Halo nama aku Diadista Tenine, biasa dipanggil Adis. Aku sangat suka
menghabiskan waktuku bersama keluargaku, apalagi saat libur sekolah. Karena
jarak dari rumahku ke kampung cukup jauh dan mama papa memiliki jadwal yang
sangat padat jadi kami sangat jarang untuk berlibur ke Medan. Biasanya setiap 2
tahun sekali kami selalu menghabiskan waktu dengan berkunjung ke rumah
nenek yang berada di Medan. Aku mempunyai kisah yang menakutkan dan
menegangkan dibulan Desember 2020.
Tak terasa, waktu sudah mulai sore. Kami harus melanjutkan perjalanan
kami ke Jambi. Tetapi, waktu tidak cukup untuk kami melanjutkannya. Perjalanan
dari Palembang menuju Jambi memakan waktu yang sangat lama. Ketika di
tengah perjalanan, aku mendengar suara gemuruh dari luar mobil. Aku melihat
keluar dan melihat langit yang mulai menghitam. Hujan pun mulai turun dengan
deras. Aku sangat panik dan khawatir karena takut perjalanan semakin lama
ditambah dengan waktu yang terus berjalan.
Papa mengendarai mobil dengan sangat fokus. Hingga akhirnya hujan pun
berhenti. Aku senang karena hujan berhenti tetapi hari sudah menunjukkan
malam hari. Kami harus segera mencari tempat untuk beristirahat sebelum
melanjutkan perjalanan dihari selanjutnya. Akhirnya, kamu mencari tempat
penginapan terdekat. Kami menemukan salah satu penginapan dan kemudian
kami melanjutkan perjalanan menggunakan gmaps untuk sampai di tempat
penginapan.
Ya karena hari sudah mulai malam dan kita tidak tahu di mana letak
penginapan tersebut kami hanya mengandalkan arahan dari gmaps. Kami
berjalan sesuai dengan arahan gmaps, hingga akhirnya kami berada di tengah
hutan. Tempat tersebut sangat sepi dan gelap. Di sekelilingnya hanya terdapat
pepohonan bahkan tidak ada satu pun rumah warga di situ. Tidak ada
penerangan satu pun di jalan tersebut. Kami hanya mengandalkan lampu mobil
pada saat itu. Sangat jarang dilewati oleh kendaraan bermotor ataupun bermobil.
Kami hanya menemui sesekali pengendara kendaraan bermobil tersebut.
Walaupun kami tahu bahwa jalan tersebut sudah aneh, tetapi papa masih terus
melanjutkan perjalanan tersebut, papa masih yakin bahwa arahan dari gmaps
tersebut dapat mengarahkan kita hingga sampai ke penginapan tersebut.
Hampir satu jam berlalu tapi kami masih tidak menemukan titik
terangnya. Yaa kami masih berada di tengah tengah hutan tersebut dan belum
sedikit pun menemukan tanda-tanda akan sampai ke jalan yang lebih ramai.
Akhirnya kami panik karna waktu terus berjalan dan semakin malam. Kami
berpikir bahwa ada yang aneh dengan arahan gmaps tersebut dan tidak mungkin
jika penginapan tersebut berada di tengah-tengah hutan tersebut. Kami pun
bingung harus bagaimana.
Ya seperti biasa papa adalah orang yang sangat santai, dia tidak terlalu
memikirkan jam berapa kita akan sampai di Jambi. Berbeda dengan mama,
mama adalah orang yang sangat panik. Ia sangat memikirkan bahwa kita harus
sampai di Jambi sebelum hari mulai gelap. Akhirnya kami keluar hotel pada pukul
06.00 WIB dan langsung melanjutkan perjalanan kami menuju Jambi.
Agar lebih aman kami harus selalu menjaga jarak dengan truk agar jika
tiba-tiba truknya mundur kami tidak terpengaruh apalagi di jalan tanjakan
tersebut. Perjalanan berjalan dengan lancar, papa yang selalu berusaha untuk
melewati truk-truk tersebut agar lebih aman dibandingkan kami berada di
belakang truk. Kami selalu mengingatkan papa untuk tidak dekat-dekat dengan
truk di saat jalanan masih menanjak. Papa selalu membawa mobil dengan jarak
yang lumayan jauh dengan truk-truk tersebut.
Sampai waktu menunjukkan sore hari, papa yang selalu mengejar waktu
ketika hari sudah sore. Papa takut jika kejadian di hari pertama terulang. Akan
tetapi perjalanan tidak bisa berlangsung dengan cepat, karena jalanan yang terus
dan terus menanjak. Kami selalu mengingatkan papa untuk menjaga jarak dengan
truk-truk yang ada karena jalanan tanjakan belum habis juga.
Tiba-tiba truk dari depan mundur perlahan karena tidak dapat menahan
beratnya beban muatan, sontak hal itu membuat papa panik dan papa dengan
sigap langsung mundur dan menyalip truk tersebut. Namun ketika hendak
menyalip truk tersebut, mobil kami tiba-tiba saja mati mesin karena mesin panas
dan tidak kuat, sehingga kami berhenti di arah jalan yang berlawanan. Dan
dikarenakan medan jalanan yang curam, mobil kami perlahan mundur ke
belakang dan bisa saja terjun bebas ke bawah.