudah bulan Desember,pesta Perayaan Kelahiran Yesus Kristus akan dirayakan oleh setiap keluarga di
rumah mereka masing-masing dan tentunya hampir semua orang Papua Pegunungan tengah
menghidangkan masakn dengan cara Barapen.

Di daerah yang berair atau bertanah basah tumbuh pulah sejenis Pohon Sagu ,tidak tau apakah itu
pohon Sagu atau bukan,jika ia saya ingin sekali menogok langsung ,dan jika tidak mungkin Tuhan
membiarkan agar, sagu hanya bisa tumbuh di Papua dan Ambon saja,jangan di daerah lain lagi.

setelah menempuh jarak sekitar lima belas kilo kita mulai memasuki daerah perkebunan,teh,wah
sungguh indah,namun karena hari mulai sore,koook,kami tidak mendengar suara jangkrik,yang
berbunyi karena hutan telah digunduli dan perkebunan teh menjadi gantinya maka segala jenis
binatang yang hidup disini musnah.
saya mendapat gambaran dari pandangan dan analisa ini ,untuk ke depan bagaimana membukah
lahan-perkebunan,di daerah gunung –gunung di Papua ,yang pastinya seperti perkebunan teh Nirmala
ini.

Struktur tanah dilapisih dengan bebatuhan yang seukuran buah Mangga,tanahnya Subur dan suhu
Udaranya Harus dingin sehingga ,tanah dan udar,tetap lemba.

Dan tentunya dibuat terasering,atau tanah yang dipetak seperti susunan tangga-tangga,untuk menjaga
agar tidak terjadi tanah longsor kalau terasering saya sudah dapat dalam pelajaran Geografi ketika
SMP(Sekolah Menengah Pertama).

Beton Selamat Datang di PUSDIKLAT Grup Sinar Mas terpampang didepan kaca Mobil kami, namun jarak
pandang saya kabur sebab mata saya minus dan juga Beton Nama tersebut dibayangi Oleh Embun.

Ah..sudah nyampe kita, tutur kang Aseb (sopir)yang berdiyalek dalam Bahasa Sunda,Begitu saya Keluar
dari Mobil saya disambut oleh angin pegunungan Halimun yang sangat dingin ,membuat badan saya
gemetar,rahang-atas dan rahang bahwa saya bertabrakan-gigi saya berbunyi,ketika hendak berbicara
dengan Mas Firman,KataFirman,Amo kamu dingin!,yah,Memangnya di Papua tidak dingin? ..Lebih dingin
dari ini di Papua ada puncak Gunung Salju abadi di pegunungan Cartenz ,Papua mana dulu kalau di
daerah saya memang Panas seperti Jakarta,tapi bedahnya Jakarta Panas karena Polusi Asab Kendaraan
kalau di Nabire Panas Alami.

Kedatangan Kami disambuat santun oleh parapegelolah PUSDIKLAT ,dan kami juga mendapat Kamar
tidur,Saya,Eby,dan Rangga mendapat satu kamar .

kamar-kamar yang dibagi besar cukup untuk empat orang karena didalamnya terdapat Sprint
Bant,Selimut,bantal Guling,bantal Kepala Untuk empat Orang, perserta-perserta putra mendapat satu
unit dan satu unitnya untuk Putri, Mess yang kami tinggal terdiri dari Tiga Unit,namun yang ditampung
cuma dua unit oleh perserta Putra dan Putri di mess yang kami nginap terdapat satu ruang tamu,dan
disetiap Unit terdapat Empat kamar mandi dan empat Toilet.Setelah semua mendapat Kamar ,kami
mendapat waktu satu Jam dari Instruktur Mas Faris agar kita beristirahat lalu Bersiap untuk memasuki
sesi pertama yaitu perkenalan antar Perseta dan Instruktur,ketika perkenalan berjalan hampir semua
perseta ini datang dari berberbagai bidang,ada yang Mahasiswa dan mahasiswa itu sebagai penulis di
majalah Kampus,ada Juga dari WWF,Kalimantan,Kontras,danlain-lain contohnya (Mas Alam dari Kontras
Tommy Mahasiswa Hukum,Jongja,AP Mahasiswa Biologi Univesitas Gaja Mada Jongja,dan Rina dari
WWF) , dan lain-lain waooo,saya merasa tidak percaya diri sebab ,baru kali ini ikut pelatihan Narasi,dan
tidak mempunyai Latar belakang untuk menulis,kalau segi DNA atau sifat keturunan dari Bapa,dan
Kakak yah iya sih,keduanya adalah Penulis.

Dua tulisan yang saya kirim sebagai lampiran, Lamaran adalah tulisan saya yang pertama dan Kedua
tulisan ini adalah tulisan saya yang ketiga,namaun karena kemauan dan niat saya,untuk melatih yang
menyemangatkan saya untuk mengikuti pelatihan ini dengan serius,dan juga situasi Politik di daerah
Papua ,juga mengancam saya agar terus melatih diri untuk menulis kalau bukan saya siapa lagi dan
menulis adalah senjata buat kita kaum takbermodal untuk bersuara dengan lantang kepada pembaca
dan kepada penjajah Setelah perkenalan Kami makan malam lalu istirahat .

Hari Sabtu-12-2010, Mandi pagi pukul 06:30 Semua perserta mandi dengan budaya antri meskipun
dingin Di PUSDIKLAT ini juga tersedia air hangat, Pukul 07:30 sarapan ,setelah sarapan kami mulai
pelatihan membahas Bentuk-bentuk Narasi,yang di lihat dari kerangka Narasi, cara penulisannya dan
bagai mana membuat liputan yang mendalam,Oleh Kaka Andreas Harsono,pelatihan berjalan
selama,dua jam dari pukul sampai pukul 12:00 saya berpendapat didalam diri saya lebih baik jangan
melanjuti pendidikan di Kampus sebagai Mahasiswa Jurusan Jurnalistik ,karena apa yang saya cari
dibangku kulia semua telah saya dapatkan, di kampus tentang Menulis Picture dan lain-lain sangat
berbeda dengan apa dengan ilmu yang saya dapatkan dipelatihan ini,biarlah saya harus kulia agar
mendapat pengakuan Sarjana dari Sistim Pendidikan Indonesia ,dimana akirnya mendapat secarik kertas
(ijaza).

waktu santai satu jam,disi dengan makan siang,pukul 13:00,kami lanjutkan dengan pelatihan teknik cara
mewawancarai dan diwawancarai yang di ajarkan Oleh Mas Fahris, Materi Perserta langsung praktik
untuk diwawancarai dan mewawancarai dengan kesimpulan pertanyaan yang kita beri dan jawab harus
bisa menjawab semua pertanyaan permirsa yang mau dan ingin ketahui sesuatu masalah atau issue
yang diangkat oleh pewawancara harus bisa mengungkap semua akar persoalan.

Wawancara harus kepada saksi,pelaku,ataupun korban jangan kepada Orang diluar mereka,dan juga
jika kita diwawancarai kita harus menjawab sesuai dengan apa yang kita lihat,kita lakukan atau kita
alami,Pelatihan wawancara berakir pada pukul 15:15 setelah itu istirahat.

Kami tak bisa melihat Matahari yang terbenam karena sore hari pemandangan ditutupi oleh embun,
Pukul 19:00 Semua perserta makan malam setelah makan Malam ,Waktu santai diisi dengan Menonton
Filem Budaya Papua dan Jogja,dan Papua, aktifitas pada hari Sabtu ditutup dengan diskusi bersama.
Setelah sarapan pagi pukul 07:23 ,Hari Minggu;05-12-2010 ,kami akan berpetualang mengintai hutan
cikaki,dari penghinapan kami mengunakan tiga mobil menuju perumahan warga cilahap ,di lereng
Perkebunan teh Nirmala ,setelah menempuh perjalanan dengan Mobil ,kami turun diperumahan warga
cilahap,untuk melanjutkan petualang ,kita berjalan kaki,melewati tanjakan yang licin dan jurang-jurang
yang terjal,selama dalam perjalanan,suara sungai Curung Macan yang diiringi oleh suara burung
menemani perjalanan kita,waou ternyata ada hutan juga di Jawa apalagi ini dekat Jakarta kota metro
Polusi.

Dalam perjalanan banyak sekali tumbuhan Kakuto,kakuto adalah sejenis tumbuhan yang daunnya dan
pohonya mirip Rempah lengkuas, Orang Nabire menyebutnya dengan nama kakuto,buahnya tumbuh di
permukanan tanah,bersambung dengan Akar Pohon, apa bila sudah tua kakuto biasa dimakan oleh
muda-mudi Orang Nabire yang sering masuk hutan,Rasanya manis,namun selama perjalanan saya tidak
menemukan Pohon Kakuto yang menghasilkan buah,Menurut

Mas Surya jika di daerahnya buah tersebut yang masih muda biasa dijadikan bumbu,untuk memasak
Ikan Mas.

Disuatu tempat ada jembatan gantung yang sangat tinggi guna jembatan gantung ini untuk melihat
burung-burung,namun sayangnya dikunci,sehingga kita tidak bisa menaikinya,cukup saya mengambil
gambar untuk,menjadi kenang-kenangan.

Kami terus berjalan,setelah menempuh perjalanan kurang lebih satu stenga jam,kamipun tiba,di tempat
peristirahatan ,jarak dari tempat peristirahatan,ke terjun curung macan adalah tiga ratus meter,kita
berhenti untuk melepaskan lelah,di tempat peristirahatan,setelah beristirahat kami langsung
menuju,terjun curung macan,waoo,tempat yang indah sungai yang berbatuhan besar serta dihiyasi
dengan air terjun,yang tingginya sekitar tiga puluh meter,dari kami yang bertualang tak bisa menahan
kencangnya air terjuan tidak semua dari kami,mandi yang lainnya,menunggu kita mungkin,alasnya
karena takut dengan dinginya,suhu dan dinginya air sungai,teman-teman yang tidak mandi tugasnya
memotret kita yang mandi mereka juga menikmatiindahnya alam curung macan dari pngiran sungai
,sangkin asiknya,hampir satu stengah jam,kita mandi di terjun Curung Macan,seteleah,mendengar
arahan dari instruktur,kami semua keluar dari perendaman ,untuk jalan menuju tempat persingahan kita

,Makan siang sudah siap tutur instruktur,saya semua dengan segera memanjangkan langkah kaki
,sebab sudah lapar.
Setelah mencicipi makan siang ,tubuh saya langsung lemah karena kekanyangan dan kecapaian,setelah
makan kami ,pulang, ketempat penghinapan waduh perjalanan pulang membosankan,sampai-sampai
saya ketiduran dalam,mobil,saya bagun ketika mobil,satop tepat di depan halaman parkiri,tempat
penghinapan.Seisen soe tidak kami lanjutkan sebab hampir semua perserta sangat kecapaian.

Sankin capainya saya ketiduran sampai pukul 19:23,untung saja dibangunni oleh Eby,maka saya bisa
menikmati makan Malam,setelah itu pada pukul 20:00.diisi oleh pelatihan menulis feture piramida
terbalik yang diajari oleh Mas Fahri,sesi sebenarnya sesi untuk sesi tadi sore,dengan berjalannya waktu
pelatihan diakiri pada pukul 22:00.tak ada lagi waktu untuk nongkrong di ruang makandi ruang makan
yang berbentuk Restorant ini ,sangat exclusive karena terdapat TVda DVD,untuk karoke,dan meja ping-
pong dan meja Biliyard,namun pada malam senin ini kita tidak sempat nongkrong untuk karoke,main
Bliyard,dan bermain ping-pong sebab tepat pukul 22:00,ruang makan akan ditutup oleh Pak Rahmat,pak
Rahmat adalah salah satu pengelola PUSDIKLAT Nirmala yang selalu menemai kita.

Saya tidak bisa tidur malam,sebab tadi saya sudah tidur cukup lama,makan untuk memancing rasa
ngantuk saya lakukan beberapa kegiyatan diantaranya,memindahkan foto-foto ketika tadi
bertualang,mengedit foto-foto yang sudah ada dalam labtop dengan mengunakan Adobe Photo Shop

CS,sambil mendengarkan lagu Legendaris dari Papua Mambesak dan Black Brothers,namun rasa ngantuk
tak kunjung datang sehinga waktu sudah menunjukan pukul 01-34,hari senin,karena sudah subu saya
segera mematikan Labtop dan mengambil buku A9AMA SAYA ADALAH JURNALISME,penulis Andreas
Harsono,beerapa menit setelah membaca saya langsung tertidur.

Amo bagun sarapan,terdengar di telinga saya,saya kaget ternyata Eby,yang membangunkan


saya,sayapun dengan terburu-buru mengambil handuk,sabun dan Odol Close Up,untuk mandi dan
menyikat gigi,saya tidak rangu untuk kedinginan mandi sebab ada air Hangat .

Pukul 07:28,Saya menuju Ruang Makan dengan kondisi badan yang kurang semanagat sebab,saya tidur
Cuma enam jam kurang lebihnya.

Sesi Pagi pelatihan akan berjalan ,pada sesi ini akan diajar oleh Kaka Andreas ,tentang Perkakas
Menulis,pada saat pelatihan berlangsung saya Cuma bisa diam tanpa ajukan pertanyaan ,bukan berarti
sudah paham,tapi badan loyo.setelah sesi pagi usai ,Diriktur Eka Djipta Fondation,saya lupa
namanya,kami memberi saran dan kritik terhadap Eka Djipta Fondation dan Sinar Mas,sebab ETF ini
adalah bidang pemberdayaan SDM dari Perusahan Sinar Mas yang telah membangun
Perusahannya,hamper di seluruh pulau Di Indonesia dan Papua,(Lere ,Jayapura ).

Saya Cuma bisa member satu tangapan dan Masukan yaitu terimakasih kepada ETF,dan Sinar Mas yang
telah melaksanakan Pelatihan ini,meski di Papua banyak sekali perusahan-perusahan yang besar namun
tak ada yang bisa memperhatikan SDM,meski ada itu Cuma untuk orang dalam perusahan,seangkan
kami yang saat ini ikut pelatihan ini berasal dari sabang sampai merauke,yang saya minta adalah hasil
dari pelatihan ini harus bersikap lanjutan sehingga,dari kami yang ikut pelatihan ini siapa-siapa yang
terus menerus tekun,harus di biayai,untuk beasiswakan.tangapan Direktur ,,ETF,oke.setelah teman-
teman bertanya,kami istirahat,dan waktu istirahat dua jam saya isi dengan buru untuk megerjakan tugas
dekripsi,dan sebagian dari tulisan inilh yang saya jadikan tugas,karena buru waktu saya tidak sempat
makan siang,setelah menulis tugas kurang lebih seribu kata atau empat stegah lembar Microsoft Word
saya anggap sudah sebab standar tugas narasi,500,kata.

Pukul 14:00,kami masuk kelas,saya dengan beberapa teman lainnya masuk di kelas yang dipimpin oleh
Mas Arif,Maliya saya orang kedua untuk megumpulkan tugas,agar dikoreksi bersama,saya banga
sebab,mas Arif memberikan Jempol namun yang menjadi hambatan bagi saya adalah ada beberapa
bahasa dalam bahasa Indonesia yang berbeda jika diungkap dalam dialek Bahasa Indonesia Papua
berbeda dengan Bahasa Indonesia,contohnya suda/sudah,bawa/bawah,mana kata yang menunjukan
tempat.atau lokasi atau kata kerja .

Tulisan ini adalah tulisan terpanjang bagi saya ,

Menulis itu seni uangkap kaka Andreas pada saat Sesi malam tentang Perkakas menulis seni itu harus
disusun sedemikian rupa dengan bahan yang fakta atau benar-benar terjadi dan data –data untuk
menulis itu dari berbagai sumber yang dipercayai dan terpercaya oleh banyak Orang.

Dinginya pegunungan Halimun seakan melupakan kita pada kota dimana para perserta datang
Jakarta,Bandung,Pontianak,dan Jogja.

Kami tak tau apakah hari sudah siang ataukah sore sebab hamper sepanjang hari Matahari tak
bersinar,Kata teman-teman matahari akan terbit ketika pukul 05;00 pagi,wah jam lima pagi itu saya baru
tidur sebab hampir setiap malam saya tidur diwaktu subu,yaitu sekitar pukul 02 atau 01,bagai mana
saya bisa bagun pukul 05 pagi.
Ketika didalam ruangan maupun diluar ruangan pelatihan cahaya lampu blits camera ramai dinyalakan
oleh teman-teman agar ada kenangan yang bisa dikenagkan, Selasa sesi sore hari diisi dengan Analisa
untuk menanggapi sebuah data yang akan kita tulis.

Waktu terus berjalan, Pukul 03:25 lima belas menit sebelum sesi deskusi berakir beberapa perseta yang
bergabung di Kontras grup pulang lebih dulu dari jatual yang telah dirancang Oleh ETF,Eka Djipta
Foundation,ETF (Bidang pemberdayaan sumber daya manusia dari Sinar Mas ).

Kepulangan teman-teman Kontras membuat ruang makan dan ruang nonton di Mess menjadi agak
senyap dari hari-hari sebelumnya ,dan ketika sesi malam kursi-kursi hampir semuannya tidak terisi hal
ini menyebabkan suhu ruangan makin tambah dingin.

Malam teakir di Mess Nirmala ,teman-teman duduk diskusi untuk membuat sebuah Grup Face Book dan
Blong ,saya sangat sepakat sebab disitulah kita akan berkarya setelah pulang dari pelatihan ini kita
adalah Penulis yang akan menulis Hak Orang-orang terdindas,mudah-mudahan saja diantara kita ada
yang nantinya menjadi pemilik Perusahan Media surat kabar.

Hari Rabu Menulis siaran pers adalah penutupan dari pelatihan Narasi.

Anda mungkin juga menyukai