Anda di halaman 1dari 6

PERJALANAN PULANG KAMPUNG BERSAMA KELUARGAKU

NAMA = DIADISTA TENINE PANJAITAN


KELAS = XI. 3 KESEHATAN 1

TUGAS CERPEN BAHASA INDONESIA


SMAN 18 KOTA BEKASI
TAHUN 2023-2023
PERJALANAN PULANG KAMPUNG BERSAMA KELUARGAKU

Halo nama aku Diadista Tenine, biasa dipanggil Adis. Aku sangat suka
menghabiskan waktuku bersama keluargaku, apalagi saat libur sekolah. Karena
jarak dari rumahku ke kampung cukup jauh dan mama papa memiliki jadwal yang
sangat padat jadi kami sangat jarang untuk berlibur ke Medan. Biasanya setiap 2
tahun sekali kami selalu menghabiskan waktu dengan berkunjung ke rumah
nenek yang berada di Medan. Aku mempunyai kisah yang menakutkan dan
menegangkan dibulan Desember 2020.

Perjalanan menuju Medan memang jauh dan sangat melelahkan. Kami


menempuh perjalanan selama 4 hari 3 malam menggunakan mobil. Pada hari
pertama, sekitar pukul 00.00 WIB kami memulai perjalanan dari rumah menuju
pelabuhan Merak, perjalanan berjalan dengan lancar hingga sampai di
pelabuhan merak pada pukul 02.00 WIB. Kami membeli tiket kapal
keberangkatan pada jam 03. 15, jadi kami memiliki waktu untuk menunggu di
mobil sekitar 1,5 jam. Saat mobil beranjak naik ke atas kapal, saya sangat takut
karena tanjakan menuju kapal yang tinggi dan barang bawaan kami yang sangat
banyak, tetap kami sampai di atas kapal dengan lancar dan melanjutkan
perjalanan kami hingga sampai ke pelabuhan Bakauheni. Kami sampai di
pelabuhan Bakauheni pada pukul 05.00 WIIB dengan lancar. Lalu Perjalanan
dilanjutkan dari Bakauheni menuju ke Lampung.

Lalu Perjalanan dilanjutkan dari Bakauheni menuju ke Lampung.


Perjalanan tersebut memakan waktu kurang lebih 1,5 jam. Karena hari sudah
mulai pagi, akhirnya kami memutuskan untuk pergi ke rest area dan sarapan. Di
rest area, kita memakan waktu sekitar 1 jam untuk sarapan sekaligus beristirahat.
Setelah itu, kami melanjutkan perjalanan hingga akhirnya sampai di Lampung.

Kami sampai di Lampung pukul 08.00, kemudian kami melanjutkan


perjalanan menuju Palembang. Kami memasuki tol yang sangat amat panjang, di
jalan tol tersebut kami menghabiskan waktu sekitar 6 jam untuk sampai di
Palembang. Di perjalanan tersebut aku melihat pemandangan dari dalam mobil.
Aku sangat senang dan sangat menakjubkan melihat pemandangan tersebut.
Kami melewati bukit-bukit, sawah, dan gunung-gunung yang sangat memesona.
Sesekali aku mengambil foto pemandangan-pemandangan tersebut.
Perjalanan berjalan dengan lancar hingga akhirnya kami keluar dari tol
dan sampai di Palembang. Waktu telah menunjukkan siang hari menuju sore.
Pada saat itu sudah waktunya untuk makan siang. Akhirnya kami memutuskan
untuk mencari rumah makan. Setelah sampai di rumah makan, kami makan dan
beristirahat sebentar. Kami menghabiskan waktu sekitar setengah jam.

Tak terasa, waktu sudah mulai sore. Kami harus melanjutkan perjalanan
kami ke Jambi. Tetapi, waktu tidak cukup untuk kami melanjutkannya. Perjalanan
dari Palembang menuju Jambi memakan waktu yang sangat lama. Ketika di
tengah perjalanan, aku mendengar suara gemuruh dari luar mobil. Aku melihat
keluar dan melihat langit yang mulai menghitam. Hujan pun mulai turun dengan
deras. Aku sangat panik dan khawatir karena takut perjalanan semakin lama
ditambah dengan waktu yang terus berjalan.

Papa mengendarai mobil dengan sangat fokus. Hingga akhirnya hujan pun
berhenti. Aku senang karena hujan berhenti tetapi hari sudah menunjukkan
malam hari. Kami harus segera mencari tempat untuk beristirahat sebelum
melanjutkan perjalanan dihari selanjutnya. Akhirnya, kamu mencari tempat
penginapan terdekat. Kami menemukan salah satu penginapan dan kemudian
kami melanjutkan perjalanan menggunakan gmaps untuk sampai di tempat
penginapan.

Ya karena hari sudah mulai malam dan kita tidak tahu di mana letak
penginapan tersebut kami hanya mengandalkan arahan dari gmaps. Kami
berjalan sesuai dengan arahan gmaps, hingga akhirnya kami berada di tengah
hutan. Tempat tersebut sangat sepi dan gelap. Di sekelilingnya hanya terdapat
pepohonan bahkan tidak ada satu pun rumah warga di situ. Tidak ada
penerangan satu pun di jalan tersebut. Kami hanya mengandalkan lampu mobil
pada saat itu. Sangat jarang dilewati oleh kendaraan bermotor ataupun bermobil.
Kami hanya menemui sesekali pengendara kendaraan bermobil tersebut.
Walaupun kami tahu bahwa jalan tersebut sudah aneh, tetapi papa masih terus
melanjutkan perjalanan tersebut, papa masih yakin bahwa arahan dari gmaps
tersebut dapat mengarahkan kita hingga sampai ke penginapan tersebut.

Hampir satu jam berlalu tapi kami masih tidak menemukan titik
terangnya. Yaa kami masih berada di tengah tengah hutan tersebut dan belum
sedikit pun menemukan tanda-tanda akan sampai ke jalan yang lebih ramai.
Akhirnya kami panik karna waktu terus berjalan dan semakin malam. Kami
berpikir bahwa ada yang aneh dengan arahan gmaps tersebut dan tidak mungkin
jika penginapan tersebut berada di tengah-tengah hutan tersebut. Kami pun
bingung harus bagaimana.

Hingga akhirnya kami menemukan salah satu bangunan yang menyala di


tengah-tengah hutan tersebut. Bangunan tersebut adalah Polsek. Kami
memutuskan untuk masuk ke dalam Polsek tersebut untuk menanyakan tempat
penginapan yang akan kami kunjungi. Ternyata tempat penginapan tersebut
sudah jauh terlewati. Akhirnya kami memutuskan untuk memutar kembali dan
mengikuti arahan yang sudah diberikan.

Setelah setengah jam kami melakukan perjalanan, akhirnya kami dapat


keluar dari hutan-hutan tersebut dan menemukan jalan besar. Karena waktu
sudah sangat malam, kamu memutuskan untuk mencari makan terlebih dahulu
sebelum sampai di tempat penginapan. Di tengah perjalanan kami berhenti di
pecel lele untuk makan sembari beristirahat sebentar setelah tersesat melewati
jalanan yang sangat menakutkan tadi. Setelah itu kami melanjutkan perjalanan
hingga akhirnya sampai di tempat penginapan tersebut.

Kami sampai ditempat penginapan tersebut sudah sangat malam,


sehingga setelah memesan kamar kami langsung masuk ke dalam kamar untuk
beristirahat sebelum melanjutkan perjalanan kami di hari kedua. Kami
beristirahat hingga waktu menunjukkan pukul 06.00 WIB. Pagi hari diawali
dengan mama yang sangat sibuk bersiap siap dan membangunkan kami semua
untuk melanjutkan perjalanan menuju Jambi.

Ya seperti biasa papa adalah orang yang sangat santai, dia tidak terlalu
memikirkan jam berapa kita akan sampai di Jambi. Berbeda dengan mama,
mama adalah orang yang sangat panik. Ia sangat memikirkan bahwa kita harus
sampai di Jambi sebelum hari mulai gelap. Akhirnya kami keluar hotel pada pukul
06.00 WIB dan langsung melanjutkan perjalanan kami menuju Jambi.

Perjalanan dari Palembang menuju Jambi membutuhkan waktu yang


cukup lama. Sekitar 7 jam hingga akhirnya kita sampai di Jambi. Perjalanan di
pagi berjalan dengan lancar. Di pertengahan jalan kami berhenti sebentar untuk
sarapan bubur ayam. Setelah sarapan, kami pun melanjutkan perjalanan kami.
Jalanan menuju Jambi sangatlah menakutkan dan mengerikan karna banyak
sekali jalanan yang rusak seperti berlubang, jalan tidak rata.

Ya jalan yang rusak itu menyebabkan kemacetan. Di jalan kami mengalami


kemacetan karena harus berganti-gantian antara mobil yang satu dengan mobil
yang satunya dan tentunya juga karena sangat banyaknya jumlah orang yang
sedang mudik. Hal inilah yang menyebabkan perjalanan kami menjadi molor yang
seharusnya hanya 7 jam saja dikarenakan terjadi kemacetan kami bisa
menempuh hingga 10 jam. Papaku membawa mobil dengan sangat fokus, ia
membawanya dengan sangat hati-hati dan pelan-pelan.

Di tengah-tengah perjalanan, papa selalu berhenti untuk beristirahat.


Entah itu untuk ke toilet, minum kopi, atau memejamkan mata sebentar. Setelah
beristirahat, papa melanjutkan perjalanannya. Sepanjang perjalanan aku sangat
senang melihat pemandangannya, di tengah-tengah perjalanan aku melihat
banyak sekali persawahan yang ditumbuhi dengan padi yang menghijau, kami
selalu menikmati pemandangan dengan sangat gembira.

Hari sudah menunjukkan siang hari, itu sudah menunjukkan waktunya


untuk makan siang. Akhirnya kami mencari tempat makan dan menemukan
rumah makan Padang. Di situ kami makan sembari beristirahat sebentar. Setelah
itu, kami langsung melanjutkan perjalanan kami. Awalnya Perjalanan berlangsung
dengan lancar.

Tetapi ketika sudah memasuki jalanan tanjakan, suasana berubah menjadi


menegangkan dan menakutkan. Yaa jalan tanjakan tersebut sangatlah curam di
tambahan dengan banyaknya truk-truk besar yang melintasi jalanan tersebut.
Truk-truk tersebut berjalan dengan lama karena beban yang berat dan jalanan
yang menanjak. Kami sangat takut jika harus melewati truk-truk tersebut.

Agar lebih aman kami harus selalu menjaga jarak dengan truk agar jika
tiba-tiba truknya mundur kami tidak terpengaruh apalagi di jalan tanjakan
tersebut. Perjalanan berjalan dengan lancar, papa yang selalu berusaha untuk
melewati truk-truk tersebut agar lebih aman dibandingkan kami berada di
belakang truk. Kami selalu mengingatkan papa untuk tidak dekat-dekat dengan
truk di saat jalanan masih menanjak. Papa selalu membawa mobil dengan jarak
yang lumayan jauh dengan truk-truk tersebut.
Sampai waktu menunjukkan sore hari, papa yang selalu mengejar waktu
ketika hari sudah sore. Papa takut jika kejadian di hari pertama terulang. Akan
tetapi perjalanan tidak bisa berlangsung dengan cepat, karena jalanan yang terus
dan terus menanjak. Kami selalu mengingatkan papa untuk menjaga jarak dengan
truk-truk yang ada karena jalanan tanjakan belum habis juga.

Tiba-tiba truk dari depan mundur perlahan karena tidak dapat menahan
beratnya beban muatan, sontak hal itu membuat papa panik dan papa dengan
sigap langsung mundur dan menyalip truk tersebut. Namun ketika hendak
menyalip truk tersebut, mobil kami tiba-tiba saja mati mesin karena mesin panas
dan tidak kuat, sehingga kami berhenti di arah jalan yang berlawanan. Dan
dikarenakan medan jalanan yang curam, mobil kami perlahan mundur ke
belakang dan bisa saja terjun bebas ke bawah.

Papa dengan reflek cepat karena panik, langsung menahan turunnya


gerak mobil dengan mengendalikan rem tangan. Karena semua orang di mobil
panik, papa menyuruh kami untuk keluar dan mengambil batu-batuan sedang di
tepian jalan, untuk mengganjal dan menghambat gerak roda mobil. Kemudian
setelah berhasil memperhentikan gerak mobil kami, mobil tak kunjung menyala
dan menghambat proses perjalanan mobil-mobil lain sehingga terjadi macet. 5
menit kemudian, mesin mobil sudah dingin sehingga mobil dapat menyala dan
bergerak. Kemudian kami melanjutkan perjalanan kami dengan hati lega.

Selanjutnya perjalanan berjalan dengan lancar hingga kami sampai di


Jambi. Hari ketiga kami melanjutkan perjalanan hingga akhirnya sampai di
Pekanbaru, selama perjalanan aku sangat menikmati pemandangan. Dan sampai
hari ke empat, pukul 07.00 WIB kami sampai di Medan dengan selamat. Kami
langsung menuju ke rumah nenek yang jaraknya tidak jauh dari kota Medan.

Setelah sampai di depan rumah nenek, terlihat bahwa nenek sudah


berdiri di halaman depan rumah. Bersiap menyambut kami dengan rasa rindu
yang tersirat dimata mereka. Setelah kami turun dari mobil, kami dipeluk oleh
nenek satu persatu dengan tawa gembira dan hati yang senang. Kami pun masuk
ke dalam rumah untuk mengobrol dan bercanda tawa sambil melepas rasa rindu.

Anda mungkin juga menyukai